Kembali Dengan Kiyan
Kiyan gadis biasa yang dan pintar dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan saja.Tapi orang tua Kiyan tidak suka dengan dia lebih suka dengan adiknya yang cantik dan pintar. Di sekolah yang sama dikelas yang berbeda Kiyan yang selalu kagum dengan seorang temanya yang tampan.
Tapi apa yang diharapkan oleh Kiyan bukan hal yang tidak di inginkan. Kalau Kiyan tahu kalua si tampan yang disukainya menyukai adiknya yang cantik polos dan baik. Berbeda dengan dirinya yang jelek otak pintar tapi kadang kala dia selalu dibuli.
Kiyan yang selalu dibandingan dengan adiknya yang cantik dan baik pintar itu membuat Kiyan merasa diasingkan.Baik itu di dalam keluarga dirinya atau di sekolaannya. Tapi semua itu tidak membuat Kiyan putus asa, karena semua itu pasti ada sebabnya.
Hari itu Kiyan berjalan menuju loker dimana dia menaruh buku untuk dia bawa ke kelas. Karena ada sebagian dari buku yang dibawa di tinggal di loker lemari sekolahan. Kiyan membuka loker lemarinya dan menemukan surat terselip di sela buku yang menumpuk.”Surat siapa ini dan dari mana ini,”guman kIyan yang melihat sekitarnya tidak ada siapa-siapa.
Karena hanya dia sendiri yang ada didepan loker sampai teman baiknya datang. Celsi yang menyapa dan menepuk pungung Kiyan.”Apa yang kamu lakukan Kiyan didepan loker?,”ucap Celsi.
“Celsi kamu mengejutkan aku saja,”ucap Kiyan.
“Aku tadi sudah memanggil kamu, kamu saja sedang fokus dengan loker kamu. Apa ada yang menjahili kamu lagi,”kata Celsi yang selalu membantunya.
“Tidak hanya saja aku menemukan surat didalam lokerku. Apa ini salah seorang yang iseng lagi?,”cuap Kiyan yang tidak percaya dengan apa yang dia temukan.
“Surat apa Kiyan?,”ucap Celsi yang mengambilnya.
“Aku tidak tahu, aku saja belum membacanya,”ucap Kiyan yang sedikit tidak percaya.
“Biar aku baca apa isinya, jika kamu tidak mau,”kata Celsi. Dimana Celsi segera membaca isi suartnya membuat mata dia sedikit melihat ke arah Kiyan yang menatapnya.
“Ada apa Celsi dengan kamu menatapku seperti itu. Apa isi suratnya apa itu ancaman atau ledekan lagi,”kata Kiyan yang menebak. Tapi tebakan Kiyan sedikit tidak tepat karena isi dari surat ini adalah surat cinta untuk Kiyan dari si tampan yang sudah lama disukai oleh Kiyan.
“Kamu baca sendiri saja,”ucap Celsi yang merangkulnya. Kiyan yang tidak tahu hanya bisa membaca isi dari suratnya dimana isi itu mengatakan kalaua dia ingin bertemu dengan Kiyan setelah sekolah selesai. Di gedung lama yang bertanda Jem.
Kiyan melihat ke arah Celsi yang ada di sampingnya dengan wajah tidak percaya ini.”Ini bukan Jem yang itu bukan, ini tidak mungkin Celsi,”ucap Kiyan yang melihat ke arah Celsi.
“Itu benar tulisan Jem, Kiyan,”kata Celsi yang sudah pasti benar dengan tulisan semua temannya.
“Akhirnya kamu bisa bertemu dengan Jem bukan Kiyan. Apa yang kamu tunggu datang juga bukan, nanti kabari aku ya jika kamu mendapatkan pernyataan cinta ya,”ucap Celsi sedikit menggoda.
“Mana mungkin,”ucap Kiyan yang masih tidak percaya.
Setelah surat berlalu mereka menjalankan aktivitas seperti biasa untuk melalukan kegiatan belajat.Kiyan yang duduk bersama dengan Celsi mendengarkan semua pelajaran sampai kelas selesai.”Semoga beruntung Kiyan,”ucap Celsi. Kiyan hanya tersenyum saja sambil membawa suratnya yang dia dapatkan di lokernya.
Tapi Kiyan tidak tahu apa yang akan terjadi dengan dia setelah dia menuggu Jem di gedung yang sudah tidak terpakai. Kiyan menuggu sampai malam agar sore dan gelap.”kenapa dia tidak datang,a pa surat ini hanya palsu untuk mempermainkan aku saja,”kata Kiyan yang sudah murung.
Kiyan yang menuggu sudah lama tapi tidak datang hanya bisa mencoba melupakannya. Tapi saat Kiyan ingin pergi dia melihat Jem dari arah depan.”Jem,”suara kecil Kiyan.
“Kamu dimana Kala bukan seharusnya Kala yang datang ke sini kenapa kamu,”ucap Jem dengan nada keras.
“Apa yang kamu katakan bukan kamu yang mengirim surat ini untuk aku,”ucap Kiyan memberikan suratnya.
“Surat apa, bukan kamu tapi Kala. Lihat ini,”ucap Jem. Jem mengambil suratnya dimana memang itu adalah tulisannya tapi itu bukan untuk Kiyan tapi untuk Kala.”Sial pasti salah menaru orang itu,”ucap Jem yang berwajah kesal.
Kiyan yang ada didepannya hanya sedikit tertunduk melihat kebawah.”Berikan itu kepadaku,”ucap Jem dengan paksa mengambilnya.
“Kamu jangan harap tinggi mana mungkin aku suka dengan kamu yang jelek ini. Aku suka dengan adik kamu. Lebih baik kamu pergi saja,”ucap Jem. Tapi saat itu Kiyan berkata dengan berani perasaannya walaupun dia tahu itu tidak akan menjadi nyata.
“Jem aku suka dengan kamu?,”ucap Kiyan dengan berani mengangku kepada Jem saat dia tidak melihat wajah Kiyan.
“Apa kamu suka denganku, kamu itu jelek mana mungkin bisa bersama dengan diriku. Aku itu lebih cocok dengan adik kamu yang cantik dan pintar dari pada kamu yang jelek ini,”ucap Jem dengan tajam.
“Tapi bisakah jika kamu tidak suka denganku apa kamu bisa berteman dengan kamu,”kata Kiyan. Kalau dirinya mungkin akan membuat Jem marah.”Berteman dengan kamu,”ucap Jem dengan dingian. Tapi disaat yang sama juga Jem menampar Kiyan untuk menjawab kalau dirinya tidak ingin berteman dengan Kiyan.
Satu tamparan mengenaik wajah Kiyan yang membuat dia memerah wajahnya.”Kamu sudah tahu bukan jawabannya,”ucap Jem yang hendak pergi.Tapi tiba-tiba Jem merasa tubuhnya lemas dan panas membuat dia pinsan didepan Kiyan. Kiyan yang melihat segera menghampiri Jem untuk membantunya.
Walaupun Jem tidak suka dengan Kiyan dan menampar dia. Kiyan masih perduli dengan Jem yang sedang sakit dan pinsan di depan matanya.”Jem apa kamu baik-baik saja,”ucap Kiyan yang mencoba membangunkan Jem.
Tapi tubuh Jem sangat panas. Kiyan tidak tahu meminta tolong kepada siapa sehingga dia memanggil taksi untuk mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat. Setelah taski yang datang tukang sopir membantu Jem masuk ke dalam dimana Jem dibawa ke rumah sakit yang terdekat dengan gedung sekolahan lama.
Di depan rumah sakit Kiyan merasa ada yang aneh dengan rumah sakit yang dia kunjungi.”Apa benar ini rumah sakit pak?,”kaa Kiyan kepada tukang sopir.
“Iya mbak,”cuap tukang sopir yang membantu Jem masuk. Dimana perawat datang memantu membawa Jem ke ruang tunggu untuk diperiksa. Tukang sopir yang sudah dibawah oleh Kiyan segera pergi meninggalkan mereka. Perawat yang pergi meninggalkan Jem bersama dengan Kiyan karena sudah diberikan obat peradang sakit. Tapi tubuh Jem masih panas, apa lagi rumah sakiy yang didatangi Kiyan membuat dia tidak nyaman.
“Kenapa sepi sekali,”ucap Kiyan yang menuggu. Jem yang membuak mata meluhat kiyan segera dia menarik Kiyan diatas kasur dimana dia berada.”Bukan ini yang kamu inginkan Kiyan. Jika iya aku akan kabulkan keinginan kamu itu mendapatkanku malam ini,”ucap Jem.
Tapi Kiyan tidak tahu apa lagi dia ada dibawah tubuh Jem yang dimana tubuh Jem sangat panas.”Jem lepaskan aku kamu sakit,”ucap Kiyan yang tidak tahu apa yang akan terjadi setelahnya. Apa yang akan terjadi dengan Kiyan dan Jem di rumah sakit yang penuh mistirius itu?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments