YTPH 3.3

Kiyan yang sudah mengecek melalui tespen kehamilan membuat pikirkannya kacau. Tapi disaat dirinya mulai tenang dia ingin bertemu dengan Jem miminta pertanggung jawaban dia. Tapi Kiyan yang sedikit ragu untuk bertemu dengan Jem hanya bisa terdiam saja.”Apa dia mau bertanggung jawab?,”ucap Kiyan.

Kiyan tidak tahu harus bagaimana hanya bisa mencoba untuk mencari rumah Jem. Tapi saat dia hendak pergi ke rumah Jem dia melihat orang tuanya bersama dengan orang tua Jem sedang bersama.”Apa yang mereka sedang lakukan di rumah Jem?,”kata Kiyan yang tidak tahu apa yang sudah terjadi. Kiyan datang menghampiri mereka sampai Kala adiknya melihat Kiyan merangkulnya.

Wajah Kala yang sangat senang saat itu memberitahukan kalua Jem mau menikah dengan Kala. Kiyan yang mendengar itu sangat kager.”Menikah apa yang kamu katakan Kala,”kata Kiyan yang melihatnya.

“Itu benar aku dan adik kamu akan menikah setelah selesai kuliah. Jadi kamu restuai saja hubungan kami,”kata Jem yang memeluk Kala.

“Itu benar Kiyan adik kamu akan menikah beruntung bukan kalau Jem menjadi suami dari adik kamu itu,”kata ibunya. Kiyan yang tersenyum pakas hanya bisa menganggu saja dan berkata,”Semoaga kalian langgeng sampai akhirnya.”

“Terima kasih ya kak,”ucap Kala yang sangat senang. Tapi hati Kiyan yang sangat sakit hati hanya bisa tersenyum dibalik wajah bahagia mereka. Setelah pertemuan mereka Kiyan yang tidak tahu harus berkata apa melihat Jem sedang sendiri. Kiyan menghampirinya dan ingin memberitahukannya, tapi belum sempat dia ke tempat Jem. Kala sudah ada disana, Kiyan yang mengelus perutnya dengan hati yang sedih dan kacau hanya bisa menyembunyikan kebenaran itu.

“Kurasa ini memang harus aku tanggung sendiri,”ucap Kiyan yang berbalik dan tidak melihat ke rah Jem dan Kala.

Kiyan yang tdiak bisa bicara lagi hanya pergi meninggalkan mereka semua Kiyan yang kembali ke rumah mengemasi semua barang yang dia bawa. Setelah dia tahu kalau dirinya hamil dia tidak mungkin untuk bisa melanjutkan ke sekolah lagi. Kiyan yang melihat semua yag ada dirumahnya berharap kalau orang tuanya akan mencari dia sata dia pergi.

Tapi Kiyan dengan rasa sedihnya itu tidak mungkin mereka mencari setelah adik kesayangan mereka akan menikah dengan Jem seorang kalangan atas. Kiyan hanya membawa barang yang menjadi miliknya sendiri. Mulai pergi dengan uang yang dia dapatkan dari partime yang sudah dia kumpulkan untuk membiayai kuliah dirinya. Tapi sekarang uang itu Kiyan gunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya setelah dia pergi dari rumah.

Kiyan yang sudah pergi jauh dari rumah dengan beban yang dia bawa. Tapi disisi lain Kala dan orang tuanya yang sudah kembali tidak perduli dengan kondisi rumah yang berbeda. Karena semua kebahagiaan melupakan Kiyan yang tidak penting baginya.

Dimalam itu Kiyan yang sudah pergi ke kota lain yang jauh dari rumahnya. Sudah satu bulan Kiyan pergi orang tua Kiyan tidak mencari Kiyan. Tapi Celsi teman Kiyan mencari dia dan wali kelasnya sampai datang ke rumah. Tapi orang tua Kiyan tidak tahu kalau Kiyan pergi.

“Kiyan kamu pergi kemana sebenarnya,”ucap Celsi. Tapi disaat yang sama setelah orang tua Kiyan mendapatkan surat dari pihak sekolah. Kalau Kiyan sudah satu bulan tidak datang ke sekolah membuat orang tuanya menjabut nama Kiyan dari kartu kaluarga.”Anak yang tidak guna mmebuat susah saja,”kata Ayahnya.

“Kenapa ayah dan ibu perduli dengan Kiyan. Jika sudah pergi yang sudah pergi saja, untuk apa perduli,”kata  Kala yang tidak perduli dengan Kiyan yang sudah pergi.

Orang Tua Kiyan yang tidak perduli dengan Kiyan hanya bisa membuat kartu kerluarga yang baru dengan membuang Kiyan  dari daftarnya. Tapi disisi lain Celsi yang mencari tahu dia tidak mendapatkan  kabar dari Kiyan.

Kiyan yang sudah tinggal di kota C dengan pekerjaan part time di satu supermarket. Kiyan yang dengan suasana yang baru dengan pekerjaan baru tidak pula untuk belajar saat dia ada kesempatan di perpustaan umum. Satu tahun telah berlalu diman aKiyan sudah lahir dengan kedua anaknya yang kembar. Kiyan yang malam persalinan dengan bantuan nenek pemilik kontrakan yang baik.

“Kiyan,”ucap nenek pemilik kontrakan.

“Nenek datang,”kata Kiyan yang baru saja selesai menyusui kedua anaknya.

“Kiyan apa kamu sanggup untuk menjaga mereka berdua. Apa kamu tidak mencari ayah dari kedua anak kamu itu,”ucap nenek.

“Percuma saja nenek mencari ayah dari anak ini. Dia mungkin sudah bersama wanita lain, aku juga tidak ingin membuat keluarga mereka hancur karena kedatangan diriku. Aku sudah senang bersama mereka berdua,”ucap Kiyan yang sedikit teringat kejadian dimana dia bersama dengan Jem.

Nenek yang melihat Kiyan hanya bisa membantu menjaga kedua anaknya sat Kiyan pergi bekerja. Setelah hari biasa dilalu dengan semua usaha yang dilakukan oleh Kiyan dia bisa melihat wajah mungkil kedua anaknya yang kembar. Tapi semua itu juga membuat Kiyan merasa bertanya apa orang tuanya mencari dirinya.

“Sudah satu tahun aku disini tapi orang tuaku tidak mencariku. Apa mereka baik-baik saja ya?,”kata Kiyan yang masih ingin tahu kondisi orang tuanya. Pagi itu Kiyan yang sedang libur ingin berkunjung ke urha orang tuanya.Tapi saat Kiyan bersama dengan kedua anaknya yang kembar sampai dia tidak melihat rumah yang dia tinggali.

“Semuanya sudah berubah, tapi dimana orang tuaku sekarang ya,”ucap Kiyan yang mencari tahu. Tapi disaat Kiyan mencari tahu dia mendapatkan tetangga Kiyan yang selalu memberikan dia makanan melihatnya.”Kiyan,”kata tetangganya.

“Ibu Jina,”kata Kiyan saat melihatnya.

“Kiyan kamu selama ini pergi kemana saja. kenapa kamu baru saja datang,”kata Ibu Jina.

“Maaf ibu aku hanya pergi mencari ketenangan saja. Tapi ibu Jina dimana orang tuaku pindah rumah,”kata Kiyan yang bertanya.

“Apa kamu tidak tahu selama ini orang tua kamu sudah tidak mencari kamu. Ada kabar kalau orang tua kamu sudah membuang nama kamu,”kata ibu Jina.

“Apa maksud ibu Jina membuang namaku dari apa?,”kata Kiyan yang mencari tahu.

“Tapi aku lihat kamu dalam kondisi tidak baik ya Kiyan. Anak ini siapa ayahnya,”ucap Ibu Jina yang sedikit bermain dengan anak Kiyan. Kiyan yang tidak bisa memberitahukan kepada Ibu Jina hanya bisa diam saja.

Ibu jina yang melihat hanya bisa mengatakan apa yang dia ketahu kalau Kiyan sudah dijabut di daftar nama keluarganya.Kiyan yang mendengarnya sedikit terkejut tapi dia mencoba menenangkan dirinya.”Kiyan apa kamu baik saja, sekarang kamu tinggal dimana?,”kata Ibu Jina.

“Aku baik saja aku tinggal di kota C sambil membesarkan kedua anakku ini. Aku tidak tahu kalau orang tuaku sampai seperti itu tidak mencariku saat aku pergi dan membuang namaku dalam daftar keluarga,”kata Kiyan yang mencoba tabah dan tersenyum.

Setelah Kiyan bertemu dengan Ibu Jina dia pergi kembali ke rumah sampai di rumah setelah kedua anaknya tertidur.Kiyan hanya bisa menangsi saja setelah apa yang dia dapatkan.”Mereka membuangku,”ucap Kiyan yang dengan tehisak tapi sata Kiyan menangis kedua anaknya juga menangis membuat keluaga kecil itu menangis pada hari itu juga.

Bagaimana Kiyan bisa melanjutkan hidupnya apa dia bisa tinggal dengan kedua anaknya. Bagaimana Jem dan Kala apa mereka bahagia?.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!