Bab 3 Azka Narendra

"Kau sengaja muncul di hadapan ku, apa kau sudah memikirkan resiko apa yang akan kau hadapi nanti, hah?." Bentak Azka sambil mendorong tubuh Dania, untung saja ada Adnan yang datang tepat waktu sehingga bisa menahan tubuh Dania yang akan jatuh.

"Kenapa kau begitu kasar pada Dania?." Tanya Adnan sambil menatap Azka dengan tajam.

Tentu saja Azka menatap sengit pada Dania ketika Adnan menolong Dania. Kenapa harus muncul Adnan di kala Azka ingin melampiaskan kemarahannya pada Dania?.

Dania menurunkan tangan Adnan dari pundaknya. "Terima kasih, Kak Adnan." Lalu Dania pergi dari hadapan kedua pria tersebut.

Adnan masuk ke dalam ruangan dan langsung duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang pasien.

"Pergi lah ke kantor, aku dengar dari Almeer dan Shaka kalau Om Rusli mencari mu. sekarang aku yang akan menemani adik ku." Adnan meminta Azka untuk segera pulang.

"Mungkin kedua orang tua ku juga besok sudah sampai di sini. Jadi kau tidak perlu menemaninya terus." Lanjut Adnan memberitahu Azka mengenai kedatangan kedua orang tuanya.

Tanpa berpamitan dan hanya mengecup kening Joanna di depan Adnan, Azka lalu meninggalkan rumah sakit dan langsung menuju kantor.

Di dalam perjalanan menuju kantor, Azka melewati toko bunga yang sangat ramai oleh pembeli. Di mana toko bunga itu merupakan tempat usaha kedua orang tua Dania. Senyum jahat pun terlihat dari wajah tampan Azka, entah apa yang ada di dalam otaknya saat ini.

"Papa mencari ku, ada apa?." Azka tidak suka berbasa-basi dengan Rusli saat sudah duduk berhadapan di ruangan miliknya.

"Iya, semua pekerjaan kau terbengkalai. Kenapa hanya karena wanita itu kau mengabaikan tanggung jawab yang ku berikan?." Tanya Rusli.

"Wanita itu calon istri ku, maka wajar kalau dia menjadi prioritas dan tanggung jawab ku juga." Jawab Azka ketus.

"Kalau kau tak bisa menjalankan perusahaan ini, aku akan kembali mengambil alih."

"Silakan, aku tidak keberatan." Setelah mengatakan itu pada Rusli, Azka langsung keluar dari ruangan CEO yang selama ini ditempatinya.

Harta, kedudukan dan jabatan bukan lagi menjadi prioritas utama bagi Azka Narendra. Karena saat ini hidupnya untuk seorang gadis yang sangat dicintainya meski kini sudah tidak sempurna lagi.

Joanna Marcella (21 tahun), wanita muda cantik dan seksi yang penuh dengan semangat dan sedikit ambisius. Perjalanan kisah cinta mereka terbilang sangat lancar, karena keduanya memiliki ketertarikan satu sama lain.

"Kamu sudah pulang?." Tanya Inara saat melihat sang putra semata wayang sedang menaiki tangga menuju kamarnya.

"Iya, Ma. Aku mau langsung istirahat." Jawab Azka tanpa mau menoleh kearah Inara.

"Istirahat lah, nanti kita bicara lagi."

Azka kembali melangkahkan kakinya tanpa mengatakan apa pun pada Inara. Inara hanya mampu menghela nafas melihat sikap dingin dan acuh Azka padanya.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, Kedua orang tua Dania baru tiba di rumah. Dimana Dania membuka pintu untuk mereka.

"Kamu sudah makan, Nia?."

"Sudah, Ma. Aku tidur lagi ya Ma, Pa." Pamit Dania pada kedua orang tuanya.

"Iya sayang." Dania kembali masuk ke kamarnya.

Mama Ningrum dan Papa Hamzah pergi ke toko bunga tanpa mengantar Dania ke sekolah. Karena tadi pagi Fathia ke rumah untuk menjemput Dania.

"Oh tidak, apa yang terjadi?." Mama dan Papa begitu kaget melihat kerusakan parah pada kaca toko bunga mereka.

Keduanya segera turun dari mobil untuk memastikan kalau di dalam toko tidak terjadi kerusakan terhadap bunga-bunga, karena ada banyak pesanan yang harus diantarkan.

Tapi sepertinya kemalangan sedang menimpa pasangan suami istri itu, karena kerusakan yang lebih parah lagi justru ada di dalam toko. Tidak ada satu bunga pun yang selamat dan semuanya telah hancur.

Mama Ningrum menangis histeris setelah menyadari kalau mereka sedang dalam masalah besar. Ratusan pesanan bunga hari ini tidak dapat dipenuhinya, sementara uang mereka sudah masuk semua dan sudah di pakai juga untuk membeli perlengkapan toko yang lain.

Sedangkan Papa Hamzah hanya menatap sekeliling toko yang sudah hancur berkeping, tidak ada yang bisa diselamatkannya. Dirinya tidak habis pikir, kenapa tokonya bisa hancur tanpa sisa?. Siapa yang telah melakukan ini pada mereka?, sedangkan mereka merasa tidak memiliki musuh atau saingan dari bisnis toko bunganya.

"Apa yang akan terjadi pada kita setelah ini, Pa?. Tanya Mama Ningrum masih menangis tersedu.

"Mama tenang dulu, kita akan coba menghubungi mereka dan memberitahu keadaan kita pada mereka. Semoga saja mereka bisa mengerti dengan keadaan kita." Jawab Papa Hamzah tetap berusaha berpikir positif.

"Bagaimana kalau mereka minta uangnya kembali dan minta ganti rugi karena pesanannya tidak bisa kita penuhi hari ini?." Pikiran Mama Ningrum sudah tidak bisa dikontrolnya, untuk tetap berpikir yang baik-baik saja.

Bukannya Papa Hamzah tidak memikirkan hal itu, tapi Papa Hamzah lagi berusaha untuk tenang meski hal itu pasti akan terjadi.

Sementara di rumah sakit, Adnan sedang membujuk Joanna untuk segera bangun dan berbicara pada Azka atas apa yang menimpa dirinya.

"Aku belum siap kalau Azka menanyai ku banyak hal mengenai malam itu, Kak Adnan."

"Tapi sampai kapan kamu akan terus membohonginya?."

"Mungkin sampai menunggu Mama dan Papa sampai di sini. Kalau tanpa mereka aku belum berani, Kak Adnan."

"Aku harap semuanya belum terlambat saat kamu memberitahukan semuanya pada Azka."

"Tidak akan, Kak Adnan. Aku janji akan bisa menyelesaikan masalah ini."

"Ok, sekarang aku harus pulang. Mungkin Azka siang atau sore baru ke sini."

"Iya, Kak Adnan."

Adnan langsung menutup pintu ruangan Joanna, dirinya akan langsung ke kampus.

Setelah melewati perjalanan hampir tiga puluh menit, mobil Adnan sudah terparkir di halaman kampus. Kedatangan Adnan bersamaan dengan kemunculan Azka dengan dua sahabatnya, Almeer dan Shaka.

"Kau sudah menitipkan Joanna pada dokter Nabila?. Mungkin nanti malam aku baru bisa ke sana untuk menemaninya." Tanya Azka dengan wajah datarnya.

"Sudah, kau tenang saja."

"Hem." Setelah itu mereka menuju kelas masing-masing.

Sedangkan di dalam kelas, pikiran Dania terus saja terfokus pada kedua orang tuanya yang sedang kesusahan. Ya, Dania sudah membaca pesan yang dikirimkan Mama Ningrum. Dania juga sudah melihat beberapa foto mengenai toko bunga mereka yang hancur dari setiap sudutnya.

"Aku perhatikan kamu tidak fokus memperhatikan pelajaran. Ada apa, Dania?. Tanya Medina yang duduk di sebelah Dania saat terdengar bel istirahat.

Tanpa menghiraukan pertanyaan dari sahabatnya, Dania segera berlari keluar dan langsung menuju gedung kampus. Dania sangat yakin kalau apa yang terjadi pada toko bunga milik keluarganya karena ulah Azka.

Dania berdiam diri di samping kampus, dirinya melihat sekeliling kampus tapi tidak ada Azka di sana. Sampai dari arah belakang ada yang menepuk pundak Dania dengan cukup kencang.

"Kau berani datang ke kampus ku, hah?." Sontak saja Dania segera membalik badannya karena dia tahu pemilik suara tersebut.

Melihat pria itu berdiri dihadapannya dengan segala kesombongan dan keangkuhannya, tanpa pikir panjang lagi Dania melayangkan beberapa pukulan di dada bidang Azka.

Bugh...Bugh...Bugh...

"Kenapa Kak Azka hancurkan usaha kedua orang tua ku?." Tanya Dania menatap tajam pemilik mata indah itu.

Terpopuler

Comments

Yanti Gunawan

Yanti Gunawan

kau akan menyesal Azka sdh mngahncurkn Dania dn keluargany...😫😡...Dania jgn prnh maafkan Azka sxpun dia brsujud d kakimu

2023-08-29

0

Astri

Astri

Joanna kie sing gk jujur...

2023-08-29

0

Nofita Sari

Nofita Sari

balas dendam yg salah sasarn

2023-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Azka Narendra
2 Bab 2 Azka Narendra
3 Bab 3 Azka Narendra
4 Bab 4 Azka Narendra
5 Bab 5 Azka Narendra
6 Bab 6 Azka Narendra
7 Bab 7 Azka Narendra
8 Bab 8 Azka Narendra
9 Bab 9 Azka Narendra
10 Bab 10 Azka Narendra
11 Bab 11 Azka Narendra
12 Bab 12 Azka Narendra
13 Bab 13 Azka Narendra
14 Bab 14 Azka Narendra
15 Bab 15 Azka Narendra
16 Bab 16 Azka Narendra
17 Bab 17 Azka Narendra
18 Bab 18 Azka Narendra
19 Bab 19 Azka Narendra
20 Bab 20 Azka Narendra
21 Bab 21 Azka Narendra
22 Bab 22 Azka Narendra
23 Bab 23 Azka Narendra
24 Bab 24 Azka Narendra
25 Bab 25 Azka Narendra
26 Bab 26 Azka Narendra
27 Bab 27 Azka Narendra
28 Bab 28 Azka Narendra
29 Bab 29 Azka Narendra
30 Bab 30 Azka Narendra
31 Bab 31 Azka Narendra
32 Bab 32 Azka Narendra
33 Bab 33 Azka Narendra
34 Bab 34 Azka Narendra
35 Bab 35 Azka Narendra
36 Bab 36 Azka Narendra
37 Bab 37 Azka Narendra
38 Bab 38 Azka Narendra
39 Bab 39 Azka Narendra
40 Bab 40 Azka Narendra
41 Bab 41 Azka Narendra
42 Bab 42 Azka Narendra
43 Bab 43 Azka Narendra
44 Bab 44 Azka Narendra
45 Bab 45 Azka Narendra
46 Bab 46 Azka Narendra
47 Bab 47 Azka Narendra
48 Bsb 48 Azka Narendra
49 Bab 49 Azka Narendra
50 Bab 50 Azka Narendra
51 Bab 51 Azka Narendra
52 Bab 52 Azka Narendra
53 Bab 53 Azka Narendra
54 Bab 54 Azka Narendra
55 Bab 55 Azka Narendra
56 Bab 56 Azka Narendra
57 Bab 57 Azka Narendra
58 Bab 58 Azka Narendra
59 Bab 59 Azka Narendra
60 Bab 60 Azka Narendra
61 Bab 61 Azka Narendra
62 Bab 62 Azka Narendra
63 Bab 63 Azka Narendra
64 Bab 64 Azka Narendra
65 Bab 65 Azka Narendra
66 Bab 66 Azka Narendra
67 Bab 67 Azka Narendra
68 Bab 68 Azka Narendra
69 Bab 69 Azka Narendra
70 Bab 70 Azka Narendra
71 Bab 71 Azka Narendra
72 Bab 72 Azka Narendra
73 Bab 73 Azka Narendra
74 Bab 74 Azka Narendra
75 Bab 75 Azka Narendra
76 Bab 76 Azka Narendra
77 Bab 77 Azka Narendra
78 Bab 78 Azka Narendra
79 Bab 79 Azka Narendra
80 Bab 80 Azka Narendra
81 Bab 81 Azka Narendra
82 Promosi Novel Baru "Lala, Si OB Lugu"
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1 Azka Narendra
2
Bab 2 Azka Narendra
3
Bab 3 Azka Narendra
4
Bab 4 Azka Narendra
5
Bab 5 Azka Narendra
6
Bab 6 Azka Narendra
7
Bab 7 Azka Narendra
8
Bab 8 Azka Narendra
9
Bab 9 Azka Narendra
10
Bab 10 Azka Narendra
11
Bab 11 Azka Narendra
12
Bab 12 Azka Narendra
13
Bab 13 Azka Narendra
14
Bab 14 Azka Narendra
15
Bab 15 Azka Narendra
16
Bab 16 Azka Narendra
17
Bab 17 Azka Narendra
18
Bab 18 Azka Narendra
19
Bab 19 Azka Narendra
20
Bab 20 Azka Narendra
21
Bab 21 Azka Narendra
22
Bab 22 Azka Narendra
23
Bab 23 Azka Narendra
24
Bab 24 Azka Narendra
25
Bab 25 Azka Narendra
26
Bab 26 Azka Narendra
27
Bab 27 Azka Narendra
28
Bab 28 Azka Narendra
29
Bab 29 Azka Narendra
30
Bab 30 Azka Narendra
31
Bab 31 Azka Narendra
32
Bab 32 Azka Narendra
33
Bab 33 Azka Narendra
34
Bab 34 Azka Narendra
35
Bab 35 Azka Narendra
36
Bab 36 Azka Narendra
37
Bab 37 Azka Narendra
38
Bab 38 Azka Narendra
39
Bab 39 Azka Narendra
40
Bab 40 Azka Narendra
41
Bab 41 Azka Narendra
42
Bab 42 Azka Narendra
43
Bab 43 Azka Narendra
44
Bab 44 Azka Narendra
45
Bab 45 Azka Narendra
46
Bab 46 Azka Narendra
47
Bab 47 Azka Narendra
48
Bsb 48 Azka Narendra
49
Bab 49 Azka Narendra
50
Bab 50 Azka Narendra
51
Bab 51 Azka Narendra
52
Bab 52 Azka Narendra
53
Bab 53 Azka Narendra
54
Bab 54 Azka Narendra
55
Bab 55 Azka Narendra
56
Bab 56 Azka Narendra
57
Bab 57 Azka Narendra
58
Bab 58 Azka Narendra
59
Bab 59 Azka Narendra
60
Bab 60 Azka Narendra
61
Bab 61 Azka Narendra
62
Bab 62 Azka Narendra
63
Bab 63 Azka Narendra
64
Bab 64 Azka Narendra
65
Bab 65 Azka Narendra
66
Bab 66 Azka Narendra
67
Bab 67 Azka Narendra
68
Bab 68 Azka Narendra
69
Bab 69 Azka Narendra
70
Bab 70 Azka Narendra
71
Bab 71 Azka Narendra
72
Bab 72 Azka Narendra
73
Bab 73 Azka Narendra
74
Bab 74 Azka Narendra
75
Bab 75 Azka Narendra
76
Bab 76 Azka Narendra
77
Bab 77 Azka Narendra
78
Bab 78 Azka Narendra
79
Bab 79 Azka Narendra
80
Bab 80 Azka Narendra
81
Bab 81 Azka Narendra
82
Promosi Novel Baru "Lala, Si OB Lugu"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!