Tak cuma Nova yang merasakannya, David juga merasakan efek dari salep tersebut. Bohong jika dia baik baik, ia hanya berusaha tabah agar teman-teman nya tidak khawatir. Badannya sangat sakit, perih, dan nyeri. Ada banyak luka gores, luka terbesar berada di kaki kirinya. Willy membersihkan lukanya terlebih dahulu sebelum menerapkan salep lalu membalut luka tersebut dengan perban. Tangan Willy sangat cekatan, seperti terbiasa menangani luka atau cedera.
Tidak pernah senyaman ini setelah keduanya tiba di dunia antah berantah. Kedinginan, ketakutan, dan kesakitan.
" Willy, terimakasih. " Ucap David dengan malu malu.
Willy mengangguk, ia masuk kedalam sejenak lalu keluar membawa makanan untuk mereka.
"Tidak masalah. Itu keahlian ku." Willy mendorong piring berisi ubi yang masih mengepul.
" Makanlah, ubinya sangat manis bisa menghangatkan tubuhmu, cocok dimakan di cuaca dingin seperti ini. "
David tidak menahan diri, ia mengambil ubi terbesar dan memakannya dengan lahap. Matanya menunjukkan bahwa itu enak.
" Ubinya sangat manis dan harum, ini adalah ubi terenak yang pernah ku makan. "
Willy yang melihat nya senang, " Maka, makanlah yang banyak. Kau juga harus makan ketua, kau pasti lelah dan lapar bukan? "
Nova mengambil ubi tersebut dan mengangguk setuju pada David.
Gara duduk di pojok sembari mengelap busurnya. Nova kembali teringat pertanyaan yang selama ini ada didalam benaknya. Gara selalu menjadi anak pendiam dan tidak suka bicara waktu di kelas, jadi lebih baik bertanya pada Willy saja.
Seakan merasakan tatapannya, Willy memasang wajah santai dan membalas tatapan Nova.
" Bisakah aku bertanya? "
" Tentu. "
" Tempat apa sebenarnya ini? "
Willy melirik Gara sejenak, ia lalu berkata" Hutan salju abadi. "
Nova mengkerut kan dahinya tidak mengerti, David makan dengan tenang sambil memperhatikan.
" Hutan salju abadi? Tempat macam apa itu, dan persisnya ada dimana? "
" Daerah berbatasan Tembok Dunia. "
"Bisakah kau mengucapkan kalimat yang bisa ku mengerti? "
Willy protes, " Hei kau bertanya dan aku menjawab. "
" Maksudku tolong jelas tempat apa ini. Tempat ini tidak tampak seperti hutan biasa, pohon pohon nya aneh dengan ukuran yang diluar nalar. Apalagi Laba-laba raksasa itu, dunia pasti sudah heboh jika ada hewan sebesar itu berkeliaran bebas. Apa ini tempat uji laboratorium rahasia, yang bereksperimen pada hewan dan tumbuhan. Itu masuk akal karena ukuran dan bentuk nya tidak seperti yang pernah ku lihat dan pelajari. Dan bagaimana kau bisa bertarung melawan Laba-laba itu, tidak adakah polisi atau orang dewasa disini. "
David yang mendengar hal tersebut menjadi bersemangat, " Benar. Willy, Gara, apa kalian manusia super? Aku tidak pernah membayangkan akan melihat mu melawan Monster itu dengan sangat keren. Apa ada Monster lain diluar sana? "
Willy pura-pura berpikir, "Manusia super? " Willy melirik Gara sejenak, ia tak kunjung memberi jawaban membuat David tidak sabar.
" Benarkan? Aku pasti benar, kalian adalah manusia super. Bagaimana bisa remaja seperti kalian bisa membunuh Monster tersebut tanpa bantuan orang dewasa. Hei apa pedang itu terbuat dari bahan yang sama dengan tameng milik kapten Amerika? "
"Imajinasi mu sungguh luar biasa. Tapi itu bisa jadi sih, aku bingung bagaimana menjelaskan nya."
Gara tidak tertarik untuk menjelaskan, ia berdiri dan masuk kedalam sebuah ruangan meninggalkan ketiganya. Willy membiarkan.
" Ini adalah tempat yang berbeda dengan tempat tinggal kita, aku tidak meminta mu untuk percaya."
Willy mengambil sebuah buku dan memberikan nya pada Nova.
" Bacalah sendiri, aku lelah dan mengantuk. Kalian bisa tidur disini didekat perapian. Aku dan Gara tidak menyangka akan memiliki tamu, jadi kami belum menyiapkan kamar untuk kalian. Besok aku dan Gara akan membersihkan kamar untuk kalian berdua. " Willy mengambil pedangnya dan memeluknya.
" Ini sudah gelap, jangan pernah keluar dimalam hari, dan jangan pula membuka pintu untuk melihat keluar. Para penghuni hutan akan berkeliaran dimalam hari , aku tidak mau memiliki tamu tambahan. Jangan penasaran juga dengan suara suara yang kalian dengar dari luar, percayalah padaku, itu ada suara lolongan gerombolan serigala. Bentuknya sangat jelek dan mereka sangat tidak ramah. Apa kalian mengerti?"
Nova dan David mengangguk.
Kini di ruangan tersebut hanya tersisa David dan Nova saja. Dari luar terdengar suara angin menembus pepohonan dan beberapa suara yang sangat kecil, itu mungkin karena jaraknya sangat jauh. Itu pasti suara para penghuni hutan.
Nova mengambil beberapa balok kayu untuk menjaga api tetap menyala. Ia beralih pada buku pemberian Willy.
" Nova cepat baca buku apa itu? "
Buku tersebut terlihat antik, sampulnya terbuat dari kulit, ia yang menyukai buku terkesan dan bisa menilai jika buku ini adalah barang yang bagus. Didepan tidak ada judul pada sampul, itu murni hanya sampul kulit berwarna coklat.
Saat dibuka, pada halaman pertama tulisan berjudul 'Dunia' terlihat. Nova membaca halaman demi halaman, buku itu sangat tebal, David awalnya ikut membaca, namun matanya mulai lelah. Ia meringkuk di kursi panjang itu lalu tertidur karena lelah.
Nova sebenarnya juga lelah, tapi rasa penasaran nya membuat ia terjaga. Ia membaca buku itu semalaman, sampai pada halaman terakhir, Nova merasa sedang membaca sebuah buku fantasi.
Isi didalam buku tersebut menceritakan jika Dunia yang mereka tinggali tidaklah sesederhana itu. Dunia ini terbagi menjadi tiga kategori. Dunia Atas, Dunia Permukaan, dan Dunia Bawah.
Pada awalnya, semua makhluk tinggal di dunia permukaan. Banyak sumber daya berlimpah yang dapat dimanfaatkan,hingga munculnya peradaban yang maju dan bisa mensejahterakan manusia.Namun, lambat laun terjadi kekacauan. Manusia memiliki sifat serakah dan tidak berpuas diri, beberapa orang ingin menjadi penguasa dan menindas yang lain hingga terjadi peperangan.
Kekacauan tersebut berlangsung selama berabad-abad, hingga dunia permukaan tidak bisa ditinggali lagi. Peradaban yang awalnya makmur dan sejahtera benar-benar hancur. Keserakahan manusia tetap tidak berhenti, manusia manusia yang jahat tersebut terus membuat kerusakan hingga muncul sekelompok orang yang memiliki kemampuan khusus untuk menghentikan mereka.
Kelompok ini disebut Pelopor, mereka adalah manusia terpilih yang menggabungkan teknologi dan kekuatan alam sehingga kemampuan manusia bisa berevolusi dan berkembang pesat.
Mereka membuka celah dunia, membuang para manusia serakah itu ke Dunia Bawah. Menyegel orang-orang tersebut agar tidak membuat kekacauan.
Kelompok yang dipimpin oleh satu orang Pelopor terkuat, memerintahkan untuk membangun tembok pembatas antar dunia. Kemudian untuk mencegah terjadinya hal serupa, para pelopor ini juga memisahkan diri dan tinggal diantara batas antara Dunia Bawah dan Dunia Permukaan, sebagai pengawas . Tempat tinggal mereka ini yang disebut Dunia Atas.
Manusia yang tersisa inilah yang menjadi penghuni Duni Permukaan, mereka kumpulan manusia biasa yang memiliki kecerdasan terbatas. Semua pengetahuan dan sumber daya yang maju terdahulu telah hancur oleh perang berkepanjangan, dan para pelopor juga menghapus ingatan mereka yang berhasil selamat. Sehingga mereka hanya bisa membangun peradaban mereka dari awal. Tidak perlu khawatir tentang bencana peperangan yang akan melanda mereka seperti dahulu, karena kemampuan dan sumber daya mereka terbatas tidak seperti dahulu.
Meski terlihat sudah aman, ancaman para penghuni Dunia Bawah tidak bisa diremehkan. Seperti manusia yang memiliki naluri untuk bertahan hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan, manusia yang di buang di Dunia Bawah juga seperti itu. Mereka beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal mereka, banyak hewan hewan buas yang tinggal di Dunia Bawah, namun mereka berhasil menjinakkan.
Mereka menjadi penghuni di sana dan lambat laun mereka disebut Manusia Bayangan. Mereka membentuk pasukan dan selalu berusaha mencari jalan keluar untuk menembus tembok dan menuju Dunia Permukaan.
Untuk mencegah bencana besar terjadi. Pemimpin Kelompok Pelopor membangun daerah perbatasan yang melindungi tembok Perbatasan Dua Dunia. Dengan mengorbankan dirinya, ia membangun 8 pilar pengawas. Sesuai dengan arah mata angin, tiap pilar dijaga oleh Kelompok Pasukan Penjaga, dan tiap antar pilar terdapat daerah perbatasan yang biasanya terdapat hutan atau kondisi alam tertentu yang ekstrim. Ini bertujuan untuk menghalau penduduk Dunia Bawah menuju Tembok Perbatasan, di daerah ini akan dijaga ketat. Sehingga jika ada Penghuni Dunia Bawah berhasil keluar dari tembok pembatas mereka, para Penjaga inilah yang akan memusnahkan mereka sebelum menembus tembok Batas Dunia, menuju Dunia Permukaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments