Jam sudah menunjukkan pukul 05.00 sore, Revita baru saja berbelanja untuk kebutuhan Olivia malam ini.
Anda tas, sepatu, dan gaun seksi yang akan membuat putrinya semakin cantik.
"Olivia? buka pintunya Olivia!"teriakan Revita terdengar menggelegar seiring dengan gedoran pintu yang kuat dan nyaring.
Beberapa saat kemudian pintu terbuka dan Revita melihat wajah Olivia yang terlihat sembab.
"Eh cepat lo mandi sana! gue akan dandanin lo, secantik mungkin, ada tas sepatu dan gaun yang akan lu kenakan malam ini."
Revita mendorong tubuh Olivia yang berdiri di depan pintu agar tak menghalanginya masuk.
Revita kemudian melempar barang-barang yang sudah dibelinya itu ke atas tempat tidur.
"Ayo cepat sana mandi!"
"Aku nggak mau Mi! Kalau Mami butuh uang, aku punya uang 10 juta silakan Mami ambil, tapi jangan jual kesucian ku." Olivia mencoba tawar-menawar. yang mengeluarkan uang yang diberi oleh Arzeta kepadanya.
Revita hanya tersenyum sinis menatap segepok uang yang disodorkan oleh Olivia.
"Olivia sayang, uang kamu itu nggak seberapa jadi lebih baik kamu sekarang siap-siap dan pergi mandi."
"Tapi aku gak mau Mi! Aku gak mau seperti Mami! Lihatlah mencari uang setiap hari, tapi juga tidak membuat Mami kaya kan ? Coba Mami renungkan apa yang Olivia katakan! Apakah mami merasa bahagia dengan hidup seperti ini?"
Plak ...tamparan kembali mendarat di pipi Olivia, tamparan keras Revita itu membuat wajah Olivia memerah.
"Berani-beraninya kamu mengajari aku !"
"Hiks Mami jahat ! Sebenarnya aku ini anak kandung atau anak pungut mami sih?! Kenapa mami tega menghancurkan masa depan aku! Emangnya aku salah apa Mi?!"
bola mata Revita seketika membelalak dengan sempurna, karena mengingat kejadian 19 tahun yang lalu.
Revita mengepal tangannya dengan tubuh yang gemetar, ditatapnya Olivia dengan tatapan yang garang.
"Karena melahirkan mu itulah, aku harus berada di tempat hina seperti ini! Kau juga harus merasakan apa yang aku rasakan!' batin Revita seraya menatap tajam ke arah Olivia.
Olivia menatap Revita dengan lembut, ia berusaha untuk meluluhkan hati Revita yang sedang marah.
Namun, seperti biasanya tatapan lembut Olivia, tak pernah membuat hati Revita tersentuh sedikitpun. Seperti memiliki dendam kesumat, Revita terus saja memandang Olivia dengan tatapan kebencian, tanpa pernah menatapnya dengan kasih sayang.
"Sekarang kau cepat mandi!"Revita menarik tangan Olivia membawanya ke kamar mandi!"
"Lepaskan aku! aku nggak mau !"
"Percuma kamu menolak Olivia, nggak akan ada yang bisa menolong kamu. Jadi kamu nggak punya pilihan kecuali mengikuti perintah Mami."
Revita menarik tangan Olivia hingga kamar mandi. Setibanya di depan shower , Revita langsung menghidupkan shower seketika kucuran air shower membasahi tubuh Olivia.
Revita menuang sampo ke kepala Olivia kemudian menggosok-gosok tubuhnya dengan sabun secara kasar.
"Kamu lanjutin mandinya, Mami tunggu di kamar!"
Olivia melanjutkan mandinya setelah selesai, ia keluar dengan menggunakan jubah mandi .
"Kamu duduk sini, biar Mami yang dandanan, tapi sebelum itu.kamu pakai gaun kamu dulu!"
Lagi-lagi Olivia hanya bisa mengikuti perintah Revita sambil mencari cara agar bisa kabur melarikan diri.
Olivia memakai gaun yang dibelikan oleh Revita, setelah itu ia duduk di meja rias.
Revita mulai mengeringkan rambut Olivia agar mudah ditata. setelah itu ia mulai memoles moisturizer ke wajah Olivia. Revita mulai mendandani Olivia sementara rambut Olivia dibiarkan tergerai sambil menunggu rambutnya benar-benar kering.
Karena wajah Olivia yang memang sudah cantik, tak butuh lama bagi Revita untuk merias wajahnya.
Revita tersenyum melihat hasil ukiran tangannya di wajah cantik Olivia.
"Sempurna! kini tinggal menata rambut kamu!'
Revita mulai mengeluarkan hair spray dan meletakkannya di atas meja rias
ia mengambil sisir untuk mulai menata rambut Olivia.
Telepon berdering ,membuat Revita mengalihkan pandangannya pada handphone yang terletak di atas meja rias.
Revita langsung mengangkat telepon itu dan ternyata telepon itu dari Daniel.
"Hallo Tuan Daniel."
"Halo, nyonya Revita."
'Iya Tuan ada apa ya?"
" Nyonya Revita saat ini saya tengah dalam perjalanan menuju rumah anda."
"Cepat sekali Ini baru jam 06.00 sore."
"Iya tiba-tiba saja saya ada urusan mendadak yang mengharuskan saya ke luar kota. Karena itulah saya bermaksud menyewa putri anda untuk menemani saya selama seminggu di luar kota."
"Oke Tuan. Anda langsung menjemput Olivia kan?"
"Iya jadi persiapkan Olivia sekarang juga."
"Baik Tuan. Saya pastikan ketika Anda datang, Olivia sudah siap, dan tolong siapkan juga uangnya."
" Haha Tentu saja nyonya ." Daniel pun memutus sambungan teleponnya.
Olivia mendengar dengan jelas pembicara antara Revita dan Tuan Daniel.
"Ayo kita lanjut lagi, sebentar lagi Tuan Daniel akan menjemputmu. Ingat kau harus menuruti kata-kata Tuan Daniel dia punya banyak Bodyguard, Jika kau berani macam-macam padanya maka kau akan Menjadi santapan para bodyguard-nya," bisik Revita dengan penuh penekanan.
Bola mata Olivia bergerak cepat mencari sesuatu, Ia menjadi begitu panik karena takut di bawa oleh tuan Daniel.
Tak sengaja Olivia melihat hair spray di hadapannya, tanpa berpikir lagi, Olivia mengambil hair spray itu, kemudian menyemprotkannya ke wajah Revita dengan garam hingga tangannya gemetar.
"Ah dasar anak tidak berguna!"teriak Revita ketika Olivia menyemprot wajahnya dengan sprei.
Revita tidak bisa bergerak, ia menahan wajahnya agar hair spray itu tidak mengenai matanya
Setelah menyemprotkan haie spray itu ke wajah, Revita. Olivia langsung berlari. Ia menyempatkan diri untuk menarik tas yang berisi uang 10 juta .
Revita segera berlari ke kamar mandi, beberapa kali ia menabrak dinding karena tak bisa melihat, setelah itu yang membasuh wajahnya sampai bersih.
Anak tidak tahu diri! dari awal lahirnya dia sudah membuat kesialan dalam hidupku! Lihat saja jika mataku jadi buta karenanya, akan ku habisi dia!" Revita sambil terus mengomel sambil mencuci wajahnya karena matanya terasa begitu perih.
Olivia terus berlari hingga keluar dari rumah itu, Karena panik dan ketakutan ia langsung menyebrang tanpa melihat kanan dan kiri.
Brug.. tiba-tiba saja Olivia terjatuh di bahu jalan, beruntung mobil itu hanya menyenggol Olivia.
Sret ... mobil mengerem mendadak dan menepi di pinggir jalan raya.
Seorang pria tampan berpostur tubuh tegak menghampiri Olivia.
Olivia terbaring beberapa saat sambil mengusap punggungnya yang terasa sakit akibat benturan di aspal. padahal baru saja tadi siang punggungnya itu terbentur lagi.
Namun karena Olivia tidak ingin dikejar oleh Revita, ia segera beranjak dan ingin berlari tak memperdulikan apa yang terjadi pada dirinya.
Pria yang menabraknya menahan tangan Olivia.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya pria itu.
Olivia melihat tatapan teduh dari pria yang usianya mungkin dua kali lipat darinya itu.
Dalam satu kali pandangan, Olivia seperti bisa menebak jika pria itu adalah pria baik.
"Om tolong bawa saya lari dari sini Om. saya dikejar oleh orang jahat," ucap Olivia dengan panik.
"Siapa tanya?" pria itu sambil mengedarkan pandangannya ke sekeliling mencari siapa yang dimaksud oleh Olivia.
"Tolongin saya Om, ayo kita pergi dari sini saya menumpang di mobil Om, setelah jauh saya akan turun."
Tanpa sungkan Olivia menarik tangan pria itu.
Tibanya di pintu mobil, pria itu membukakan pintu untuk Olivia.
"Masuklah!"
Tanpa menunggu lagi, Olivia masuk ke dalam mobil, begitu pun dengan pria yang menabraknya tadi.
Ayo Om segera pergi dari sini perintah Olivia. pria itu hanya menuruti ucapan Olivia karena dilihatnya Olivia seperti sedang ketakutan
Mobil pun melaju meninggalkan tempat tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
auliasiamatir
pengen ku semprot pakai air cabe mata mak nya
2023-09-06
0
Hanum Anindya
greget juga sih sama revita yang benar benar nggak punya hati. lanjutkan kak novslnya, maaf baru mamaoir baca novel kakak🙏
2023-09-02
2