Setelah menemukan Ibu nya yang telah tertidur, Rizka Akhir nya memutus kan untuk menemui ibu nya pada esok hari nya saja.
Ia melihat Ayah nya juga telah terlelap di lantai beralas kan kasur yang lumayan empuk dan tebal pula,
melihat semua hal ini, Rizka tak bisa menahan senyum manis nya. Ia sebenar nya kasihan pada Ayah nya yang akan jadi pelampiasan jika ibu nya sedang tidak enak badan.
Dan secara perlahan, Rizka menutup pintu kamar orang tua nya lagi, lalu menemui Mbo Nia yang telah menunggu nya untuk makan bersama.
*******
setiba nya di ruang makan, Rizka melihat Mbo Nia yang sedang asyik mempersiap kan meja, secara perlahan Rizka mendekati nya dan menyapa nya dengan hangat..
"Bi,.."
"ya Non.."
"Bibi pasti lelah ya hari ini"
"Maaf merepot kan Bibi lagi ya. Lain kali, nggak usah seperti ini lagi"
"Tapi... Non..."
"Udah Bi, nggak ada tapi-tapian."
'Ayo makan bersama yuck.."
oh ia Bi, Pak Tarjo juga kaya nya belum makan,
Di jalan hujan, kasihan nggak sempat beli makan. Juga ada Bapak-Bapak lain nya. Entar ya Bi."
Ucap Rizka sembari menelpon Pa Tarjo.
Toooooooooooooot...... Tooooooooooooot...
"Ya non..
"pak Tarjo"
"Ya non "
"Ayo ke Ruang makan"
Dan ajak Si Bapak tadi untuk makan bersama juga ya, Ayo segera kemari ta tungguin nih sama Bibi.."
"Ta tapi Non..."
"udah ya pak....jangan lupa ajak bapak satu nya juga"
ucap Rizka sembari memutus kan panggilan, dan tidak memberi ruang pak Tarjo untuk menolak sama sekali
********
Nggak lama kemudian Pak Tarjo masuk dan seolah langkah nya berat tertahan oleh sesuatu, Ia ingin menjelas kan, tetapi nggak tau harus memulai dari mana..
belum sempat Ia menyapa, Rizka terlebih dahulu memanggil nya setelah melihat nya.
"Ayo pak, ke sini. Mumpung masakan Bibi masih anget" eh....?? Mana bapak satu nya lagi??..
hmmmmmmmm...??"
Ucap Rizka heran sontak langsung bangun dari kursi nya seolah ingin memasti kan keberadaan orang yang ia maksud
"A'Anu non, biar kan saya membawa kan nya kesana saja. I'ia sungkan kaya nya non, nama nya juga orang baru"
Ucap pak Tarjo cepat, mencoba meyakin kan Rizka sembari berusaha menutupi kenyataan yang sebenar nya tentang Arif yang saat ini hanya berbalut kan selembar kain milik nya.
Di mana, semua pakaian Arif basah karena hujan. Dan karena Tubuh Arif lebih besar dari pak Tarjo, maka terpaksa Arif tak punya pilihan selain hanya mengguna kan sarung malam ini.
karena takut Rizka akan mencari nya sendiri ke tempat nya yang tidak jauh dari sana. Di mana pak Tarjo di berikan Ruangan sendiri pula. boleh di katakan itu adalah rumah. Yang sekalian berhubungan dengan garasi milik keluarga Rizka.
Maka pak Tarjo mencoba sebisa mungkin meyakin kan Nyonya muda nya untuk mempercayai nya.
Namun sayang, Rizka telah mengambil langkah panjang, dan berpikir mungkin jika Dia sendiri yang mengajak nya, maka Bapak itu akan bersedia makan bersama mereka semua.
Pak Tarjo yang melihat hal itu, berusaha keras ingin menghalangi Nyonya nya itu untuk tidak menemui Arif yang mungkin saat ini menurut nya bahkan bisa saja Arif tanpa sehelai pakaian juga.
namun ia malah terantuk pada kaki meja dan gagal tepat waktu sehingga Akhir nya, Rizka pun berhasil menemu kan Arif.
Rizka yang percaya bahwa yang Ia tolong tadi nya adalah Bapa-Bapa, dan yang akan ia temukan saat ini berarti adalah orang tua,
merasa heran dengan kenyataan di depan mata nya. Ia tahu persis hanya pak Tarjo dan Mbo Nia, pekerja Ayah nya yang boleh tinggal di Rumah nya.
Langkah nya terhenti dan penuh tanda tanya,
menyaksi kan sosok Pria Asing dan berotot, berbadan Atlet yang berada di depan kamar pak Tarjo dan saat ini sedang menggerak kan tubuh nya seolah sedang melakukan pemanasan.
Ia sempat di buat curiga sebentar tentang siapa cowok tersebut. namun seketika ia sadar bahwa ternyata cowok itu bertelanjang dada, dan hanya memakai sarung pada bagian bawah nya,
Ia mulai takut dan akan kembali dengan panik, namun tiba-tiba, Ia malah tak sengaja di tabrak oleh pak Tarjo, yang membuat nya terdorong jauh ke depan dan akhir nya si Pria berotot di depan yang membelakangi nya dari awal, atau tidak mengetahui keberadaan nya,
kini berbalik dan akhir nya, terjadi lah saling tatap-tatapan antara mereka berdua. Mereka penuh rasa tanda tanya di benak masing-masing.
karena sekali pun mereka telah berinteraksi sebelum nya, namun Arif maupun Rizka, belum lah jelas satu sama lain.
Rasa sakit akibat tersungkur pun seketika di tahan Rizka, seolah tidak merasa kan sakit apa pun.
Pak Tarjo yang khawatir terjadi apa-apa pada Nyonya muda nya dan akan segera membantu nya berdiri pun, di halau nya dan dengan segera Rizka bangkit berdiri, dan pura-pura bahwa ia hanya kebetulan lewat, dan akan segera kembali.
Dengan ucapan itu Rizka pun pergi sambil menahan perih di lutut nya, dan berusaha sebaik mungkin menyempurna kan langkah nya agar tidak ketahuan Pria Asing yang masih memandang nya dengan penuh tanda tanya.
*lanjud part berikut ya guys*......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments