5

"Gue lihat lo makin deket aja sama Kak Hamzah, Ren, udah jadian kah?" Wati bertanya saat mereka sedang makan mie goreng toping sukro di kantin saat jam istirahat. Dina juga ada, dia terlihat serius menyimak.

"Mana ada, gue sama Kak Hamzah cuma temenan doang," jawab Rena biasa saja.

"Tapi Kak Hamzah nyamperin lo mulu, dia kelihatan banget tahu suka sama lo, Ren." Wati menatap Rena serius.

"Ya kalo dia belum nembak, gue harus gimana? Masa harus nembak duluan. Lagian gue nggak punya perasaan istimewa sama Kak Hamzah, dia terlalu istimewa dan rasanya nggak pantes buat gue yang biasa-biasa aja." Wati dan Dina menggelengkan kepalanya.

"Setiap manusia diciptakan dengan keunikannya masing-masing, yang menurut lo biasa aja mungkin di mata Kak Hamzah itu terlihat luar biasa. Dia bahkan sering chat gue dan tanyain segala hal tentang lo, kayaknya nggak lama lagi deh, Ren!" ujar Wati.

"Apanya yang nggak lama lagi? Umur lo?" Rena mengernyit heran.

"Enak aja! Kak Hamzah nembak lo. Percaya deh, dia serius sama lo, Ren."

Rena terdiam sejenak, tangannya tak sadar mengaduk-aduk mie yang baru dimakan separuh sementara dua temannya kembali menyantap mie mereka dengan lahap. Entah kenapa, rasa lapar yang dirasakan Rena tiba-tiba menguap. Cewek itu memikirkan perasaannya karena di saat lelaki baik hendak menjadikannya pacar, hati Rena malah masih saja terpaut pada Angga yang jelas-jelas sudah mengecewakan.

Hamzah adalah sosok sempurna, rasanya tak ada celah. Tapi, hati tak bisa dipaksakan, bukan?

"Jangan bilang lo masih suka aja sama si Angga!" ujar Dina seraya menyentil dahi Rena hingga cewek itu mengaduh kesakitan.

"Lo udah nggak suka sama si Angga, 'kan?" Dina kembali memastikan dan Rena hanya menarik nafas dalam.

Dina sudah tahu jawabannya. Rena memang merupakan fans Angga sejak zaman MOPD dulu. Angga yang smart dan manis itu memang bisa membuat banyak cewek meleleh apalagi Angga juga konon sudah mahir bermain gitar sejak SD dan pernah menunjukkan kemahirannya itu saat puncak acara MOPD hingga membuat Rena semakin tergila-gila.

Tapi karena sadar Rena hanya manusia yang biasa saja apalagi jika dibanding dengan mantan-mantan Angga, jadilah Rena hanya bisa memendam perasaannya dalam hati saja.

"Move on, Ren! Move on! Terima yang pasti-pasti lah. Percaya deh, cinta pasti akan datang belakangan apalagi Kak Hamzah baik banget sama lo, lama-lama lo pasti luluh juga."

Rena tak menjawab ucapan Wati yang selalu mengobarkan semangat 45 agar dirinya dan Hamzah jadian. Namun, Rena akan mencoba mempertimbangkannya. Dina dan Wati benar juga, dia harus move on dan melupakan perasaannya pada Angga yang memang hanya menyisakan hal yang sia-sia.

***

"Kak Hamzah mana, ya?" Rena bergumam di pinggir jalan saat menanti kedatangan Hamzah yang berjanji akan menjemputnya. Tak biasanya cowok itu terlambat, padahal waktu kumpulan organisasi hanya tinggal lima belas menit lagi.

Rena menatap kolom percakapannya dengan Hamzah namun tak ada tanda-tanda cowok itu mengirim pesan membuat Rena dilanda gelisah. Rena ingin naik angkot saja, tapi tak enak juga karena takut Hamzah tiba-tiba datang.

Akhirnya, Rena duduk di sebuah tembok usang seraya meng-scroll status WhatsApp Wati yang memperlihatkan bahwa ternyata Hamzah sudah sampai di sekolah dan terlihat sedang memimpin apel.

Rena mengirim balasan atas status Wati itu untuk memastikan.

(Itu apel sekarang?)

(Iya, lo kenapa belum datang? Apelnya udah selesai tahu makanya gue bisa update status)

Deg

Ada apa ini? Rena bahkan rela menunggu dan membuat dirinya terlambat demi bisa menunggu Hamzah yang berjanji akan menjemputnya. Tapi ... Ah, Rena tak boleh menerka-nerka. Dia segera memberhentikan angkot dan menaikinya. Rena harus segera sampai ke sekolah, persetan dengan keterlambatannya karena tujuan Rena sekarang bukan untuk kumpul organisasi lagi, tapi untuk memastikan kenapa Hamzah melakukan hal ini padanya dan membuat Rena merasa dipermainkan ke sekian kali?!

Akhirnya, kaki Rena menginjak halaman gerbang sekolah setelah melalui perjalanan 15 menit yang terasa 15 hari saking terasa lamanya. Rena berlari sekencang mungkin dan mendapati aula sudah kosong tanpa ada satu orang pun di sana.

Bahu Rena melemas, gegas ia membuka ponsel dan menekan nomor Wati namun cewek itu tak kunjung mengangkat telponnya.

"Sial sial sial! Hari ini kok sialnya bertubi-tubi sih?!" Rena menggerutu sendiri. Tubuhnya yang lelah ia sandarkan ke tembok dan perlahan tubuh kurusnya itu merosot ke lantai.

Sekali lagi, Rena merasa dipermainkan. Setelah Angga, Hamzah, kini dunia juga seperti sedang membuat lelucon yang sama sekali tidak lucu. Rena lelah, dia ingin mati saja. Beginikah nasib menjadi cewek yang biasa-biasa saja?

Happy birth day to you ...

Happy birth day to you ...

Happy birth day, happy birth day, happy birth day to you ...

Rena tersenyum sinis saat suara nyanyian itu memenuhi gendang telinganya. Halusinasinya sudah terlalu parah. Iya, Rena memang ulang tahun dan dia sempat melupakannya, tapi berharap diberi kejutan dengan nyanyian seperti ini bukan kah sudah keterlaluan untuk orang yang teramat biasa seperti dirinya?

Dan untuk menjaga kewarasannya, Rena memilih semakin memejamkan matanya.

"Ren, bangun, Ren! Kok malah tidur sih?! Jangan-jangan pingsan ini!" suara Wati terdengar panik.

"Rena, kamu baik-baik aja, kan?"

Ah, suara itu. Rena sangat mengenalnya karena akhir-akhir ini sering sekali mendengarnya.

"Ish, kebiasaan. Rena pasti kecapean ini, mungkin dia panik karena dikerjain Kakak tadi." Wati menggaruk kepalanya sementara Rena perlahan membuka matanya.

"Gue telat ya, Wati." gumam Rena yang langsung terkejut saat melihat semua anggota Pramuka sudah berada di hadapannya termasuk Hamzah yang sedang memegang kue ulang tahun dengan lilin angka 14 menancap di atasnya.

"Loh, Kak Hamzah? Jadi aku nggak halusinasi?" tanyanya yang sontak menimbulkan tawa dari teman-teman satu organisasi.

Rena segera bangkit, roknya kotor karena tidur di lantai saking lelahnya. Namun saat melihat semua yang ada di hadapannya, rasa lelah itu hilang seketika. Rena senang bukan kepalang. Bagaimana bisa orang biasa seperti dirinya mendapat kejutan manis seperti ini? Batinnya.

"Happy birth day, Rena. Maaf ya tadi Kakak kasih shock terapi dulu dikit. Semoga kamu senang." Hamzah menyodorkan kue ulang tahun itu.

Semua anggota Pramuka di sana kembali menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan menyuruh Rena memanjatkan do'a serta harapan sebelum meniup lilinnya.

Fiuuuuh

Suasana semakin riuh saat Hamzah akhirnya menyatakan cinta pada Rena. Cewek itu merena, eh merona maksudnya. Setelah semua kejutan manis ini, mana mungkin Rena menolaknya, bukan?

"Kamu mau 'kan jadi pacar Kakak?" tanya Hamzah yang kini menggengam tangan Rena setelah kue yang dia pegang diambil alih oleh Dina yang ikut serta membuat kejutan.

"Kakak serius mau jadiin aku pacar?" Rena memastikan. Dia memang harus jaga-jaga, kan.

"Serius, duarius, seriburius malah."

Rena terkekeh, kepalanya mengangguk perlahan memberi jawaban.

Hamzah mendekatkan tangan Rena ke arah bibirnya hendak mengecup tangan mulus itu, namun sebuah hantaman kuat mengenai wajah Hamzah dan membuat wajah tampan itu kini dipenuhi dengan cream kue.

"****! Apa-apaan ini?!" Hamzah murka seraya menatap Angga yang entah datang dari mana lalu tiba-tiba menghantam wajahnya dengan kue ulang tahun itu.

"Rena pacar gue, jangan ganggu dia atau gue akan lakuin hal yang lebih ekstrem dari ini!" ujar Angga penuh dendam kesumat.

Dina dan semua yang ada di sana kompak mencemooh Angga dengan bahasa yang paling kasar namun cowok itu hanya menatap datar. Tatapannya beralih pada Rena yang membeku lalu menarik tangan cewek itu dan membawanya keluar menuju area parkiran.

Cup

Satu kecupan mendarat di pipi Rena namun cewek itu masih mematung tanpa kata.

"Lo sekarang pacar gue, jangan berani-berani lagi deket sama cowok lain, ya!" kata Angga yang bodohnya langsung dibalas anggukan oleh Rena.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!