Pencarian

Selepas Zeline di adopsi Ibu Emely. Hari-hari Catherine di panti asuhan semakin sibuk untuk tetap belajar dan berusaha untuk bisa mendapatkan beasiswa agar dia tetap bisa sekolah lebih tinggi. Tidak membebani Panti Asuhan, selepas sekolah di yayasan panti tersebut Catherine meminta ijin untuk bekerja sampingan menjadi pelayan restaurant atau menjaga toko. Walaupun tetap saja sulit mendapatkan pekerjaan tersebut karena usia yang masih sangat muda bahkan remaja saja belum.

Akhirnya setelah beberapa hari setelah pulang sekolah, Catherine berkeliling melamar ke toko, restaurant yang dia temui, ada satu kedai kopi yang buka sore hari sampai malam dia ditawari untuk membantu mencuci piring dan gelas, sepertinya pemilik kedai tersebut melihat Catherine kasihan karena dia melihat bolak-balik setiap sore dia berjalan menyusuri jalan pertokoan tersebut dan meminta pekerjaan tetapi tidak ada satupun yang mau menerima dia bekerja.

Dalam benak Chaterine hanya ingin mancari uang dan mencoba mencari Kakak dan adik laki-lakinya yang sampai hari ini belum ada kabar beritanya. Apakah mereka selamat atau tidak dari kejadian kecelakaan 4 bulan yang lalu yang mengakibatkan orang tuanya meninggal dan kehidupannya berbalik 180 derajat. Catherine sangat bersyukur dia masih diberikan kepercayaan untuk bisa bekerja walaupun usia yang masih terbilang belia tersebut. Tapi pemilik Kedai ini sangat baik, tugas yang diberikan hanya terkadang mengelap meja dan untuk mencuci piring gelas jarang sekali dia mengerjakannya, bahkan terkadang hanya di minta menemani anak perempuan pemilik Kedai tersebut bermain, karena melihat umur anaknya (pemilik kedai) dengan Catherine tidak terpaut jauh.

Catherine diberikan pulang di jam 9 malam padahal karyawan kedai yang lain sampai jam 12 malam, bahkan sampai jam 1 malam. Tetapi karena melihat Catherine masih sangat belia tidak tega pemilik kedai tersebut untuk memperkerjakan Catherine seperti karyawan pada umumnya. Jika di ketahui pihak dinas tenaga kerja pasti tidak akan diperbolehkan anak sekecil Catherine bekerja, tetapi Pemilik kedai berpikir dari cerita Catherine yang sangat menyanyat hati anak orang kaya raya jadi tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa lagi apa salahnya sedikit membantu pikir pemilik Kedai.

Setiap sabtu-minggu, Catherine tidak akan mau libur, karena Catherine bilang ke pemilik Kedai dia akan mengganti jam 9 ke 12 nya dia tidak akan libur. Kerjaan Catherine memang tidak berat tetapi dengan usia yang masih belia tidak ada jam main seperti gadis kecil seusianya, mungkin akan berbeda saat 4 bulan sebelumnya saat orang tuanya masih ada dia bak seorang putri yang setiap saat dilayani, kini hidupnya yang melayani orang, mengelap meja, menyapu dan mengepel bahkan cuci piring ,dan menemani anak pemilik kedai untuk bermain, yang dulu dia main saja di temani susternya, terkadang hidup itu terlalu berliku untuk gadis seusianya.

Dalam hati dan pikiran Catherine yang terpaksa berpikir dewasa layaknya seorang yang sudah dewasa. Bagaimana bisa dia menemukan Kakak dan adiknya kembali?. Dia selalu berusaha update informasi dari berita dan internet, bahkan dia tidak mempunyai handphone terkadang meminjam Suster di Panti Asuhan dengan mengisikan kuota data internetnya atau terkadang saat tidak banyak pelanggan kedai Catherine akan meminjam handphone Kakak karyawan kedai tersebut untuk mencari informasi terkait Kakak dan adiknya, tetapi sampai lebih dari 2 bulan dia mencari belum juga ada tanda-tanda berita dari pencarian Kakak dan adiknya. Bahkan seperti menghilang dan di lupakan oleh publik ataupun pihak berwenang.

Catherine hanya selalu berusaha optimis untuk menemukan saudaranya tersebut, dan setelah 2 bulan tersebut, Zeline ternyata telepon ke Panti Asuhan menanyakan Kakaknya (Catherine), akan tetapi karena Catherine sangat jarang di Panti Asuhan karena sibuk dengan kerjaan di Kedai walaupun hari minggupun akan sangat sulit ditemui.

Suster Panti saat malam Catherine pulang ke panti memberikan kabar bahwa tadi siang Zeline telepon ingin bicara dengan Catherine. Catherine langsung mencoba meminjam telepon panti untuk menelepon balik Zeline, tetapi setelah dicoba berulang kali tidak diangkat, dan akhirnya Catherine menyudahinya karena Catherine berpikir pasti Zeline dan bu Emely juga sudah tidur, dia melirik ke jam dinding benar saja sudah hampir setengah 11 malam.

Catherine kembali ke kamarnya yang di huni 8 orang anak yang terdiri dari kasur susun bertingkat dan melihat anak-anak lain sudah tidur. Tetapi Catherine hanya bisa memandangi langit lewat jendela di kamarnya, sambil berpikir bagaimana kabar Kakak, Adik laki-lakinya dan juga Zeline? Dia seakan bertanya kepada tuhan kenapa tuhan hidupnya jadi begini? Apakah Mami Papi tau Catherine disini sendiri? Kakak, Lianz dan Zeline kenapa kita berpisah? tidak terasa air matanya menetes kembali, Catherine semakin tak tau arah harus bagaimana cara mencari Kakak Adiknya?. tanpa sadar akhrinya Catherine tertidur di meja samping jendela tersebut.

Pagi harinya, Suster masuk ke kamar Catherine dan anak-anak lain, dan melihat Catherine tertidur di meja. Segera membangunkan Catherine dan bertanya kenapa Catherine tidur di meja bukan di kasurnya? Catherine hanya bilang ketiduran Sus, tidak sengaja. Suster itu memakluminya Catherine pasti masih kepikiran keluarganya dan tidak sengaja tertidur, sudah bukan hal besar pikir suster tersebut.

Siap-siap ke sekolah, dan saat melewati  ruang tamu, Catherine langsung mencoba menelepon ke rumah Ibu emely lagi, dan ternyata di angkat oleh asisten rumah tangga Ibu Emely. Tetapi Zeline sudah berangkat ke sekolah, dan tidak bisa ngomong dengan Zeline lagi, Akhirnya Catherine mencatat nomor telepon rumah Ibu Emely, untuk nanti siang setelah pulang sekolah akan meminjam handphone Kakak karyawan di Kedai untuk menelepon Zeline.

Setelah pulang sekolah, Catherine langsung ke kedai dan ganti baju sama seperti hari-hari sebelumnya. Mencoba meminjam handphone Kakak karyawan di kedai tersebut untuk menelepon Zeline, ternyata tersambung dan Zeline agak marah karena sudah 2 bulan sejak Zeline di rumah Ibu Emely kakaknya belum menemui nya juga. Catherine hanya bilang maaf ya, kakak harus kerja dulu cari uang buat bisa menemui kamu. Tapi kan Kakak sudah janji akan sering nemuin Zeline. Kakak bohong, tidak bisa di pegang janjinya, mendengarkan keluhan Zeline, Catherine merasa bersalah dan sedih karena keadaan belum bisa menemui adiknya tersebut, Kakak sama saja seperti Papi Mami dan Kak Evan pada tidak peduli dengan Zeline, rengek Zeline membuat Catherine semakin tertekan, sedangkan Catherine sendiri bingung harus bagaiamana? Tapi Catherine langsung bilang iya minggu Besok Kakak temuin kamu ya, baru setelah itu Zeline agak tenang dan meng-iyakan. Tetapi belum selesai bicara telepon terputus, pulsa habis, Catherine segera membelikan pulsa lagi dan berterimakasih kepada Kakak karyawan yang sudah meminjami dia handphone tersebut.

Minggu yang ditunggu sudah tiba, Catherine mencari tau cara untuk sampai ke rumah Ibu Emely dengan bertanya kepada kakak karyawan kedai dan Suster Panti. Akhirnya Catherine memberanikan diri untuk naik bis dan bertanya berulang kali agar tidak salah jurusan, ada seorang Ibu di Bis tersebut bertanya, Dik adik dengan siapa dan mau kemana?, Catherine bilang sendirian Bu? Mau ke rumah adik saya?. Dalam pikiran Ibu tersebut bingung anak sekecil ini naik bis sendirian dan bolak-balik tanya tujuannya sudah dekat belum dan dia mau kerumah adiknya bagaimana maksudnya?. Tapi Catherine hanya fokus dengan jalan dan membaca agar dia tau jalan jadi saat kesini lagi tidak akan kesasar. Sebelumnya Catherine sudah ijin ke pemilik kedai jika hari ini dia akan sedikit telat karena akan ke Rumah yang mengadopsi adiknya dan sudah ijin ke Suster Panti juga.

Akhirnya Catherine sampai juga di Rumah Ibu Emely.

"Wah rumahnya seperti Rumah Mami Papi dulu!" dalam benak catherine kagum dengan Rumah Ibu Emely.

Segera memencet bel pintu dengan susah payah karena Bel pintunya agak tinggi dan tinggi badannya belum sampai seperti orang dewasa, maklum masih umur 10 tahun, nanti kalau Catherine sudah besar pasti tinggi juga pikir Catherine menunggu dibukakan pintu.

Ternyata yang membuka pintu asisten rumah tangga di Rumah Ibu Emely.

"Halo Kak, saya Kakaknya Zeline, boleh ketemu dengan Zeline?" sapa Catherine melihat seorang perempuan yang masih cukup muda yang membukakan pintu.

"Ohh ya silahkan masuk?" jawab Kak ART tersebut.

Setelah dipersilahkan masuk ternyata Zeline sudah lari dari dalam dan segera memeluk Kakak kandungnya tersebut. Bryan ternyata ada juga, tetapi Ibu Emely sedang tidak di rumah, Bryan hanya memandangi Kakak beradik tersebut, dan segera mempersilahkan masuk ke Catherine.

"Ibu Emely tidak dirumah?" tanya Catherine.

"Mama lagi ada acara dengan teman-temannya paling sebentar lagi juga sudah pulang?" jawab Bryan.

"Kakak Inap disini ya, Bagaiamana? Kak Bryan Kak Catherine boleh ya menginap disini, janji nggak gangguin Kakak? Kak Catherine tidur sama Zeline?" rengek Zeline ke Bryan.

"Terserah Catherine kalau mau silahkan dan ijin Mama juga?" jawab Bryan singkat.

Tidak lama setelah itu terdengar mobil masuk ke garasi rumah tersebut, dan ternyata Ibu Emely,

"Catherine disini?" sapa Ibu Emely melihat Catherine.

"Halo Ibu, maaf tidak memberi tahu sebelumnya mau kesini, karena Zeline dari kemarin minta saya kesini jadi mohon maaf ya?" ungkap Catherine.

"Tidak apa-apa Catherine, Ibu tidak masalah, Kamu sudah makan, ayo kita makan bersama-sama?" ajak Ibu Emely.

Setelah makan Catherine memberanikan diri meminta bantuan Ibu Emely untuk membantu mencari Kakak dan adik laki-lakinya. Ibu Emely bilang akan mencoba membantu tapi tidak janji apa-apa karena kejadian sudah setengah tahun lalu. Tapi tidak ada kejelasan atas pencariannya. dan mungkin kasus tersebut jika di selidiki juga sudah di tutup, tapi tidak apa-apa Ibu Emely mencoba membantu sudah cukup baik untuk Catherine karena Catherine juga sangat putus asa dia harus meminta tolong atau mencoba mencari dengan bagaimana lagi dengan keterbatasan Catherine saat ini.

Lanjut Part selanjutnya ya ...

Apakah Kakak dan adik laki-laki Catherine benar masih hidup atau memang dimana?

ditunggu ya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!