Cinta Dan Pengorbanan

Cinta Dan Pengorbanan

BAB 1. MERANTAU KE NEGRI SEBERANG

"Ingat lah pesan Ayah dan ibu nak, bagaimana pun kali ini kami tidak lagi bersama mu"

kata Ayah dan ibu Arif serempak sembari membantu nya mengemasi baju-baju yang akan Ia bawa.

 Tak lupa Ayah Arif menegas kan lagi sembari menatap Arif yang kini telah dewasa dan harus melepas kan nya untuk menemukan jalan nya sendiri di rantaun.

" Jangan malas. yang rajin kerja nya juga. jujur saat kerja sama orang. dapat gaji jangan boros" terutama, menghindari pergaulan bebas. Ya."

"Dengar kan Ayah. di kota ada banyak jenis orang dan masing-masing karakter. kamu ingat lah, bahwa apa pun pilihan mu, masa depan mu adalah taruhan nya"

"Ya, Arif dengar kok pa, bu. Ya udah ah, dari kemaren juga, itu... aja pesan nya, nggak ada yang lain apa?" Arif juga ngerti dan bakal inget pesan Ayah dan ibu"

ucap Arif sembari menghapus jidat nya yang udah mulai keringatan.

Sedangkan orang tua nya, di bikin kesel dengan tanggapan Arif, yang seolah tak memberikan mereka banyak waktu lagi untuk hanya sekedar berada di sisi mereka sebelum ia pergi jauh.

" dah di tungguin tuh ama om gojek nya. Ya, pa, bu, Arif berangkat. Jaga kesehatan selalu.. Bye-bye.."

Sebenar nya Arif sadar dengan kesedihan, atau kekuatiran orang tua nya. Ia sendiri pun sebenar nya tidak pernah rela meninggal kan keluarga tercinta. Namun karena dia bukan anak kecil lagi, Arif pun bertekad untuk pergi ke rantauan dan menguji nasib.

Ia tidak mau terus membebani orang tua nya yang menurut nya saat ini kedua orang tua nya telah cukup lelah. dengan cepat Arif menarik tangan Ayah dan ibu nya dan memberikan salam perpisahan, lalu berlari sembari berteriak,

"Ayah, ibu, Arif berangkat" sampai kan salam ku pada Reno dan Airin. Katakan aku akan merindu kan mereka" bye bye Ayah, ibu...

Ternyata rencana merantau nya Arif tidak di ketahui kedua Adik tercinta nya. Hal itu di karena kan, Arif tau ia takan di ijin kan terutama Airin adik bungsu nya yang sangat ia manja kan.

dengan mata berkaca-kaca melepas kan anak sulung nya, ibu Arif pun hanya terpaku memandangi punggung Arif dari belakang yang semakin jauh dari hadapan nya.

pada kenyataan nya, walau pun Ayah dan Ibu Arif menderita menanggung banyak beban keluarga, mereka tidak sedikit pun mengeluh dan tidak pernah merasa anak-anak mereka adalah beban.

 Apalagi berharap anak-anak mereka bisa menafkahi mereka, itu sangat jauh dari pemikiran mereka saat ini. Yang walau pun anak-anak mereka sudah termasuk dewasa.

 Kecuali Airin adik Arif yang bungsu. Saat ini ia masih duduk di bangku pelajar sebagai Murid kelas 4 SD.

Adapun Reno, Adik kedua Arif ia sudah kelas XII di Sekolah Menengah Akhir (SMA). Namun ada pun demikian, bagi kedua orang tua Arif, mereka semua masih anak-anak.

Sebagai orang tua yang baik dan sayang terhadap anak-anak nya, mereka tidak mau membebani anak-anak mereka sejak dini.

Tak sedikit pun mereka menunjukan kelelahan mereka di depan anak. Semua hal yang menyangkut kekurangan, Ayah dan Ibu Arif selalu membicara kan nya ketika semua anak-anak mereka tidak di rumah, atau dalam kamar dan jauh dari pendengaran anak-anak mereka.

Namun Arif dan ke dua adik nya, bukan lah tumbuh menjadi anak yang manja. Atau tanpa didikan sama sekali. Sebagai contoh, Arif juga di buatin bengkel kecil-kecilan oleh Ayah nya.

 karena kebetulan, desa mereka sangat terpencil dan Arif pun merengek minta untuk di bangun kan bengkel.

Sebab menurut nya, ia cape selalu ke kota untuk sekedar mengganti ban, atau mengganti oli mesin motor buntut Ayah nya yang di pakai untuk berkebun sehari-hari.

Dan Reno adik nya, memiliki pekerjaan pula yang di anggap nya sebagai hobi nya. Ya itu memangkas rambut.

Dan karena ke dua tempat mereka bekerja berdempetan satu sama lain, tak jarang pula mereka saling membantu ketika salah satu dari mereka tidak memiliki pelanggan sedangkan yang lain nya kewalahan seorang diri di tungguin pelanggan.

Dan karena kekompakan mereka yang demikian, seluruh warga sekitar memuji dan salut pada keluarga Arif. Bahkan tak jarang teman-teman sekitar mereka yang termotivasi dari sikap Arif dan Reno.

 Yang pada akhir nya mereka pun tidak lagi bermalas-malasan melain kan memulai pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan hobi mereka masing-masing.

 Dan ada pun tangganpan para Gadis di desa sekitar terhadap Arif, menurut mereka ia adalah Pria idaman. Selain tampan, menurut mereka Arif juga memiliki hati yang baik.

tak jarang ia menolong orang-orang yang kesusahan, sekalipun ia dan keluarga nya juga termasuk orang susah. di mana seringkali Arif membantu menambal ban motor petani sekitar, dan mengganti oli mereka, namun ia tidak menerima biaya.

 Menurut nya, bengkel yang ia bangun adalah bentuk kepedulian nya terhadap semua bapak-bapak di desa itu.

 Ia tidak mau lagi melihat mereka ke kota seperti dulu hanya untuk memperbaiki hal kecil. Di mana dahulu, ia seringkali melihat bapak-bapak ini saling menolong satu sama lain mendorong motor salah satu dari mereka sambil membawa ayam, atau sayuran ke kota untuk di jual demi biaya perbaikan.

 Bahkan pernah suatu waktu Arif dan Ayah nya mengalami kekurangan uang ketika memperbaiki motor buntut Ayah nya.

 Dan karena pemilik bengkel tersebut, takut mereka kabur, jadi motor Ayah nya di tahan di bengkel setempat sampai melunasi kekurangan.

 Ayah dan ibu Arif yang menyadari bahwa Arif termotivasi dari kejadian itu, mereka tidak mempermasalah kan Arif ketika menolong orang lain. Walau pun ada kala nya Arif harus kehabisan bahan di bengkel karena kurang nya pemasukan, namun ia dan keluarga nya entah bagaimana selalu bisa menutupi kekurangan itu, dan bengkel Arif tetap berjalan semesti nya.

Di mana ternyata, diam-diam warga setempat selalu menolong dan membantu Ayah Arif di perkebunan sayur nya. Bahkan terkadang mereka pun bertamu di rumah Arif dan membawa Ayam, itik atau bebek untuk di pelihara Arif.

 Dengan alasan mereka telah memiliki banyak. Padahal hal itu mereka lakukan karena tau Arif dan keluarga nya memiliki banyak kekurangan, dan sangat sulit membalas kebaikan Arif dan keluarga nya. Jadi mereka melakukan itu sebagai bentuk balas budi mereka terhadap Arif dan keluarga yang tak lelah menolong mereka.

Terpopuler

Comments

Widati Dati

Widati Dati

q sudah mampir... semangat berkarya buat cuan yg smkn lancar

2023-09-21

0

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih aku mampir Thor, jangan lupa mampir ya di naskahku❣️🙏

2023-09-11

0

Ayleela

Ayleela

kakak ini maksudnya kelas 12 bukan ? XII ya kak

2023-09-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!