...•••••...
Anna pelan-pelan membuka matanya yang sedari tadi tertidur lelap.
"Udah jam berapa sih, lama amat gw rasanya tidur" Ucap Anna.
Anna bangkit dari tidurnya, lalu menuju jendela kamar. Dibukanya gorden jendela dan melihat suasana di luar seperti apa.
"Udah gelap aja, lama juga ternyata gw tidur. Tapi kok nggak kerasa ya?" Anna bingung sendiri di buatnya.
Tok.. tok.. tok.. seseorang mengetok pintu dari luar.
"Masuk" Sahut Anna.
Seorang perempuan parubaya berumur sekitar 50 tahunan memasuki kamar Anna.
Perempuan itu berstatus ART di rumah Anna. Anna biasa memanggilnya dengan panggilan bibi.
"Non di panggil nyonya, mau makan malam katanya" Ucap sang bibi.
"Bi tolong bilangin ke mommy Anna siap-siap dulu nanti nyusul ke bawah" Balas Anna yang diangguki sang bibi.
"Baik Non" Ucap sang bibi lalu meninggalkan Anna.
Anna pun masuk ke dalam kamar mandi dan bersiap-siap.
Nggak butuh waktu lama Anna di dalam kamar mandi, lima belas menit kemudian Anna pun selesai dengan ritual bersih-bersihnya.
Anna ke luar kamar mandi dengan aroma vanilla.
Anna merupakan salah satu dari penggemar vanilla garis keras.
Semua yang berhubungan dengan wewangiannya beraromakan vanilla.
"Malam semua" Ucap Anna setelah sampai meja makan.
Terlihat Ela dan Erik (Papa Anna) sudah stay di tempat duduknya masing-masing.
"Malam" Sahut Ela dan Erik barengan.
Anna pun mengambil tempat duduknya.
"Berdua aja, Bang Nico kemana Mom?" Tanya Alana kepada Ela.
"Kayak biasa, pergi dijemput teman-temannya" Jawab Ela sambil mulai meletakkan nasi ke piring suaminya.
"Gimana ujian kamu tadi Ann?" Tany sang papa.
"Aman pa" Balas Anna singkat.
"Aman yang seperti apa maksud kamu nih, kamu nggak macam-macam kan tadi?" Tanya sang papa.
"Anna nggak macam-macam kok, paling tadi cuman satu macam" Jawab Anna membuat Erik dan Ela langsung menatapnya.
"Papa serius loh Ann" Ucap sang papa mulai khawatir dengan kelakuan Anna.
"Ya enggak lah pa.. Anna udah nggak kayak dulu lagi kok. Lagian Anna juga punya impian kali, mana mungkin Anna main-main ujian kali ini" Jawab Anna yang akhirnya membuat lega Erik dan Ela.
Emang dulu Anna seperti apa ya sampai-sampai papanya khawatir Anna bakalan aneh-aneh di sekolah?
Yuk lanjut..
Setelah selesai makan malam tadi, Anna kembali ke kamarnya.
Yang bilang Anna mau tidur, salah.
Anna kembali ke kamarnya dan langsung mengambil tempat di meja belajar.
Anna mengeluarkan beberapa buku pelajaran dan perlengkapan belajar lainnya.
Kalau udah begini sudah dipastikan Anna bakalan belajar.
Anna terlihat ambis dengan buku pelajarannya. Sampai-sampai Anna tertidur dengan buku pelajaran yang masih terbuka.
Tok.. tok.. tok..
Ela mengetok pintu kamar Anna, namun tidak ada respon dari dalam.
Ela pun memutuskan untuk masuk ke dalam, terlihatlah Anna ynag tertidur di meja belajarnya.
Nggak biasanya Anna tidur di meja belajar, kenapa Anna sekarang sudah jauh berubah? Batin Ela.
"Ann bangun, pindah yuk ke kasur. Sakit-sakit nanti itu badannya" Ela berusaha membangunkan Anna.
Akhirnya Anna pun bangun dan segera pindah tidur ke kasur.
Ela menyelimuti Anna yang sudah langsung tidur.
Setelah mengecup kening Anna, Ela pun mematikan lampu kamar Anna dan keluar.
Keesokkan harinya..
Sudah berlangsung hari kedua ujian kelas XII.
"Guys, besokkan hari terakhir ujian gimana kalo kita pergi healing!" Ajak Mira kepada seluruh teman kelasnya.
"Setuju" Jawab hampir seluruh anak kelas.
"Lo gimana Ann, ikut kan?" Tanya Mira kepada Anna.
"Gw nggak ikut kayaknya" Balas Anna.
"Yah kenapa nggak ikut Ann, nggak asik kalo lo nggak ikut" Ucap Beno ketua kelas mereka.
"Iya Ann.. lo ikut aja ya" Tambah Diva salah seorang siswi cewek yang lumayan dekat dengan Anna.
"Gw ada acara, kalian aja ya yang pergi" Jawab Anna berusaha menjelaskan.
"Nggak lengkap dong kalau lo nggak ikut Ann" Ucap Mira berusaha membujuk Anna.
"Gw nggak papa kok, kalian pergi aja ya. Gw nggak mau kalian nggak jadi healing hanya karena gw nggak ikut" Balas Anna nggak enakan sama teman kelasnya.
"Yaudah deh, gw bakalan kangen lo nanti" Balas Mira lalu hampir ingin memeluk Anna.
"Mau ngapain?" Tanya Anna belum sempat di peluk.
"Mau peluk" Jawab Mira di lebay-lebaykan.
"Nggak mau, lo kira harga diri gw dimana" Balas Anna mulai menjauh dari Mira.
"Yah Ann kali ini dong" Dengan wajah memelas Mira ingin memeluk Anna.
"Gw bilang nggak ya nggak, geli tau" Ucap Anna risih.
Tring..
Notifikasi handphone Anna berbunyi.
Dengan cepat Anna menghidupkan handphonenya dan membuka pesan yang baru saja masuk.
💬 No Name
Setelah kepergiannya lo jauh berubah ya, lo udah nggak se asik yang dulu lagi.. segitu berharganya ya dia bagi hidup lo, sampai-sampai lo kayak gini..
Begitulah isi pesan yang baru saja masuk.
Anna pun melihat sekelilingnya.
Dia siapa sih, bukan yang pertama kalinya dia ngirimin gw pesan ginian, Batin Anna.
Kampus Adiyata
"Nic.. tahun ini kan adek lo tamat SMA, mau lanjut kemana?" Tanya Alvin teman dekat Nico.
Mereka duduk di taman dengan ditemani dua minuman botol rasa jeruk.
"Tumben lo nanyain adek gw, ada gerangan apa nih?" Tanya Nico penasaran.
"Ya nggak ada apa-apa, gw penasaran aja. Itu anak bakalan kuliah di tempat yang sama dengan abangnya atau punya pilihannya sendiri" Jawab Alvin.
"Gw juga nggak tau, Anna belum bilang apa-apa ke gw sama mama papa" Balas Nico.
Iya juga ya, Anna kira-kira mau lanjut dimana habis ini? Nico membatin.
Di tempat berbeda, terlihat Mira dan Deni sedang makan mie ayam di kantin sekolah.
"Mir, lo habis ini mau lanjut ngapain?" Tanya Deni di sela-sela makan mereka.
"Ya lanjut pulang" Jawab Mira singkat.
"Pulang, kemana emang?" Tanya Deni bingung.
"Ya ke rumah gw lah, masa ke rumah elo" Ucap Mira merasa kesal.
"Nggak itu, maksud gw habis lulus nanti lo mau lanjut kemana?" Tanya Deni lebih jelas lagi.
"Oh itu, belum tau juga sih. Gw tergantung si mama mau daftarin dimana" Jawab Mira enteng.
"Emang lo nggak punya pilihan apa, si mama mulu perasaan dari dulu" Ucap Deni heran.
"Lo tau dari mana, apa-apa selalu mama gw?" Tanya Mira mulai penasaran.
"Eh lo udah pikun ya, kita kenal udah dari orok kali. Lo nggak ingat dari TK kita sekolah samaan" Deni menjelaskan sekalian mengingatkan Mira kenangan terdahulu.
"Oh iya ya, baru ingat gw sekarang" Balas Mira.
"Kalau lo gimana?" Tanya Mira balik ke Deni.
"Gw-"..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments