2 hari telah berlalu setelah keberangkatan Arif ke tujuan Rantauan nya. Di mana sepenuh nya Arif bukan lah merantau tanpa tujuan sama sekali.
Lebih tepat nya teman-teman seumuran nya dulu, setelah lulus SMA, beberapa dari mereka ada yang kuliah dan beberapa memilih untuk merantau dan bekerja.
Adapun Arif mengapa baru merantau sekarang, hal itu di karena kan 4 tahun lalu setelah lulus, Arif merasa baru memiliki waktu yang banyak untuk membantu orang tua nya.
Di mana selama sekolah nya, ia sama sekali tidak memiliki waktu yang cukup, walau pun ia mau membantu mereka.
Singkat cerita, Arif telah di tungguin oleh kedua teman nya Roni dan Dino di terminal bus kota tempat mereka berada.
Sesekali Arif menelpon dan sangat sering mengirimi mereka pesan untuk segera menjemput nya. Karena sebentar lagi Ia akan tiba di terminal tujuan.
Sebab jika tidak demikian maka ia tidak akan tau kemana ia pergi dan berhubung ini pertama kali nya ia datang ke kota tersebut jadi dia sangat khawatir dengan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
Apa lagi saat ini ia sangat lapar dan kantuk. lain dari itu ia juga tinggal memiliki 20.000Rp saja dalam dompet nya setelah turun dari kapal laut.
menurut nya ia sudah mencoba irit sepanjang perjalanan, tetap saja ia kehabisan uang nya. Karena kenyataan nya ia sama sekali tidak membawa uang yang cukup dalam perjalanan.
Sambil menatap menatap dompet nya yang kusam, Arif mendesah pelan setelah melihat isi nya.
"mmmm... tak terasa uang ku tinggal 20.000Rp.
gk tau kenapa, dalam perjalanan ini aku merasa begitu banyak memakan makanan (Pop Mie) dan menghabis kan banyak air"
seolah ia menyayang kan bahwa ia tidak bisa irit sama sekali. Padahal perjalanan nya pun masih panjang.
Jika ada salah satu penumpang yang bersama Arif mengetahui bahwa Arif yang hanya menghabis 80.000Rp dalam perjalanan yang cukup jauh dan memakan waktu selama 2hari dalam kapal dapat di sebut boros,
maka semua orang yang menghabis kan beberapa ratus ribu bahkan jutaan dan masih merasa kurang,
mereka pasti akan menganggap Arif sebagai Guru mereka dalam hal mengatur pengeluaran. Dan mereka pasti akan heran bahwa Arif masih sesehat itu saat ini..
Berpindah kepada teman-teman Arif.
Mengetahui fakta bahwa Arif berada dalam kegelisahan saat ini, kedua teman nya berpura-pura tidak menjawab telpon Arif dan sama sekali tidak membuka pesan nya.
Hal ini mereka lakukan sebagai bentuk kejutan dan rindu melihat bagaimana seorang Arif yang di puja di desa, kini akan memohon pada mereka di rantauan.
Namun hal yang mereka tunggu dari seorang Arif untuk memohon, tidak lah terjadi. menelpon atau mengirimi mereka pesan pun, tidak lagi di lakukan nya dalam beberapa jam setelah pesan terakhir nya.
Hal ini membuat kedua teman nya menjadi panik. awal nya mereka mengira bahwa Arif pasti sedang menunggu respon mereka.
Namun melihat ia begitu sabar dan pengertian saat ini ketika ia bahkan hampir tiba, itu adalah hal yang mustahil menurut teman-teman nya.
karena yang mereka berdua ketahui, baru naik bus saja, Arif sudah memperingat kan mereka berulang kali, apa lagi setelah ia beberapa jam dalam perjalanan.
"Lalu mengapa hal seperti itu bisa terjadi..?"
Ucap Roni setelah mereka mencoba menghubung kan situasi Arif sejak tadi hingga kini. Tak mau membuang waktu lagi akhir nya Dino mencoba menelpon Arif, namun sayang nomor Arif tidak lah Aktif.
Roni pun demikian. Menelpon mengirimi nya chat berulang kali, namun hasil nya tetap nihil. Hingga mereka memutus kan untuk memeriksa setiap bus yang masuk ke terminal itu.
Mereka bertanya pada semua penumpang dan sopir dengan menunjukan foto Arif di layar ponsel mereka, tapi sayang dari semua bus yang masuk di terminal tak ada satu pun yang mengaku melihat Arif.
Dugggggh.... Rasa nya seperti ada sesuatu yang menghantam dada ke dua teman Arif. Karena bagaimana pun mereka tidak pernah membayang kan seorang Arif akan hilang di rantauan di hari pertama ia datang.
Mereka ingin melapor kan hal tersebut ke kantor polisi. Namun menurut aturan nya, hal itu hanya bisa di selediki setelah 24jam berlalu semenjak kejadian nya.
Hal ini membuat mereka semakin panik. Apa lagi mereka menyadari Arif yang sudah tanpa bekal.
Berpindah kepada Arif, kini ia tak tau harus kemana. Menatap jalanan yang penuh dengan kemacetan, berjalan di bawah kelap-kelip nya lampu jalanan, ia menahan rasa sedih dan lapar nya.
Ia tak menduga Bus-Bus di kota, sopir dan penumpang nya tidak begitu berperasaan menurut nya.
Di mana waktu itu, setelah ia selesai menelpon dan mengirimi pesan kedua teman nya, ia tertidur karena kelelahan.
Ia di bangun kan ketika sampai pada pemberhentian pertama. Di sana ada aturan. Setiap penumpang yang akan turun ke terminal berikut nya, harus lah membayar dari sekarang.
Sebenar nya hal ini di lakukan bus-bus ini bukan lah tanpa alasan. Demi menghindari penumpang nakal yang tiba di terminal dan menyelonong pergi tanpa membayar ongkos .
Akhir nya, semua bus di sana sepakat menetap kan aturan tersebut. Maka karena uang yang di miliki Arif tinggal 20.000Rp, maka hal itu tidak cukup membawa nya ke terminal berikut yang adalah tujuan nya.
Alhasil Arif di turun kan begitu saja di jalanan. Dan baru ketika akan memberitahu kan hal ini kepada teman-teman nya, Arif menyadari bahwa handpond nya juga telah di colong dari tas nya.
Aaaaagggggggh.....
"Ya Tuhan,... Ampun... Apa yang harus saya lakukan sekarang "
tak tau harus berkata apa lagi, Arif pun terduduk lesu di atas trotoar. Mata nya nya sembab, ini adalah kali pertama nya dalam hidup mengalami kepanikan.
Ia tak menyangka apa yang ia takut kan sebelum nya, dan tidak bertemu dengan teman-teman yang menjemput nya, benar-benar terjadi.
Bingung, dan kali ini Arif benar-benar ketakutan. Tanpa uang sepeser pun, dan tanpa siapa pun lagi di tempat asing dan baru,
ia bahkan hanya bisa membaca nama-nama jalan yang ia lalui, namun ia tak tau arah yang ia tuju akan membawa nya kemana.
Malam itu juga, Arif kerap kali di usir dan di salah pahami oleh pemelilik Rumah, security dan warung-warung yang melihat Arif akan berlindung di teras mereka.
Mereka mengatakan Arif adalah pencuri yang begitu bodoh. Memakai kalimat basi secara terus-menerus. ("bisa kah aku meminta izin bernaung di sini malam ini")
Sedangkan menurut mereka kedok pencuri dari dahulu yang kerapkali terjadi adalah berpura-pura lemah, memasang muka sedih, dan seolah tak ada tempat berlindung.
Namun kali ini mereka tak kan tertipu sedikit pun lagi.
"PERGIIII.......!!!!!
SEKALI PUN KAMU TIDAK AKAN MENCURI SEPERTI YANG KAMU KATAKAN, NAMUN RUMAH KU BUKAN TEMPAT MENAMPUNG ORANG LIAR SEPERTI MU"
"Maaf nak kami akan tutup, tolong jangan di sini"
"Mas, jika tidak ada keperluan apa pun, dan bukan pegawai perusahan, mohon kerjasama nya dan segera meninggal kan lokasi"
"Maaf, anda siapa? Ada perlu apa..? Jika tidak ada, jangan di depan rumah saya"
Berbagai macam bentuk kalimat dan pengusiran terjadi terus menerus di mana pun Arif ingin berlindung dari curah hujan malam itu.
Hingga akhir nya, ia pun memutus kan untuk berjalan saja, sekali pun ia harus basah-basahan, namun ia tidak lah memiliki pilihan selain melakukan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
User Minor
aku datang bawa iklan
2023-09-07
0
Ayleela
semangat thor
2023-09-03
1
Ryohei Sasagawa
Menyentuh hati.
2023-09-01
1