Zein melajukan mobilnya menuju kantor Zahra.
Tadi pagi dia sudah mendapatkan semua informasi tentang Zahra. dimana dia bekerja dan alamat rumah serta alamat kostnya.
Dia tersenyum sendiri memikirkan Zahra,
"ah.. kenapa aku jadi terbayang dia ya."
"tapi kalau dipikir pikir lebih baik aku menikah dengan dia, aku bisa menghindari Bella, aku nggak mau menikah dengan bela.
aku akan memaksa nya agar mau menikah denganku. Dengan begitu aku bisa terbebas dari bella dan aku bisa menyiksa dia dirumah."
"dia tidak akan berani melawan aku lagi", hmm..... senyum licik Zein.
Zein sampai dihalaman kantor Zahra, dia melihat zahra masuk kedalam mobilnya. Dia pun bergegas mengejar Zahra, ditengah jalan yang agak sunyi Zein memotong mobil Zahra. Dan membuat Zahra terpaksa berhenti.
Zahra tau siapa pemilik mobil yang menghalangi jalannya.
"mau apa lagi dia," guman Zahra dalam hati.
"keluar..., cepat keluar," teriak Zein menggedor gedor kaca mobil Zahra.
"ada apa lagi tuan", ucap Zahra. Dia turun dari dalam mobilnya.
"saya mau kamu membayar uang saya sekarang, kalau kamu tidak bisa membayarnya kamu harus menikah dengan saya." ucap Zein.
"apa?? menikah???"
"apa kamu sudah tidak waras, aku tidak mau menikah dengan kamu, apalagi kita baru kenal". ucap zahra
"kamu pasti bercanda" tambahnya
"tidak, aku tidak bercanda. Kalau kamu tidak mau, kamu harus bayar uang aku sekarang juga" seru Zein.
"maaf tuan, tapi aku baru ada 15 juta, sisanya akan aku bayar bulan depan, setelah aku gajian. bisakan tuan", Zahra memohon. Dan tanpa sadar memegang tangan Zein.
Zein melotot ke arah Zahra.
Zahra yang menyadari nya, segera melepaskan tangannya dari Zein.
"maaf" ucapnya lagi.
"tidak bisa , bayar sekarang atau kau menikah denganku" ucap Zein penuh penekanan.
"apa kau sudah gila, kau pikir pernikahan hanya mainan, kau tidak mengenalku begitu juga aku tidak mengenalmu, jadi buat apa kita menikah. Pernikahan seperti apa ini. " ucap Zahra.
"kau tetap harus menikah denganku, Minggu depan aku akan datang kerumah orang tuamu untuk melamarmu," ucap Zein dan pergi meninggalkan Zahra sendiri.
"aku tidak mau menikah denganmu, dasar oraang gila", teriak zahra
Zein melihat Zahra dari kaca spion mobilnya, bibirnya tersenyum. dia senang melihat Zahra kesal padanya.
Zahra kembali melanjutkan perjalanan nya. Hatinya berkecamuk, dia bingung dengan apa yang terjadi beberapa hari ini.
Zahra telah tiba dirumah dan masuk kedalam.
Dia mandi dan memasak. Hari ini dia ingin memasak makanan sendiri.
selesai masak dia makan. Saat makan dia kembali bengong memikirkan kejadian sore tadi.
"sebenarnya apa yang dia pikirkan, kenapa dia tiba tiba ingin menikah denganku??
kami belum saling mengenal, apa tujuan dia sebenar, apa dia mau menyiksa aku seperti di novel novel yang aku baca."
hmm... Zahra bergidik ngeri..
Keesokan paginya Zahra kembali beraktivitas seperti biasa nya. Dia tetap berangkat bekerja. Dia sangat senang karena Zein tidak mengganggunya hari ini.
Sore hari dia kembali ke rumah kostnya. Dia melihat ada mobil terparkir disana. Ya, itu mobil Zein.
Mau apalagi si biang rusuh ini datang. Aku pikir dia sudah melupakan nya." bathin ya.
" ini aku kembalikan ponselmu, dan ingat hari minggu depan aku dan keluargaku akan datang meminang mu, jadi kamu beritahukan kepada ayah dan ibumu untuk bersiap siap menyambut kedatangan kami. dan tidak ada penolakan."
ucapnya meninggalkan zahra
"tunggu" ucap Zahra.
" ada apalagi" balas Zein.
" aku mau bertanya. Kenapa kau memilih aku tuan, kau tidak mengenalku, lalu kenapa harus aku, kau bisa saja memilih wanita lain, pasti banyak wanita yang antri dan mau menjadi istrimu dengan sukarela." ucap Zahra
" tapi aku tidak suka mereka, dan bukan berarti aku menyukaimu. Kamu tak perlu tau alasan aku memilih mu, yang pasti persiapkan dirimu untuk hari Minggu depan. dan ya satu lagi jangan panggil aku tuan didepan keluarga mu, panggil saja aku sayang.
awas kalau kau sampai salah, aku akan menghukummu!!" tegas Zein di akhir kalimatnya.
Zein berlalu meninggalkan Zahra, yang masih bengong dan bingung dengan apa yang dikatakan Zein.
sayang,,,guman Zahra
bagaimana bisa dia menyuruh aku memangilnya sayang. Dasar dia memang sudah gila. guman Zahra dalam hatinya.
Zahra masuk kedalam rumahnya.
dia lelah, dia masih belum bisa mencerna apa yang dimaksud oleh Zein.
Kemudian dia menelpon sahabatnya Tia.
derrrt...derrrt....
"hallo assalamualaikum Tia," sapa Zahra
"waalaikum salam, ada apa??? kenapa suaramu begitu sedih!" Tanya Tia
"aku bingung Tia, tuan Zein memaksa ku untuk menikah dengannya dan Minggu depan dia akan datang kerumah untuk melamar aku! aku takut, aku harus bagaimana, Tia?"
lalu Zahra menceritakan semua yang terjadi sore ini pada sahabatnya Tia.
" mungkin dia memang menyukai mu, Zahra. Sudahlah terima saja lamarannya. Apalagi dia tampan, kan???" ucap tia
" tampan sih iya, tapi aku rasa dia tidak menyukai aku. Bicaranya sangat ketus, dia suka marah marah dan memaksaku, dia juga memutuskan ini secara sepihak dan mengancam aku, kalau aku sampai menolaknya, aku takut...????"
jangan jangan dia psikopat macam di novel novel itu, trus aku dibunuh!!"
"hahaha...., zahra kau kebanyakan baca novel jadi seperti ini,
sudah jangan berpikir yang macam macam, terima saja lamarannya, aku yakin dia menyukaimu." tambah tia
"ya sudah, percuma bicara padamu , aku tutup aja nih", ucap Zahra merajuk
"percaya lah Zahra, aku yakin dia orang baik, mungkin ini memang jalan jodoh kamu. Terima saja, aku sebagai sahabat sangat bahagia, akhirnya kamu akan segera menikah apalagi dengan CEO sultan holding, siapa yang menolak menikah dengannya. Aku juga mau,",, canda tia
Ini sudah takdir Allah, yakinlah.. tambahnya
"Terimakasih Tia, ya udah aku tutup dulu telponnya ya, assalamualaikum."
"Waalaikum salam Zahra,"
Zahra mematikan telponnya, dia memikirkan semua yang diucapkan oleh sahabatnya, apa benar ini takdirmu y Allah. aku memang ingin menikah tetapi bukan dengan terpaksa seperti ini, aku ingin menikah dengan orang yang aku cintai dan juga mencintai aku.
hati Zahra masih berkecamuk, akhirnya dia memutuskan untuk menelpon ibunya.
derrrt....derrrt
"assalamualaikum bu," uca Zahra
" waalaikum salam, nak. gimana kabarmu?"
"Alhamdulillah Zahra sehat Bu, gimana kondisi ayah Bu, sudah baikan! "
" Alhamdulillah ayah juga sudah sehat, kamu tidak perlu khawatir.
oh ya Zahra, semalam pacar kamu menelpon ibu, dia minta maaf telah menulis pesan tersebut, dia mengatakan pada ibu bahwa kalian sudah lama berpacaran dan dia ingin segera meminang mu , tapi kamu menolaknya. makanya dia mengirim pesan tersebut berharap kalian segera ibu nikahkan.
kenapa kau menolak niat baiknya, nak? tidak baik berpacaran terlalu lama, usia kamu juga sudah pantas untuk menikah. sebaiknya kalian segera menikah untuk menghindari dosa ,nak!" ucap ibu panjang lebar.
Zahra terdiam mendengar ibunya bercerita panjang lebar, dari suaranya terdengar ibu sanngat senang dan sangat antusias, Zahra jadi tidak tega untuk mengatakan yang sebenarnya.
"Zahra... kamu masih disana, nak?" tanya ibu
"eh...iya Bu, Zahra mendengar semuanya. Zahra cuma bilang.hari Minggu ini, Zein dan keluarga nya akan datang Bu. Mereka mau melamar Zahra pada ayah dan ibu", ucap Zahra pelan.
"benarkah itu nak, Alhamdulillah ya Allah. "ucap ibu begitu senang.
" sudah kamu istirahat yang cukup ya, ibu akan sampaikan kabar bahagia ini pada ayahmu. Sudah dulu ya nak assalamualaikum"... ibu memutuskan panggilan.
"Waalaikum salam, Bu" ucap Zahra sangat pelan.
"ibu terlalu senang hingga dia mematikan telponnya sebelum aku menjawab salamnya, ya Allah bagaimana ini. aku nggak tega merusak kebahagian ibu", bathin Zahra.
Ibu yang sangat senang segera memberitahukan kepada pak Mahmud suaminya, kabar bahagia tersebut.
"bang, tadi Zahra telpon katanya nak Zein hari Minggu akan datang dengan keluarga nya untuk meminang zahra. kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang." ucap ibu sambil terus tersenyum bahagia.
"Zein siapa Bu?'" tanya ayah
" itu nak Zein yang kirim SMS ke ibu, yang mengatakan bahwa Zahra hamil, dia bilang mereka sudah lama berpacaran tetapi Zahra menolak ketika dia ingin meminangnya, jadi dia mengirim pesan itu, agar kita segera menikahkan mereka." ucap ibu.
apakah Zahra menyetujuinya Bu?" lagi ayah bertanya.
"ya, dia yang mengatakan langsung pada ibu, bahwa mereka akan datang hari Minggu.
sudah yah, ibu mau memulai bersiap siap, ibu mau menghubungi keluarga kita agar mereka juga datang.
Ayah jangan lupa pergi kerumah pak lurah dan pak RT, undang mereka buat hadir di hari bahagia ini."
"baik lah Bu", ucap ayah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
elisabeth sembiring
lanjut aq baca, ada lucu lucunya, baca kelakuan si ceo
2022-01-30
1
ariasa sinta
6447
2021-12-12
0
Meylin
herannnn ko Zahra mau kan baru knal apalagi s Zein kliatan arogan dasar dunia haluuuu main percaya aja 🥵
2021-12-12
0