Ana dibawa lari ke klinik yang ada di kampus oleh Elang dan dokter klinik menyatakan Ana baik-baik saja setelah dokter tersebut mengobati luka lecet di kedua sikut dan lutut Ana.
"Teman kamu hanya kecapekan dan syok. Cidera di kedua lutut dan sikutnya tidak arah dan sudah aku obati" Sebentar lagi dia juga bangun" Ucap dokter tersebut sambil menuliskan vitamin di kertas resep lalu memberikan kerta resep itu ke Elang dan berkata, "Semuanya hanya vitamin. Teman kamu sangat kurus dan dia butuh vitamin. Aku tinggal ke kantor guru"
"Baik, Dok. Terima kasih banyak" Sahut Elang.
Elang kemudian duduk di tepi ranjang dan menunggu Ana sadar.
Setelah Ana bangun, Elang membantu Ana turun dari ranjang lalu ia memapah Ana sambil bertanya, "Kenapa kamu bisa mengalami cidera seperti ini?"
"Aku menabrak mobil karena rem sepedaku blong dan.......Astaga! Sepedaku, Lang! Aku meninggalkan sepedaku dan........"
"Aku akan temani kamu mengambil sepeda kamu. Sekarang kamu ganti baju dulu di toilet. Aku pinjam baju sama salah satu dosen kita. Aku katakan kalau kamu mengalami kecelakaan dan beliau bersedia meminjamkan baju ini" Ucap Elang.
"Terima kasih, Lang"
Elang mengusap pucuk kepala Ana dan sambil tersenyum ia berkata, "Tidak usah berterima kasih. Kita ini pacaran. Kenapa kamu seringkali mengucapkan kata terima kasih padaku?"
Ana hanya tersenyum lalu berputar badan dan masuk ke dalam toilet untuk berganti baju.
Tiga puluh lima menit kemudian, Ana dan Elang duduk di bangku kelas dan siap mendengarkan dosen mereka.
Salah satu dari teman sekelasnya Ana langsung mengambil gambarnya Ana dan mengirimkan gambarnya Ana ke bosnya dengan tambahan informasi, "Ana selamat dan dia masuk ke kelas bersama Elang"
Si Bos besar langsung mencengkeram telepon genggamnya dan menggeram penuh kecemburuan, "Lihat saja nanti, Ana!"
Ana dan Elang mengambil jurusan yang sama dengan Naga Antares, yakni jurusan hukum. Hanya saja Ana dan Elang masuk ke kelas khusus para penerima beasiswa dan para penghuni kelas khusus itu diberi label "Si Jenius Yang Miskin" dan sering ditindas oleh kelas lainnya, kecuali Elang. Elang tidak pernah menjadi sasaran penindasan karena Elang kapten tim basket di kampus tersebut.
Naga masuk ke kelas khusus karena dia adalah mahasiswa jenius bukan karena dia adalah putra tunggal sang pemilik yayasan. Grup Antares selain bergerak di bidang makanan instant, tekstil, dan alat elektronik, grup Antares juga memiliki yayasan pendidikan.
Naga duduk dan Bram ikut duduk di sampingnya Naga. Semua mahasiswa dan mahasiswi yang sekelas dengan Naga Antares sudah memahami kalau Naga selalu duduk bersama dengan asisten pribadinya.
Naga langsung tidur di kelas, namun dosennya tidak memiliki keberanian untuk menegur Naga. Karena Naga adalah sang pewaris tunggal kerjaan bisnis grup Antares.
Saat melihat tuan mudanya tidur lelap di kelas, Bram membuka laptop dan mulai bekerja untuk mencari identitas gadis yang sudah berani melarikan diri dari tuan mudanya.
Meskipun aku memiliki foto gadis tadi, tapi kalau tidak tahu nama gadis tadi ternyata sangat sulit melacak asal usulnya. Batin Bram sambil terus menggerakkan jari jemarinya di atas keyboard.
Saat kuliah udah usai, Bram membangunkan tuan mudanya dengan hati-hati, "Tuan Muda, kuliah sudah selesai"
Naga membuka mata dengan perlahan lalu menegakkan kepalanya dan menoleh ke Bram, "Habis ini apa?"
Bram memasukkan laptop ke dalam tas kerjanya sambil berkata, "Nggak ada mata kuliah lagi. Kita bisa pulang dan ........"
"Siapa bilang aku mau pulang? Aku males pulang. Aku mau ke klub malam yang baru dibuka"
"Tapi, ini masih jam tiga dan klub malamnya buka jam tujuh, Tuan"
Naga bangkit berdiri dan menendang kursi ya ke belakang sambil berkata, "Kalau gitu antar aku ke resto favoritku. Aku mau bertemu teman-teman dan pacarku di sana"
"Baik, Tuan" Sahut Bram sambil mengekor langkah tuan mudanya.
Di tengah koridor tiba-tiba Naga dipeluk erat oleh seorang gadis cantik dan Bram langsung berkata, "Saya tunggu Anda di mobil, Tuan Muda"
Naga mengangguk ke Bram lalu menunduk untuk melihat siapa gadis yang sudah berani memeluk dirinya secara tiba-tiba.
Gadis itu melepaskan pelukannya dan mendorong Naga sampai punggung Naga membentur tembok lalu gadis itu memagut bibir Naga.
Naga menyeringai senang meskipun ia tidak ingat siapa gadis itu, namun ia menikmati permainan ciuman gadis itu dan Naga mengiyakan dengan senang hati ajakan berciuman gadis itu.
Saat gadis itu menarik bibir dari bibir Naga untuk mengambil napas, Naga mendorong pelan kedua bahu gadis itu sambil bertanya, "Kamu siapa?"
"Hah?! Kamu siapa? Aku ini Cindy pacar kamu, Naga. Kita jadian kemarin lusa. Kita berciuman di klub malam dan aku merindukan momen itu. Aku merindukan kamu. Sangat. Untuk itulah aku berlari ke kelas kamu untuk.........."
Naga langsung berkata, "Ciuman kamu lumayan. Tapi, aku tidak ingat kalau kita sudah jadian"
"Kamu memang belum nembak aku. Tapi kita sudah berciuman. Jadi, kau rasa kita sepasang kekasih, kan?"
Naga tersenyum tipis lalu berkata, "Kalau kau anggap ciuman itu jadian, maka kau terlalu banyak bermimpi. Aku tidak menganggap kita jadian. Jangan temui aku lagi!" Naga mendorong bahu gadis itu lalu melangkah lebar meninggalkan gadis yang bernama Cindy itu.
Gadis yang bernama Cindy langsung mengejar Naga dan memeluk Naga dari arah belakang. Naga langsung menghentikan langkah lebarnya untuk mengurai pelukan itu dan menghempaskan tangan gadis itu dengan kasar. Naga kembali berkata tanpa berbalik badan, "Jangan dekati aku lagi! Camkan itu baik-baik!" Naga kemudian berlari kencang meninggalkan gadis itu.
Cindy hanya bisa bersimpuh lemas di atas lantai dan menangis terisak.
Sementara itu, Ana masuk ke dalam taksi online dengan napas lega dan bergumam lirih, "Syukurlah aku berhasil melarikan diri dari Elang. Aku tidak ingin Elang tahu kalau aku menjadi penyanyi di klub malam"
Ana kemudian menempelkan keningnya di jendela taksi online yang ia tumpangi sambil membayangkan kehidupannya. Sejak Ayahnya meninggal dunia dan ibunya menikah lagi dengan seorang duda kaya raya beranak satu, kehidupan Ana berubah drastis. Kehidupan Ana bagai di neraka. Itulah kenapa Ana malas pulang dan menerima tawaran pekerjaan menjadi penyanyi di klub malam. Selain bisa untung menambah tabungannya, bekerja menjadi penyanyi di klub malam juga bisa menyelamatkannya dari niat busuk ayah tiri dan perlakuan jahat adik tirinya.
Tanpa sepengetahuan ibunya, ayah tirinya Ana sering melecehkan Ana. Namun, demi kebahagiaan ibunya, Ana tidak pernah menceritakan pelecehan itu ke ibunya. Semuanya Ana telan sendiri.
Ibunya tidak tahu kalau Ana memasang tiga slot kunci di kamar mandi dan menutup lubang yang ada di pintu kamar mandi dengan kain karena Ana pernah mendapati ada mata yang mengintip pas dia mandi dan Ana tahu kalau mata itu milik ayah tirinya. Ana juga memasang tiga slot kunci di kamarnya karena dia pernah mendapati ayah tirinya berhasil masuk ke kamarnya dan hampir saja melecehkan Ana, untung saja ibunya datang membawakan susu untuk Ana dan Ana selamat dari terkaman maut ayah tirinya.
Selama satu tahun ini, sejak ibunya menikah dengan duda kaya raya itu, Ana masih bisa selamat dari niat busuk ayah tirinya karena kecerdasan Ana. Dan Ana berharap dia masih bisa terus selamat dari terkaman maut ayah tirinya.
Ana tahu kalau ayah tirinya tidur jam sembilan malam dan untuk itulah dia pulang ke rumah di atas jam sembilan malam. Lelah memang, di siang hari bekerja di kantin kampus bikin mie ayam, sambil kuliah, dan di malam hari dia menjadi penyanyi di klub malam.
Lebih baik lelah daripada berakhir melemah di terkam ayah tirinya.
Ana kemudian menghela napas panjang, "Nasibku memang buruk. Rasanya aku ingin menyusul Papa pergi ke Surga. Tapi, bunuh diri itu dibenci sama Tuhan. Hufftttt! Aku hanya bisa bertahan sendirian di dunia ini. Aku harus tegar"
Tiga puluh menit kemudian Ana memakai kostum menyanyinya dan memakai topeng kesayangannya. Pihak manajer klub malam yang baik hati, mengijinkan Ana bernyanyi dengan memakai topeng.
Saat Ana bernyanyi, pandangan Ana menabrak dua pasang mata yang terus menatapnya tanpa henti.
Sial! Dia cowok yang tadi siang mobilnya aku tabrak. Kenapa dia bisa ada di sini? Kenapa dia terus menatapku? Apa dia tahu kalau ini aku? Batin Ana sambil terus bernyanyi.
Naga kemudian berbisik ke Bram, "Aku ingin bertemu dengan penyanyi itu"
"Tapi, Non Angel bagaimana, Tuan Muda. Non Angel tunangan Anda dan dia bisa cemburu kalau Anda menemui penyanyi itu" Bisik Bram.
Naga kembali berbisik ke Bram, "Aku akan bereskan soal Angel. Pokoknya aku ingin bertemu dengan penyanyi itu"
"Baik, Tuan Muda" Sahut Bram.
Bram kemudian bangkit berdiri untuk menemui manajer klub malam tersebut.
Angel menyentuh pundak Naga dan berkata dengan bergelayut manja, "Apa yang kau bisikkan ke Bram?"
Naga menoleh ke Angel dan membiarkan Angel memagut bibirnya. Menunggu sampai Angel puas menciumnya, baru lah Naga berkata, "Ada masalah di perusahaan. Kamu nanti pulang sama anak buahku. Aku ada urusan setelah ini"
"Baiklah" Sahut Angel dan gadis cantik itu kembali mengajak Naga berciuman.
Ana melihat itu dan sontak bergumam di dalam hatinya, cih! Dia ternyata playboy tengik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Spyro
Duh Ana, hrusnya km ngomong atau pergi aja, kos misalkan
2023-10-16
0
Spyro
Ini yg kuliah siapa sih 😭😭😂
2023-10-16
0
Spyro
Jgan2 yg ngerjain ujian sama skripsi nya nanti si asistennya 😭😭
2023-10-16
0