"Makasih untuk hari ini Ka, Erina Jadi gak enak Hati udah repotin Kaka?" Ucap Erin saat mobil sudah terpakir di parkiran Resto, Erina dan Abi tiba di Resto Jam 8 Malam setelah semua urusan dan pekerjaan Erina selesai.
"Jangan seperti itu, Kaka senang Bisa pergi berduan dengan calon istri Kaka," Ucap Abi dengan tersenyum.
"Apa sih Ka, jangan bikin aku baper deh. Ayo, kita turun dari tadi Ayah sudah chat sama telepon terus?" Ucap Erin yang merasa canggung dengan apa yang di ucap kan Abi. Lagi-lagi Abi hanya tersenyum lalu mengikuti Erina turun dari Mobil untuk masuk kedalam Resto, namun langkahnya terhenti kerena ponselnya berdering. Abi mengangkat pangilan telepon hanya sebentar lalu memangil Erina sehinga langkannya pun terhenti.
" De tunggu?"
"Ya ka,"
"Sepertinya Kaka Gak bisa masuk, Kaka harus pergi ada urusan yang mendadak. Salam buat ayah sama bunda ya?"
" Gitu Ya ka, Ya sudah nanti Erina sapaikkan sama Ayah, Bunda. Sekali lagi Makasih buat Hari Ini." Ucap Erina.
" Ya de sama-sama, Kalau gitu kaka pergi dulu,"
"Ya Ka, hati-hati di jalan." Ucap Erina sambil tersenyum. Melihat senyum manis Yang Erina berikan, Abi pun mengacak Rambut Erina sehinga mendapat protes, mendapatkan protes Abi bukannya berhenti malah semakin mengodanya.
Setelah puas Abi pun menyuruh Erina Masuk ke dalam Resto dan Erina pun mengiyakannya, melihat Erina sudah masuk kedalam, Abi pun pergi meninggalkan Resto itu.
Sejak saat itu hubungan mereka semakin dekat walau hanya melalui chat, video call dan telepon. Hubungan yang semakin akrab sampai kata sayang tersemat dari setiap percakapan mereka dan yang lebih perhatian Abilah, hampir setiap pagi, siang, sore dan malam abi selalu mengirim pesana atau telepon hanya untuk mengetahui keadan Erina dan mengucapkan kata sayang di setiap Erina akam memejamkan mata.
Dan hubungan mereka hanya Ayah lah yang mengetahuinya, karena Ayah selalu menayakan sejauh mana hubungan di antara mereka. Abi selalu menceritakan semuanya tampa ada yang di sembunyikan sedikitpun, mengetahui hal itu Ayah merasa senang dan selalu mendoakan yang terbaik untuk hubungan Abi dan Erina walau hubungannya secara RDR.
Namun takdir berkata lain, seakan takdir tidak mendukung hubungan mereka dan mempermainkan hidup dua insan yang saling mencintai.
Ya, Manusia hanya bisa bèrencana semua Allah lah yang menentukan segalanya.
Satu tahun hubungan Erina dan Abi harus sirna begitu saja, karena keduanya harus menikah dengan orang yang menjadi piliha kedua Bundanya. Mereka tidak mampu menolak keingina keduanya, baik Abi dan Erina tidak mau menjadi anak yang membangkang dan Egois dengan mementingkan keinginan mereka tapi menyakiti hati orang yang telah susah payah melahirkannya. Jadi mereka menerima keputusan pilihan kedua Bundanya walau harus mengorbankan perasaan masing-masing. Ayah Harun tak mampu berbuat apa-apa, dia pun terpaksa menerima keputusan kedua anak nya dan Istrinya walau hatinya hancur melihat Erina yang selalu menyembunyikan tangisanya dan berusaha tersenyum didepan Bunda, Ayah dan Kakanya bahkan di depan calon suami serta di dekat kerabat dekanya
Pernikahan di dua tempat yang berbeda sedang berlangsung, namu wajah ke dua pengantin itu hanya terlihat seutas senyum yang terpaksa karena di dalam hati mereka menjeri menerima kenyataan yang membuat hati hancur. Namun sebisa mungkin mereka berusaha untuk menerim kenyataan dalam menjalani hidup kedepanya, berusaha berdamai dengan takdir yang sudah menjadi jalan hidup mereka.
#####
18 tahun telah berlalu, seorang Wanita berhijab sedang berada di sebuah Resto ternama di Kota Bogor. Dia duduk seorang diri menikmati makan siangnya, namun raut wajahnya terlihat sendu tidak ada keceriahan yang terpancar di wajah cantiknya, seperti semangat hidupnya tidak ada lagi dan hanya ketegaran yang dapat menguatkan hatinya
Satu suap, dua suap dia memasukkan makanan kedalam mulutnya dengan begitu terpaksa. Tak jauh dari tempat dia duduk seorang laki-laki memperhatikanya sejak tadi, dengan wajah yang tak kalah bingung dan begitu khawatir melihat wanita yang ada di hadapanya. Perlahan dia bejalan mendekat ke arah wanita itu dan meminta ijin untuk duduk satu meja dengannya.
" Maaf Nona, boleh saya ikut bergabung di meja ini?" Namun sebelum mempersilakan Wanita itu melihat ke sekitar Resto dan ternyata semua meja memang sudah penuh oleh pengunjung dan hanya di meja nyalah yang kosong karena dia seorang diri, kebetulan ini jam makan siang jadi pengunjung kebanyakkan datang ke Resto ini untuk makan siang atau sekedar Ngopi dan bersantai melepas lelah karena mennyelesaikan tugas kantor. Resto ini terletak di area perkantoran, jadi di saat Jam istirahat banyak pekerja Kantor yang datang ke tempat ini.
Laki-laki ini masih berdiri karena wanita di hadapanya belum mengijinkan untuk duduk dan hanya terdiam tampa melihat ke arahnya dan dia tetap fokus dengan makannya, sesekali dia mulai memasukan makanan kedalam mulutnya lagi. laki-laki itu hanya menghela napasnya ketika tak ada respon dari wanita itu, sebenarnya dia berharap wanita itu mengijinkan untuk duduk bersamanya, ada rasa penasaran tentang keadaan wanita itu yang terlihat sangat berbeda saat dia pertama kali bertemu 18 belas tahun yang lalu.
Di saat laki-laki itu akan pergi, wanita itu berbicara kepadanya dan mempersilakan untuk duduk dan tampa di duga wanita itu juga meminta maaf karena membuatnya lama berdiri. Karena sudah mendapat kan ijin, Laki-laki itupun duduk tepat di hadapan wanita itu dan sesekali dia mencuri pandang pada nya. Sikapnya itu membuat dia mendapat teguran dari wanita itu dengan expresi yang masih sama tampa melihat kearahnya.
Tak ada sepatah kata di antara mereka, hanya ada sikap yang tidak saling mengenal sampai terdengar ponsel wanita itu berdering. Kali ini wajah wanita itu terlihat jelas di mata laki-laki itu, ada rasa sakit di dalam hatinya melihat wajah cantik yang dulu dia lihat kini hilang dan hanya ada wajah penuh kekecewaan dan putus asa, serta tatapan kosong yang terpancar di matanya. Laki-laki itu mendegar setiap perkataan yang keluar dari wanita itu di saat dia berbicara dengan lawan bicara di ponselnya, setiap ucapanya membuat dia tidak menyadari ada air mata yang selalu mengalir di kedua matanya. Dengan cepat wanita itu menghapus air matanya dengan satu tangan dan lagi-lagi dia tidak menghiraukan kebaradaan laki-laki yang duduk di hadapanya yang selalu memperhatikan setiap gerak geriknya. Sampai suara laki-laki itu memanggil namanya, wanita itu terdiam ketika namanya di panggil dan baru menyadari keberadaan Laki-laki di hadapanya itu, untuk sesaat waktu seakan berhenti sampai tak sadar dia mematikan ponselnya. Diam, tak ada kata yang terucap matanya terus melihat ke arah Laki-laki itu seakan tidak percaya atas penglihatanya.
Barsambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments