Ledekan dari teman SMA

Jovi pun melangkahkan kaki untuk membeli minuman, karena dia sudah sangat haus, ditambah harus berdebat dengan orang yang tak punya etika.

Saat dia akan membayar minuman yang dia ambil, dia tidak sengaja menabrak seorang pemuda hingga minumannya jatuh.

"Heh. Kalau jalan bisa tidak lihat lihat pakai matamu itu, cari masalah saja ini orang," bentak pemuda itu.

Sedangkan Jovi yang sedang membungkuk mengambil minumannya, segera bangkit dan meminta maaf,

"Maaf mas, saya tidak sengaja," ucap Jovi.

Pemuda itu saat melihat Jovi dia pun langsung mengenalinya, dan memandangi Jovi dari atas hingga bawah.

"Yoo ... bukankah ini Jovi, si anak miskin itu, sudah lama tidak bertemu, tapi penampilannya sama saja seperti dulu, sangat kampungan." pemuda itu menatap sinis kearah Jovi.

Pemuda itu bernama Alex, dia adalah teman sekelas jovi sewaktu SMA, dia terkenal dengan keangkuhannya disekolah, tidak ada yang berani mencari gara-gara dengannya, karna dia juga termasuk dari keluarga kaya, dan itu membuatnya menjadi semakin sombong dan berbuat semaunya.

"Hey, Jovi. Lama tidak bertemu, sepertinya hidup kamu semakin melarat saja, seperti kucing terlantar, apa perlu aku bantu kamu untuk membayar minumanmu itu?" wanita yang disamping Alex menimpali.

Wanita itu tidak lain adalah pacar Alex, dia bernama Sindi, Sindi dijuluki wanita terseksi disekolah masa itu, dia juga sekelas dengan Jovi, Sindi adalah ketua geng cewek cewek kaya disekolahnya dulu.

Sebenarnya banyak pria yang mengaguminya dan menyukainya, tapi mereka tidak berani mengungkapkannya, itu karna Sindi terkenal dengan sifat arogannya, pria miskin dimatanya hanya sebagai sampah masyarakat, itulah sebabnya kenapa mereka memilih diam, dan tak berani untuk berharap jauh.

Ada suatu kejadian, seorang pemuda yang juga satu sekolah dengannya, memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada sindi, tapi apa yang dia dapat, hanya hinaan dan di permalukan habis habisan di depan teman teman sekolah, dan akhirnya dia tidak berani lagi masuk sekolah saking malunya.

Jovi yang mendengar perkataan Sindi, seketika mengalihkan pandangannya, dan menatap Sindi tanpa ekspresi.

"Tidak perlu, aku bisa membayarnya sendiri, jika tidak ada hal lain lagi, aku akan pergi, aku tidak punya banyak waktu untuk berdebat dengan kalian," ujar Jovi dengan malas

Saat Jovi hendak pergi, Alex menghadangnya, Jovi pun mengerutkan keningnya menatap ke arah Alex.

"Ada apa?" tanya Jovi, ia mulai merasa tidak senang dengan Alex.

"Kamu sudah menabrak ku, dan sekarang kamu mau pergi begitu saja?" ujar Alex protes.

"Lalu kamu maunya apa?" Jovi berkata dengan tenang berusaha menahan amarahnya.

"Berlutut sekarang juga, setelah itu baru kamu bisa pergi." Alex berkata dengan sombong, menunjuk ke arah sepatunya.

Jovi tersenyum sinis mendengar ucapan Alex, hatinya merasa geli, siapa dia? Berbuat semaunya hanya karna merasa hebat dengan mengandalkan harta orang tuanya, Jovi tersenyum penuh hina menatap Alex.

"Kamu masih belum pantas memerintahkan aku untuk berlutut." Jovi dengan santainya menatap Alex.

"Huh, tebal juga muka anak miskin ini, memangnya kau pikir dirimu siapa? Berani bicara seangkuh itu, tidak punya uang tidak perlu berlagak sombong jika tidak ingin malu nantinya." Alex berkata dengan menunjuk ke arah Jovi.

"Beri saja dia pelajaran sayang, atas keangkuhan dia itu, agar dia sadar bahwa kamu bukanlah orang yang bisa dia provokasi." Sindi kembali menghasut Alex.

"Benar juga apa yang kamu katakan, orang miskin seperti dia ini, kalau tidak diberi pelajaran akan semakin ngelunjak," kata Alex sembil maju dua langkah kehadapan Jovi.

Dia Berencana untuk menampar Jovi sebagai pelajaran, tapi saat dia akan menampar, sebelum telapak tangan Alex mendarat diwajah Jovi, seketika tangannya ditahan oleh Jovi, Jovi menggenggam erat pergelangan tangan Alex dengan tenaga yang sangat kuat membuat alex menyeringai kesakitan.

Jovi seketika mengunci tangan alex dan mendorongnya dengan sangat kuat hingga Alex tersungkur ke lantai, Alex mengaduh kesakitan, dia tidak menyangka Jovi mempunyai tenaga yang begitu kuat sampai bisa membuatnya tersungkur ke lantai

"Hey, apa yang kau lakukan? Apa kau sudah bosan hidup hah? Beraninya kau melawan," bentak Sindi pada Jovi.

"terus kalau aku tidak melawan, apa aku harus diam menerima pukulan dari dia? Jangan bercanda, aku bukanlah orang yang mudah untuk kalian tindas," tegas Jovi lalu melangkah pergi.

Alex yang melihat Jovi pergi begitu saja, hatinya merasa terbakar, dia benar benar tidak rela jika ada yang mengalahkannya, Alex menggertakkan giginya memukul lantai dengan keras, hingga membuat tangannya menjadi merah.

"Sial, Awas saja kalau sampai kita bertemu lagi, kau akan membayar semuanya untuk hari ini," gerutu Alex.

Sedangkan Sindi yang melihat Alex belum bangun, ia pun segera berlari untuk membantu Alex.

"sayang, apa kamu terluka?" ujar Sindi sambil membantu Alex untuk bangun.

"Tenang saja, hal kecil seperti ini tidak akan membuat aku terluka," ujar Alex sombong.

Ya ... Secara fisik Alex memang tidak terluka, tetapi hatinya terasa seperti habis dipotong potong menjadi beberapa bagian, tentu saja dia tidak akan memperlihatkannya pada Sindi, karna dia masih mempertahankan imagenya.

"Jadi sekarang apa mau melanjutkan belanjanya?" tanya Sindi.

"Sudahlah, aku sudah tidak mood untuk melanjutkannya, lebih baik sekarang pulang, lain kali saja aku temani lagi." Alex berkata dengan malas.

Sindi pun mengangguk mengerti, lalu mereka melangkah keluar dan pulang.

Terpopuler

Comments

Nur Kayati

Nur Kayati

ini

2022-09-19

0

Manu Sontoloyo

Manu Sontoloyo

dalam satu bab singkat banget ...

2022-04-15

0

Sate Nano nano

Sate Nano nano

gw...,juga mau tulis novel tentang apa yang sama cerita ini hampir cerita saya seperti Jovi...,judul tempat tinggal di perumahan Tambora Jawa timur Lamongan

2022-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 kemarahan ayah
2 Menjelaskan
3 Meminta Izin
4 Masalah diparkiran
5 Ledekan dari teman SMA
6 Bertemu Penculik
7 Kemenangan Telak
8 Tak Berperasaan
9 Kenangan Lama
10 Tetangga Baru
11 Tantangan Alex
12 Generasi kelima
13 Anjing gila
14 Wanita galak
15 Selalu ada kebetulan
16 Berhati batu
17 Terjadi kecelakaan
18 Berbohong
19 Pembalasan
20 Penjilat
21 Bergosip
22 Gadis sombong
23 Hukuman yang kekanakan
24 Sebagai pelayan
25 Bertemu Alex
26 Semut dan gajah
27 Mulut bau
28 Ganti rugi
29 Toni yang ketakutan
30 Burung bertelur
31 Terlalu berani
32 Menghampiri Mawar
33 Penyamaran
34 Menggoda Aurel
35 Memikirkan Jovi
36 Berebut
37 Masalah Foto
38 Akan pulang
39 Kepulangan Jovi
40 Berlatih
41 Pemberian Paman Ghani
42 Cemas
43 Naik bukit
44 Malam yang ceria
45 Menolong secara diam diam
46 Berterus terang
47 Putus asa
48 Menyuapi Jovi
49 Jalan berdua
50 Pasar malam
51 Berangkat berlibur
52 Bertarung
53 Sampai di vila
54 Pernyataan cinta Adit
55 Kelulusan
56 Pergi kepantai
57 Orang yang mengenali Jovi
58 Berangkat ke London
59 Eps 59
60 Putus hubungan
61 Mabuk mabukan
62 Bersikap dingin
63 Kelulusan S2
64 Berangkat keperusahaan
65 Konferensi pers
66 Rapat
67 Setumpuk hadiah
68 Mengingat Aurel
69 Meminta hak keluarga
70 Kepulangan Aurel
71 Dilema
72 Reuni
73 Aurel dan Jovi
74 Buku nikah
75 Berangkat ke vila
76 Tamu tak dikenal
77 Air mata kadal
78 Mati untuk Jovi
79 Pertempuran
80 Yang kedua kali
81 Morning kiss
82 Adit dan Lani
83 Wajah cantik Mawar
84 Perdebatan
85 Hadiah
86 Malam bersejarah
87 Roni Membentak Mawar
88 Keretakan
89 Aurel dan lelaki lain
90 Trending Topic
91 Menyusul ke hotel
92 Merelakan
93 Meninggalkan rumah
94 Pergi
95 Lamaran Roni
96 Pernikahan Roni
97 Adit disekap
98 Berangkat ke Markas
99 Tertembak
100 Keguguran
101 Mencari Aurel
102 Mati untukmu
103 Tak Tertolong
104 Pemakaman
105 Pernikahan Adit
106 THE END
107 Flash Back On 1
108 Flash Back On 2
Episodes

Updated 108 Episodes

1
kemarahan ayah
2
Menjelaskan
3
Meminta Izin
4
Masalah diparkiran
5
Ledekan dari teman SMA
6
Bertemu Penculik
7
Kemenangan Telak
8
Tak Berperasaan
9
Kenangan Lama
10
Tetangga Baru
11
Tantangan Alex
12
Generasi kelima
13
Anjing gila
14
Wanita galak
15
Selalu ada kebetulan
16
Berhati batu
17
Terjadi kecelakaan
18
Berbohong
19
Pembalasan
20
Penjilat
21
Bergosip
22
Gadis sombong
23
Hukuman yang kekanakan
24
Sebagai pelayan
25
Bertemu Alex
26
Semut dan gajah
27
Mulut bau
28
Ganti rugi
29
Toni yang ketakutan
30
Burung bertelur
31
Terlalu berani
32
Menghampiri Mawar
33
Penyamaran
34
Menggoda Aurel
35
Memikirkan Jovi
36
Berebut
37
Masalah Foto
38
Akan pulang
39
Kepulangan Jovi
40
Berlatih
41
Pemberian Paman Ghani
42
Cemas
43
Naik bukit
44
Malam yang ceria
45
Menolong secara diam diam
46
Berterus terang
47
Putus asa
48
Menyuapi Jovi
49
Jalan berdua
50
Pasar malam
51
Berangkat berlibur
52
Bertarung
53
Sampai di vila
54
Pernyataan cinta Adit
55
Kelulusan
56
Pergi kepantai
57
Orang yang mengenali Jovi
58
Berangkat ke London
59
Eps 59
60
Putus hubungan
61
Mabuk mabukan
62
Bersikap dingin
63
Kelulusan S2
64
Berangkat keperusahaan
65
Konferensi pers
66
Rapat
67
Setumpuk hadiah
68
Mengingat Aurel
69
Meminta hak keluarga
70
Kepulangan Aurel
71
Dilema
72
Reuni
73
Aurel dan Jovi
74
Buku nikah
75
Berangkat ke vila
76
Tamu tak dikenal
77
Air mata kadal
78
Mati untuk Jovi
79
Pertempuran
80
Yang kedua kali
81
Morning kiss
82
Adit dan Lani
83
Wajah cantik Mawar
84
Perdebatan
85
Hadiah
86
Malam bersejarah
87
Roni Membentak Mawar
88
Keretakan
89
Aurel dan lelaki lain
90
Trending Topic
91
Menyusul ke hotel
92
Merelakan
93
Meninggalkan rumah
94
Pergi
95
Lamaran Roni
96
Pernikahan Roni
97
Adit disekap
98
Berangkat ke Markas
99
Tertembak
100
Keguguran
101
Mencari Aurel
102
Mati untukmu
103
Tak Tertolong
104
Pemakaman
105
Pernikahan Adit
106
THE END
107
Flash Back On 1
108
Flash Back On 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!