BAB 3. MENDAPAT KAN BANTUAN DARI GADIS CANTIK

 Hujan masih saja tak juga kunjung reda seolah tak akan berhenti walau hanya sebentar.

 Di malam yang begitu dingin itu, Rizka tak punya pilihan lain, selain tetap pulang ke rumah nya dan mengunjungi ibu nya yang sedang sakit.

 Di mana selama ini, Rizka tinggal di Villa Ayah nya yang kebetulan itu dekat dengan kampus nya. Jadi Ia jauh dari ke dua orang tua nya.

 Namun karena malam itu curah hujan yang begitu lebat, Sopir Ayah Rizka menyaran kan nya untuk berangkat esok pagi saja.

 Ia tidak keberatan bolak balik menjemput nya. Karena menurut nya kesehatan Rizka adalah yang paling utama.

 Namun Rizka yang begitu mengkhawatir kan ibu nya, langsung saja menyelonong masuk ke mobil dan meminta si pak sopir untuk segera melakukan perjalanan.

                     

   *****

 Suasana jalanan malam itu sama sekali tidak lah berubah sekali pun hujan deras mengguyur. tetap terjadi kemacetan panjang dan mobil mereka terpaksa pun harus bergerak pelan mengikuti kendaraan lain nya.

 sekali pun sudah berbalut kan jaket tebal dan menghidup kan penghangat dalam mobil Ayah Rizka yang super mewah, Rizka tetap saja merasa kan kedinginan yang intens.

 Dan di saat ia akan membungkus kepala nya lagi demi mengurangi resiko kedinginan dengan tudung jaket yang ia pakai,

 Tanpa sengaja Ia Melihat sesosok, seperti Bapa-Bapa yang berjalan menyusuri trotoar. Seluruh pakaian bapak itu basah kuyub di saksi kan nya,

 namun ia berjalan dan menunduk sembari sesekali tangan nya mengusap air hujan yang membasahi wajah nya. Seolah ia tidak terganggu sama sekali oleh kemacetan maupun hujan deras yang mengguyur.

 Melihat hal itu, Rizka yang pada dasar nya hati nya baik, tidak tega membiar kan itu begitu saja.

"pak, pak, menyamping bentar pak"

"Ada apa Non"? Jawab pak sopir kaget sembari menyamping kan mobil lebih dekat trotoar dan berhenti.

Namun karena jalanan macet, tetap saja mereka akan menghalangi kendaran dari belakang mereka.

 Tanpa menjawab pertanyaan pak sopir, dan tanpa menghirau kan klakson dari belakang yang begitu berisik, bahkan sekalipun di teriakin oleh pengguna jalan lain yang di halangi,

 Rizka langsung saja keluar dari mobil dan memayungi si Pria yang di kira nya adalah bapak-bapak tersebut yang kini tepat berada di samping mobil mereka.

 dan tanpa banyak bicara, karena hujan yang begitu deras, Rizka memutus kan untuk berbicara dengan Bapak itu di mobil saja.

"Ayo pak, Masuk. Ta antarin ke mana pun tujuan Bapa"

"T. Tapi.."

Belum menyelesai kan kalimat nya pria yang di kira bapak-bapak itu , ia telah di dorong masuk lebih dahulu dan pintu mobil langsung di tutup.

 Tidak lama kemudian Rizka pun masuk dan duduk di kursi penumpang depan samping pak sopir.

               

               

  *******

Setelah melewati kemacetan, akhir nya Rizka baru tersadar dengan keberadaan sosok lain yang ia beri tumpangan tadi nya.

 Ada pun pak sopir ia hanya bisa pasrah dan kagum dengan kebaikan hati nyonya muda nya itu.

Sekali pun dengan ini ia akan memiliki kerjaan tambahan dan harus membersih kan mobil nanti nya namun ia tidak keberatan melakukan nya.

 "pak, apa kah bapak kedinginan?"

oh ya kebetulan ini ada roti,.. Bapak makan ya" dan berhubung ini udah malam, sebenar nya bapak mau kemana?"

 Tanya Rizka sembari memutar badan nya dan menyodor kan beberapa bungkus roti serta Air mineral ke arah Arif yang berada di belakang nya.

 Namun karena pencahayaan dalam mobil kurang jelas, dan di tambah saat itu Arif memakai topi serta jaket yang besar serta penampilan nya yang acak-acakan setelah kehujanan,

 Rizka tidak dapat dengan jelas melihat penampilan Arif saat itu. Pada akhir nya Arif hanya bisa pasrah di sapa dengan sebutan bapak. Walau pun dalam hati Ia tidak lah terima.

"siapa sebenar nya yang Anda panggil dengan sebutan itu"? Bapak? Apakah kamu buta?" apa kah saya setua itu?" dan di mana mata mu berada ? Kamu lah yang ibu- ibu dan anda pasti sudah tua. Hmmmmmp"

beribu kata kesal Arif pendam dalam hati, namun ada pun demikian ia tetap menerima tawaran baik Rizka.

"ummmm... A'aku.."

 Mendengar pertanyaan Rizka yang menanya kan tujuan nya, Arif tergagap dan kesulitan untuk memberitahu kan yang sebenar nya.

Namun melihat hal itu, langsung saja di manfaat kan oleh pak sopir yang tak mau bertanggung jawab sendirian untuk membersih kan mobil.

"Mmmmh, karena ini sudah sangat larut, mengapa tidak ke tempat saya dulu malam ini"?

" Jika bapak tidak keberatan saya akan menyewa kan Gojek besok dan mengantar kan bapak ke tujuan" gimana pak." ?

"haaaa. ..? mmmm A'aku,.. "

Mendengar jawaban Arif yang terlihat kaget, dan kembali tergagap, Rizka berasumsi, bahwa Arif keberatan dan akan menolak.

 Oleh karena itu dengan cepat ia membujuk Arif serta meyakin kan nya bahwa saran Pak Tarjo, atau pak sopir adalah baik ada nya. Apa lagi menurut Rizka seperti nya tujuan Bapak ini masih jauh.

"hmmmpth... apakah anda pikir bisa pergi begitu saja setelah memberantakin mobil boss saya"?

Apakah Anda tidak berpikir untuk membalas budi.?

paling tidak anda membersih kan kursi yang anda duduki saat ini saja sudah cukup"

 ucap pak sopir dalam hati, sembari mengintip Arif melalui kaca tengah mobil dan memperlihat kan senyum misterius, dan itu tentu saja membuat bulu kunduk Arif berdiri seketika

 namun ada pun demikian, ia tidak menolak, dan Akhir nya jadi lah Arif di bawa ke Rumah utama Rizka.

dan memiliki tempat untuk berlindung setidak nya beberapa jam ke depan walau pun ia tidak tau di mana nanti nya Ia akan di tempat kan.

********

Setiba nya di Rumah, Rizka langsung di sambut oleh Mbo Nia dengan sapaan tulus yang menanda kan Mbo Nia ini sudah sangat dekat dengan Nyonya muda nya.

Tak lupa Ia menawari Nyonya muda nya yang cantik dan baik hati itu untuk makan dulu,

karena Ia sudah menyedia kan semua masakan kesukaan Nyonya muda nya di meja setelah mengetahui kedatangan nya.

Namun Rizka ingin menjenguk Ibu nya dulu.

dengan itu, Ia memberitahu Mbo Nia untuk menunggu nya di meja makan sebentar.

Setelah Ia menemui Ibu nya, Ia akan menemui nya, dan akan makan bersama nya. Karena menurut Rizka, Ia juga sudah kangen dengan masakan Mbo Nia.

yang tentu saja ucapan Rizka ini sontak membuat Mbo Nia sangat terharu dan bahagia bekerja sebagai PRT di keluarga Rizka.

Bahkan dalam hati nya, Ia bertekad untuk mengabdi kan seluruh hidup nya pada keluarga Rizka,

tidak peduli apa pun, Ia merasa sangat di terima dan di sayangi di keluarga ini, sekali pun Mbo Nia sebenar nya memiliki tampilan yang kurang menarik.

Dan sedikit cacat pada kaki kiri nya yang membuat langkah nya agak terganggu. Namun dalam bekerja, Mbo Nia tidak bermalas-malasan,

dan yang membuat Mbo Nia bahagia, Ia tidak pernah di paksa kan dalam bekerja. Dan semua orang di keluarga ini menerima keberadaan nya dengan tulus.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Terpopuler

Comments

Nikfyni

Nikfyni

Hai salam kenal dari RABA My Wife....

2023-09-30

0

Tóc tém^^~

Tóc tém^^~

Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.

2023-09-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!