Wanita galak

"Sial," teriak Alex kesal

"Kali ini kau beruntung bisa lolos. Dilain waktu, aku pastikan kau akan membayar atas penghinaan yang aku terima. Dasar anak miskin tak tahu malu," gerutu Alex.

"Memangnya mereka itu siapa? Kenapa kau sampai tidak mau melawan mereka walau telah dihina habis habisan? Tidak seperti dirimu yang biasanya." Teman yang disampingnya bertanya.

"Si Jovi itu bukan siapa-siapa. Dia hanya anak miskin yang menumpang kekuasaan, hanya berani menghinaku saat Adit bersamanya. Dasar sampah," ujar Alex kesal.

"Lalu, Adit itu siapa?" Temannya kembali bertanya.

"Dia bukanlah orang sembarangan. Sebaiknya kau jangan sampai memprovokasi dia, jika kau tak ingin keluargamu hancur tanpa sisa," Tukas Alex memperingatkan.

"Semengerikan itukah?" Temannya membelalakkan mata tak percaya.

"Ya. Jika kau bertemu Adit, diam lebih baik, daripada kau salah bicara, yang akibatnya akan fatal untukmu sendiri," ujar Alex

Temannya menganggukkan kepala mengerti. Mereka pun melangkah pergi meninggalkan lapangan.

Disisi lain Aurel yang melihat Adit, segera berlari mengejar

"Adit. Tunggu!!" Teriak Aurel

Adit segera menoleh saat mendengar seseorang memanggil namanya, begitupun dengan Jovi.

Aurel tiba dihadapan Adit dan Jovi dengan nafas terengah-engah, belum sempat dia mengatur nafasnya, tiba-tiba Adit berbalik dan pergi dengan tergesa-gesa.

"Dit. Tunggu dulu!!" Aurel kembali berteriak dan berlari mengejar Adit. Saat jaraknya dengan Adit sudah dekat, Aurel menarik tangan Adit hingga membuat Adit berbalik memandangnya.

"What is wrong?" tanya adit

"Why did you leave after seeing me? Apa kau pikir aku akan memakan mu hng?" Aurel sangat kesal karena Adit mengabaikannya.

"Ya, kupikir kau harimau yang akan memakanku, jadi lebih baik aku pergi daripada nanti aku jadi santapan siang mu," ujar Adit datar tanpa ekspresi

"Kamu ... " Aurel membelalakkan matanya kesal

Jovi tertawa cekikikan mendengar ucapan Adit, tapi saat Aurel melototinya, dia segera mengalihkan pandangannya berpura-pura tak mendengar apapun.

"Aku ingin memperingatkanmu, lebih baik kau pulang melihat Ayahmu, dia sakit gara-gara kau pergi dari rumah begitu saja," ujar Aurel menjelaskan

"Salahnya sendiri, kenapa dia harus memaksakan kehendakku, aku tidak suka diatur atur." Jovi berkata dengan acuh tak acuh

"What? Apa begini sikapmu saat mendengar Ayahmu yang lagi sakit? Sebagai Anak seharusnya kau merasa khawatir, bukan malah memasang wajah tak perduli seperti itu," tukas Aurel kesal,

"Dan kau ingat ini!! Aku, Aurellia Bastian. Sama sekali tidak tertarik denganmu. Kau bukan seperti seleraku, walau bagaimanapun kerasnya keluarga ingin menjodohkanku denganmu, aku juga tidak akan mau disandingkan dengan orang yang tak berperasaan sepertimu." Aurel berbicara dengan suara keras, sampai orang-orang disekitar bisa mendengar ucapannya.

"Kau ... Kau pikir aku juga mau dengan wanita galak sepertimu, yang sewaktu waktu siap menerkam," ujar Adit geram

Lagi-lagi soal perjodohan, apa para orang tua sangat senang dengan acara jodoh jodohan seperti ini? Mereka benar benar tak memperdulikan perasaan anaknya. Kenapa tidak bertanya dulu dengan pihak yang bersangkutan, apakah mereka mau atau tidak? Tidak perlu harus memaksa seperti ini. Untungnya ayahku tidak memperpanjang soal perjodohanku. Batin Jovi

"Huh. Setidaknya aku bukanlah orang yang suka kabur-kaburan sepertimu, seperti anak kecil yang sedang ngambek tidak dibelikan permen." Aurel berkata dengan nada sindiran

"Kau ... " Adit sangat geram, sampai sampai dia ingin sekali meremas mulut Aurel yang sedari tadi tak mau berhenti mengoceh, tapi dia hanya menahannya, karena bagaimanapun dia tak mungkin main tangan dengan seorang wanita.

Aurel tersenyum, merasa menang melihat Adit tak melakukan perlawanan lagi.

Disisi lain Jovi tersenyum geli dengan dua remaja yang bagaikan kucing dan tikus ini. Mereka sudah sangat dewasa tapi cara perkelahiannya masih dengan cara sindir sindiran satu sama lain. Sangat kekanak kakanakkan.

"Sudah berantemnya?" Tanya Jovi memecah keheningan

"Apa mau diteruskan dengan cara baku hantam? Kalian ini sudah sangat dewasa, kenapa masih berprilaku seperti anak-anak begini sih?" Jovi berusaha membujuk mereka

"Begini saja. Adit, kau sebaiknya pulang melihat Ayahmu, dia sedang sakit. Mengingat kalau kau itu anaknya, jadi tidak ada salahnya kau datang untuk berkunjung melihat Ayahmu," ujar Jovi

"Kau juga, si wanita galak, kau harus ikut bersama Adit untuk menjelaskan ketidak setujuan kalian dengan keputusan keluarga, kurasa mereka juga tak akan memaksa lagi jika mendengar penjelasan dari kalian berdua." Jovi berkata sambil memandang Adit dan Aural bergantian

"Kau sebut apa aku, hng? Namaku Aurel, bukan si wanita galak," bantah Aurel

"Ya terserah, apapun namamu aku tidak perduli. Jadi bagaimana Dit? Apa kau sudah memikirkan keputusanmu?" ujar Jovi menatap Adit dan mengabaikan Aurel

Aurel sangat geram dengan sikap Jovi, rasanya dia pengen sekali mencakar wajah Jovi yang sok dingin itu.

"Baiklah, aku akan mengikuti perkataanmu, tapi bagaimana jika pihak keluarga tetap pada keputusan mereka?" Adit kembali bertanya

"Ya. Kalau begitu kau kabur lagi saja. Gampang kan," ujar Jovi tersenyum jahil

"Iya juga ya. Apa susahnya kabur untuk kedua kalinya." Adit berkata dan memperlihatkan senyum liciknya

Aurel hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan isi kepala dua lelaki yang dihadapannya.

Jovi ini, dia benar benar pandai untuk memberikan solusi buruk ke Adit, tidak bisakah dia memberikan solusi yang sedikit membangun, membujuk agar Adit jangan kabur kaburan lagi. Batin Aurel, dengan menyipitkan matanya menatap kearah Jovi.

Terpopuler

Comments

Manu Sontoloyo

Manu Sontoloyo

harusnya Adit yg berkata. bukan jovi

2022-04-15

1

Brexs Adun

Brexs Adun

Seru kalo jadian sama jovi si aurel

2022-03-02

0

BINTANG PENGHACUR

BINTANG PENGHACUR

beda dari yang lain keren susah ditebak

2021-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 kemarahan ayah
2 Menjelaskan
3 Meminta Izin
4 Masalah diparkiran
5 Ledekan dari teman SMA
6 Bertemu Penculik
7 Kemenangan Telak
8 Tak Berperasaan
9 Kenangan Lama
10 Tetangga Baru
11 Tantangan Alex
12 Generasi kelima
13 Anjing gila
14 Wanita galak
15 Selalu ada kebetulan
16 Berhati batu
17 Terjadi kecelakaan
18 Berbohong
19 Pembalasan
20 Penjilat
21 Bergosip
22 Gadis sombong
23 Hukuman yang kekanakan
24 Sebagai pelayan
25 Bertemu Alex
26 Semut dan gajah
27 Mulut bau
28 Ganti rugi
29 Toni yang ketakutan
30 Burung bertelur
31 Terlalu berani
32 Menghampiri Mawar
33 Penyamaran
34 Menggoda Aurel
35 Memikirkan Jovi
36 Berebut
37 Masalah Foto
38 Akan pulang
39 Kepulangan Jovi
40 Berlatih
41 Pemberian Paman Ghani
42 Cemas
43 Naik bukit
44 Malam yang ceria
45 Menolong secara diam diam
46 Berterus terang
47 Putus asa
48 Menyuapi Jovi
49 Jalan berdua
50 Pasar malam
51 Berangkat berlibur
52 Bertarung
53 Sampai di vila
54 Pernyataan cinta Adit
55 Kelulusan
56 Pergi kepantai
57 Orang yang mengenali Jovi
58 Berangkat ke London
59 Eps 59
60 Putus hubungan
61 Mabuk mabukan
62 Bersikap dingin
63 Kelulusan S2
64 Berangkat keperusahaan
65 Konferensi pers
66 Rapat
67 Setumpuk hadiah
68 Mengingat Aurel
69 Meminta hak keluarga
70 Kepulangan Aurel
71 Dilema
72 Reuni
73 Aurel dan Jovi
74 Buku nikah
75 Berangkat ke vila
76 Tamu tak dikenal
77 Air mata kadal
78 Mati untuk Jovi
79 Pertempuran
80 Yang kedua kali
81 Morning kiss
82 Adit dan Lani
83 Wajah cantik Mawar
84 Perdebatan
85 Hadiah
86 Malam bersejarah
87 Roni Membentak Mawar
88 Keretakan
89 Aurel dan lelaki lain
90 Trending Topic
91 Menyusul ke hotel
92 Merelakan
93 Meninggalkan rumah
94 Pergi
95 Lamaran Roni
96 Pernikahan Roni
97 Adit disekap
98 Berangkat ke Markas
99 Tertembak
100 Keguguran
101 Mencari Aurel
102 Mati untukmu
103 Tak Tertolong
104 Pemakaman
105 Pernikahan Adit
106 THE END
107 Flash Back On 1
108 Flash Back On 2
Episodes

Updated 108 Episodes

1
kemarahan ayah
2
Menjelaskan
3
Meminta Izin
4
Masalah diparkiran
5
Ledekan dari teman SMA
6
Bertemu Penculik
7
Kemenangan Telak
8
Tak Berperasaan
9
Kenangan Lama
10
Tetangga Baru
11
Tantangan Alex
12
Generasi kelima
13
Anjing gila
14
Wanita galak
15
Selalu ada kebetulan
16
Berhati batu
17
Terjadi kecelakaan
18
Berbohong
19
Pembalasan
20
Penjilat
21
Bergosip
22
Gadis sombong
23
Hukuman yang kekanakan
24
Sebagai pelayan
25
Bertemu Alex
26
Semut dan gajah
27
Mulut bau
28
Ganti rugi
29
Toni yang ketakutan
30
Burung bertelur
31
Terlalu berani
32
Menghampiri Mawar
33
Penyamaran
34
Menggoda Aurel
35
Memikirkan Jovi
36
Berebut
37
Masalah Foto
38
Akan pulang
39
Kepulangan Jovi
40
Berlatih
41
Pemberian Paman Ghani
42
Cemas
43
Naik bukit
44
Malam yang ceria
45
Menolong secara diam diam
46
Berterus terang
47
Putus asa
48
Menyuapi Jovi
49
Jalan berdua
50
Pasar malam
51
Berangkat berlibur
52
Bertarung
53
Sampai di vila
54
Pernyataan cinta Adit
55
Kelulusan
56
Pergi kepantai
57
Orang yang mengenali Jovi
58
Berangkat ke London
59
Eps 59
60
Putus hubungan
61
Mabuk mabukan
62
Bersikap dingin
63
Kelulusan S2
64
Berangkat keperusahaan
65
Konferensi pers
66
Rapat
67
Setumpuk hadiah
68
Mengingat Aurel
69
Meminta hak keluarga
70
Kepulangan Aurel
71
Dilema
72
Reuni
73
Aurel dan Jovi
74
Buku nikah
75
Berangkat ke vila
76
Tamu tak dikenal
77
Air mata kadal
78
Mati untuk Jovi
79
Pertempuran
80
Yang kedua kali
81
Morning kiss
82
Adit dan Lani
83
Wajah cantik Mawar
84
Perdebatan
85
Hadiah
86
Malam bersejarah
87
Roni Membentak Mawar
88
Keretakan
89
Aurel dan lelaki lain
90
Trending Topic
91
Menyusul ke hotel
92
Merelakan
93
Meninggalkan rumah
94
Pergi
95
Lamaran Roni
96
Pernikahan Roni
97
Adit disekap
98
Berangkat ke Markas
99
Tertembak
100
Keguguran
101
Mencari Aurel
102
Mati untukmu
103
Tak Tertolong
104
Pemakaman
105
Pernikahan Adit
106
THE END
107
Flash Back On 1
108
Flash Back On 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!