Bab 4 Azka Narendra

"Ini belum seberapa, J@lang. Makanya kau jangan berani menantang ku atau melanggar apa yang aku larang." Ucap Azka sambil mencengkram kuat rahang Dania sampai Dania meringis kesakitan.

Dania tidak mengenali pria yang satu bulan lalu bersikap baik, lemah lembut, ramah dan perhatian padanya dan keluarganya. Pria itu telah menjelma menjadi iblis yang sangat menakutkan dan harus dihindarinya.

"Tidak susah bagi ku untuk menghancurkan manusia sampah seperti kalian." Lanjut Azka lagi sambil menarik kuat tangan Dania lalu mendorongnya, untung saja kali ini ketiga sahabat Dania yang menangkap tubuh Dania yang akan jatuh.

"Woi, kau laki-laki b@nci. Beraninya hanya pada perempuan." Teriak Medina mengumpat Azka yang berlalu pergi dari hadapan mereka.

"Kamu tahu enggak dia siapa?." Tanya Fathia pada Medina dan Dania.

"Memang dia siapa?." Tanya balik Salma.

"Oh, ya Tuhan!. Kalian bertiga tidak tahu siapa pria itu dan seberapa besar pengaruhnya di kampus dan sekolah kita?." Tanya Salma penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"Aku tidak perlu kenal siapa pria b@nci itu." Ucap Medina dengan tegas.

"Tapi, Dania. Kenapa kamu bisa berurusan dengan pria itu?. Ada masalah apa diantara kalian?, kalian sudah saling mengenal di mana?." Lanjut Medina mengintrogasi Dania dengan mencecar banyak pertanyaan. Tapi Dania masih bungkam.

"Ok, dengar kan aku baik-baik. Dia, Azka Narendra. Kedua orang tuanya pemilik semua bangunan yang ada di sini dan entah ada di mana lagi. Satu lagi, dia sudah memiliki kekasih yang bernama Joanna Marcella."

"Joanna Marcella." Batin Dania.

Jam pelajaran telah berakhir untuk hari ini, Dania segera pulang menaiki ojek online untuk menuju tempat usaha kedua orang tuanya. Dania menolak untuk pulang bersama dengan ketiga sahabatnya. Karena Dania tidak ingin menyeret siapa pun ke dalam masalah yang sedang dihadapinya.

Sudah terhitung sebanyak lima kali Mama Ningrum jatuh pingsan karena belum bisa menerima apa yang terjadi. Keempat pegawai toko bunga mereka terpaksa harus kehilangan pekerjaan tanpa mendapatkan apa-apa.

"Ma...Pa..." Panggil Dania dengan suara lirih saat melihat sang Papa sedang menenangkan Mama Ningrum yang baru sadar dari pingsannya.

"Sekarang kita sudah tidak apa-apa, Nia." Mama Ningrum menatap sendu anak bungsunya.

"Untuk sekolah kamu saja, sekarang harus mengandalkan dari beasiswa mu, kami sudah tidak bisa memberikan lebih untuk biaya sekolah mu yang lain." Lanjut Mama sambil menangis.

Dania segera berlari menghampiri sang Mama yang begitu terpukul. "Semuanya akan baik-baik, Ma."

Ibu dan anak itu berpelukan untuk saling menguatkan satu sama lain.

"Semuanya telah habis, Nia." Kata Mama Ningrum di dalam pelukan Dania.

Dania diam tidak merespon apa yang dikatakan oleh Mama Ningrum. Dadanya begitu sakit kala ini semua terjadi karena dirinya.

"Papa tidak bisa menghubungi Radit dan Rania. Apa mereka sedang sibuk?." Papa Hamzah berbicara sendiri sambil tetap berusaha menghubungi kedua anaknya yang ada di Bali.

Malam pun sudah datang, tidak ada orang di meja makan rumah Dania. Mama dan Papa sama-sama berdiam diri di dalam kamarnya. Sementara Dania menyaksikan itu dan sangat melukai hatinya. Apa yang bisa dirinya lakukan itu membantu kedua orang tuanya?.

Dania pun mencoba menghubungi kedua kakaknya tapi tetap tidak bisa, sama seperti Papa nya siang tadi. Entah apa yang sedang dilakukan kedua kakaknya di Bali sana, sehingga untuk menerima telepon pun tidak bisa.

"Kalian ada di mana sekarang?." Gumam Dania sambil menitikkan air matanya. Tidak ada tempat untuk berbagi keluh kesah mengenai ini.

Sementara itu di sebuah apartemen mewah nan megah, Azka tersenyum penuh kepuasan setelah mendengar laporan dari orang yang telah disewanya.

"Kalian semuanya akan membayar penderitaan yang dialami oleh Joanna." Gumam Azka penuh kemenangan.

Meski tidak bisa dipungkiri, jika apa yang telah dilakukannya pada Dania beberapa hari lalu, masih sangat membekas di dalam ingatannya.

Hal yang paling di jaga oleh dirinya selama ini, termasuk selama berpacaran dengan Joanna pun, harus dilewatinya bersama Dania yang masih bersegel dan orisinal juga.

Terkadang pikirannya liar terhadap Dania yang berada di bawah kungkungan nya. Jiwa lelakinya muncul seketika mengingat sosok Dania yang baru muncul di dalam hidupnya.

.....

Tiga hari sudah dari kejadian buruk yang menimpa toko bunga keluarga Dania. Kondisi kesehatan Mama Ningrum dan Papa Hamzah semakin memburuk dengan banyaknya tagihan yang datang ke alamat rumah. Sementara mereka sudah tidak memiliki uang sepeserpun untuk membayarnya.

Harapan dan doa mereka hanya satu untuk saat ini, semoga saja rumah yang ditinggali mereka sekarang ini tidak di ambil oleh pihak bank untuk menutupi hutang-hutang yang menggunung.

Perasaan kedua orang tua Dania dan Dania cukup senang sore ini, sebab kedua orang yang sangat diharapkannya sudah ada bersama mereka.

"Kalian dari mana saja?, Papa dan Dania kesulitan menghubungi kalian." Tanya Papa Hamzah pada Radit dan Rania.

"Iya, maaf Pa, Ma. Kami harus segera menyelesaikan tugas kampus, jadi tidak sempat walau untuk sekadar membuka ponsel.

Dania masih menyimak apa yang dikatakan oleh kedua kakaknya meski dia tahu cerita lain dari Adnan tentang kepergian mereka ke Bali.

"Sudah lupakan itu, sekarang kalian sudah tahu tentang toko bunga milik kita. Apa dari kalian berdua ada yang bisa membantu Mama dan Papa untuk mengurusnya ke pihak bank?." Tanya Mama Ningrum penuh harap pada kedua anaknya.

"Mungkin kalau aku tidak akan bisa karena harus segera mencari materi untuk tugas selanjutnya. Coba tanya Rania?." Dengan alasan tugas Radit menolaknya dan malah melemparnya pada Rania.

"Kenapa enggak Dania saja yang belajar untuk mengurusnya, kan toko bunga itu untuk Dania nantinya. Dengan kata lain, aku juga tidak bisa karena tugas juga. Aku juga tidak ingin mengulang lagi karena kegagalan." Rania pun sama, menolak untuk menolong kedua orang tuanya.

Dania diam mematung, lebih tidak sangat percaya pada kedua kakaknya yang dengan tega tidak sedikit pun membantu kedua orang tuanya di saat tersulit hidup mereka.

Mama dan Papa hanya mampu menghela nafas panjang, mereka mengira dengan adanya Radit dan Rania akan membantu sedikit beban mereka. Tapi rupanya mereka salah, kini keduanya merasakan himpitan yang semakin besar yang menimpa dada mereka.

"Kalian keluar lah, kami ingin istirahat." Papa Hamzah meminta ketiga anaknya untuk pergi dari dalam kamarnya.

Ketiganya pun keluar dari kamar itu, tapi Dania langsung meminta kedua kakaknya untuk berbicara jujur tentang siapa Joanna Marcella dan ada hubungan apa dengan Azka Narendra?.

"Kamu bicara apa, Dania?." Mana kami kenal kedua orang itu." Jawab Radit masih mengelak. Padahal sudah jelas-jelas Azka menyimpan dendam pada mereka dan dirinya pun kena imbasnya.

"Kak Radit dan Kak Rania tidak mungkin tidak tahu. Karena Azka Narendra yang meminta ku untuk bertanya pada kalian. Aku juga tahu kalian ke Bali bukan untuk urusan tugas, mungkin juga bukan karena bos kalian membuka cafe. Bisa jadi kalian lari dari masalah Azka Narendra, aku meyakini kalau sebenarnya kalian berdua sedang menutupi sesuatu."

Episodes
1 Bab 1 Azka Narendra
2 Bab 2 Azka Narendra
3 Bab 3 Azka Narendra
4 Bab 4 Azka Narendra
5 Bab 5 Azka Narendra
6 Bab 6 Azka Narendra
7 Bab 7 Azka Narendra
8 Bab 8 Azka Narendra
9 Bab 9 Azka Narendra
10 Bab 10 Azka Narendra
11 Bab 11 Azka Narendra
12 Bab 12 Azka Narendra
13 Bab 13 Azka Narendra
14 Bab 14 Azka Narendra
15 Bab 15 Azka Narendra
16 Bab 16 Azka Narendra
17 Bab 17 Azka Narendra
18 Bab 18 Azka Narendra
19 Bab 19 Azka Narendra
20 Bab 20 Azka Narendra
21 Bab 21 Azka Narendra
22 Bab 22 Azka Narendra
23 Bab 23 Azka Narendra
24 Bab 24 Azka Narendra
25 Bab 25 Azka Narendra
26 Bab 26 Azka Narendra
27 Bab 27 Azka Narendra
28 Bab 28 Azka Narendra
29 Bab 29 Azka Narendra
30 Bab 30 Azka Narendra
31 Bab 31 Azka Narendra
32 Bab 32 Azka Narendra
33 Bab 33 Azka Narendra
34 Bab 34 Azka Narendra
35 Bab 35 Azka Narendra
36 Bab 36 Azka Narendra
37 Bab 37 Azka Narendra
38 Bab 38 Azka Narendra
39 Bab 39 Azka Narendra
40 Bab 40 Azka Narendra
41 Bab 41 Azka Narendra
42 Bab 42 Azka Narendra
43 Bab 43 Azka Narendra
44 Bab 44 Azka Narendra
45 Bab 45 Azka Narendra
46 Bab 46 Azka Narendra
47 Bab 47 Azka Narendra
48 Bsb 48 Azka Narendra
49 Bab 49 Azka Narendra
50 Bab 50 Azka Narendra
51 Bab 51 Azka Narendra
52 Bab 52 Azka Narendra
53 Bab 53 Azka Narendra
54 Bab 54 Azka Narendra
55 Bab 55 Azka Narendra
56 Bab 56 Azka Narendra
57 Bab 57 Azka Narendra
58 Bab 58 Azka Narendra
59 Bab 59 Azka Narendra
60 Bab 60 Azka Narendra
61 Bab 61 Azka Narendra
62 Bab 62 Azka Narendra
63 Bab 63 Azka Narendra
64 Bab 64 Azka Narendra
65 Bab 65 Azka Narendra
66 Bab 66 Azka Narendra
67 Bab 67 Azka Narendra
68 Bab 68 Azka Narendra
69 Bab 69 Azka Narendra
70 Bab 70 Azka Narendra
71 Bab 71 Azka Narendra
72 Bab 72 Azka Narendra
73 Bab 73 Azka Narendra
74 Bab 74 Azka Narendra
75 Bab 75 Azka Narendra
76 Bab 76 Azka Narendra
77 Bab 77 Azka Narendra
78 Bab 78 Azka Narendra
79 Bab 79 Azka Narendra
80 Bab 80 Azka Narendra
81 Bab 81 Azka Narendra
82 Promosi Novel Baru "Lala, Si OB Lugu"
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Azka Narendra
2
Bab 2 Azka Narendra
3
Bab 3 Azka Narendra
4
Bab 4 Azka Narendra
5
Bab 5 Azka Narendra
6
Bab 6 Azka Narendra
7
Bab 7 Azka Narendra
8
Bab 8 Azka Narendra
9
Bab 9 Azka Narendra
10
Bab 10 Azka Narendra
11
Bab 11 Azka Narendra
12
Bab 12 Azka Narendra
13
Bab 13 Azka Narendra
14
Bab 14 Azka Narendra
15
Bab 15 Azka Narendra
16
Bab 16 Azka Narendra
17
Bab 17 Azka Narendra
18
Bab 18 Azka Narendra
19
Bab 19 Azka Narendra
20
Bab 20 Azka Narendra
21
Bab 21 Azka Narendra
22
Bab 22 Azka Narendra
23
Bab 23 Azka Narendra
24
Bab 24 Azka Narendra
25
Bab 25 Azka Narendra
26
Bab 26 Azka Narendra
27
Bab 27 Azka Narendra
28
Bab 28 Azka Narendra
29
Bab 29 Azka Narendra
30
Bab 30 Azka Narendra
31
Bab 31 Azka Narendra
32
Bab 32 Azka Narendra
33
Bab 33 Azka Narendra
34
Bab 34 Azka Narendra
35
Bab 35 Azka Narendra
36
Bab 36 Azka Narendra
37
Bab 37 Azka Narendra
38
Bab 38 Azka Narendra
39
Bab 39 Azka Narendra
40
Bab 40 Azka Narendra
41
Bab 41 Azka Narendra
42
Bab 42 Azka Narendra
43
Bab 43 Azka Narendra
44
Bab 44 Azka Narendra
45
Bab 45 Azka Narendra
46
Bab 46 Azka Narendra
47
Bab 47 Azka Narendra
48
Bsb 48 Azka Narendra
49
Bab 49 Azka Narendra
50
Bab 50 Azka Narendra
51
Bab 51 Azka Narendra
52
Bab 52 Azka Narendra
53
Bab 53 Azka Narendra
54
Bab 54 Azka Narendra
55
Bab 55 Azka Narendra
56
Bab 56 Azka Narendra
57
Bab 57 Azka Narendra
58
Bab 58 Azka Narendra
59
Bab 59 Azka Narendra
60
Bab 60 Azka Narendra
61
Bab 61 Azka Narendra
62
Bab 62 Azka Narendra
63
Bab 63 Azka Narendra
64
Bab 64 Azka Narendra
65
Bab 65 Azka Narendra
66
Bab 66 Azka Narendra
67
Bab 67 Azka Narendra
68
Bab 68 Azka Narendra
69
Bab 69 Azka Narendra
70
Bab 70 Azka Narendra
71
Bab 71 Azka Narendra
72
Bab 72 Azka Narendra
73
Bab 73 Azka Narendra
74
Bab 74 Azka Narendra
75
Bab 75 Azka Narendra
76
Bab 76 Azka Narendra
77
Bab 77 Azka Narendra
78
Bab 78 Azka Narendra
79
Bab 79 Azka Narendra
80
Bab 80 Azka Narendra
81
Bab 81 Azka Narendra
82
Promosi Novel Baru "Lala, Si OB Lugu"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!