BAB 4. Pertemuan Pertama

...Perjalanan hidup selalu menjadi rahasia, itu sebabnya mengapa kita harus mengupayakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya...

...🌿...

Seluruh karyawan terlihat telah siap menanti kedatangan bos baru mereka, tidak terkecuali Maira dan Catalia.

"Denger-denger bos baru kita itu blasteran Indonesia Turki tau Mai"

Ucapan Catalia sejenak membuat Maira mengerutkan dahinya. Sebab setahu Maira perusahaan tempat dia bekerja merupakan perusahaan milik orang Turki Asli.

"Selama ini dia mengelola cabang perusahaan yang ada di Indonesia, karena dia adalah putra dari pemilik perusahaan ini Mai"

Jujur Maira memang tidak banyak tahu tentang atasannya, sebab orang seperti dia memang sangat jarang bisa bertemu dengan pemilik perusahaan, sehingga dia hanya mendengarkan dan mengangguk saja mendengar cerita sahabatnya.

***

Na na na ... La...la...la..la...

Suara celoteh Nayla dari balik meja kerja ibu nya, Nayla tengah asyik bermain bersama boneka kesayangannya, terdengar riang, sebab di ruangan tersebut tidak ada orang lain selain dirinya.

Tap tap tap

Nyaring terdengar suara sepatu menggema, hingga langkah tersebut berhenti tepat di depan meja kerja Maira.

Tatapan tegas seorang laki-laki dengan perawakan tinggi besar tengah menatap Nayla dengan jeli.

Hal itu tentu saja membuat Nayla yang sebelumnya asyik bermain , menjadi takut dengan tatapan dingin seseorang yang berdiri tepat di hadapannya, netra Nayla berembun dan memancarkan buliran bening, tatkala menyadari sosok yang memiliki perawakan tinggi besar seolah mengintimidasinya.

"Huaaaaaa..... Bunda !!!!" tangis Nayla seketika menggema di seluruh ruangan.

"Bos, kenapa kau menatapnya seperti itu !! Bos terlihat seperti penjahat di matanya" ucap salah satu pria lain di belakangnya.

"Diam !!!" ucap pria yang sebelumnya menatap Nayla

Mendengar suara laki-laki di hadapan Nayla, bukanya diam, Nayla justru semakin terisak. Hingga suara nyaring Nayla terdengar sampai di kuping Maira.

Sadar terjadi sesuatu dengan putrinya, Maira memilih beranjak dari ruang rapat dan bergegas menyusul putrinya.

Melihat sang putri terisak, Maira beringsut tanpa menghiraukan seseorang yang tengah berdiri di hadapannya.

"Sayang... Are you ok??" pelukan dan usapan lembut di punggung mungil Nayla mampu membuat gadis kecil itu menghentikan tangisannya.

"Are you ok sayang ?" ulang Maira untuk yang kedua kalinya, dan di jawab dengan anggukan kepala oleh Nayla, dengan sesekali melirik wajah seseorang yang sedari tadi menatapnya.

Melihat sorot mata sang putri, Maira pun berbalik dan sejurus kemudian berdiri tepat dihadapan laki-laki yang sebelumnya menghampiri putrinya.

"Tuan-tuan maaf ada masalah apa, sampai tuan-tuan harus berada di sini" ucap Maira dengan sopan

"Maaf tapi tuan-tuan menakuti putri saya !!". Maira sedikit meninggikan intonasinya, namun masih dengan sopan Maira berucap.

Bukan menjawab pertanyaan Maira, justru laki-laki dihadapan Maira pergi begitu saja. Hal itu seketika membuat Maira merasa bingung, namun jika dilihat dari pakaian yang dikenakan, Maira yakin jika laki-laki sebelumnya bukan orang sembarangan. Dan tentunya juga bukan orang jahat.

Setelah kejadian sebelumnya, Maira tidak lagi kembali ke ruang rapat, Maira memilih untuk menemani sang putri dan menyelesaikan sisa pekerjaannya yang masih ada.

"Mai, Nayla nggak papa kan ??" tanya Catalia yang baru saja kembali dari ruang rapat, disusul beberapa orang lainya.

"Sorry Cat, aku nggak bisa tinggalin Nayla" . Jawab Maira, dan Maira memilih tidak menceritakan kejadian sebelumnya, lagipula saat ini Nayla sudah kembali ceria.

Catalia tampak menganggukkan kepalanya memahami situasi dan kondisi sahabatnya.

Di sela-sela obrolan keduanya, telepon di Meja Catalia berbunyi, dan terlihat Catalia tengah berbicara dengan seseorang di sebrang sana.

"Mai, Bos baru minta kamu ke ruangannya, dia pengen Lihat laporan keuangan 6 bulan terakhir"

"Sekarang ???" tanya Maira

"Besok Mai !!!."

"Ya sekarang lah Mai. Udah sana kamu ke ruangan Bos, biar Nayla aku yang jaga" titah Catalia

***

Tap Tap Tap.

Suara lembut hells dengan tinggi 3 cm yang di kenalan Maira menggema di lorong ruang kerja CEO baru nya.

Baju gamis berwarna rose yang di padu padankan dengan hijab berwarna senada. Menambah kesan anggun, ditambah wajah Maira yang selalu terlihat segar.

Di kantor tersebut mungkin saja karyawan yang mengenakan pakaian tertutup hanya Maira saja, sebab kebanyakan rekan kerjanya memilih menggunakan baju formal dengan kemeja ketat yang membalut tubuhnya.

Tok tok tok.

"Permisi pak !!! Ucap Maira dari balik pintu.

"Masuk !"

Mendengar suara dari dalam, Maira bergegas membuka pintu di hadapannya. Sejenak langkahnya terhenti tatkala melihat sosok yang tengah duduk di meja kerja CEO 'Elrumi Bagaskara'. Dan ternyata laki-laki yang sebelumnya dia temui merupakan CEO sekaligus Bos baru di tempat dirinya bekerja.

Jujur Maira merasa sungkan, dan takut sebab sebelumnya dia merasa telah berani menegur atasannya dengan kurang sopan.

Maira masih berdiri mematung hingga , sebuah suara membuyarkan lamunannya.

"Berikan laporannya !!" titah Elrumi yang tampaknya tidak mempermasalahkan kejadian sebelumnya.

Tidak menunggu lama Maira segera menyerahkan laporan pada atasnya. Melihat respon dingin dari atasannya, Maira semakin merasa tidak nyaman.

Berbeda dengan Maira yang sibuk dengan pikirannya, Elrumi justru sibuk memeriksa laporan keuangan di hadapannya. Elrumi terlihat puas dengan pekerjaan Maira, terlihat dari anggukan kepala yang di tunjukkan nya.

"Cukup, kau boleh kembali ke ruangan mu" titah Elrumi. Dan dijawab anggukan kepala oleh Maira.

"Pak"

Maira menghentikan langkahnya, dan sontak panggilan tersebut membuat Elrumi mendongakkan wajahnya.

"Maafkan atas sikap saya sebelumnya"

"Dan maaf karena saya membawa putri saya ke kantor" lirih Maira.

"Emm" jawab Elrumi singkat.

Maira merasa lega dengan jawaban singkat dari bos besarnya, meski tidak secara langsung namun agaknya Elrumi tidak mempermasalahkan Maira yang membawa Nayla ke kantor.

***

Maira merasa lega setelah seharian berkutat dengan laptop dan segudang pekerjaan, akhirnya dia bisa mengistirahatkan tubuhnya setelah beberapa saat lalu Maira menidurkan putri kecilnya.

"Udah tidur Nayla??" tanya Catalia

"Udah" jawab Maira lirih, dengan menutup pelan handle pintu kamar.

Catalia memang sering menumpang di apartemen Maira, terlebih saat suaminya dinas ke luar kota, sebab dia tidak akan sanggup jika harus menghadapi ocehan mertuanya ketika di rumah hanya bersama ibu mertuanya.

Terlihat Maira telah berganti pakaian dengan gamis syar'i, dengan hijab warna senada, mengenakan tothbag ala ibu rumah tangga. Catalia tahu jika sahabatnya akan berbelanja untuk kebutuhan mingguan.

"Mau di temenin ??" tawar Catalia.

"Nggak usah, aku titip Nayla aja" ucap Maira yang di jawab dengan anggukan kepala oleh Catalia.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, hati-hati Mai" .

***

19.45 waktu Turki

Maira tengah sibuk menapaki koridor-koridor supermarket, memilih beberapa kebutuhan dapur yang dibutuhkan untuk seminggu kedepan.

Sebagai ibu tunggal Maira terbiasa melakukan semua sendiri, tidak heran Maira sangat piawai melakukan segala hal dengan cepat dan tepat.

Selesai berbelanja Maira memutuskan membeli beberapa kebutuhan untuk sang putri seperti buku-buku mewarnai, mainan, dan juga puzzle. Meski sedang liburan musim panas, namun Maira selalu mengisi kegiatan sang putri dengan belajar dan bermain.

Setelah mendapatkan semua yang di butuhkan, Maira bergegas menuju meja kasir sebab waktu telah menunjukkan pukul 21.15 dan sudah hampir 2 jam Maira menitipkan Nayla pada sahabatnya.

Cukup banyak yang Maira beli , hingga ada beberapa orang yang mengantri di belakangnya, tidak berselang lama layar monitor menunjukan angka 2000 Lira atau jika di rupiahkan senilai 811.000.

Namun seketika itu juga wajah Maira menjadi pucat.

***

Terpopuler

Comments

Hanipah Fitri

Hanipah Fitri

sangat bagus cerita nya , keren

2025-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!