Kehidupan Catherine dan Zeline selepas orang tua mereka meninggal karena kecelakaan, dan kedua saudara laki-laki mereka termasuk seorang suster pengasuhnya belum juga ada kabar beritanya. Saat ini Catherine dan Zeline harus menerima kehidupan sebagai seorang putri kaya raya sudah berakhir. Menjadi mimpi buruk yang saat ini menjadi yatim piatu tinggal di panti asuhan karena harta peninggalan orang tuanya sudah habis dan keluarga besarnya tidak ada yang peduli dengan nasib kedua gadis kecil tersebut.
Catherine sebagai Kakak mau tidak mau harus berfikir lebih dewasa karena keadaan daripada gadis seusianya, Sekolahnya pun sudah pindah di yayasan panti asuhan tersebut, Zeline yang belum terbiasa dengan kehidupannya kini hanya mampu menangis dan meratapi nasibnya yang ada hanya seorang Kakak perempuannya.
"Catherine, Suster ajak ke depan sebentar!" ajak suster pengurus panti tersebut.
"Ada apa sus?" tanya Caherine.
"Tidak ada apa-apa, suster kenalkan teman baru!" jelas suster tersebut.
Berjalan ke ruangan depan, ruang tamu panti asuhan tersebut, Catherine melihat seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran dengan dirinya, dan seorang Ibu yang seumuran almarhum Maminya.
"Cath, sini duduk sini!" ajak suster tersebut meminta Catherine duduk di sampingnya.
"Halo, siapa namanya?" Ibu itu menyapa Catherine dengan ramah dan menyodorkan tangannya untuk memberikan salam.
"Ya, saya Catherine?" sahut Catherine.
"Hai Catherine, kenalin saya Ibu Emely Zhang, ini anak Ibu Bryan?" jelas Ibu tersebut mengenalkan diri.
"Halo, Ibu Emely dan Kak Bryan?" Catherine menyodorkan tangannya menyalami Ibu dan anak tersebut.
"Bener Catherine, panggil Bryan Kakak ya, dia akan jadi Kakakmu!" jelas Ibu tersebut.
"Maksudnya sus?" tanya Catherine bingung.
"Oh ya, Catherine Ibu Emely akan mengadopsi Catherine, nanti Catherine tinggal dengan Ibu Emely dan menjadi saudaranya Kak Bryan." jelas Suster panti.
"Zeline juga ya Sus?" tanya Catherine karena tidak mau meninggalkan Zeline sendiri.
"Nanti Zeline akan bertemu dengan orang tua angkat yang lain, sekarang Catherine dulu ikut dengan Ibu Emely ya?" sambung Suster menjelaskan.
"Iya Catherine, nanti Zeline pasti ketemu dengan orang tua seperti Ibu, Catherine ikut Ibu ya?" sambung Ibu Emely.
"Mohon maaf Sus, Ibu Emely, Kak Bryan, Catherine tidak bisa meninggalkan adik Catherine sendiri, jadi jika mau biarlah Zeline yang ikut Ibu ya? Catherine akan menunggu disini sampai ada orang tua yang akan mengadopsi lagi?" jelas Catherine.
"Bagaimana Bu?" tanya Suster ke Ibu Emely.
"Maaf Bu, saya panggilkan adik saya dulu ya, Zeline dia anak yang baik dan penurut Bu, Ibu pasti suka dengan adik saya, sebentar?" Catherine segera lari ke belakang mengajak Zeline kedepan.
"Ibu ini adik saya Zeline, Zel ini ibu Emely?" Catherine mengenalkan adiknya ke Ibu Emely.
"Kalian mirip ya, seperti kembar, halo Zeline saya Ibu Emely?" sambung Ibu Emely menyodorkan tangannya ke Zeline.
Zeline hanya diam dan mundur di belakang badan Catherine."Kak aku takut?" Zeline berbisik ke Catherine.
"Hei, kenapa Zeline takut? tidak apa-apa Ibu Emely akan jadi Mama kamu ya kamu tinggal sama Ibu Emely?"jelas Catherine ke Zeline menyakinkan.
"Kakak juga ikut kan?" tanya Zeline.
"Tenang Kakak pasti sering menjenguk kamu, nanti di rumah Ibu Emely mainannya banyak seperti di rumah kita yang dulu?" Catherine menyakinkan Zeline agar adiknya mempunyai masa depan lebih baik.
"Zeline tidak mau kak, kalau kakak tidak ikut, Zeline cuma punya kakak, Zeline tidak mau sendirian?" Zeline mulai menangis.
"Kamu tau Zel, Kakak nanti akan ketemu dengan orang tua kakak juga, kakak pasti akan sering nemuin kamu, kamu jangan khawatir kakak selalu ada buat kamu, bahkan kamu sekarang punya Kak Bryan yang akan ikut jaga kamu dan ada Ibu Emely!" Catherine tetap membujuk Zeline agar mau diadopsi Ibu Emely, karena dia tau itu akan lebih baik daripada Zeline tetap tinggal di panti asuhan bersamanya.
"Kak Catherine bener sayan! Ibu dan kak Bryan akan jaga kamu, mau ya ikut Ibu tinggal dengan Ibu dan Kak Bryan?" bujuk Ibu Emely.
"Ibu, maaf boleh tidak jika tidak keberatan ibu jemput Zeline besok, biar malam ini saya kasih pengertian Zeline dan besok Ibu jemput pasti sudah mau ikut ibu." pinta Catherine.
"Iya tidak apa-apa, besok Ibu habis kerja kesini lagi ya jemput Zeline?" sambung Ibu Emely memahami kondisi Catherine dan Zeline.
"Saya dan Zeline permisi ke belakang dulu ya bu, Sus, Kak Bryan?" Catherine meminta ijin untuk meninggalkan ruang tamu tersebut sambil menenangkan Zeline yang masih sesenggukan.
"Catherine itu dewasa sekali ya pemikirannya Sus? kagum saya dengan anak sekecil itu sudah bisa memahami perasaan adiknya?" ungkap Ibu Emely.
"Benar Ibu, memang Catherine ini lebih dewasa pemikirannya, mungkin karena dia merasa dia sebagai Kakak dan satu-satunya orang yang dimiliki Zeline, jadi mau tidak mau dia harus berpikir seperti itu?" jelas suster.
"Benar, jika saya bisa ambil dua-duanya lebih baik, tapi sepertinya saya salah satu dulu yang bisa saya adopsi?" jelas Ibu Emely.
"Iya Ibu tidak apa-apa, besok pasti Zeline sudah mau Ibu jemput, untuk administrasi adopsinya silahkan di tanda tangani ya Bu?" jelas Suster dan memberikan dokumen adopsi yang harus di tanda tangani Ibu Emely.
Malam harinya, Catherine melihat adiknya hanya melamun disamping jendela dengan melihat keluar ruangan, Catherine sangat tahu apa yang sedang dipikirkan adiknya tersebut ada rasa takut, rasa belum percaya bahwa kehidupan mereka berbalik 180 derajat.
"Zel, kamu harus yakin, Ibu Emely Kakak lihat baik, pasti bisa jadi Mama bagi kamu dengan baik, kamu harus janji sama Kakak, kamu akan menjadi anak yang baik, belajar yang tekun dan bisa meraih cita-cita kamu ya?" jelas Catherine memberikan nasihat ke adiknya.
"Terus Kakak bagaimana?" tanya Zeline.
"Kakak pasti ketemu dengan orang tua angkat juga seperti kamu, bisa meraih cita-cita Kakak juga?" jelas Catherine.
"Kakak tidak akan lupain Zeline kan? Kakak masih menjadi Kakak Zeline kan? Kakak masih melindungi Zeline kan?
Kakak harus janji beneran Kakak akan sering nemuin Zeline?" rengek Zeline.
"Huhuhuhu.....dasar manja! ya pasti kamu adik kakak sampai kapanpun? Kakak akan selalu berusaha sebisa Kakak untuk melindungi kamu, dan Kakak juga usahakan bisa menemui kamu ya?" Catherine menenangkan Zeline.
Apakah beneran masih bisa melindungi Zeline, apakah bisa sering menemui Zeline. (....)
"Sudah yuk tidur, besok kamu harus siap-siap di jemput Ibu Emely ya?" Imbuh Catherine.
"Iya Kak, Kakak besok anterin Zeline ya?" sambung Zeline.
"Iya, semoga bisa ya?" jawab Catherine.
Besok sorenya, Ibu Emely sudah datang untuk menjemput Zeline, Zeline meminta untuk Catherine ikut, tetapi tidak di perbolehkan oleh pengurus panti asuhan dan Catherine hanya meminta alamat Ibu Emely untuk kedepannya bisa menemui Zeline, setelah di berikan alamatnya, Zeline dan Ibu Emely naik mobil dan pergi.
Airmata Catherine mulai menetes melepas adiknya dibawa orang asing yang dia tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi sudah keputusannya agar masa depan Zeline terjamin, sekarang dia harus berpikir bagaimana dirinya bisa menemukan adik dan kakak laki-lakinya. Dan bisa tetap menemui Zeline dirumah Ibu Emely.
Lanjut Part 3 ya!
Akankah Catherine bisa bertemu dengan ke 3 saudaranya kembali?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments