"Dok, bagaimana keadaan anak saya?", Tanya papa Candra
"anak anda masih kritis. Kita berdoa saja semoga ada keajaiban untuk anak anda," jawab sang dokter
"apa saya sudah bisa melihat anak saya dok?," tanya mama nisa
"silahkan, tapi bergantian dan jangan terlalu lama agar pasien tidak terganggu," kata sang dokter
"terimakasih dok," ucap ku
"Sama sama, kalau begitu saya permisi," ucap sang dokter sambil berlalu.
setelah sang dokter pergi, aku pun menyuruh kedua calon mertua ku agar masuk lebih dulu
"mama sama papa saja dulu, biar Arumi tunggu disini," ucapku. setelah itu mereka pun masuk kedalam ruang perawatan mas Taufik. sambil menunggu calon mertua ku yang ada di dalam, aku pun keluar mencari makanan untuk mereka berdua ,karena hari sudah malam, aku yakin mereka bahkan tidak merasakan lapar saat ini, tapi aku tidak mungkin membiarkan mereka dengan keadaan perut kosong, jadi aku pun membelikan makanan. setidak nya meski sedikit perut mereka harus terisi.
Setelah membeli makanan aku pun duduk kembali di ruang tunggu, tidak lama setelah nya mama dan papa pun keluar, lalu ku hampiri keduanya.
"Mama sama papa makan dulu," ucapku sambil memberikan dua bungkus makanan.
"Mama tidak lapar, kamu saja yang makan sama papa," kata mama nisa
"Mama harus makan meski sedikit. nanti perut mama sakit, Arumi sudah makan tadi," kataku sambil membujuk mama Nisa
"ajak mama makan dulu pa, kalau kalian tidak makan lalu sakit, lantas siapa yang akan menjaga mas Taufik," bujuk ku lagi
"ayo ma makan dulu, kasian Rumi yang sudah capek capek membeli makanan untuk kita," kata papa sambil menerima makanan yang ku berikan lalu mengajak sang istri makan.
Setelah memastikan mama dan papa makan , aku pun berpamitan untuk melihat mas Taufik
"ma, pa, Nisa masuk kedalam dulu ya," pamitku.
"Iya nak," jawab keduanya. Lalu setelah nya aku pun masuk keruang perawatan mas Taufik.
setelah masuk, aku duduk di samping ranjang pasien, sambil menangis ku tatap wajahnya yang pucat lalu ku genggam tangan mas Taufik dan berkata.
"lekas sadar ya mas, aku merindukan mu. Pernikahan kita bahkan tinggal menghitung hari, bukankah kamu mengatakan tidak sabar untuk melihat ku mengenakan gaun pengantin," ucapku sambil terus terisak
"istirahat lah mas, lekas lah sadar," ucapku lagi, lalu setelah nya aku pun keluar.
ku lihat kedua calon mertua ku masih duduk di ruang tunggu, lalu ku hampiri mereka dan berkata
"mama sama papa pulang saja , biar Arumi yang menunggu di sini," ucapku
"tidak nak, lebih baik kamu saja yang pulang , biar papa yang menunggu di sini, ajak sekalian mama mu", kata papa Candra
"Apa papa tidak apa-apa menunggu sendiri?", tanya ku
"tidak apa-apa nak. pulang lah bersama mama , tidur lah di rumah, besok pagi kalian kesini lagi", kata papa Candra
"Ya sudah udah ma, ayo kita pulang dulu. Besok kita kesini lagi", ucapku,
Dengan lesu mama Nisa pun berdiri lalu berkata
"mama pulang dulu ya pa, kalau ada apa apa langsung hubungi mama," kata Mama Nisa sambil memeluk sang suami
"iya ma, berdoa saja semoga anak kita lekas siuman", kata papa Candra yang langsung di Amini mama Nisa, setelah berpamitan aku dan mama Nisa pun pulang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments