Perasaan divya

"G_gue gapapa ko" ucap laras

"Yaudah yu ke kelas"

Laras dan sofyan ke kelas bareng-bareng lalu randika melihat nya

"Wah wah wah ternyata sofyan itu seorang penakluk hati wanita" Ucap randika

"Lo tu laki tapi cara bicara lo kaya cewek, berisik!" Ucap sofyan

"Asal lo tau aja ya, gw itu suka sama laras!" Ucap randika

"Oh jadi lo suka sama laras, tapi kenapa lo tadi buat dia malu!" Ucap sofyan sambil mendorong randika

"Lo pikir lo siapa, justru lo yang berkali-kali nyakitin perasaan laras demi divya!"

"Apa?" Sofyan terkejut sambil melirik laras

"Laras lo harus terus terang sama sofyan!" Ucap randika

"Laras ikut gw" Sofyan menarik laras lalu membawanya ke atas tangga yang ada di sekolah

"Sofyan mau ngapain kita kesini?" Ucap laras

"Jujur sama gw, apa yang diucapkan randika itu benar?"

Laras bingung apa harus perasaan nya diungkapkan sekarang, tapi laras sangat takut jika sofyan meninggal laras

"Jawab laras"

"A_aku cuman takut pacaran sama randika, jadi aku mengatakan bahwa aku menyukai mu sofyan" Ucap laras sambil menangis

"Aku tau kamu pasti berbohong laras, yah kamu tau sendiri kalo aku menyukai divya"

"Sini laras biar aku perlihatkan seberapa cinta nya aku kepada divya"

Sofyan menulis nama divya di atap sekolah dengan nama yang indah

"Tolong dengarkan aku laras, jika kau mencintai ku apa kamu akan menerima ku?"

"Tentu saja aku akan jawab yah" Ucap laras dengan senang

"Liat lah atap sekolah itu, akan aku tunjukan bahwa aku sangat mencintai divya, aku tau kamu pasti berbohong kepada randika soal perasaan mu terhadap ku"

Tersesat rasanya hati laras kaku mendengar ucapan sofyan yang menyebut nama divya, entah sampai kapan laras bisa menahan air mata nya itu, namun ini terlalu sakit, laras meneteskan nya kemudian hujan datang

"Oh ini tanda dari tuhan jika aku mencintaimu" Ucap sofyan sambil memeluk laras

"Sudah ayok kita masuk kelas" Ucap laras mengusap air matanya

Laras dan sofyan masuk ke kelas dengan baju yang basah

"Astaga sofyan laras kamu berdua malah hujan-hujannan" Ucap pak roy

"Ma_maaf Pak"

"Silahkan duduk"

"Bagaimana sofyan, aku benar bukan?" Tanya randika

"Iya" Jawab sofyan

"Kenapa sofyan biasa saja" Hati randika

"Sofyan apa kamu juga mencintai laras?" Tanya randika

"Memangnya kenapa, jika iya?"

"Astaga apa!"

"Randika ada apa ribut-ribut" Ucap pak roy

"Tidak ada apa-apa pak" Jawab randika

"Untuk sofyan silahkan kamu bisa pindah di SPB 4"

"Baik pak"

"Laras jaga diri mu baik-baik yah" Ucap sofyan sambil mengusap rambut laras

"Iya" Laras sambil tersenyum

"Randika gw titip laras ke lo, jangan sampe lo bikin laras nangis" Ucap sofyan

"Iya"

Sofyan akhirnya senang karna bisa duduk berdua lagi dengan Divya

"Hallo nona Divya floziara" Suara sofyan di luar pintu kelas

Divya melirik nya lalu

"Arggh sofyan"

"Bagaimana jika aku duduk bersama mu nona"

"Tentu saja, kita harus memikirkan ide untuk praktek kerja lapang ini"

"Ayok"

Sofyan dan Divya duduk berdua dibangku kelas nya, sambil duduk dikelas mereka juga membaca buku

"Aku mau nya buat minuman gitu" Ucap divya

"Hah minuman"

"Iya"

"Duh divya yang bener aja" Ucap sofyan

"Emang nya kenapa?"

"Gini loh, sekolah kita tuh terkenal, apalagi aku sama kamu tuh sama-sama juara kelas"

"Nah itu yang aku pikiran, gimana caranya biar minuman itu bisa terkenal dimana-mana"

"Cari tempat aja dicafe"

"Cafe itu terlalu lumrah kata aku mah"

"Ah pusing mikirin kamu mah"

"Yaudah gimana sambil ngemusik?"

"Boleh deh"

Divya mengambil headset nya lalu memasangkan nya kepada sofyan

"Ah aku gabisa mikir kalo udah dengerin lagu" Ucap Divya

"Aku juga"

Mereka berdua tertidur dikelas nya

Teng

Teng

Bel pulang telah berbunyi

"Divya sofyan!!!!!" Suara pak dion

"Astaga pak" Terkejut Divya

"M_maaf divya" Ucap pak dion

"Saya yang harusnya minta maaf pak, sofyan bangun!"

Sofyan terbangun lalu melihat wajah dion yang kusut

"Ngapain kamu di SPB 4! " Tanya dion dengan suara lantang

"Saya yang ingin sofian di SPB 4" Dijawab oleh divya

"Oh sorry, jadi kamu sudah pilih tepat nya?" Tanya dion

"Nah itu makanya saya mau sofyan dikelas ini, saya masih bingung"

"Tapi divya kamu bisa tanya saya" Ucap dion

"Tidak usah pak, baik pak kita akan pulang"

"Baik silahkan"

Divya dan sofyan berjalan kaki untuk mengambil motor

"Divya aku lupa tas ku ada di loker" Ucap sofyan

"Yaelah udah jadi kebiasaan aku deh kayanya harus nunggu kamu"

"Hehe kamu kan setia"

Laras tidak sengaja melihat divya dan juga sofyan

"Sampai kapan aku harus berpura-pura tidak mencintai mu, padahal aku sangat menginginkan mu" Hati laras

Luka laras menjadi alasan untuk kuat menghadapi nya, tidak harus memiliki nya, tapi mencintai dalam diam juga sudah cukup

"Yuk pulang" Ucap divya

Divya dan sofyan akhirnya pulang mengedari motor, tidak sengaja randika melihat nya

"Kenapa sofyan pulang dengan divya" Ucap randika

Randika mencari tau tentang mereka berdua, akhirnya randika menemukan laras yang sedang ditaman sekolah sambil membaca buku

"Kamu tidak pulang bersama kekasih mu?" Tanya randika

Laras melirik randika lalu

"Sofyan sama divya ada tugas praktek"

"Apa? jadi sofyan sama divya"

"Iya emang nya kenapa"

"Kamu tau sendiri kan kalo sofyan menyukai divya"

"Iya aku tau"

"Apa kamu berbohong tentang perasaan mu?" Tanya randika

Laras terdiam

"Yah aku sudah tau jawabannya"

"Memang nya kenapa ran kalo aku boong soal perasaan aku sendiri, salah apa aku sampe kamu terus mengikuti ku"

"Aku sayang sama kamu, ini alasan aku terus mengikuti mu" Ucap randika

"Jangan sakitti perasaan mu soal ini"

"Aku harus gimana ran, aku takut kehilangan sofyan" Tanya laras

Randika duduk di taman lalu melihat wajah cantik laras

"Lihat lah dirimu laras, masih banyak yang menyukai mu, bahkan aku rela menunggu mu demi kamu bisa mencintai ku" Ucap randika sambil mengigit rambut laras

Randika mencium pipi laras

"Aku betul-betul mencintai mu laras"

"Laras apa kamu yakin ingin mencintai seseorang tanpa mencintai mu sama sekali, bahkan orang itu terus menyakiti perasaan mu" Ucap randika

Laras menangis mendengar ucapan randika

"Jangan menangis laras, wajah cantik mu tidak bagus ketika kamu menangis"

"Bolehkah aku berkerja sama dengan mu?" Tanya laras

"Yah tentu saja, sekarang aku hantarkan kamu pulang"

Randika mengatarkan laras pulang, lalu turun lah hujan,diperjalanan sofyan dan divya meneduh

"Ayo divya"

"Iya"

Sofyan melindungi divya dari hujan

"Bagaimana kita pulang" Ucap divya

"Tenang dulu divya, kita akan menenduh disana"

"Ya baiklah, ini akibat kamu terlalu lama mengambil motor"

"E_ehh berani ya sekarang"

Suara petir pun datang

Dur

"Arghh" Divya sangat terkejut sehingga memeluk sofyan

"Tenang saja divya, ada aku disini"

Sofyan menatap mata Divya sangat tajam, entah kenapa perasaan divya mulai berubah

"A_ada apa dengan ku, aku tidak bisa menatap softan terlalu lama"

"Rasanya jantungku terus berdebar didekat nya"

"Ada apa sebenarnya" Hati divya

Terpopuler

Comments

Yuni Yuningsih

Yuni Yuningsih

keterlaluan banget si sofyan

2023-10-09

0

lihat semua
Episodes
1 SMK Pertama Bangsa
2 Antara dion dan sofyan
3 Perasaan divya
4 Divya jatuh cinta
5 Rasa sakit laras
6 Divya memedam perasaannya
7 Sofyan merawat laras
8 Sofyan meluluhkan hati divya
9 Antara kecewa dan kejujuran
10 Divya berjanji
11 Keturunan dari siddharta
12 Kehidupan syofian
13 Wisnu menolak sofyan
14 Meninggal nya ibunda sofyan
15 Hubungan syanas dan randika
16 Pertemuan randika dan raghul
17 Mewarnai hena ditangan divya
18 Melampiaskan nya kepada laras
19 Hari pernikahan divya
20 Malam pertama
21 Kebenaran yang terungkap
22 Raghul menikmati nya
23 Rasa khawatir divya
24 Hubungan siren dengan raghul
25 Ikatan cinta seorang anak
26 ketulusan raghul tidak membuat divya luluh
27 Kehilangan bayi kecil
28 Pernikahan laras dan sofyan
29 Perusahaan sofyan
30 Divya berusaha menjadi istri yang baik
31 Ujian pernikahan
32 Divya menggoda raghul
33 Raghul mulai memaafkan divya
34 Pertemanan siren dan sofyan
35 Pertemanan siren dan sofyan
36 Sofyan menyembunyikan status pernikahan nya
37 Teka teki kecelakaan sofyan
38 Tidak sengaja melakukan hubungan telarang
39 Sofyan sangat khawatir
40 Terjadi Lagi
41 Laras mempunyai penyakit
42 Menyembunyikan penyakit nya
43 Laras mengatakan yang sebenarnya
44 Apa siren hamil?
45 Sofyan berkata jujur
46 Apa ini akhir dari pernikahan
47 Rencana untuk randika
48 Semua orang terkejut
49 Syanas mulai terpancing
50 Ini jebakan
51 Hati laras
52 syanas menyukai sofyan
Episodes

Updated 52 Episodes

1
SMK Pertama Bangsa
2
Antara dion dan sofyan
3
Perasaan divya
4
Divya jatuh cinta
5
Rasa sakit laras
6
Divya memedam perasaannya
7
Sofyan merawat laras
8
Sofyan meluluhkan hati divya
9
Antara kecewa dan kejujuran
10
Divya berjanji
11
Keturunan dari siddharta
12
Kehidupan syofian
13
Wisnu menolak sofyan
14
Meninggal nya ibunda sofyan
15
Hubungan syanas dan randika
16
Pertemuan randika dan raghul
17
Mewarnai hena ditangan divya
18
Melampiaskan nya kepada laras
19
Hari pernikahan divya
20
Malam pertama
21
Kebenaran yang terungkap
22
Raghul menikmati nya
23
Rasa khawatir divya
24
Hubungan siren dengan raghul
25
Ikatan cinta seorang anak
26
ketulusan raghul tidak membuat divya luluh
27
Kehilangan bayi kecil
28
Pernikahan laras dan sofyan
29
Perusahaan sofyan
30
Divya berusaha menjadi istri yang baik
31
Ujian pernikahan
32
Divya menggoda raghul
33
Raghul mulai memaafkan divya
34
Pertemanan siren dan sofyan
35
Pertemanan siren dan sofyan
36
Sofyan menyembunyikan status pernikahan nya
37
Teka teki kecelakaan sofyan
38
Tidak sengaja melakukan hubungan telarang
39
Sofyan sangat khawatir
40
Terjadi Lagi
41
Laras mempunyai penyakit
42
Menyembunyikan penyakit nya
43
Laras mengatakan yang sebenarnya
44
Apa siren hamil?
45
Sofyan berkata jujur
46
Apa ini akhir dari pernikahan
47
Rencana untuk randika
48
Semua orang terkejut
49
Syanas mulai terpancing
50
Ini jebakan
51
Hati laras
52
syanas menyukai sofyan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!