Teratai
Teratai 1
Apa kau tau bagaimana dunia ini terbentuk dan bagaimana bisa lima kerajaan terbagi menjadi lima kerajaan. Dunia ini dahulunya satu di pimpin oleh seorang raja yang sangat kuat, namun karena keserakahan para ke turunannya sehingga sang raja membagi kepada masing – masing putranya satu bagian satu bagian.
Karena keserakahan para ke turunannya membuat dunia ini tak henti hentinya terjadi peperangan antara saudara.
“tugas kamu sekarang adalah menghentikan perang yang sudah menyengsarakan rakyat, dengan bantuan seorang yang telah di takdirkan berjalan denganmu, menurut ramalan dia seroang gadis teratai kau harus mencarinya. Kau harus membimbingnya jika tidak dia akan menjadi kehancuran bagi dunia.” Ucap seorang pria tua dengan menggunakan pakaian putih, rambutnya panjang berwarna putih dia adalah guru agung. Guru agung mengatakan kepada murid laki – lakinya yang ada di belakangnya yang sedang berdiri mendengarkan ucapannya.
“cari gadis teratai itu jangan sampai gadis itu salah jalan dan membuat kehancuran lebih besar daripada perang saudara.”
Pria itu mengangguk faham dan pergi dari ruangan guru agung.
Di sisi lain di tengah padang pasir, tiupan angin debu dengan terik matahari seorang dengan pakaian sederhana sedang memegang sebilah kayu dengan mata di tutup kain hitam, Nampak bibir tipis dan juga dagu indahnya. Penutup matanya terlepas oleh tiupan angina gurun bulu matanya yang lentik, perlahan dia membuka matanya menatap gunung pasir yang ada di sisinya. Bersamaan dengan angina padang pasir samar samar terlihat bayangan manusia yang menunggangi kuda namun dengan bentuk pasir.
“siapa yang berani berani menganggu?” suara dari pasir yang menyerupai prajurit penunggang kuda.
“Yangmi.” Tegas gadis itu tanpa takut menyebutkan namanya kepada prajurit gurun pasir tersebut.
“untuk masuk ke tingkat tiga, kau harus mengalahkan kami.” Prajurit itu kemudian membagi dirinya menjadi lima penunggang kuda.
“silakan.” Ucap Yangmi berlari dengan tongkat kayunya menghampiri kelima prajurit pasir yang berada di hadapannya.
Kelima prajurit pasir itu mulai menyerang Yangmi yang hanya membawa tongkat kayu, menyerang dan menghindari serangan dari prajurit gurun tersebut. Melompat ke tombak prajurit gurun. Setiap Yangmi menyerang dan menghancurkan tubuh prajurit pasir kembali seperti bentuk asalnya. Seperti tidak bisa di hancurkan hanya dengan menggunakan serangan- serangan fisik yang dia lontarkan.
Kemudian Yangmi menatap cahaya yang ada di antara kepala prajurit pasir dia lalu melontarkan kayu yang dia pegang ke arah cahaya tersebut, seketika prajurit tersebut hancur dan tidak kembali ke bentuk asalnya.
Yangmi melihat bola cahaya yang terjatuh dari prajurit pasir yang dia hancurkan, dia hendak mengambilnya tapi sebuah tali melingkar ke tubuhnya dan menariknya ke dalam sebuah ruangan batu. Membuatnya tersungkur jatuh di dalam ruangan itu.
Yangmi duduk di tengah ruangan. Tak lama datang dua orang wanita dari luar ruangan. Yangmi hanya menatap sambil tersenyum miring melihat kedatangan dua perempuan itu.
“beraninya tidak memberi hormat kepada kakak seperguruan.” Ucap gadis yang di sebelah kakak seperguruan Liyixioa.
“kakak seperguruan memang benar – benar tanpa ampun.” Jawab Yangmi sambil menatap kedua perempuan yang baru saja masuk.
“sebagai pelayan rendahan di perguruan bagaimana bisa kau ikut memanggilku kakak seperguruan? Jangan karena kakak perguruan pertama menjadikanmu lantas kau ikut menjadi bagian dari murid perguruan Ming.” Ucap Liyixiao.
“o karena kakak perguruan pertama yang mengajariku, jadi Yangmi hanyalah murid dari kakak perguruan pertama.” Ucap Yangmi mengejek LiyiXiao dengan tawa miringnya.
“kau berani?” Lixixiao yang sudah mengeluarkan cambuknya hendak memukul Yangmi. “karena kau masuk diam – diam maka aku akan melaporkanmu ke ketua perguruan, bagaimana kakak pertama akan menyelamatkanmu. Pei ikat dia.” Liyixiao meminta pelayannya untuk segera mengikat Yangmi.
“wah aku sangat takut. Tapi kakak perguruan Liyixiao harus bisa menangkap ku sebelum melaporkan kepada ketua perguruan.” Ucap Yangmi tersenyum kemudian dia berlari menuju jendela di ruangan tersebut. Terlihat jurang yang tanpa dasar berada di luar jendela.
“ha ha ha? Mau kabur di luar sana adalah jurang tanpa dasar, jika kamu melompat mungkin tidak akan selamat.” Liyixiao tertawa melihat kekonyolan Yangmi yang seakan akan hendak melompat keluar jendela bangunan.
“karena kakak seperguruan telah memerintahkan, maka aku hanya menurut.” Yangmi kemudian melompat ke luar jendela. Dia dengan kekuatan yang telah dia pelajaran selama ini dia mengantungkan tubuhnya di beberapa ranting yang ada di tepi tepid an turun dengan mulus kebawah.
Liyixiao yang geram karena rencananya untuk menangkap Yangmi gagal kembali.
Di hutan kakak perguruan pertama Huang ming berjalan dari luar perguruan pulang setelah menyelesaikan tugas yang di berikan kepala perguruan.
Yangmi yang menunggunya di dekat sungai melihat Huangming berjalan ke arahnya Yangmi langsung menghampiri kakak perguruan pertamanya.
“kakak perguruan.” Sapa Yangmi sambil meraih tangan Huangming.
“Yangmi.” Huangming memangil nama Yangmi sambil tersenyum bahagia melihat Yangmi berlari menghampirinya.
“eh kenapa kamu di sini? Bukannya saya sudah melarang kamu untuk menyelinap keluar?” tanya Huangming kepada Yangmi. Sambil mereka berjalan bersama.
“aaiya, tidak akan ketahuan, kalau bukan karena saya merindukan kakak pertama saya tidak akan menyelinap keluar diam daiam.” Jawab yangmi pada pertanyaan Huangming.
“lancang.” Teriak Liyixiao kepada Yangmi. Membuat Yangmi langsung melepaskan tangannya dari Huangming. “salam kakak perguruan pertama. Kak dia harus di hukum karena dia masuk ke ruangan pelatihan diam diam. Dia harus di laporkan ke kepala perguruan.” Ucap Liyixiao melapor kepada kakak perguruan pertama.
“apa kah itu benar?” tanya Huangming kepada Yangmi.
“hmm.” Jawab yangmi dengan ekspresi tanpa bersalah di wajahnya.
“kamu ini selalu ceroboh, kenapa tidak menunggu saya dulu.” Bisik Huangming kepada Yangmi. “adik seperguruan, Yangmi dia masih terlalu kecil dan wajar jika dia membuat ulah jadi kali ini tolong maafkan dia saja.” Ucap huangming.
“kakak pertama kau selalu membantunya. Tidak saya akan melaporkan kepada kepala perguruan. Biar kepala perguruan menghukumnya.” Ucap Liyixiao menarik tangan Yangmi.
Huangming menghadang Liyixiao. Dan meminta Yangmi untuk segera kabur.
“kakak kenapa kau selalu menolongnya. Dia hanyalah budak rendahan.” Ucap Liyixiao kesal dengan sikap Huangming yang selalu membantu Yangmi dalam keadaan apapaun.
“sudah sudah. Biarkan maafkan saja kali ini. Ini saya bawakan hadia dari luar.” Huangming memberikan Liyixiao kotak perhiasan.
Liyixiao bahagia mendapatkan hadiah dari kakak perguruan pertama.
“oh iya sepertinya sudah waktunya untuk acara pengorbanan. Bagaimana kalau kita segera ke tempat acara.” Ucap Huangming mengajak Liyixiao pergi ke tempat pengorbanan.
Di tempat upacara pengorbanan.
“salam ayah.” Huangming memberi hormat kepada kepala perguruan
Kepala perguruan mengangguk dan meminta Huangming segera tempatnya.
Di sisi Lain Yangmi yang sedang mendaki untuk sampai di tempat upacara pengorbanan.
“kenapa kau lama sekali.” Ucap LongJiang menyerahkan baju kepada Yangmi.
“maaf tadi ada kendala sedikit.” Ucap Yangmi menerima pakaian yang dia bawakan Longjiang.
“hati hati, saya mengambil di tempat cucian jangan kau merusaknya.” Longjiang memperingatkan Yangmi untuk hati – hati.
“iya iya saya tau.” Yangmi kemudian menganti pakaiannya dan ikut dalam barisan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments