Membagi Cinta

Tok tok tok

Suara seseorang mengetuk pintu rumah Chika. Chika yang semalaman tidak bisa tidur, terpaksa menonton televisi di ruang depan hingga ia tertidur di atas sofa.

Tok tok tok

Entah ketukan yang keberapa kalinya, hingga membuat Chika terbangun dari tidurnya. Chika yang belum sepenuhnya bangun, berjalan gontai menuju pintu rumah nya.

cklek

Daster rumahan yang hanya sebatas lutut, mata panda yang gelap serta rambut berantakan khas bangun tidur. Itulah wujud Chika yang saat ini di lihat oleh Gilang.

Chika yang masih mengantuk masih belum jelas siapa yang ada di depan pintunya itu.

"Baru bangun Lo?" tanya laki-laki itu membuat Chika tersadar.

"Lo!! Ngapain Lo kesini?" tanya Chika dengan suara seraknya.

"Sama Mama suruh jemput Lo, mulai hari ini kita pindah ke rumah baru kita" ucap Gilang yang malas menatap wajah berantakan Chika.

"Iya ayok" ucap Chika yang masuk sebentar mengambil HP dan mengunci pintunya.

"Gak mandi dulu lo? setidaknya ganti baju kek" ucap Gilang yang merasa jengah melihat penampilan berantakan Chika.

"Gua di usir sama Mama, semua bajuku gak ada. Ini aja baju Mama" ucap Chika sembari berjalan dengan membenarkan ikatan rambutnya.

Chika langsung masuk ke mobil, dan Gilang cukup diam dan mengikuti Chika yang masuk ke mobil.

Gilang memasang sabuk pengaman nya, dan merasakan ada sesuatu yang aneh.

"Lo kenapa duduk di belakang? Lo kira Gua sopir?" tanya Gilang dengan mengintip Chika dari balik spionnya.

"Gua sadar diri! Selama ini bangku depan itu buat Deby, Dia pernah bilang gak akan suka jika tempat nya di tempatin wanita lain" ucap Chika yang fokus pada Handphone nya.

"Ohh" jawab Gilang singkat.

Gilang melajukan mobilnya hingga kira-kira setengah jam akhirnya mereka telah tiba di rumah mereka. Sebuah rumah di pinggir kota, yang lumayan jauh namun juga tidak sepi.

"Ini rumahnya?" tanya Chika ketika mereka turun dari mobil.

"Terlalu besar gak sih cuma buat tinggal 2 orang?" tanya Chika lagi.

Gilang yang baru saja mengeluarkan kopernya dari bagasi itu pun berjalan mendahului Chika.

"Tahun depan akan ada 3 orang di rumah ini" ucap Gilang membuat Chika kesal.

Chika tau maksud Gilang 3 orang adalah tahun depan dirinya akan menikahi Deby dan tinggal bersama mereka.

Kini Chika dan Gilang sudah berada di dalam rumah, mereka mulai merapikan barang-barang mereka masing-masing. Chika dan Gilang memilih untuk tidur di kamar yang terpisah, dan itu juga yang di inginkan oleh Chika.

Kini Chika sedang duduk sambil menonton televisi, terlihat Gilang yang baru saja keluar dari dalam kamarnya.

"Sini Lo!" seru Chika memanggil Gilang.

"Kenapa?" tanya Gilang yang kini sudah duduk di hadapan Chika.

Chika mematikan televisi nya dan duduk menatap Gilang yang terlihat lelah, mungkin sama seperti Chika, mungkin Gilang semalaman juga tidak bisa tidur.

"Gua semalaman udah mikirin ini baik-baik" ucap Chika dengan serius.

"Apa?" tanya Gilang tak kalah serius

"Gua setuju Lo nikah lagi dengan Deby, tapi ada syaratnya" ucap Chika membuat Gilang semakin menatap lekat kedua matanya.

"Sebutkan" ucap Gilang serius

"Lo harus berlaku adil antara Gua dan Deby, apapun yang Lo berikan buat Deby juga harus Lo berikan buat Gua" ucap Chika yang membuat Gilang bernafas lega.

"Gua janji, Gua akan berlaku adil di antara kalian berdua" ucap Gilang yang mengira adil yang hanya sebatas memberikan harta yang sama untuk keduanya.

"Jadi Lo harus belajar mencintai Gua seperti Lo mencintai Deby" ucap Chika membuat Gilang membulat kan kedua matanya.

"Enggak bisa! Gak akan ada orang lain yang bakal Gua cintai lebih dari Deby" ucap Gilang membuat Chika tersenyum getir.

"Bukanya Lo barusan setuju untuk bersikap adil antara Gua dan Deby? Dalam hubungan poligami, suami harus adil dalam memenuhi kebutuhan batin dan juga materinya. Sebelum Lo bisa mencintai Gua seperti Lo mencintai Deby, jangan berharap Gua setuju dengan pernikahan kalian" ucap Chika membuat Gilang tak bisa berkata-kata lagi.

"****!!" Gilang merasa frustasi memikirkan semua masalah yang datang secara tiba-tiba ini.

"Lo tega nyuruh pacar sahabat Lo buat suka sama Lo?!" ucap Gilang membuat Chika merasakan sakit di dalam hatinya.

"Apa Lo lupa! Pacar sahabat Gua itu Suami Sah Gua!" balas Chika membuat Gilang terdiam semakin kesal.

"Fine!! Gua lakuin seperti keinginan Lo, tapi hanya sebatas mencintai. Tidak bisa melebihi cintaku pada Deby, dan ingat! Selama kita di sekolah besok, Gua dan Lo tidak punya hubungan apa-apa. Jangan ganggu Gua selama ada Deby!" ucap Gilang yang kemudian keluar rumah entah kemana.

Chika menutup wajahnya dengan telapak tangannya, Ia menangis sejadi-jadinya. Semalaman Chika sudah meyakinkan diri untuk menerima takdir nya yang harus jadi orang ketiga di antara hubungan sahabat nya.

Namun rasa sakit tetap Ia rasakan, ini pernikahan pertamanya. Di usia nya yang bahkan belum lulus sekolah menengah atas, sudah harus menikah dengan orang yang sama sekali tak mencintai nya. Dan bahkan orang itu mungkin kini membencinya karena apa yang baru saja Chika minta adalah hal yang mustahil untuk di lakukan.

"Maafin Gua By..." hanya kata maaf yang keluar di sela tangisan Chika yang entah sampai kapan bisa berhenti.

Terpopuler

Comments

Ida Naurah

Ida Naurah

skrang turutin dlu aj, tp sambil cari2 Cika x aj ad cowo yg cinta sama lo

2023-12-31

0

Susanty

Susanty

hubungan yang rumit.
jika mengalah jalan satu²nya, lebih baik Chika menyerah saja.. kaya gak ada laki² lain saja 🤦🏻‍♀️

2023-12-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!