Teratai 5
“oh oh um.” Ruangjingtian membuka matanya dan tersenyum bodoh kepada semuanya. Dia kemudian juga mengangkat gelas untuk bersulang.
Yangmi yang sebagai budak dia di perintahakn untuk menyajikan minuman kepada para tamu yang hadir di aula.
(bukannya dia.) batin Yangmi melihat Ruangjingtian yang berada di hadapannya.
Ruangjingtian pura pura tidak mengenali Yangmi. Yangmi pun hendak pergi karena selesai menyajikan minuman.
“eh kamu.” Panggil Ruangjingtian kepada Yangmi.
“saya?” tanya Yangmi menunjuk dirinya.
“iya kamu. Kemari. Layanau saya.” Ucap Ruangjingtian meminta Yangmi untuk menuangkan minuman. Yangmi berjalan menghampiri Ruangjingtian dan menuangkan minuman.
Ruangjingtian sengaja meminta Yangmi untuk menuangkan minuma kepadanya. Kemudian dia menjebak Yangmi sehingga menumpahkan minuman kepakaiannya.
“kau sengaja mau mengotori pakaianku?” ucap Ruangjingtian marah langsung berdiri dan meyeka pakaiannya yang basah. Ruangjingtian kemudian keluar dia mau menganti pakaiannya yang basah. “kau ikut dengaku.” Ruangjingtian meminta Yangmi untuk mengiktinya dari belakang. Yangmi hanya mengikuti sambil menatap kakak perguruan pertama.
Yangmi menunjukkan kamar untun Ruangjingtian berganti pakaian. Namun Gaohanyu mengikuti mereka berdua dari belakang.
Ruangjingtian kemudan meminta Gaohanyu untuk pergi mencari pakaian ganti untuk dirinya.
“kau carikan baju untuk saya.” Ucap Ruangjingtian kepada Goaohayu. Goahanyu pun hanya bisa menurut dan pergi untuk mencari pakaian ganti Ruangjingtian.
“dan kamu ikut saya masuk.” Ruangjingtian memerintah Yangmi untuk masuk ke kamar bersamanya. Yangmi kemudian mengikuti Ruangjingtian masuk ke kamar dan menutup pintu.
“kita bertemu lagi setelah di tebing waktu itu kau bilang akan membunuhku ketika bertemu lagi.” ucap Ruangjingtian kepada Yangmi.
Yangmi berjalan mundur menjauh. “maaf tuan calon pewaris apa kita pernah bertenmu?” Yangmi mengalihkan pebicaraan. (kalau aku tau dia adalah calon pewaris, aku tidak akan mau berurusan denganya.) batin Yangmi menundukkan pandangannya.
“oh kau melupakanku atau pura – pura tidak mengenalku?” tanya Ruangjingtian mendekati Yangmi denga langkah perlahan tapi pasti.
Yangmi hanya tersenyum.
Ruangjingtian kemudian menarik tubuh Yangmi kedalam pelukannya. “kau bilang hendak membunuhku bukan ketika kita bertemu kembali.”
“he he.” Yangmi hanya tersenyum memalingkan wajahnya dari tatapan Ruangjingtian.
“baik lah baik lah. Saya tidak menggodamu lagi..” Ruangjingtian melepas pelukannya kemudian dia merentangkan tangannya dan meminta Yangmi untuk segera menganti pakaiannya yang basah.
“saya bosan dengan perjamuan di dalam, makanya saya sengaja mengajakmu keluar.” Ucap Ruangjingtian.
“jadi kau sengaja membuatku menumpahkannya?”
“tentu. Karena kecerobohamu, saya bisa keluar.” Ucap Ruangjingtian.
Yangmi kemudian kembali ke lembah dengan lesu.
“ini.” Paman Yuhen menyerahkan botol obat kepada Yangmi.
“apa ini?”
“ini dari calon pewaris katanya hutangnya kepada mu.” Ucap Paman Yuhen.
“cukup berperasaan dia.” Gerutu Yangmi menerima botol obat yang di berikan.
“sudah jangan sedih, jika kau ingin keluar. Aku akan mengizinkan kamu turun gunung.” Ucap paman Yuhen.
“ha apa paman sakit? Kenapa tiba – tiba mengizinkaku turun gung?” tanya Yangmi heran biasanya dia tidak di perbolehkan turun gunung tanpa alasan.
“bukannya kau murung karean Huangming dan Liyixiao akan segera menikah?” tanya paman Yuhen.
“apa? Kakak seperguruan dan Liyixiao akan menikah? Kapan mereka mengatakan?” tanya Yangmi terkejut.
“bukannya perjamuan hari ini membahas tentang pertunanagn mereka?” tanya paman Yuhen.
“saya akan bertanay kepada kak Huangming.” Yangmi kemudian pergi meninggalkan paman Yuhen pergi mencari Huangming ke perguruan.
Yangmi kemudian berlari mencari Huangming ke kediamannya. Namun Yangmi tidak menemukan, semuaorang membicarakan tentan rencana pernikahan huangming dan liyixiao. Membuat Yangmi semakin sakit hati.
Di perjalanan mencari Huangming, Yangmi melihat huangming yang sedang bersama Liyixiao di taman sedang berdua – duaan. Mata Yangmi berkaca kaca melihat Huangming bersama Liyixiao.
Huangming yang melihat Yangmi yang sedang menatapnya.
“ada apa kak Huang ming?” tanya Liyixiao.
“tidak ada.” Huangming berpura – pura tidak melihat Yangmi yang tadi mereka sempat saling bertatapan.
Yangmi yang sedih tanpa sadar dia berjalan sampai ke tengah hutan. Yangmi bertemu Ruangjingtian yang dia anggap Huangming.
“kenapa kamu?” tanya Yangmi melihat yang datang ternayata bukan kakak seperguruan Huangming.
“kau berharap siapa? Hunagming?” tanya Ruangjingtian.
“bukan urusanmu.”
Dari jauh terdengar suara gerangan dari monster besar yang membuan Yangmi sedikit ketakutan. Ruangjingtian menarik Yangmi untuk berlari bersama. Kemudian melempar Yangmi menjauh darinya. Ruangjingtian mengalihkan perhatian monster tersebut untuk melindungi Yangmi.
Yangmi melihat ruangjingtian yang di kejar habis habisan oleh monster tersebut kemudian membantu Ruangjingtian dengan melempari monster tersebut dengan ranting dan batu di sekitanya. Sehingga Monster yang hendak menyerang Ruangjingtian berbalik mengejar Yangmi.
“apa kau bodoh.” Ucap Ruagjingtian melihat Yangmi menolongnya.
“ya aku sangat bodoh. Tapi aku tidak akan membiarkan kau terbunuh dengan sia – sia.” Ucap Yangmi.
Ruangjingtian pun menemukan kelamahan monster tersebut dan memukul titik kelemahan monster tersebut. Sehingga mereka bisa selamat. Dengan sekali pukulan Ruangjingtian mampu membuat monster itu pingsan.
Beberapa hari kemudian acara perburuan di mulai. Semua orang mendaftarkan dengan menggunakan darah mereka sebagai pendaftaran.
“bukannya itu Yangmi budak rendahan. Kenapa dia bisa ikut dalam perburuan?”
“iya perburuan ini hanya untuk bangsawan dan murid perguruan bagaiaman bisa budak rendahan seperti dia ikut serat.”
Huangming yang mencoba membujuk ayahnya supaya mengeluarkan Yangmi dari daftar peserta namun ayahnya menolak karena pengaruh hasutan dari Liyixiao yang merencanakan untuk mencelakai Yangmi di area perburuan
“ayah kumohon biarkan Yangmi untuk di kualifikasi dari peserta. dengan kemampuannya dia akan mati di babak pertama.” Ucap Huangming kepada ayahnya.
“biarkan siapa yang memaksanya ikut. Tidak ada, biarkan dia mati di area.” Ucap kepala perguruan.
Liyixiao tersenyum licik, dan pergi meninggalkan Huangming dan kepala perguruan di ruangannya.
Yangmi yang termenung karena difitnah. Padahal dia tidak merasa pernah mandaftarkan diri. namun semua orang menfitnya mengatakan kalau dia hanya budak rendahan yang mencoba merayu kakak seperguruan.
Semua orang di tingakat terendah mendukung Yangmi dan menyemangati Yangmi untuk ikut perburuan. Paman yuhen juga hanya bisa membantu semampunya.
“kali ini. Tidak ada yang bisa menyelamatkanmu kecuali dirimu sendiri. Yangmi kau harus berjuang.” Ucap paman yuhen.
“tentu paman, semuanya Yangmi tidak akan mengecewakan kalian semua.”
Keesokan paginya waktu perburuan di mulai, para peserta telah di bekali dengan senjata berupa cincin untuk melawan monster misterius yang ada di dalam hutan.
Semuanya peserta memilih kelompok namun Yangmi tidak ada yang mengizinkan masuk kedalam kelompok mereka.
“kau kenapa tidak mencari kelompok?” tanya kengawas.
“saya tidak perlu teman kelompok. Cukup saya sendiri.” Ucap Yangmi.
“dia satu kelompok dengaku.” Ucap Huangming mendekati Yangmi. Liyixiao raut wajahnya berubah karena Huangming mendekati Yangmi.
“kau jangan sampai membuat beban kakak seperguruan.” Ucap Liyixiao kepada Yangmi.
“kau tanang saja saya tidak akan menghambat kakak pertama.” Ucap Yangmi.
Pengawas membuka area berburu. Semua peserta satu persatu masuk kedalam area berburu yang telah di sediakan.
Para penonton menunggu di luar hutan menunggu hasil dari para peserta yang ikut dalam perburuan.
“pintu masuknya dan keluarnya hanya ini kan? tidak ada pintu lainnya di dalam sana?” tanya perdana mentri yang menyaksikan pertandingan.
“iya pintunya hanya ada satu ini. Tidak ada yang lain.” Jawab kepala perguruan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments