" Kosongkan jadwalku besok," Ucap Liona masuk ke dalam rumah diikuti oleh Dio.
" Baik Nona," Ucap Dio. " Apa ada sesuatu Nona?" Tanya Dio karena tidak biasanya Liona akan bolos bekerja.
" Besok saya akan meluangkan waktu untuk menemani Mama saya," Sahut Liona datar lalu melangkah menaiki tangga.
Dio menghela napas, " Saya harap nanti akan ada orang yang mampu melunakkan sikap Nona." Gumam Dio melihat punggung Liona yang menghilang dibalik pintu.
Malam harinya Liona tidak bisa tidur, dia pun berniat untuk jalan-jalan ditaman yang ada dirumahnya. Sudah satu jam dia berada ditaman, tapi rasa kantuknya tak kunjung datang.
" Nona, apa yang Nona lakukan disini?" Tanya Dio
Dio yang hendak mengambil minum kedapur , tidak sengaja melihat seseorang di taman melalui kaca yang ada didapur.
" Saya tidak bisa tidur," Sahut Liona tanpa menatap Dio.
" Mau saya temani disini Nona?" Tanya Dio berdiri dikursi sebelah Liona.
" Tidak perlu, saya sudah mau masuk sekarang." Jawab Liona berlalu pergi meninggalkan Dio.
" Saya berharap, semoga kebahagiaan cepat menghampiri Anda." Gumam Dio lalu ikut masuk kedalam rumah.
*
*
Hari ini Liona akan menemui Mamanya, dia menggenakan pakaian santai. Sepatu sneakers ,celana jeans panjang dan T-shirt. Serta rambut yang digerai bebas, lebih menambah kesan kecantikan Liona.
" Dio, mamapir di toko kue dulu." Titah Liona memasuki mobil.
" Baik Nona," Sahut Dio
" Kue apa yang akan anda beli Nona? Biar saya belikan." Tanya Dio menawarkan. Setelah mobil sampai di sebuah toko kue.
" Tidak usah, saya bisa sendiri." Tolak Liona datar.
Liona keluar dari mobil, memasuki area toko kue. " Mau cari kue apa Nona?" Tanya pelayan toko ramah.
" Banana cake," Jawab Liona datar.
" Baik akan saya ambilkan," Ucap pelayan toko lalau mengambil apa yang dicari Liona.
" Ini Nona pesanannya," Ucap pelayan toko menyerahkan sebuah paper bag pada Liona.
Liona menerima paper bagnya, lalu menyerahkan dua lembar uang.
" Ini kebanyakan Nona," Ucap pelayan toko menatap uang yang diberikan Liona.
" Untuk anda saja," Ucap Liona datar lalu melangkah keluar dari toko.
" Walaupun Nona itu terlihat cuek, tapi lumayan lah pemberiannya." Gumam pelayan toko melihat kepergian Liona.
Dio yang melihat Nonanya datang, segera membukakan pintu.
Akhirnya mobil yang ditumpangi Liona sampai di rumah sakit. Liona turun dari mobil mengenakan kaca mata hitamnya.
" Mau saya temani Nona?" Tanya Dio berdiri di sebelah Liona.
" Tidak, " Jawab Liona cepat. Pergi meninggalkan Dio.
Liona memasuki ruangan tempat Mamanya, surter yang melihat kedatangan Liona pun bergegas pergi.
" Hai Ma, Mama lagi ngapain?" Sapa Liona bertanya duduk disebelah Mamanya.
Tapi Liona tidak mendapat jawaban dari sang Mama. Mamanya sedang asyik mencoret-coret kertas.
" Ma, Ona bawain kue kesukaan Mama," Ucap Liona tapi lagi-lagi tidak mendapatkan respon dari Mama Karin.
Ona adalah panggilan sayang Mama Karin untuk Liona. " Mama lagi gambar apa sih?" Liona bertanya sambil memperhatikan gambar yang di buat Mamanya.
" Ma, Ona sisir ya rambutnya. Biar rambut Mama rapi," Liona tetap berbicara walaupun tidak mendapatkan respon dari sang Mama.
Liona mengambil sisir yang ada didalam tasnya, dan mulai menyisir rambut Mama Karin. Dulu sebelum Mama Karin depresi , dia merupakan wanita yang sangat memperhatikan penampilan. Selalu tampil rapi, dan Liona masih ingat betul saat dirinya dulu tidak mau menyisir rambut. Pasti Mamanya akan mengomel siang malam.
Kini Liona sangat merindukan saat-saat itu. Sosok Mama Karin yang rajin mengomelinya.
" Dah, akhirnya rambut Mama rapi lagi," Ucap Liona selesai menyisir rambut sang Mama.
Liona pergi ke westafel guna memcuci tangannya, setelah selesai ia membuka kue yang dia beli tadi.
" Ma, kita makan kue yuk!" Ucap Liona dan lagi lagi tidak mendapatkan respon.
Liona sedikit mengguncang tubuh sang Mama, dan akhirnya sang Mama menoleh.
" Ma , Ona bawa banana cake kesukaan Mama." Ucap Liona menyodorkan sepotong kue pada Mama Karin.
" Banana cake!" Ucap Mama Karin girang. Menerima suapan dari Liona.
Liona senang akhirnya sang Mama merespon juga. " Ma, ini gambar siapa?" Tanya Liona masih menyuapi Mama Karin.
" Ini Papa Arya , ini Leonard, dan ini gadis kecil yang nakal dan sangat manja namanya Liona." Jelas Mama Karin menunjuk-nunjuk gambarnya.
Liona yang mendengar itu sontak memeluk Mamanya. " Ona disini Ma," Ucap Liona melepas pelukannya.
Mama Karin menatap Liona, lalu tertawa. " Kamu bukan Ona." Ucap Mama Karin tidak mengingat Liona.
Hati Liona nyeri mendengar perkataan Mamanya. " Tapi aku memang Ona Ma, " Liona meyakinkan.
" Bukan!" Bentak Mama Karin." Kamu bukan Ona, Ona itu gadis yang sangat manja dan kamu tidak!" Ketus Mama Karin
" Jangan mengaku-ngaku jadi anak saya!" Ucapnya lagi menunjuk wajak Liona.
Tanpa mereka sadari, sejak tadi ada seorang pria yang memperhatikan keduanya. Dio, pria itu adalah Dio. Dio yang hendak mengantarkan ponsel Nonanya yang tertinggal di mobil.
Tapi saat dia sampai di depan pintu, dia melihat Liona yang sedang menyuapi mamanya. Dio yang hendak masuk pun mengurungkan niatnya, dan lebih memilih menyaksikan keduanya. Karena sangat jarang Dio melihat sisi hangat Liona. Dan akhirnya dia mendengar kalau Mama Karin tidak dapat mengenali Liona.
Dio pun memilih pergi dari sana, karena merasa prihati pada sang Nona. wanita yang datar, kejam dan tidak berbelas kasih sebenarnya adalah wanita yang sangat rapuh. Tapi Nonanya itu sangat pintar menyembunyikan semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Nikfyni
Hai, iklan dikit buat Liona ....
2023-09-29
1