"Tapi ingat, jangan berbuat hal hal yang dapat merugikan diri kamu sendiri nantinya," ujar ayahnya.
"Oke pah." Jovi mengacungkan jempolnya merasa senang
"Jangan lupa, sempatin cari wanita yang pas buat masa depan kamu, biar nanti Mama sama Papa bisa menghabiskan masa tua bersama cucu." Bram mengedipkan matanya dan tersenyum pada Jovi.
Jovi yang mendengar ucapan ayahnya malah terdiam tak berkata apa apa, beberapa saat dia pun tertawa cengengesan.
"Siap Pah, Anakmu ini akan berusaha semaksimal mungkin." Jovi tertawa geli mengingat ayahnya yang membahas soal cucu.
Setelah selesai makan, Jovi kembali kekamarnya dan membuka handphone, dia pun mencari informasi tentang sebuah kontrakan kosong untuk dia tinggali saat kuliah nanti, setelah ia lihat ada kontrakan yang sedang disewakan, dia pun segera bersiap siap menuju ke alamat dimana rumah kontrakan itu berada.
Sesampainya dia disana, dia pun menanyakan tentang pemilik rumah kontrakan itu kepada salah satu pemuda yang juga merupakan orang yang tinggal disalah satu rumah kost itu.
"Permisi, mau nanya, disini apa masih ada kost an kosong? Dan rumah pemilik kost ini dimana ya?" tanya Jovi.
"Oh, iya. Ada satu yang kosong tepatnya disebelah rumahku ini, dan rumah pemilik kost ada disebelah sana yang paling ujung," kata pemuda itu sambil menunjuk ke arah rumah pemilik kost yang berwarna hijau daun.
"Oh, iya. Makasih ya, " ucap Jovi berterimakasih sambil melambaikan tangannya, pemuda itu hanya mengangguk dan melanjutkan kesibukannya menatap layar ponselnya.
Sedangkan Jovi melangkah pergi kerumah yang ditunjuk pemuda tadi, sesampainya diteras rumah, dia mengetuk pintu. Beberapa saat, keluarlah wanita paruh baya, tubuhnya gendut dan terlihat galak, wanita itu melihat Jovi dengan seksama, dan berkata,
"Kamu siapa? Ada keperluan apa?" Tanyanya pada Jovi.
"Saya Jovi. Apa betul Ibu adalah pemilik rumah kost disini?" tanya Jovi sopan.
"Iya, kenapa? Mau menyewa kost?" wanita itu kembali bertanya.
"Iya Bu, kira kira uang sewanya perbulan berapa ya?" Jovi mengangguk dan bertanya.
"Lima ratus ribu saja." dia menjawab dengan mengangkat lima jarinya.
"Baiklah, saya akan menyewa kost selama dua bulan," kata Jovi sambil mengeluarkan dompetnya.
"Ini uang nya Bu." Jovi memberikan sepuluh lembar uang seratusan.
Wanita paruh baya itu pun tersenyum sumringah melihat uang yang diberikan oleh Jovi, dan dia pun langsung segera menerimanya.
"Kapan pindah nya?" Ibu itu bertanya lagi
"Mungkin sekitar dua minggu lagi saya baru akan pindah Bu" jawab Jovi.
"Baiklah, nanti tiba waktunya kamu pindah, datanglah, untuk mengambil kuncinya. Oh, iya. Kamu bisa panggil saya Bu Dona," ujar pemilik kost.
"Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu Bu Dona," pamit Jovi sembari melempar senyum ramahnya.
Bu dona hanya menganggukkan kepalanya, lalu kembali masuk kerumahnya setelah melihat Jovi pergi
Setelah itu Jovi pun mengendarai motor bututnya menuju kerumah.
Ya, dia sudah membeli motor bekas sebelum pergi melihat kontrakan, harga motornya pun tidak mahal.
Ditengah teriknya matahari, ditambah kemacetan lalu lintas diJakarta, membuat Jovi merasa gerah dan haus, dia pun memutus kan untuk mampir kesalah satu Indomart untuk membeli minuman.
Jovi memarkir motornya ditempat parkiran, namun tanpa sengaja dia menabrak salah satu motor yang sedang terparkir, dan kebetulan pemilik motor itu baru keluar dari Indomart, dan melihat motornya ditabrak, pemilik motorpun dengan cepat menghampiri Jovi.
"Hey ... Anak muda, lebih baik kamu jelaskan sekarang juga kenapa motorku terbaring seperti ini, jangan bilang kamu sengaja mau cari masalah, hah?" pemilik motor dengan marahnya melototi Jovi.
"Maaf, Pak. Saya tidak sengaja." Jovi menunduk meminta maaf, gimanapun dia harus hormat, karena memang dia yang salah, terlebih, pria yang didepannya itu lebih tua darinya.
"Hanya maaf yang bisa kamu lakukan, hah?" teriaknya, sambil menyilangkan kedua tangannya.
"Maaf saja tidak cukup, kamu harus membayar kerugian yang sudah kamu lakukan, kamu lihat, motorku jadi lecet gara gara ulahmu," ujarnya sambil menunjuk ke arah motor yang tergeletak dilantai.
Jovi mengangguk mengerti, dia pun mengeluarkan dompetnya, dan memberikan lima lembar uang seratusan.
"Ini Pak, biaya kerugiannya." Jovi memberikan uang pada pemilik motor
"Apa ini? kamu pikir ini cukup untuk biaya perbaikan motor yang kamu tabrak?" Protesnya.
Pemilik motor merasa tidak puas dengan uang yang diberikan Jovi, tentu saja dia hanya ingin memeras Jovi.
Perbaikan apanya? Motor yang kutabrak sama sekali tidak ada kerusakan yang fatal, hanya goresan kecil saja, bahkan uang lima ratus pun dia anggap tidak cukup, orang ini sama saja sedang merampok secara terang terangan. Benak Jovi sambil mengarahkan pandangannya ke goresan kecil pada motor.
"Lalu Saya harus bayar berapa?" Jovi kembali bertanya.
"Satu Juta," jawabnya datar.
What? satu juta? Hanya untuk goresan kecil ini sampai dihargai satu juta, yang benar saja? Benaknya, sambil mengangkat alis tak habis pikir.
"Bapak pernah masuk penjara?" Jovi menatap pemilik motor dengan tatapan serius.
"Percaya atau tidak, sekarang saya bisa saja melaporkan Bapak atas dasar kasus pemerasan." tatapan Jovi bagaikan seekor Elang yang hendak memangsa, yang membuat nyali pemilik motor jadi menciut.
"Kamu ... kamu mengancam saya." dia membentak Jovi dengan kasar.
"Anggap saja seperti itu, kalau Bapak tidak mau pergi sekarang juga, jangan salahkan saya jika saya melaporkan Bapak, tiba saatnya polisi datang, jangankan uang Satu Juta, bahkan yang Lima Ratus itu pun tak akan bisa Bapak bawa pulang." Jovi tetap tenang tanpa ekspresi.
Wajah pemilik motor seketika berubah menjadi pucat pasi, dia tidak menyangka malah dia yang dipojokkan, tanpa pikir panjang, dia pun segera melarikan diri dengan motornya.
Jovi hanya menggelengkan kepalanya,
masih ada saja orang serakah seperti dia, lebih tak percaya lagi kalau ternyata bisa takut juga dengan Polisi.
Hai para readers, jangan lupa dukung author ya, berupa
like,coment,dan rate kalau mau vote, author lebih semangat lagi nulis nya
dukungan kalian adalah sumber semangat author
"Terimakasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
BANG JAYA
wow keren,ada indomart
2021-08-17
1
Floria Maria Kellen
hmmmm...msh nyimakk.
2021-06-13
0
Abdy ChuQe
lanjutkan
2021-06-11
0