"Itu jumlah yang sedikit. Karena aku lihat kamu gadis yang tidak punya banyak uang, maka aku hanya akan membawa Sofie ke bengkel biasa dan.........."
"Se......Se......sepuluh juta jumlah yang sedikit?" Ana terkejut mendengar ucapannya pria tampan yang tengah menatapnya dengan ekspresi dingin dan sorot mata pria itu penuh dengan kebencian.
"Iya. Kalau Sofie aku bawa ke bengkel langgananku, bisa menghabiskan total dua puluh lima juta, karena di bengkel itu Sofie diberikan shampo khusus dan parfum elegan yang harganya puluhan juta"
Jleb! Jiwa miskinnya Ana langsung tertusuk perih. Shampo dan parfum untuk mobil lebih mahal daripada shampo dan parfum yang biasa dia pakai. Dia hanya memakai shampo sachet yang harganya cuma lima ratus perak dan parfumnya cuma bedak tabur sachet yang harganya cuma dua ribu perak.
Tanpa Ana sadari ia kembali menarik kedua alisnya ke atas dan menarik rahang bawahnya lebar-lebar.
"Cepat bayar malah bengong!"
"A......aku tidak punya uang sebanyak itu"
"Hei! Itu cuma sepuluh juta rupiah. Aku sudah berbaik hati padamu. Aku cuma suruh kamu kasih aku sepuluh juta rupiah nggak yang dua puluh lima juta rupiah"
"Aku tidak punya uang sebanyak itu!" Ana refleks berteriak kencang karena ia merasa sangat kesal. Pria tampan itu selalu berkata kalau uang sepuluh juta rupiah itu jumlah yang sedikit. Ana kesal setengah mati karena pria tampan itu tidak tahu bahwa untuk mendapatkan uang sepuluh juta rupiah, Ana harus berjualan mie ayam dan es teh selama tiga tahun itu pun Ana tidak akan bisa makan dan tidak akan bisa membayar biaya kuliah.
Itu jumlah uang yang sangat banyak bagiku dan sangat berharga bagiku, dasar Pria arogan brengsek! Nyesel aku sempat mengagumi wajah tampan kamu tadi. Batin Ana.
"Lalu, kau mau melarikan diri begitu? Aku paling benci sama orang yang tidak bertanggung jawab, cih!"
Ana sontak membeliak kesal, "Bukannya aku tidak mau bertanggung jawab. Aku tidak sengaja menabrak Sofie kamu dan
Sofie kamu juga udah bikin sepedaku tak berbentuk lagi. Padahal sepedaku adalah sahabat terbaikku. Sepedaku selalu menemaniku ke mana-mana dan membantuku mencari uang. Se.......sekarang aku tidak bisa.......hiks,hiks, hiks" Ana menunduk dan terisak.
"Hei! Jangan menangis! Sial! Air mata kamu bisa mengotori Sofie. Kau tahu berapa harga jok mobil ini, hah?! Kau mau menambah biaya ganti rugi yang harus kau bayar ke aku, hah?!"
Ana bergegas mengusap air matanya lalu menegakkan wajahnya untuk menatap wajah tampan pria itu dan gadis berwajah lembut itu langsung menyemburkan, "Aku tahu kamu kaya! Aku tahu semua barang yang kamu punya harganya jutaan rupiah! Tapi, bisakah kamu........"
Naga langsung menarik Ana ke dalam pelukannya, lalu ia mencubit dagu Ana sambil berkata, "Kau hanya punya tubuh kamu. Dan kau akan membayarku dengan tubuh kamu, kan?"
Ana sontak mendorong dada bidang pria tampan itu sambil bertanya dengan wajah penuh tanda tanya, "Ka......kapan aku bilang begitu?"
Naga mengusap lembut pipi Ana sambil berkata dengan seringai mengejek.
"Ka.....kamu mau apa? Lepaskan aku! Aku ini kotor dan bau, kan?" Ana berucap sambil mencoba meronta.
"Kau memang kotor dan bau tapi demi mendapatkan ganti rugi akan aku abaikan wajah kamu yang kotor dan bau ini. Aku orang yang tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan"
"Lepaskan aku!" Ana berteriak dan masih terus mencoba meronta.
Naga menyeringai mengejek dan berkata, "Nggak usah sok suci. Nggak usah sok jual mahal! Aku sudah hapal trik dari gadis murahan macam kamu ini. Kamu sengaja menunggu mobilku lewat di jalan ini. Kamu sengaja menabrakkan sepeda kamu ke mobilku. Itu karena kamu ingin mendekati aku dan menggodaku, kan? Cih!"
Ana membeliak kaget lalu mendorong dada Naga sambil berteriak, "Aku tidak seperti itu! Lagipula aku sudah punya pacar dan kamu bukan tipeku! Cowok kasar, sombong, dan manja, cih!"
Naga refleks memagut bibir Ana karena marah. Ia marah karena Ana berani mengatainya kasar, sombong, dan manja. Naga juga marah karena tersinggung mendengar cewek itu mengatakan kalau dia bukan tipe cewek itu. Padahal di luar sana banyak cewek cantik dan seksi yang tergila-gila padanya.
Ana menggigit keras bibir Naga. Naga sontak menarik wajahnya karena kaget dan kesakitan. Naga lalu mengusap bibirnya yang terasa perih dan sambil menghujamkan tatapan tajam ke Ana, Naga menggeram, "Kau berani menggigitku?"
Naga langsung mencengkeram wajah tirus Ana dan dengan wajah merah penuh amarah, Naga berteriak, "Kau berani menggigitku, hah?!"
Ana menggertakkan gerahamnya lalu ia menggigit ibu jari Naga cukup keras. Saat Naga menarik jarinya dan mengaduh kaget di saat itu lah Ana mendorong Naga lalu gadis berwajah lembut itu bergegas membuka pintu mobil dan setelah ia berhasil keluar dari dalam mobil, ia bergegas berlari kencang tanpa menoleh ke belakang.
"Hei! Berhenti!" Bram sontak berteriak kaget.
Ana terus berlari kencang dan mengabaikan teriakan si pria berjas.
Saat Bram ingin mengejar Ana, Naga langung berkata, "Jangan kejar dia dan tutup pintunya!"
"Baik, Tuan Muda" Bram langsung menutup pintu lalu berjalan ke depan dan masuk ke dalam mobil.
Saat Bram memakai sabuk pengamannya, Naga berkata, " Cari tahu soal gadis tadi!" Naga berucap sambil terus menatap ibu jarinya yang sedikit berdarah karena gigitan cewek tadi.
"Baik, Tuan Muda. Lali sepeda gadis itu dan biaya perbaikannya Sofie bagaimana, Tuan Muda?"
"Tinggalkan saja sepeda bobrok dan murahan itu. Soal biaya Sofie sementara aku tanggung sendiri. Setelah kau berhasil mencari tahu si kucing liar tadi, maka aku akan menemuinya sendiri untuk berbicara empat mata dengannya" Naga yang masih menatap ibu jarinya dengan mengulas senyum senang di wajah tampannya. Naga tampak seperti seorang anak kecil yang tengah kegirangan karena mendapatkan mainan baru yang sungguh menarik hati.
Bram melongok ke kaca spion dan membatin, kenapa Tuan Muda terus menatap jempolnya? Dan Tuan Muda tersenyum? Tuan Muda tidak pernah tersenyum seperti ini sejak Tuan Muda berumur sepuluh tahun. Sejak Mamanya meninggalkan Tuan Muda di umur sepuluh tahun.
"Dapatkan info si kucing liar hari ini juga" Geram Naga.
"Baik, Tuan Muda"
Untung saja tadi aku sudah berhasil mengambil gambar gadis tadi. Aku punya feeling kalau bakalan terjadi hal di luar dugaanku. Batin Bram.
Bruk! Karena berlari kencang dan terus memejamkan mata karena takut pria tampan dan berjas itu mengejarnya, Ana menabrak sesuatu yang sangat empuk dan terasa hangat di depan.
"Ana? Kenapa kamu berlari sekencang ini dan baju kamu kotor?" Elang memegang pelan kedua bahu Ana dan kembali bertanya, "Baju kamu sobek. Kamu habis jatuh? Kamu baik-baik saja?"
Ana mendongak senang saat ia mendengar suara Elang.
Elang adalah pacarnya Ana. Mereka baru saja jadian sebulan ini.
Ana ingin menjawab pertanyannya Elang, namun karena ia belum sarapan, baru saja jatuh dari sepeda, dan baru saja berlari kencang karena ketakutan, pandangan Ana menjadi kabur dan dia jatuh pingsan dalam dekapannya Elang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
10 jeti katanya cm sdkit. lah kaum miss queen kek aku itu mah banyak bnget😭
2023-10-04
1
triana 13
wew
2023-09-30
0
Dewi
❤️❤️❤️❤️
2023-09-29
0