With Andika (1)

"Mau kemana Ly? " Tanya Abi tiba-tiba saat Lily baru saja keluar dari ruangan pribadinya dan membuat gadis itu sedikit terperanjat.

"Ya ampun, Bi!!! Kamu ngagetin aja! Sejak kapan kamu berdiri di situ?? " Tanya Lily kaget sambil mengelus pelan dadanya.

"Mau kemana? " ulang Abi.

"Aku mau jalan sebentar! " Jawab Lily.

"Sama bang Dika? " Tembak Abi. Lily mengerjap sesaat sebelum akhirnya ia mengangguk.

"Hubungi aku kalau ada apa-apa!" Ucap Abi, kemudian berlalu menaiki tangga menuju rooftop meninggalkan Lily yang sempat terpaku beberapa saat.

---____---

"Haii cantik!! " Sapa Andika dari dalam mobil dengan jendela setengah terbuka saat melihat Lily baru saja melewati pintu rumahnya. Andika segera membuka pintu kursi penumpang di sampingnya untuk Lily tanpa keluar dari kursi pengemudinya. Lily segera masuk dan menutup pintu di sampingnya.

"Kak Dika apa kabar? tumben banget tiba-tiba chat langsung ajak ketemu?" Tanya Lily begitu ia sudah duduk di kursi penumpang. Andika terkekeh pelan. Dia menghidupkan mesin mobil, kemudian menjalankannya.

Pria itu adalah pria yang telah hadir di masa kecil Lily, yang selalu menemani dan mengisi hari-hari Lily kecil hingga beranjak remaja. Lalu mereka berpisah saat Andika menempuh kuliah kedokteran di luar kota. Walau awal-awal Andika masih sering menghubungi dan menanyakan kabarnya. Rutin pulang saat libur semester. Namun, semakin lama kesibukan dan jadwal kuliah Andika yang semakin padat membuat mereka jarang berhubungan dan bahkan Andika pun jarang pulang saat libur.

Saat Abi mengabari bahwa sebentar lagi Andika akan diwisuda sebagai sarjana, Lily bahkan membujuk Abi untuk mengajaknya, beruntung orang tua Abi tidak keberatan, karena sudah lama mereka mengenal sosok Lily dan keluarganya. Apalagi sebelumnya mereka memang tetangga komplek sebum keluarga Abi memutuskan untuk pindah ke rumah baru mereka saat itu yang kini mereka tempati.

Lily sangat antusias ketika akhirnya Abi mengabarkan jika Lily boleh ikut, bahkan keluarga Abi sudah memesankan tiket pesawat dan juga hotel untuk Lily, agar mereka bisa berangkat dan menginap bersama. Tapi di sanalah ternyata, untuk pertama kali, Lily merasakan yang namanya patah hati.

"Emang sekarang kalau mau ajak kamu jalan harus buat janji dulu?" Tanya Andika.

"Yaa gak sih! Tapi kan mana tau kalau ada lagi gak bisa!" Jawab Lily sambil melihat sekilas Andika yang tengah fokus menyetir.

"Ya nggak lah, emangnya kakak gak tau kamu gimana? mau lagi rapat sama presiden sekalian juga bakal kamu cancel kan kalo kakak minta ketemuan! " Jawab Andika pede sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ih pede banget sih, ya nggak segitunya juga kali! "

"Ih beneran lagi, apa coba yang enggak kamu lakukan buat kakak? dari dulu juga kamu bakal nurutin semua kemauan kakak! Nggak pernah tuh sekalipun kamu nolak kakak! Bener kan? Coba ingat lagi , Kapan kamu pernah menolak kakak? Nggak pernah tuh! " Jawab Andika pede.

Lily cemberut mendengar semua ucapan Andika, karena semua hal itu benar. Andika tertawa senang melihat ekspresi Lily saat sedang kesal seperti itu.

"Ya udah, jangan cemberut lagi dong! Gak enak loh diem-dieman gini!" Andika mengacak rambut Lily gemas setelah Lily sama sekali tidak mengeluarkan suara lagi. Bahkan ia membuang pandangan ke luar jendela yang ada di sampingnya. Andika tertawa pelan, gadis ini tidak pernah berubah, sangat mudah ngambek. Tapi bukan Andika jika tidak berhasil membuat gadis ini kembali menoleh padanya.

Andika menghentikan laju kendaraannya saat traffic light berwarna merah. Andika meraih tangan kanan Lily dengan tangan kirinya, lalu mencium punggung tangan gadis itu, lalu membawa kedadanya.

Lily tersentak, menatap Andika yang juga menatapnya.

"Maaf, jangan marah lagi ya, kita jarang ketemu, masa sekali ketemu malah ngambekan?" Rayu Andika.

Lily menarik dan membuang nafasnya kasar.

"Siapa yang ngambek? "

"Oh, jadi tadi bukan ngambek? " Goda Andika. Dia tertawa kembali. Sambil melepaskan tangan Lily, kembali fokus pada kemudinya saat traffic light berganti warna.

"Kakak mau ngajak kemana sih sebenarnya? " Tanya Lily.

"Ya ampun, dari tadi ke mana aja Non? udah jauh baru nanya mau ke mana?"

"Ya, gak ke mana-mana, cuma kan aku lupa nanya!" Jawab Lily dengan cengiran.

"Hmm, Dasar!!! Ya udah kamu lihat aja nanti! "

"Kak.." Panggil Lily lirih setelah tadi mereka kembali terdiam.

"Hmm.." Andika melirik Lily sekilas. Tampak gadis itu menggigit bibirnya.

"Kenapa Lily? "

"Hmm, kak Dika tumben banget ngajak jalan? biasanya kakak sibuk mulu, kadang pesan aku juga jarang di balas." Andika menoleh sesat.

"Kok tumben? Beratikan sekarang kakak emang sedang ada waktu, makanya kakak pengen jalan sama kamu! "

"Ooh" Lily hanya menjawab singkat, gadis itu menggigit bibir bawahnya, ciri khas Lily banget jika sedang ada sesuatu yang sedang ia pikirkan. Andika mengangkat tangan kanannya mengacak pelan rambut Lily.

"Udah, jangan mikir aneh-aneh, kakak pengen puasin kangen sama kamu! Kita udah nyampe! Yuk turun!" Ajak Andika sambil melepas seat belt. Lily menatap sekeliling. Mereka berada di parkiran sebuah cafe berlantai dua.

"Eh, iya! " ucapnya sambil melepas seat belt nya. Andika hanya tersenyum sembari menggeleng kepala. Dia keluar dari mobil terlebih dahulu. Kemudian membuka pintu di samping Lily. Lily masih di dalam, merapikan rambut di puncak kepalanya yang sedikit kusut karena beberapa kali di acak Andika.

Andika segera menggandeng tangan Lily saat Lily sudah keluar dari mobil dan membawanya memasuki cafe. Memperlihatkan chat reservasi kepada pelayan cafe, kemudian mengikuti pelayan tersebut ke tempat yang telah Andika reservasi.

Meja yang Andika reservasi berada di lantai dua, bagian balkon belakang yang terbuka beratap langit, tampat yang cukup nyaman untuk melihat keindahan langit malam. di setiap sudut di biasa dengan lampu-lampu hias yang bercahaya redup, dengan taman bambu yang cukup menjulang di bagian bawah, sehingga benar-benar terasa berada di alam terbuka.

Tak lama, dua orang pelayan kembali datang dengan membawa nampan.

"Loh, kakak udah pesan makanannya sekalian? "

"Iya, takut rame kelamaan nunggu, tuh kamu lihat aja meja bawah sama balkon depan rame kan?"

"Tapi ini banyak banget loh kak? mana kesukaan aku lagi, kan jadi bingung mau makan yang mana? " Andika terkekeh mendengarnya. Di hadapan Lily terhidang nasi goreng seafood, ekado, French fries, spaghetti beef bolognese.

"Itu ngeluh apa senang sih? kan gak habis bisa di bungkus bawa pulang!"

"Hihi, bener juga yaa, tapi aku bingung mau makan yang mana dulu, kan jadi pengen cicip semua.. " Andika tergelak, iya tau seperti apa Lily lihat saja nanti.

"Ya udah, cicipan aja semua! " ujarnya sambil menggeleng kepala. Dia mengambil sendok dan garpu, kemudian mengelapnya dengan selembar tisu, dan memberikannya kepada Lily.

Kak, sharing yaa!" pinta Lily, yang di balas Andika dengan anggukan.

---____---

"Ya, ampun, kenyang banget, perut aku jadi sesak banget! " Keluh Lily mengusap perut sambil menyandarkan punggungnya. Andika terkekeh mendengarnya. Semua menu yang Andika pesan habis dilibas mereka berdua.

"Gak jadi di bungkus, Ly? " Goda Andika. Lily memutar bola matanya.

"Jangan nyindir! " Rajuknya.

Andika tertawa kecil. Satu hal yang membuat Andika nyaman bersama Lily, dia akan selalu merasa bahagia, lebih banyak tertawa dengan segala hal yang di tunjukan gadis itu.

"Masih sanggup jalan? " Tanya Andika.

"Sanggup lah! ngapain coba pake nanya gitu? " ketusnya.

"Ya kali aja mesti di gendong!" Ledek Andika. Yang langsung diberikan tatap sinis oleh Lily.

"Kayak yang kuat aja! Kakak aja lebih kurusan dari yang aku lihat terakhir kali! "

"Kelihatan banget ya? " Tanya Andika sambil melirik tubuhnya sendiri.

"Makanya, kalo kerja itu diimbangi sama makan nya juga! pasti kakak makannya gak teratur!"

"Ya udah ah, yuk cabut!! " Ajak Andika sambil mengulurkan tangannya kepada Lily.

"Emang kita mau kemana lagi? " Tanya Lily.

"Ya udah, ikut aja, nanti juga kamu tau, di jamin bakalan buat kamu senang!"

"Oke!" Senyum Lily, segera menyambut tangan Andika dan bangkit dari duduknya mengikuti kemana Andika membawanya.

---_____---

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!