3. Tidak bisa akur.

"Bangun kau Nyo..!!" Bang Novra berkacak pinggang di samping Bang Noven.

Mau tidak mau Bang Noven membuka matanya dan melihat gaya khas seniornya itu.

"Apa maksudmu membuat panik semua orang?" Tanya Bang Novra.

"Kalau saya tidak pura-pura pingsan, Irene akan terus menghajar saya Bang."

"Cemen betul kau ya..!!" Ledek Bang Novra.

"Memangnya Abang terima kalau karena perdebatan tadi saya jadi berbuat yang tidak-tidak???" Ucap Bang Noven bermaksud balik menyerang Bang Novra.

"Terserah kau lah, Irene sudah hak mu. Tapi ingat.. berani kau buat macam-macam, ku pisahkan kukumu dari kulitnya..!!" Ancam Bang Novra.

gleekk..

Bang Noven menelan salivanya dengan susah payah tapi tetap menyembunyikan rasa cemasnya.

Sesaat kemudian Mama Rinjani datang membawakan obat untuk Bang Noven. Pria itu langsung memasang wajah memelas dan kesakitan sedangkan di luar Papa Girish masih terdengar menceramahi putrinya.

:

"Irene minta maaf..!!" Kata Irene dengan nada terpaksa di bawah tekanan Papa dan Mamanya.

"Hmm.." jawab Bang Noven santai, sesekali dirinya masih belaga nyengir merasakan sakit. Rasanya wajah lugu Irene begitu membuatnya terhibur.

"Om.. maafin donk..!!!!"

"Irene.. minta maaf itu tidak memaksa nak. Kamu sudah buat Bang Noven pingsan. Yang benar kalau minta maaf..!!!!!" Tegur Mama Rinjani.

Irene memalingkan wajahnya karena sudah malas.

"Cepat salim sama Bang Noven..!!!!" Perintah Papa Girish.

Saat ini Bang Noven bagai di atas angin karena Pak Girish membelanya.

Irene meraih tangan Bang Noven lalu mencium punggung tangannya tersebut. Hanya beberapa detik saja namun tiba-tiba saja hati Bang Noven bergetar tanpa ia bisa mengerti. Refleks tangan itu menyentuh puncak kepala Irene.

"Saya memaafkanmu" jawab Bang Noven.

"Iihh apa sih???" Irene menepis tangan Bang Noven. "Jangan pegang kepala Irene."

Papa Seno dan Papa Girish yang tadinya sudah lega kini jadi kembali was-was.

"Duuhh Mas Gi, ini biar Irene di bawa langsung saja ya sama Noven." Kata Papa Seno.

"Nggak..!!!!"

"Nggak mauuuu..!!!!" Jawab Irene dan Bang Noven bersamaan.

"Mau tinggal dimana Pa? Kalau di asrama sangat mencolok. Masa masih baru kenal saja sudah berani bawa perempuan." Protes Bang Noven sekalian menolak.

"Di rumah kontrakanmu saja le. Disana tidak begitu banyak penduduk dan tidak banyak menarik perhatian." Saran Mama Laras.

"Lalu apa selanjutnya??? Mama minta aku jaga Irene??? Aku sibuk Ma..!!" Bang Noven kembali menolak Irene.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri." Teriak Irene.

"Bisa apa kau ini. Sudah di jodohkan begini tentu saya harus menjagamu. Asal kamu tau ya, saya bukan orang nganggur yang bisa selalu memantau mu setiap saat." Jawab Bang Noven.

"Astagfirullah hal adzim.. kalian ini apa tidak bisa kalau tidak ribut????" Papa Girish menegur Irene dan Bang Noven.

"Alaah terserah lah. Siapkan pakaianmu. Sepuluh menit harus sudah beres..!!" Perintah Bang Noven.

"Om pikir Irene robot??? Make up Irene banyak..!!" Kata Irene.

"Sembilan menit..!!" Bang Noven mengurangi menit untuk Irene.

"Oomm..!!!!"

"Delapan..!!!!"

"Oohh awas ya Om..!!" Irene pun berlari menyiapkan perlengkapan dirinya.

Para tetua hanya tertawa saja melihat keributan kecil mereka.

"Sampai ada make up yang tertinggal, Om harus ganti..!!" Ancam Irene dari dalam kamar.

"Mau bersolek macam apa? Modelan basreng begitu pakai tepung mendoan juga cukup." Ejek Bang Noven dan dirinya benar-benar melupakan kalau di ruangan itu masih ada Pak Girish yang tersenyum penuh arti.

-_-_-_-_-

Sore menjelang malam mereka tiba di kontrakan Bang Noven.

Irene menyisir melihat rumah kontrakan tersebut, sangat rapi dengan warna cat hitam dan abu-abu tua mix abu-abu muda. Nampak gelap namun sarat dengan jiwa lelaki.

"Irene disini sendiri Om?" Tanya Irene pada Bang Noven yang menyeret kopernya masuk ke dalam rumah.

"Iya. Kenapa?? Takut?" Bang Noven balik bertanya.

"Si_apa takut. Enak tinggal sendiri, nggak ada yang ganggu." Jawab Irene sok pemberani.

Irene kembali masuk dan di sana tergantung pakaian PDL tentara.

"Om ten_tara??" Tanya Irene ragu.

"Bisa baca nggak?? Siapa nama disana?" Tunjuk Bang Noven.

"Jaya Perkasa.. Oohh, bukan punya Om..!! Jelas bukan lah, tentara itu biasanya ganteng, nggak di bawah standard SNI seperti Om Noven." Jawab Irene karena sudah tau nama pria 'yang akan mengganggu' dirinya seumur hidup adalah Novendra Mahameru.

"Kurang ajar betul kau ini. Jangan sampai kamu naksir sama saya." Gertak Bang Noven.

"Ciiihh.. nggak usah mimpi Om. Irene sudah bilang kalau Irene punya pacar. Dia tentara. Om Nov nggak takut sama tentara???" Dengan sombongnya Irene berceloteh di depan Bang Noven.

"Eehh cimol.. kau tidak lihat. Teman saya saja tentara, buat apa saya takut."

Irene tak menggubris kemudian membuka lemari baju yang setengah terbuka. Disana pandang matanya kembali melihat baju PDL namun kali ini ada nama N. MAHAMERU disana.

"Ini nama Om khan???" Mata Irene terbelalak kaget.

Bang Noven tersenyum puas. Akhirnya Irene akan punya rasa takut dan sungkan juga padanya.

Irene menepuk dahinya. "Kenapa Irene bisa sebodoh ini. Pasti Om Nov sama Om ini sedang karnaval." Ucap santai Irene.

Senyum Bang Noven mendadak hilang. "Inilah anak sisa koretan lemak. Nyumbat di kepala jadi bebal." Bang Noven mengambil langkah panjang lalu meninggalkan Irene sendiri di kamar kontrakannya.

"Om mau kemana?" Tanya Irene.

"Beli makan. Jangan sampai kamu kelaparan. Kenyang saja masih tidak pintar, bagaimana kalau lapar." Ledek Bang Noven.

Bibir Irene mengikuti gerak bibir Bang Noven lalu menirukan caranya berjalan. Bang Noven hanya menggeleng melihat tingkah aneh 'calon tunangannya."

"Kalau bukan karena perkara jodoh-jodohan, sudah ku pelintir bibir mu itu."

Seakan tak mengenal rasa takut, Irene memonyongkan bibirnya menantang Bang Noven.

"Okeee.. tunggu saja tamatmu..!!"

Irene mengibaskan rambutnya. "Oya.. lihat saja nanti, Om atau Irene yang tamat."

"Lap dulu itu ingus sebelum menantang pria dewasa." Bang Noven segera keluar lalu menutup pintu dengan rapat. "Astagfirullah.." Bang Noven memejamkan matanya sejenak lalu mengusap dadanya. "Mata masih kuat, tapi sinyal radarku ini lama kelamaan bisa korsleting arus."

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Andirahmawatiabidin

Andirahmawatiabidin

sy suka ceritanya kk author, mengundang bnyk tawa, mengurangi keriput 🤭😂😂👍👍

2023-12-02

2

Fendrizal

Fendrizal

top

2023-11-30

0

Inaqn Sofie

Inaqn Sofie

hahhhaaaa

2023-11-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!