Setelah kejadian itu, Rizka akhir nya batal makan malam, dan Mbo Nia pun di tinggal kan nya ke kamar dengan penjelasan singkat bahwa ia tiba-tiba mengantuk dan meminta Mbo Nia untuk istirahat saja, atau makan saja tanpa nya.
"hah.... Ta tapi non.."
Belum sempat Mbo Nia menyelesai kan ucapan nya, Rizka telah berlalu menaiki tangga menuju kamar nya yang berada di lantai 2.
Ya, keluarga Rizka, sebenar nya tergolong orang yang berada walau pun sebenar nya jauh lah dari ungkapan kaya raya.
Ayah nya memiliki beberapa tempat usaha, seperti tempat cucian mobil, bengkel, pertanian sawit, perkebunan cabe, serta sebagai penampung susu terbesar di kota itu dan memiliki Toko bangunan.
karena di tekuni nya terus menerus, tekad Ayah nya yang tak pernah lelah akhir nya, kini telah berkembang dan bahkan memiliki cabang di beberapa daerah lain.
Namun ada pun demikian, Rizka sebenar nya sangat merasa kesepian di rumah nya yang seperti gedung itu. Itu lah sebab nya Mbo Nia mau pun pakTarjo, tidak lah di anggap nya sebagai karyawan, melain kan mereka lebih di anggap nya mereka adalah Teman.
Di mana sebenar Rizka memiliki seorang adik juga. namun sayang nya, 7th lalu ibu dan Ayah nya mengalami kecelakaan.
Dan karena kandungan Ibu nya masih tergolong muda saat itu, maka Ibu nya mengalami keguguran.
Dan karena peristiwa itu, sampai sekarang Ibu nya di diagnosa dokter bahwa tak kan bisa hamil lagi di masa depan.
Dan mengetahui hal ini, sikap ibu Rizka terkadang dingin pada Ayah Rizka. Sebab sampai kini pun Ibu nya masih menyalah kan suami nya tentang kejadian yang menimpa nya itu.
*******
Kembali pada Rizka yang tidak jelas dengan apa yang Ia pikir kan saat ini setelah kembali dari tempat pak Tarjo, Di kamar nya Ia terlihat mondar-mandir, dan bahkan tidak mempeduli kan kaki nya yang memar.
"Jangan bilang pria itu adalah..."
"upp.... Bukan,.. Bukan. Jelas lho. Tadi itu Bapak-Bapak . Ta,tapi...?
Kalau pria itu bukan yang dari jalan tadi.." lalu siapa? Dan kemana bapak itu pergi..?
"Apa aku harus Nelpon Pak Tarjo..?"
Nggak ah,... Poko nya Pak Tarjo harus di beri pelajaran"
Sejak kapan Ia begitu bebas membawa seorang Asing yang tak sopan ke Rumah..?"
Jelas Pria itu, Pria mesum. Memaker kan Tubuh nya di depan semua orang"
Benar-benar tak tahu malu.. i..iih... Aduh...
"Sssss... Malah lutut ku memar lagi.. Awas kamu pak Tarjo.......!!!"
"Ha atsiihh..... Huhhh.... Ada apa ini..
"Seperti nya seseorang menyebut kan nama ku dengan penuh kerinduan"
Nia, Apa kah itu kamu...?? Hehehe.." Aku tau itu kamu..."
Gumam pak Tarjo di sela-sela Gerutu nya pada Arif Akibat kejadian yang tak di sengaja bersama Nyonya muda nya itu.
Dan tiba-tiba saja Ia tersenyum hangat membayang kan Mbo Nia pujaan nya.
Arif yang tidak bisa membaca pikiran pak Tarjo saat ini, dan melihat Pak Tarjo seolah berlaku manja di hadapan nya secara tiba-tiba setelah gerutu nya yang panjang lebar,
dan ketika ia akan mendekat, Sontak saja Arif lompat dari kursi nya dan memberitahu kan pak Tarjo dengan serius bahwa Dia bukan lah pria seperti itu...
"Apa yang kamu katakan.?"
"Dan mengapa tiba-tiba lompat sehingga menjungkir balik kan kursi..? "
"Atau apa kah kamu mengidap penyakit kelainan..? Suka bertingkah Aneh suatu waktu..?.."
Membayang kan hal ini saja, Malah pak Tarjo lah yang kabur dari hadapan Arif dan langsung ke kamar nya dan mengunci pintu dari dalam. Ia bertindak seperti seorang gadis lugu dan imut, yang akan di rusaki oleh pria hidung belang di hadapan nya.
Alhasil, Arif sempat meragu kan pikiran nya sendiri. seolah ia tidak lagi memahami, siapa seharus nya korban di antara mereka berdua...
belum sempat Ia menjelas diri nya sendiri,
Duarrrrr.... Kecek.... Bahkan dari luar pun Arif masih mendengar kan Pak Tarjo yang bergidik ketakutan pada nya. Sekali pun Arif tidak bisa menerima kesalahpahaman itu, namun Ia tidak bisa berbuat apa pun.
Lain dari itu Arif mempunyai masalah lain saat ini. Yaitu harus kembali tidur di teras.
*********
Waktu terus berlalu. Malam itu tepat 02:00 AM
meskipun demikian Rizka masih saja kesulitan untuk tidur.
Yang walau pun ia tidak lagi terganggu dengan kejadian beberapa waktu lalu, namun Ia juga baru kembali ke rumah nya. Dan ia tau bahwa Ia tidak memiliki banyak waktu di sini
Jadi ada banyak hal yang Ia rindu kan di rumah nya selain orang tua nya. Salah satu dari mereka adalah burung Nuri yang Ia beri nama BOB.
Saking sayang nya Rizka pada BOB, sampai-sampai Rizka menempat CCTV untuk dapat memantau atau bisa melihat tingkah BOB kapan saja dari kamar nya.
Teringat akan hal itu, Rizka langsung beranjak dari ranjang nya dan segera ke meja belajar nya dan mengakses CCTV BOB.
Apa yang membuat Ia terkejut dan Meluap karena amarah nya, baru saja Ia menatap layar monitor nya,
Ternyata di sana terlihat lagi si Pria mesum yang saat ini sedang mengambil kurungan BOB dan seperti nya Ia akan memindah kan nya ke jejeran burung lain nya di samping tempat tinggal Pak Tarjo.
Ingin rasa nya Rizka langsung kesana, dan mengutuki Pria yang tak tahu malu ini, Namun tindakan Arif selanjut nya membuat Rizka membatal kan niat nya.
Dalam penglihatan nya, Arif menata beberapa kursi kecil tepat di bawah kurungan BOB sebelum nya,
dan masih dengan bertelanjang dada, bahkan kadang-kadang sarung nya hampir saja terlepas dari pinggul nya. Arif terus berusaha menyusun beberapa kursi yang ia temu kan di teras.
Setelah merasa bahwa tidak ada lagi kursi di sana, akhir nya Arif pun hanya bisa mengatur kembali jarak kursi satu sama lain, agar bisa di jadi kan tempat untuk menaruh badan nya yang kelelahan malam ini.
Dan karena Arif tepat berada di bawah kurungan BOB sebelum nya, maka kini seluruh layar monitor Rizka hanya terpampang sosok Arif yang nampak jelas Ia kesulitan untuk memejam kan mata nya.
Apa yang tidak di ketahui Arif, seluruh Aktifitas nya malam itu, di lihat jelas oleh Rizka. Dan hal itu membuat hati nurani nya yang baik menjadi merasa kasihan pada nya.
namun tak ada yang bisa ia lakukan pula. Sebab jika ia harus menelpon pak Tarjo tentang hal ini, maka diri nya yang diam-diam memperhati kan Arif lewat CCTV akan terekspos.
Dan hal ini ia tidak mau di ketahui siapa pun karena harga diri nya sebagai gadis kecil, cantik, sopan dan beradab nanti nya akan menjadi kenangan belaka.
Namun apa yang tidak di ketahui Rizka sebenar nya hal yang mengganggu Arif kesulitan memejam kan mata, bukan lah sekedar karena tempat atau suasana nya malam itu.
Melain kan Arif masih merenung kan tawaran pak Tarjo tadi nya ketika membersih kan mobil bersama. ternyata Arif telah mencerita kan semua nya pada pak Tarjo.
Dan Pak Tarjo yang telah mengalami pahit manis nya rantauan, Ia pun merasa iba dengan kejadian Arif.
Ia tidak meragu kan ucapan Arif sama sekali. Atau tidak seperti semua tanggapan orang-orang yang sebelum nya di temui Arif.
Lain dari itu Arif juga memikir kan cara untuk mengabar kan teman-teman lebih dahulu. Bagaimana pun, Ia tidak mau membuat mereka khawatir lagi dengan nya sekarang.
Bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments