Perjanjian

Zein berdiam diri dikamar memikirkan apa yang diucapkan sang ayah.

Dia juga teringat kejadian tadi siang saat Zahra menamparnya.

"Berani sekali dia menamparku!" bathinnya geram

Dan tanpa sadar zein memegang wajahnya yang ditampar Zahra.

"tapi ayahnya masuk rumah sakit juga gara gara aku?"

"ah ... kenapa aku jadi merasa bersalah padanya..." bathin Zein berkecamuk.

"Papa lagi memaksa aku menikah dalam waktu satu bulan bagaimana ini???"

"Bagaimana ini aku nggak mau menikah dengan bela, entahlah aku memang pacarnya tapi jujur aku tidak mencintainya, dan aku rasa dia tidak tulus mencintaiku. Dia hanya memanfaatkan aku saja demi kariernya sebagai model. Dan aku nggak mau wanita seperti itu yang akan menjadi ibu dari anak anakku."

"Apa aku harus menikah dengannya? ya dia memang cantik, dia juga terlihat wanita baik baik. Aku harus cari tau siapa dia."

Zein menelpon seseorang, setelah menunggu lama telepon diangkat,

"Ya hallo tuan, " jawab seseorang di seberang

" ada tugas buatmu, cari tau wanita bernama Reva azzahra, aku mau hasilnya besok pagi,"ucap Zein.

"baik tuan," ucap Jim assistant Zein

Zein berdiri di balkon kamarnya. Dia kembali mengingat saat Zahra menamparnya, tatapan mata nya membuat Zein tak bisa melupakannya. Mata itu membuat Zein merasa terbayang bayang.

"Apa aku memang keterlaluan ya,

apa aku harus minta maaf padanya!!! tidak untuk apa juga aku minta maaf, tapi....

ahh.. aku pusing..

tapi tadi dia menangis karena aku dan katanya tadi aku membuat ayahnya masuk rumah sakit, gimana kalau ayahnya kenapa kenapa???"

"Lalu apa urusannya sama aku!!"

"ingat Zein ayahnya masuk rumah sakit karena pesan yang kau kirim, bisik hatinya.

Kenapa aku jadi merasa bersalah ya....

kenapa hatiku jadi tak tenang..

Zein terus termenung memikirkan masalah tersebut.

"Ah lebih baik aku telpon saja ibunya dan meminta maaf." ucap Zein dalam hati. Dia langsung mengambil handphone Zahra dan menelpon ibunya.

drrrt....drrt....

"Hallo assalamualaikum bu" sapa zein

"Waalaikum salam, siapa ini???" tanya Bu mahmud

"maaf Bu saya Zein, saya lah yang mengirim pesan itu kepada ibu, maafkan saya Bu," ucap Zein.

"Saya tau kamu sudah memfitnah anak saya, saya tidak terima kamu berkata seperti itu tentang anak saya, dia gadis baik baik??? dia selalu menjaga kehormatan diri nya dan nama baik keluarga, dan saya jauh lebih tau siapa anak saya." ucap Bu Mahmud panjang lebar.

"Maafkan saya Bu," ucap Zein menyesal

"sebenarnya saya dan Zahra sudah lama berpacaran Bu, cuma dia tidak mau saya ajak menikah, jadi saya seperti ini Bu, sekali lagi maafkan saya," ucap Zein berbohong.

"benarkah??

"Apak kau tidak membohongi kami lagi?"ucap ibu Zahra

"benar bu saya tak bohong. Kami sudah lama berpacaran kalau ibu nggak percaya tanyakan saja padanya.' jawab zein

"Kalau kamu pacar Zahra, kenapa dia tak pernah cerita kalau dia punya pacar.?" Dan untuk masalah itu saya sudah memaafkan mu dan kalau benar kamu serius dengan anak saya, segera pinang dia, tidak baik berpacaran lama lama hanya menambah dosa. Kau paham nak??" ucap ibu

"Ya Bu.., saya paham, saya akan segera datang meminang anak ibu", ucap Zein meyakinkan ibu Zahra.

"assalamualaikum bu" ucap zein

"waalaikum salam", jawab ibu.

"Oh ternyata mereka pacaran, hemm ... seperti nya sebentar lagi anakku akan segera menikah. Alhamdulillah ya Allah.." ucap ibu Mahmud bahagia.

Dilain tempat Zahra masih terlihat pusing. Dia bingung bagaimana caranya membayar 20 juta dalam waktu dua hari.

"Apa yang bisa aku lakukan dalam waktu dua hari?"

Tabunganku masih sedikit?!"

Zahra terus berpikir hingga kelelahan dan tertidur.

Pagi hari Zahra berangkat kerja seperti biasanya. Dia berjalan masuk keruangannya dijalan dia bertemu Tia sahabatnya.

"Assalamualaikum Zahra, kenapa wajahmu kusut begitu, kamu kurang tidur ya, masih kepikiran masalah itu", tanya Tia.

"Tia, aku sudah menemuinya kemaren. Dia sangat sombong dan angkuh.

Kau tau, dia hanya memberiku waktu 2 hari untuk membayar ganti rugi tersebut kalau tidak dia akan berbuat yang lebih kejam lagi padaku.

Ayahku sakit sampai masuk rumah sakit itu semua ulahnya, dia mengatakan yang tidak tidak kepada ibuku, aku takut Tia dia akan berbuat yang lebih parah lagi.

Dia memiliki segalanya, jadi mudah baginya melakukan apapun." Zahra menceritakan semua keluh kesahnya.

"Bagaimana ya? kalau uang sebanyak itu aku nggak punya Zahra, tapi aku punya simpanan sedikit , aku akan meminjamkannya padamu. Ini ada 5 juta. berapa lagi yang kau butuhkan," tanya Tia.

"Tabunganku hanya 5 juta Tia, kemaren aku sudah mengajukan pinjaman tapi hanya boleh 5 juta, berarti kalaupun ada 10 juta ditambah uangmujadi 15 juta, masih kurang 5 juta lagi.." ucap Zahra pelan.... Wajahnya kembali muram.

"Bagaimana kalau kamu tinggal saja dirumahku, semua biaya hidup aku yang tanggung biar kamu bisa menyisihkan uangmu", ucap tia

Terimakasih Tia kamu teman yang sangat baik, tapi dia hanya memberi aku waktu 2 hari saja." Zahra semakin sedih dan manyun...

"Coba saja kau temui dia dulu dan berikan uang yang ada, sisanya minta padanya memberi waktu hingga bulan depan." Bereskan? ucap tia menyemangati Zahra.

"Aku rasa itu ide yang baik, terimakasih kasih tia kamu sungguh sahabat aku," ucap Zahra dengan sangat senang..

" Sudah jangan sedih lagi, yuk masuk." ajak Tia

Mereka masuk keruangan kerja masing masing.

Siang hari pada saat jam makan siang, bela datang ke kantor Zein.

"Halo sayang,....apa kabar?" tanya bela

sambil memeluk dan mencium pipi Zein.

"Zein menepis dan melepaskan pelukan Bella, dia merasa risih.

aku baik bela, ada apa kau kesini???" tanya Zein dengan wajah datarnya. Dia malas meladeni Bella.

"aku kangen sayang, apa kamu nggak kangeeen sama aku???" ucap bela sambil bergelanyut dilengan Zein.

"sayang......"

yuk makan siang aku lapar dan setelah itu kita shopping ya", rayu Bella.

Zein dengan malas mengikutinya,

"ayo...... " jawab Zein

Mereka keluar dari kantor Zein

Bella masih bergelanyut manja dilengannya. Dengan senyum sumringah, membuat siapapun yang melihatnya menjadi iri.

Banyak karyawan yang berbisik bisik tentang mereka. "Oh itu pacar tuan Zein, cantik ya, seksi, dia itukan model yang terkenal itu, wah mereka pasangan yang serasi," dan masih banyak lagi bisikan yang lain dari pada karyawannya.

Mereka makan siang d restoran yang mewah, Bella terus saja mengajak Zein berbicara, Zein menjawabnya acuh tak acuh.

Bella mengajak Zein berbelanja, ke mall.

"Sayang ayolah temani aku shopping, ada tas channel keluaran terbaru. Aku sudah lama nggak belanja, sayang ayolah, rengek Bella.

Dengan malas Zein mengikuti Bella berbelanja.

sayang bagusan yang ini atau yang ini, tunjuk bella, dia bingung mau memilih gaun yang mana kedua nya sama bagus menurut dia.

"terserah......" jawab Zein ketus.

"ISS... kamu kok gitu sih, aku bingung nih", tambah Bella, atau aku beli keduanya aja ya.

"sesukamu saja" jawab Zein.

Zein malas mendengarkan ocehan Bella, dia sudah 2 jam menemani Bella berbelanja, tetapi tampaknya Bella masih asyik memilih barang yang tersebut. padahal sudah 2 jam mereka berkeliling.

Zein terbayang wajah Zahra,

aku kenapa ya, kok aku jadi kepikiran dia!!!

bathin Zein.

"Bella lanjutkan belanjanya sendiri aku masih ada urusan penting, maaf. ucap Zein. Gunakan kartu ini sesuka mu."

tambahnya.

Zein berlalu tanpa mendengarkan jawaban dari Bella. Bella juga tidak ambil pusing, yang penting dia bisa belanja sepuasnya sekarang apalagi pakai uang Zein.

Terpopuler

Comments

Wiek Soen

Wiek Soen

lanjut

2022-08-24

0

Rofiq Rhofiq Ganzz Rofiq

Rofiq Rhofiq Ganzz Rofiq

lanjut

2022-04-29

0

lyly...

lyly...

kok zahra bilang 20juta. tpi zain bilang 200 juta. yg mn yg benar

2022-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 awal bertemu
2 Serangan jantung
3 Pertemuan kedua
4 Perjanjian
5 Memaksa zahra
6 Lamaran
7 fitting baju pengantin
8 pernikahan
9 tinggal bersama
10 Bertemu henry
11 Kembali bekerja
12 Zein..... tolong!!!
13 Jamaah yuk
14 Kedatangan Bella
15 kerumah ibu.
16 Amarah bella
17 Mengobati luka zahra
18 Ditinggal
19 Merasa bersalah
20 Menyusul zahra
21 Rencana mama
22 Jalan jalan
23 Kesedihan zahra
24 Rencana Jahat Mama
25 Zein Sakit
26 Merawat Zein
27 Pergi....
28 Mengungkap Kebenaran
29 Kemarahan Zein
30 Mencari Zahra
31 Akhirnya
32 Maaf....
33 Berbaikan
34 Kembali Kerumah Mama
35 Berpamitan
36 Rumah Baru
37 Penculikan Zahra
38 Panik
39 Penyelamatan
40 Sedih
41 Menunggu
42 Pulang
43 Resign
44 Kecewa
45 Mudik
46 Mengintai
47 Mengawasi
48 Visual
49 Hilang
50 Mencari
51 Pesan
52 Menemukan
53 Tertangkap
54 Kangen
55 Cek
56 Senyum
57 Sayang
58 Bahagia
59 Cerewet
60 ngidam
61 Mancing
62 Pulang
63 cek up
64 Mencari tahu
65 Semangat
66 Membujuk Mama
67 Kesedihan
68 Pingsan
69 Merawat Mama
70 Pengakuan
71 Ketemu Mama
72 Persalinan
73 Baby Al
74 Nyebelin ( Henry)
75 Mama kembali
76 Curahan hati
77 Menemui Mama
78 Kepergianmu
79 Amarah Zein
80 Surat
81 Merindumu
82 Rindu Berat
83 Kemarahan papa
84 Spesial zahra
85 Spesial zein
86 Menyesal
87 Bangunlah...
88 Sayang Bangun
89 Pengumuman
90 Janji
91 Mama pov
92 Penyesalan
93 Pergi
94 Terlambat
95 kehidupan baru
96 Keluarga bahagia
97 Mama sakit
98 Galau
99 Kembali
100 Papa
101 Pulanglah Nak
102 Pengumuman
103 Berangkat
104 Bertemu
105 Maafkan Mama
106 Bahagiaku bersamamu
107 Ekstra part 1
108 Ekstra part 2
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
awal bertemu
2
Serangan jantung
3
Pertemuan kedua
4
Perjanjian
5
Memaksa zahra
6
Lamaran
7
fitting baju pengantin
8
pernikahan
9
tinggal bersama
10
Bertemu henry
11
Kembali bekerja
12
Zein..... tolong!!!
13
Jamaah yuk
14
Kedatangan Bella
15
kerumah ibu.
16
Amarah bella
17
Mengobati luka zahra
18
Ditinggal
19
Merasa bersalah
20
Menyusul zahra
21
Rencana mama
22
Jalan jalan
23
Kesedihan zahra
24
Rencana Jahat Mama
25
Zein Sakit
26
Merawat Zein
27
Pergi....
28
Mengungkap Kebenaran
29
Kemarahan Zein
30
Mencari Zahra
31
Akhirnya
32
Maaf....
33
Berbaikan
34
Kembali Kerumah Mama
35
Berpamitan
36
Rumah Baru
37
Penculikan Zahra
38
Panik
39
Penyelamatan
40
Sedih
41
Menunggu
42
Pulang
43
Resign
44
Kecewa
45
Mudik
46
Mengintai
47
Mengawasi
48
Visual
49
Hilang
50
Mencari
51
Pesan
52
Menemukan
53
Tertangkap
54
Kangen
55
Cek
56
Senyum
57
Sayang
58
Bahagia
59
Cerewet
60
ngidam
61
Mancing
62
Pulang
63
cek up
64
Mencari tahu
65
Semangat
66
Membujuk Mama
67
Kesedihan
68
Pingsan
69
Merawat Mama
70
Pengakuan
71
Ketemu Mama
72
Persalinan
73
Baby Al
74
Nyebelin ( Henry)
75
Mama kembali
76
Curahan hati
77
Menemui Mama
78
Kepergianmu
79
Amarah Zein
80
Surat
81
Merindumu
82
Rindu Berat
83
Kemarahan papa
84
Spesial zahra
85
Spesial zein
86
Menyesal
87
Bangunlah...
88
Sayang Bangun
89
Pengumuman
90
Janji
91
Mama pov
92
Penyesalan
93
Pergi
94
Terlambat
95
kehidupan baru
96
Keluarga bahagia
97
Mama sakit
98
Galau
99
Kembali
100
Papa
101
Pulanglah Nak
102
Pengumuman
103
Berangkat
104
Bertemu
105
Maafkan Mama
106
Bahagiaku bersamamu
107
Ekstra part 1
108
Ekstra part 2
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!