Kepala Nova pusing, ia masih belum bisa mencerna isi buku itu,karena isinya terlihat tidak masuk akal sama sekali.
Tapi buku itu bisa menjelaskan tentang keanehan yang ada disini. Contohnya saja Laba-laba raksasa. Hewan tersebut adalah hewan penghuni Dunia Bawah. Hewan tersebut biasanya dikirim oleh manusia bayangan untuk membunuh para penjaga perbatasan, membersihkan area agar aman saat mereka lewat. Namun sayangnya , hewan tersebut bertemu Willy dan Gara terlebih dahulu sebelum membuat kekacauan.
Nova memikirkan Gara dan Willy yang bertarung dengan Monster itu, ia menarik kesimpulan bahwa keduanya adalah penjaga perbatasan. Kemampuan mereka diluar batas rata-rata orang biasa.
Begitu banyak pertanyaan namun karena matanya terlalu lelah, ia akhirnya tertidur begitu saja.
Keduanya meringkuk di kursi panjang di depan perapian. Tertidur dengan lelap. Gara keluar ruangan membawa busur dan anak panahnya. Ia mengambil balok kayu dan memasukkan ke dalam perapian.
Willy bersandar di dekat pintu memperhatikan.
" Apa kita mengembalikan mereka ke Permukaan?"
Gara berdiri, membenarkan selimut milik David yang hampir terjatuh.
" Tidak ada kebetulan di dunia ini, setiap kejadian ada sebab dan akibat. Keduanya punya takdir disini sehingga mereka berhasil sampai ke tempat ini." Gara berbalik, berjalan menuju pintu keluar.
Willy memandang sahabat sekaligus saudara nya itu dengan bingung.
" Benarkah? Apa itu baik baik saja. "
Gara tidak menjawab, ia membuka pintu dan berjalan keluar menembus salju. Willy menggigit ujung jarinya, segera menyusul Gara.
" Yah tidak ada salahnya memiliki tambahan anggota, setidaknya ada yang bisa disuruh suruh nantinya. " Willy memandang keduanya untuk terakhir kali sebelum menutup pintu. " Hei Gara tunggu aku! "
Diluar sangat gelap, tidak ada cahaya bintang ataupun bulan. Hanya salju dan kabut. Nova dan David tidak sadar saat Willy dan Gara keluar dari pondok, mereka tidur sangat nyenyak.
Didalam mimpi Nova mengulangi kembali adegan saat ia baru saja tiba di hutan sampai dikejar-kejar oleh Laba-laba raksasa. Mimpi itu tampak nyata sampai sampai ia terbangun dengan wajah penuh dengan keringat, jantung juga dengan berdetak kencang. Untung saja itu hanya mimpi, ia masih berada di dalam pondok. Setelah melihat David yang tertidur disampingnya dengan pulas, ia baru bernafas lega.
Api di perapian telah mengecil, Nova bangun dari tidurnya untuk memasukkan kayu didalam perapian. Ia duduk untuk menenangkan diri.
Nova bangkit mencari toilet, ia baru menyadari jika pondok yang disebut oleh Willy ini adalah ruangan yang ada didalam batang pohon raksasa. Didalam cukup luas, Nova berada di ruang depan yang memiliki perapian, beberapa meja , kursi memanjang yang terbuat dari kayu. Dinding nya ditempeli beberapa kulit binatang, serta ada kepala rusa bertanduk diatas pintunya.
Ada tangga menuju keatas, Nova belum tahu ada apa diatas. Ruang lainnya ada dapur, kamar mandi, lalu satu ruang dengan pintu terkunci. Itu adalah ruang yang semalam Gara masuki. Nova tidak menemukan kamar disini, mungkin kamarnya berada di atas. Tidak ada peralatan modern seperti di Dunia Permukaan, namun alat alat disini memiliki fungsi yang sama serta kegunaan yang lebih baik.
Misalnya lampu yang ada disini, tidak terlihat ada kabel untuk mengaliri listriknya. Hanya ada benda mirip bunga matahari yang bersinar menerangi ruangan.
Dikamar mandi, air mengalir dari batang kayu berlubang mirip seperti bambu. Hanya saja, benda mirip bambu itu fleksibel sehingga mudah di gerakan. Air yang mengalir juga hangat.
Nova memeriksa benda-benda yang ada di pondok dan penasaran dengan keunikan dari benda-benda tersebut.
Setelah cukup berkeliling, ia kembali duduk didekat perapian. Gara dan Willy tidak terlihat, mungkin mereka masih tidur. Nova tidak berani naik tangga menuju ruang diatasnya. Ia hanya menunggu sampai tiba-tiba pintu terbuka.
Terlihat Willy masuk disusul Gara yang memanggul dua ekor binatang yang ternyata kelinci.
" Yo. Kau akhirnya bangun. Bagaimana perasaan mu setelah tidur selam 2 hari? " Willy membuka ruang yang terkunci itu, ia meletakkan alat yang di bawa dan pedang milik nya.
Nova bingung, "Dua hari tidur? "
" Ya kau sudah tidur selama dua hari, aku pikir kau akan tidur selama seminggu. Baguslah, berarti kau sudah baik-baik saja sekarang. "
Nova tidak menyangka dia tertidur selama itu, ia biasanya akan terbangun secara alami di pagi hari bagaimana pun kondisinya. Sebelum ia tertidur ia masih ingat sedang membaca buku dari Willy, karena lelah dan telah selesai membaca ia pergi tidur secara alami.
Namun, setelah bangun ia memang merasakan jika tubuh nya telah sembuh total. Ia bisa bergerak bebas dan tidak merasakan pusing atau apapun didalam.
" Tenang saja, itu hal yang wajar. Gara menyajikan minuman untuk kalian sebelumnya. Itu sebenarnya adalah tonik penyembuh. Efek samping dari tonik tersebut adalah membuat si peminum menjadi tertidur, karena pada saat itulah efek penyembuh nya bekerja secara optimal." Ujar Willy
"Tapi bagaimana dengan David? " Nova melihat David yang masih tertidur pulas.
" Biarkan saja dia terbangun secar alami,jika dia belum bangun berarti proses penyembuhan masih berlangsung dan belum selesai. Luka mu dan miliknya berbeda jadi tunggu saja."
" Terimakasih. " Ucap Nova.
Willy tertawa " Hei Gara, lihat ketua kelas kita yang biasanya sangat galak berterimakasih padaku. Kau harus mengingat ini dengan baik. "
Biasanya Nova akan marah, tapi setelah kejadian yang ia alami ia tidak mempermasalahkan sama sekali. Dia benar-benar berterimakasih pada mereka.
" Baiklah, karena kau sudah sembuh, bisakah kau menolong ku sekarang? "
Willy menyuruh Gara meletakkan kelinci besar itu dilantai. Ada dua kelinci tergeletak.
" Apa semua hewan disini berukuran lebih besar dari yang kita liat biasanya? " Nova melihat ukuran kelinci yang besarnya seperti seekor anjing dewasa.
" Iya. Jadi jangan kaget jika kau melihat ayam yang tingginya setengah dari tinggi badan mu nanti ya. Tapi tenang saja, meskipun ukuran mereka sedikit menyeramkan, rasanya tetap sama, bahkan lebih enak. Hanya saja hewan hewan ini sangat sulit untuk ditanggap. Aku dan Gara harus bekerjasama untuk menangkap dua ekor kelinci ini. Beruntung kami berhasil menangkap nya. "
Willy melambaikan tangan pada Nova untuk mendekat. Ia menyerahkan pisau padanya.
" Kuliti kelinci ini, pisahkan antara kulit dan dagingnya. Hati-hati. Jangan merusak kulit nya. Itu bisa kita jadikan pakaian karena bulunya tebal. "
Nova kebingungan. Ia tidak pernah menguliti binatang. Matanya melihat antara pisau dan kelinci yang tergeletak di lantai.
Willy meninggalkan nya, ia terlihat sibuk di dapur. Nova baru saja melihat, jika lantai di dapur memiliki pintu yang jika dibuka akan ada tangga menuju kebawah, mirip ruang basement.
Kembali ke menguliti kelinci, Nova melihat Gara mengambil pisau. Tanpa ragu-ragu ia memotong kulit di tiap kaki dan leher kelinci. Gara menyayat kulit dengan hati-hati secara perlahan. Nova melihat itu seperti nya mudah, karena kurang dari 15 menit, kulit serta daging kelinci telah selesai dipisahkan. Gara memindahkan kulit dan dagingnya ditempat yang berbeda lalu bangkit meninggalkan Nova.
Nova hanya perlu mengikuti cara yang diperlihatkan oleh Gara, namun pada praktek nya butuh satu jam lamanya ia baru bisa berhasil memisahkan kulit dan daging kelinci.
Ia bahkan sedikit berkeringat. Namun, meski sudah berusaha hasil milik Gara dan miliknya sangat jauh berbeda.
Willy memarahinya karena ada kulit kelinci yang rusak dan berlubang. Ini kali pertama dirinya ditegur dan dimarahi seseorang. Orang tua nya bahkan tidak pernah berani menegurnya dengan keras.
Sebelum Nova protes, Willy sudah menghilang menuju dapur. Ada beberapa tugas lain yang mesti di kerjakan oleh Nova, seperti mengangkut kayu dari ruang penyimpanan ke dekat perapian, membersihkan meja, dan membersihkan kamarnya sendiri.
Gara mengajaknya naik ke ruang diatasnya. Ada tangga kayu di sana, lantai atas hampir sama seperti lantai pertama. Disini terdapat 4 cabang pintu menjorok dengan warna berbeda.
" Disini ada 4 kamar kosong, kau bebas memilih tempat yang kau suka. Bersih kan milikmu sendiri. " Itu adalah kalimat terpanjang yang pernah didengar oleh Nova sepanjang ia mengenal Gara.
Gara tidak menunggu jawaban Nova, karena ia naik menuju tangga di pojokan dan menghilang meninggalkan Nova. Ternyata masih ada ruang diatas. Mungkin ada beberapa lantai di pondok ini.
Nova membuka kamar yang paling dekat dengan nya dan mulai membersihkan. Ia juga membersihkan satu kamar lagi untuk David, dia belum terbangun jadi ia membantu membersihkan untuk nya.
Kamar itu tidak luas juga tidak kecil. Tapi cukup untuk satu orang. Ada tempat tidur dengan kasur dilapisi bulu binatang, Nova sudah mencoba dan itu cukup nyaman dan hangat. Ada kamar mandi dan juga lemari pakaian. Nova mencoba membuka lemari tersebut, ada beberapa setel pakaian yang tergantung di sana. Sempat ragu, tapi Nova sudah lama tidak mandi jadi ia mengambil satu setel pakaian dan mengganti nya setelah mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments