Serangan jantung

Menjelang magrib Zahra tiba d rumah kostnya.

Setelah membersihkan kan diri dan melaksanakan ibadah sholat magrib aku merebahkan diri di tempat tidur.

Pikiran ku kembali melayang, kejadian tadi siang terus berputar putar diatas kepalaku.

Aku kembali mengingat betapa arogannya dia. Sikapnya sombong dan angkuh, menunjukkan betapa menyebabkannya dia.

Semangat ku kembali hilang mengingat uang denda yang harus ku bayar. Dari mana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu.

Tabunganku cuma ada 5 juta. Kalaupun harus meminjam kekantor paling bisa cuma 5 juta, berarti aku harus mencari 10 juta lagi. kemana aku akan mencarinya!!!!

Mau minta kepada ayah dan ibu dikampung, nggak mungkin. Aku nggak sampai hati membebani mereka lagi.

"Ya Allah berilah aku petunjuk mu..." ucapku dalam hati.

Dilain tempat Zein pun pusing memikirkan keinginan ibunya yang memaksanya untuk segera menikah dengan Bella. Memang dia dekat dengan Bella tapi dia hanya menganggapnya teman, menurutnya bela bukan calon istri idaman, karena mendekati nya hanya karena hartanya.

Bagaimana caraku untuk menghindari perjodohan ini...

Dia teringat akan handpone Zahra yang ditahannya. dia pun mengambilnya, dilihat ada miscall dari ibu. hemmm berarti ini telpon dari ibunya,

Tiba tiba sebuah ide jahil muncul. Dia mengirim pesan ke nomor ibu yang tertera di layar handpone tersebut.

*Rasakan kau berani bermain main dengan ke gadis kecil, kita akan lihat apa yang bisa kamu katakan pada orangtuamu," Zein tersenyum licik.

Tut*... pesan terkirim.

Bu maafkan aku Bu, aku hamil...

Itulah pesan yang dikirim Zein ke ibu Zahra.

Zein tersenyum puas setelah dilihatnya pesan tersebut telah terkirim..

Setelah itu dia meletakkan handpone tersebut diatas nakas dan merebahkan dirinya disofa.

Dia tersenyum sendiri membayangkan reaksi Zahra nantinya.

Bagai disambar petir ibunya Zahra membaca pesan tersebut, handphone yang ada di genggamannya terlepas dan dia terduduk lemas.

ayah Zahra pun begitu terkejut melihat istrinya,

"ada apa Bu????"

" Bu .....,ibu kenapa???"

"ada apa Bu, kenapa ibu menangis dan terlihat pucat!!!!" tanya pak Ahmad ayah Zahra.

"zahra yah,.. "

"zah...Ra yah...."

ucap ibu terbata bata

"kenapa dengan Zahra Bu", ucap ayah ikut panik

sambil menangis ibunya Zahra memberikan handphonenya,

"baca ini yah pesan yang dikirim Zahra."

ibu memberikan handphonenya kepada ayah.

ayah pun ikut terkejut dan memegang dadanya, tiba tiba ayah terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"ayah.. ayah...." ibu berteriak.

pembantu mereka mbok Yem datang,

"ada apa nyonya teriak teriak, " ucap mbok Yem berlari menghampiri ibu Zahra.

"tuan .....

"tuan.....

"mbok telpon ambulan mbok, cepat.!!" kata ibu Zahra lagi.

ibu membawa ayah Zahra kerumah sakit, disepanjang jalan ibu berdoa agar ayah selamat.

" bertahan yah...

"ayah bangun ayah,

"ayah harus kuat yah,

"ayah ..ayah jangan tinggalkan ibu". ucap ibu terus sepanjang perjalanan ke rumah sakit.

sampai dirumah sakit dokter langsung menangani ayah Zahra,

"Alhamdulillah pasien tidak apa Bu, hanya sedikit syok. untung cepat dibawa kesini, " ucap dokter.

" jika sampai terlambat sedikit saja pasien tidak akan tertolong," kata dokter..

"sekarang pasien sedang di pindahkan ke ruang perawatan, ibu bisa menemuinya."

saya permisi dulu, ucap dokter.

terimakasih dok, jawab ibunya Zahra.

Alhamdulillah ya Allah, kau mengabulkan doaku.

ibu membuka pintu kamar ayah.

cklek....

"ayah, ayah sudah sadar" tanya ibu menghampiri ayah..

"mana yang akut yah," ibu kembali berucap

"mana Zahra Bu???"

"cepat telpon dia dan suruh dia kesini, ayah mau bicara.." ucap ayah

"ayah tenang ya, ayah baru saja terkena serangan jantung, jangan banyak berpikir dulu. "

"nanti ibu akan menelpon Zahra," kata ibu

"tidak Bu, cepat telpon dia dan suruh dia datang kesini." ucap ayah

ibu menelpon Zahra, namun tidak juga diangkat.

beberapa kali dicoba tetap tidak di angkat.

akhirnya ibu menelpon Tia sahabat Zahra,

derrrt ...derrrt......

assalamualaikum Tia, ini ibunya Zahra,

"Tia tolong sampaikan pada Zahra ayahnya terkena serangan jantung dan dia suruh segera pulang"

" ya Bu " jawab Tia.

"ya sudah terimakasih ya, assalamualaikum," ucap ibu langsung mematikan telponnya.

lalu Tia pergi kerumah Zahra yang letaknya tidak jauh dari rumahnya, karena dia tau handpone Zahra disita oleh Zein.

tok tok tok

"assalamualaikum..."

"waalaikum salam, eh Tia masuk, ada apa malam malam kesini??" ucap tia

" terimakasih oh ya (berjalan masuk ke dalam rumah)

"Zahra tadi ibumu telpon, katanya ayahmu terkena serangan jantung dan sekarang di rawat di rumah sakit, kamu diminta segera pulang," ucap tia

"apa ayah terkena serangan jantung, ayah g apa apa kan?? "ucap Zahra kaget.

"aku nggak tau pasti, ibumu memintamu segera pulang, bergegaslah, sampaikan salam ku buat ayah dan ibumu dan maaf aku ngak bisa ikut, karena besok masih harus bekerja." ucap tia

"baik, aku akan segera pulang, terima kasih tia" ucap zahra

Zahra bergegas mengambil jaket dan kunci mobil lalu dia mengunci kamar kostnya, dan berangkat.

jarak rumahku dengan kost cukup jauh memakan waktu 4 jam perjalanan. untungnya ini tengah malam, dan jalanan sunyi, aku bisa mengemudikan mobilku dengan kecepatan penuh.

disinilah aku sekarang d depan sebuah rumah sakit. ya akhirnya aku sampai kerumah sakit tepat jam 2 dini hari. dengan langkah terburu aku berlari masuk kedalam. didepan resepsionis aku bertanya, ruangan bapak Mahmud dimana. setelah mengetahui ruangan ayah aku berlari masuk.

aku membuka pintu ruangan

cklek...

kulihat ibu tertidur dikursi disamping ayah, dan ayah juga tertidur dengan selang infus ditangannya. aku bejalan perlahan mendekati mereka, sedih melihat kondisi ayah seperti ini.

aku memegang tangan ayah dan menciumnya,

" ayah Zahra datang", sapa ku dengan berbisik.

airmataku tak dapat kubendung LG,,

ibu terbangun mendengar suaraku yang terisak,

dan tiba tiba ibu menamparku

plakk....

"dasar anak kurang ajar, lihat apa yang telah kamu lakukan, kamu membuat ayahmu seperti ini, apa salah kami hingga kau tega mencorang nama baik ayah dan ibu. kau membuat malu keluarga kita Zahra. apa pendidikan yang ibu berikan kurang hingga kau bisa terkena pergaulan bebas dan menjadi aib bagi keluarga kita." ucap ibu

Zahra kaget mendengar apa yang diucapkan ibunya.

dia bingung apa maksud dari semua kata kata ibunya itu.

"apa maksud ibu Zahra g ngerti ibu, tolong ibu jelasin!!!" ada apa ini Bu" tanya Zahra

"Masih pura pura kamu ya, katakan siapa yang telah menghamili kamu, siapa ayah anak itu???" teriak ibu Zahra dengan penuh emosi.

"anak!!! hamil??????"

"siapa yang hamil Bu", tanya Zahra makin bingung!!!

"siapa lagi ya kamu! jangan pura pura Zahra, ibu sudah tau semuanya!!" jawab ibu

"jahra jawab siapa yang telah menghamili kamu!!!!

ibu Zahra berteriak dan menangis.

ibu.. ibu. dengarkan aku dulu Bu, aku nggak hamil Bu, siapa yang bilang aku hamil, ibukan tau pacar saja aku tak punya , bagaimana aku bisa hamil..

ibu percaya sama ku ibu, aku g berbuat semua itu, ini salahpaham Bu...

Bu lihat Zahra Bu, pandang Zahra Bu,

ibu percaya Zahra kan Bu.

Zahra nggak bohong Bu...

zahra terus berucap dan menangis.vdia bingung siapa yang mengatakan bahwa dia hamil.

ibu.....

Zahra mohon percaya Zahra Bu. atau kita periksa ke dokter bu, ayo Bu.... sambal l berdiri dan menarik narik tangan ibunya.

ibu diam tak bergeming, dia juga bingung, dia tau Zahra anaknya adalah anak yang Soleha dan juga baik, dia menyesal begitu saja mempercayai pesan tersebut.

Zahra terus berusaha meyakinkan ibunya..

mereka berdua sama menangis, dan akhirnya ibu percaya dan memeluk Zahra.

"ya ibu percaya padamu nak, ucap ibu

setelah puas meluapkan segala rasa..

ibu pun bercerita kepada Zahra.

tadi kamu kirim pesan kepada ibu yang isinya kamu meminta maaf karena kamu telah hamil.

ibu syok membacanya dan ibu memberitahukan ini kepada ayah,

kamu tahu jantung ayah mu kumat dan ayah pingsan setelah membaca pesan itu.

untung ibu segera membawanya kesini.

" pesan! pesan apa Bu, Zahra nggak ada kirim pesan apapun ke ibu dan ayah , ucap Zahra.

boleh Zahra lihat pesannya Bu.. tanya Zahra

ibu memberikan handphonenya dan Zahra membaca pesan yang dikirim.

amarah Zahra mendidih, ternyata dia yang mengirim pesan ini kepada ibu, kuarang ajar dasar bedebah sialan. awas kamu aku akan buat perhitungan denganmu. batin Zahra

Bu, handpone Zahra saat ini ada dntangan oranglain, kemaren Zahra buat jaminan, Karena ngak sengaja Zahra nabrak orang Bu.

Zahra pun menceritakan semua kejadian yang dia alami.

ibu bernapas lega karena anaknya tidak melakukan apapun, seperti yang dituduhkan.

ya sudah sekarang kamu istirahat dulu , kamu pasti capek kan, ayahmu juga sedang istirahat.

baik Bu, tapi ayah nggak kenapa kenapa kan, tanya Zahra

Alhamdulillah ayahmu nggak apa apa, istirahat lah, besok baru kamu bicara padanya. ucap ibu.

Zahra merebahkan diri nya d sofa rumah sakit. dia masih mengkhawatirkan kondisi ayahnya.

awas saja kau sultan Iskandar Zein, aku akan buat perhitungan denganmu. bathin zahra.

tak lama ia pun tertidur karena lelah.

jangan lupa vote ya

Terpopuler

Comments

Marhaban ya Nur17

Marhaban ya Nur17

ayah tidurnya ko nyenyak banget y 😝 ampe g denger ibu ama zahra teriak" 🙈🙊

2023-05-26

0

Ezhi Alfarizy

Ezhi Alfarizy

menarik

2023-01-20

0

Wiek Soen

Wiek Soen

kurangajar tuh si zain

2022-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 awal bertemu
2 Serangan jantung
3 Pertemuan kedua
4 Perjanjian
5 Memaksa zahra
6 Lamaran
7 fitting baju pengantin
8 pernikahan
9 tinggal bersama
10 Bertemu henry
11 Kembali bekerja
12 Zein..... tolong!!!
13 Jamaah yuk
14 Kedatangan Bella
15 kerumah ibu.
16 Amarah bella
17 Mengobati luka zahra
18 Ditinggal
19 Merasa bersalah
20 Menyusul zahra
21 Rencana mama
22 Jalan jalan
23 Kesedihan zahra
24 Rencana Jahat Mama
25 Zein Sakit
26 Merawat Zein
27 Pergi....
28 Mengungkap Kebenaran
29 Kemarahan Zein
30 Mencari Zahra
31 Akhirnya
32 Maaf....
33 Berbaikan
34 Kembali Kerumah Mama
35 Berpamitan
36 Rumah Baru
37 Penculikan Zahra
38 Panik
39 Penyelamatan
40 Sedih
41 Menunggu
42 Pulang
43 Resign
44 Kecewa
45 Mudik
46 Mengintai
47 Mengawasi
48 Visual
49 Hilang
50 Mencari
51 Pesan
52 Menemukan
53 Tertangkap
54 Kangen
55 Cek
56 Senyum
57 Sayang
58 Bahagia
59 Cerewet
60 ngidam
61 Mancing
62 Pulang
63 cek up
64 Mencari tahu
65 Semangat
66 Membujuk Mama
67 Kesedihan
68 Pingsan
69 Merawat Mama
70 Pengakuan
71 Ketemu Mama
72 Persalinan
73 Baby Al
74 Nyebelin ( Henry)
75 Mama kembali
76 Curahan hati
77 Menemui Mama
78 Kepergianmu
79 Amarah Zein
80 Surat
81 Merindumu
82 Rindu Berat
83 Kemarahan papa
84 Spesial zahra
85 Spesial zein
86 Menyesal
87 Bangunlah...
88 Sayang Bangun
89 Pengumuman
90 Janji
91 Mama pov
92 Penyesalan
93 Pergi
94 Terlambat
95 kehidupan baru
96 Keluarga bahagia
97 Mama sakit
98 Galau
99 Kembali
100 Papa
101 Pulanglah Nak
102 Pengumuman
103 Berangkat
104 Bertemu
105 Maafkan Mama
106 Bahagiaku bersamamu
107 Ekstra part 1
108 Ekstra part 2
109 Pengumuman
Episodes

Updated 109 Episodes

1
awal bertemu
2
Serangan jantung
3
Pertemuan kedua
4
Perjanjian
5
Memaksa zahra
6
Lamaran
7
fitting baju pengantin
8
pernikahan
9
tinggal bersama
10
Bertemu henry
11
Kembali bekerja
12
Zein..... tolong!!!
13
Jamaah yuk
14
Kedatangan Bella
15
kerumah ibu.
16
Amarah bella
17
Mengobati luka zahra
18
Ditinggal
19
Merasa bersalah
20
Menyusul zahra
21
Rencana mama
22
Jalan jalan
23
Kesedihan zahra
24
Rencana Jahat Mama
25
Zein Sakit
26
Merawat Zein
27
Pergi....
28
Mengungkap Kebenaran
29
Kemarahan Zein
30
Mencari Zahra
31
Akhirnya
32
Maaf....
33
Berbaikan
34
Kembali Kerumah Mama
35
Berpamitan
36
Rumah Baru
37
Penculikan Zahra
38
Panik
39
Penyelamatan
40
Sedih
41
Menunggu
42
Pulang
43
Resign
44
Kecewa
45
Mudik
46
Mengintai
47
Mengawasi
48
Visual
49
Hilang
50
Mencari
51
Pesan
52
Menemukan
53
Tertangkap
54
Kangen
55
Cek
56
Senyum
57
Sayang
58
Bahagia
59
Cerewet
60
ngidam
61
Mancing
62
Pulang
63
cek up
64
Mencari tahu
65
Semangat
66
Membujuk Mama
67
Kesedihan
68
Pingsan
69
Merawat Mama
70
Pengakuan
71
Ketemu Mama
72
Persalinan
73
Baby Al
74
Nyebelin ( Henry)
75
Mama kembali
76
Curahan hati
77
Menemui Mama
78
Kepergianmu
79
Amarah Zein
80
Surat
81
Merindumu
82
Rindu Berat
83
Kemarahan papa
84
Spesial zahra
85
Spesial zein
86
Menyesal
87
Bangunlah...
88
Sayang Bangun
89
Pengumuman
90
Janji
91
Mama pov
92
Penyesalan
93
Pergi
94
Terlambat
95
kehidupan baru
96
Keluarga bahagia
97
Mama sakit
98
Galau
99
Kembali
100
Papa
101
Pulanglah Nak
102
Pengumuman
103
Berangkat
104
Bertemu
105
Maafkan Mama
106
Bahagiaku bersamamu
107
Ekstra part 1
108
Ekstra part 2
109
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!