CHAPTER 2 - Bingung

Inilah yang dikhawatirkan oleh Raline, sebuah penolakan. Sedari awal dia sudah paham di mana tempatnya berada. Bisa menjalin kasih dengan Adnan saja sudah membuatnya bersyukur setengah mati, apalagi sampai menikah.

"Ada yang salah dengan itu?! Aku mencintainya sepenuh hati," ucap Adnan dengan tangan mengepal. Dia tidak suka jika ada yang menghina kekasihnya, bahkan jika orang itu adalah orang tuanya sendiri.

"Jangan lupa jika kamu dari golongan terpandang. Kamu anak tunggal, harapan terbesar kami. Kami hanya ingin kamu memiliki pendamping yang tepat dan cocok bersanding denganmu," ucap Ibu Adnan.

"Aku sudah memilihnya! Meskipun Ayah dan Ibu ingin menjodohkanku, tetapi aku tidak menginginkannya. Aku hanya ingin Raline yang menjadi istriku," jelas sang anak.

Mendengar hal itu, Raline menundukkan kepalanya. Matanya memerah dan sudah siap untuk menumpahkan air mata.

Perlu kalian ketahui, Raline adalah yatim piatu. Orang tuanya meninggal saat dia duduk di bangku SMA tahun pertama. Mereka meninggal akibat tabrak lari oleh orang tidak bertanggungjawab. Dia juga tidak memiliki sanak saudara karena orang tuanya tidak pernah memberitahunya.

Raline menarik pelan jas yang dikenakan kekasihnya. "Tak apa. Semua orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya," ucap wanita itu.

"Tidak! Aku sudah memilih, sebagai orang tua mereka seharusnya mendukung pilihan anaknya." nada Adnan mulai meninggi.

"Jika kalian tidak merestui kami, itu bukan masalah besar. Aku akan tetap menikahinya dengan atau tanpa restu kalian," finalnya.

"Kamu sudah benar-benar memikirkannya dengan matang? Kamu tau resiko apa yang akan dia dapatkan, bukan?" tanya pria tua yang ada di sana.

"Apa yang Ayah katakan! Ayah tidak berniat merestui mereka, kan?!" tanya Ibu Adnan tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh suaminya.

"Bagaimana dengan nasib anak Pak Yuda? Kita sudah membahas perjodohan ini! Akan sangat memalukan bagi kita jika membatalkannya begitu saja!" jelasnya.

"Masalah itu biar jadi urusan Ayah."

"Adnan! Apa kamu berniat membuat kami kecewa? Pikirkan sekali lagi, Nak," pinta wanita tua itu dan memohon kepada anaknya.

"Bu! Di sini aku yang akan menjalani. Aku sudah siap dengan segala resiko itu," jawab Adnan dengan tegas.

Sang Ayah menganggukkan kepalanya pelan. "Baiklah. Hanya saja, jika ada masalah pada rumah tanggamu, jangan pernah meminta tolong pada Ayah," putusnya lalu melangkah menaiki tangga.

Satu-satunya wanita tua yang ada di sana menatap anaknya dengan kecewa, setelah itu tatapannya beralih ke arah Raline dan menatapnya dengan amarah dan juga kebencian. Wanita itu berbalik dan berniat menyusul suaminya.

Raline menghela napas panjang. Jika memang tidak di restui pun dia tidak masalah, dia tidak memaksa. Tetapi ketika melihat dan mendengar sendiri kesungguhan hati kekasihnya, membuatnya tersentuh.

Apa yang pria itu lihat darinya? Bahkan hingga berani menentang keputusan orang tuanya. Orang tua yang sudah merawat dan memberinya kemewahan sedari kecil, pikir Raline.

"Jangan di masukkan ke dalam hati perkataan mereka. Mereka tidak akan bisa menentang keputusanku," ucap Adnan dan mengelus pelan punggung kekasihnya.

...****************...

Sekarang di sinilah mereka, di tempat salah satu penjual bakso pinggir jalan. Tempat langganan Raline sedari lama. Tempat di mana wanita itu untuk melepas rasa sedihnya.

"Jangan banyak-banyak sambalnya. Udah malam," ucap Adnan memperingati kekasihnya.

"Bawel! Aku lagi sedih, enaknya makan yang pedes-pedes," balas Raline dengan sengit.

Adnan hanya bisa menghela napas pasrah. Dia tidak pernah bisa menentang keinginan kekasihnya itu.

Selesai makan, Adnan mengantar Raline pulang ke rumah sederhana peninggalan orang tuanya. Rumah yang penuh kenangan sebelum kejadian naas itu terjadi.

"Aku pulang ya, kamu langsung bersih-bersih dan istirahat. Jangan lupa pintu sama jendela di kunci," kata Adnan.

"Iya. Hati-hati di jalan."

Setelah kepergiannya, Raline masuk ke dalam dan segera mandi. Guyuran air dingin di malam hari membuat tubuh serta pikirannya sedikit tenang.

Keesokan paginya, Raline melanjutkan rutinitas seperti biasanya. Dia harus tetap bekerja untuk menyambung hidupnya yang pas-pasan.

Biasanya dia bekerja dengan menaiki sepeda. Tetapi karena kemarin dia di jemput oleh Adnan, maka hari ini dia harus jalan kaki menuju minimarket tempatnya bekerja.

Ketika jam makan siang, Raline hanya memakan roti yang disediakan oleh pemilik minimarket. Biasanya bosnya itu akan menggantikannya sebentar agar dia bisa makan siang di luar, tetapi karena sedang ada kesibukan bosnya itu tidak bisa datang.

Saat sedang menyuap roti, Raline mendengar pintu minimarket terbuka. Dari kejauhan, ia bisa melihat kekasihnya berjalan ke arahnya tangan kanan membawa plastik berwarna hitam.

"Ada masalah di kantor ya?" tebak Raline ketika melihat penampilan kekasihnya. Lengan kemeja yang sudah digulung sebatas siku, dasi yang sudah tidak ada di tempatnya, serta rambutnya yang terlihat lepek.

"Iya. Ada sedikit kendala, tetapi sekarang sudah beres. Oh ya, ini aku bawa nasi ayam kesukaan kamu,'' ucapnya sambil menyerahkan kantong plastik itu kepada Raline.

Ayana mengulas senyum lebar dan menerima plastik tersebut. "Terima kasih. Kebetulan aku juga gak bisa keluar buat makan siang," ucapnya mengadu.

"Kalau begitu habiskan makanannya. Aku balik kantor dulu, masih ada yang perlu aku urus," pamit Adnan.

Sedari tadi pria itu terlihat tidak tenang. "Buru-buru banget. Gak mau makan bareng?" tawar Raline dengan wajah cemberut.

Adnan tersenyum tipis dan mengelus rambut Raline pelan. "Aku udah makan sebelum ke sini. Aku pergi dulu."

Raline mengangguk. "Jangan lupa istirahat," ujarnya yang mana langsung mendapatkan jempol dari kekasihnya.

"Pulang kerja ada yang mau aku bicarakan sama kamu. Nanti aku jemput," ucap Adnan lalu melangkah keluar.

Kira-kira apa yang ingin dia bicarakan? batin Raline.

Bersambung

see you on the next chap

ini masih yang ringan-ringan dulu ya...(⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)

Terpopuler

Comments

Jing Mingzhu5290

Jing Mingzhu5290

Mencengangkan

2023-08-27

1

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1 - Awal Mula
2 CHAPTER 2 - Bingung
3 CHAPTER 3 - Pertengkaran
4 CHAPTER 4 - Masalah
5 CHAPTER 5 - Pilihanku
6 CHAPTER 6 - Hari Bahagia yang?
7 CHAPTER 7 - Akhirnya
8 CHAPTER 8 - Pulang?
9 CHAPTER 9 - Isi Hati
10 CHAPTER 10 - Makan Malam
11 CHAPTER 11 - Hari Kedua
12 CHAPTER 12 - Bioskop
13 CHAPTER 13 - Drama Pagi
14 CHAPTER 14 - Hari Pertama Kuliah
15 CHAPTER 15 - Celine
16 CHAPTER 16 - Tak Berjudul
17 CHAPTER 17 - Sepupu Celine
18 CHAPTER 18 - Liburan
19 CHAPTER 19 - Sunset
20 CHAPTER 20 - Rumah
21 CHAPTER 21 - Speak up
22 CHAPTER 22 - Rumah Baru
23 CHAPTER 23 - Tamu tak di Undang?
24 CHAPTER 24 - Mobil
25 CHAPTER 25 - Menggoda
26 CHAPTER 26 - Hari Pertama di Rumah Baru
27 CHAPTER 27 - Supermarket
28 CHAPTER 28 - Kunjungan
29 CHAPTER 29 - Berani
30 CHAPTER 30 - Lagi dan Lagi
31 CHAPTER 31 - Foto
32 CHAPTER 32 - Tak Berjudul 2
33 CHAPTER 33 - Syarat
34 CHAPTER 34 - ?
35 CHAPTER 35 - Malam Peluncuran
36 CHAPTER 36 - Lelah
37 CHAPTER 37 - Berat
38 CHAPTER 38 - Baikan
39 CHAPTER 39 - Ayah
40 CHAPTER 40 - Tak Sadar
41 CHAPTER 41 - Have Fun
42 CHAPTER 42 - Power Rangers
43 CHAPTER 43 - Anniversary yang Terlupakan
44 CHAPTER 44 - Terjadi
45 CHAPTER 45 -Siuman
46 CHAPTER 46 - Papa
47 CHAPTER 47 - Sopan Santun?
48 CHAPTER 48 - Tuan
49 CHAPTER 49 - Jalan -Jalan
50 CHAPTER 50 - Unek-Unek
51 CHAPTER 51 - Tamparan
52 CHAPTER 52 - Apakah itu?
53 CHAPTER 53 - HAPPY 3rd BIRTHDAY AITHAN
54 CHAPTER 54 - Sedikit demi Sedikit
55 CHAPTER 55 - Suami Baru?
56 CHAPTER 56 - Sebuah Fakta
57 CHAPTER 57 - Zonk
58 CHAPTER 58 - Bantuan
59 CHAPTER 59 - Puas
60 CHAPTER 60 - Sedikit
61 CHAPTER 61 - 30%
62 CHAPTER 62 - Semakin Menjadi
63 CHAPTER 63 - Join?
64 CHAPTER 64 - Kejutan
65 CHAPTER 65 - Terungkap
66 CHAPTER 66 - Tempat Tinggal Baru
67 CHAPTER 67 - Bahagia
68 CHAPTER 68 - Bertemu Kembali
69 CHAPTER 69 - Rahasia Baru
70 CHAPTER 70 - Permintaan Maaf
71 CHAPTER 71 - Dendam Tersembunyi
72 CHAPTER 73 - Fakta Baru Lagi
73 CHAPTER 73 - Benang Kusut
74 CHAPTER 74 - Cerita
75 CHAPTER 75 - Kita
76 CHAPTER 76 - Hamil
77 CHAPTER 77 - 7 Bulan
78 CHAPTER 78 - Suamiku
79 CHAPTER 79 - Takdir
80 CHAPTER 80 - Akhir dari Segalanya
81 Cerita Baru - (Aku dan Rahasiaku)
82 Cerita baru - JINGGA SWASTAMITA
83 Cerita Baru - Bukan Pilihan Gila
Episodes

Updated 83 Episodes

1
CHAPTER 1 - Awal Mula
2
CHAPTER 2 - Bingung
3
CHAPTER 3 - Pertengkaran
4
CHAPTER 4 - Masalah
5
CHAPTER 5 - Pilihanku
6
CHAPTER 6 - Hari Bahagia yang?
7
CHAPTER 7 - Akhirnya
8
CHAPTER 8 - Pulang?
9
CHAPTER 9 - Isi Hati
10
CHAPTER 10 - Makan Malam
11
CHAPTER 11 - Hari Kedua
12
CHAPTER 12 - Bioskop
13
CHAPTER 13 - Drama Pagi
14
CHAPTER 14 - Hari Pertama Kuliah
15
CHAPTER 15 - Celine
16
CHAPTER 16 - Tak Berjudul
17
CHAPTER 17 - Sepupu Celine
18
CHAPTER 18 - Liburan
19
CHAPTER 19 - Sunset
20
CHAPTER 20 - Rumah
21
CHAPTER 21 - Speak up
22
CHAPTER 22 - Rumah Baru
23
CHAPTER 23 - Tamu tak di Undang?
24
CHAPTER 24 - Mobil
25
CHAPTER 25 - Menggoda
26
CHAPTER 26 - Hari Pertama di Rumah Baru
27
CHAPTER 27 - Supermarket
28
CHAPTER 28 - Kunjungan
29
CHAPTER 29 - Berani
30
CHAPTER 30 - Lagi dan Lagi
31
CHAPTER 31 - Foto
32
CHAPTER 32 - Tak Berjudul 2
33
CHAPTER 33 - Syarat
34
CHAPTER 34 - ?
35
CHAPTER 35 - Malam Peluncuran
36
CHAPTER 36 - Lelah
37
CHAPTER 37 - Berat
38
CHAPTER 38 - Baikan
39
CHAPTER 39 - Ayah
40
CHAPTER 40 - Tak Sadar
41
CHAPTER 41 - Have Fun
42
CHAPTER 42 - Power Rangers
43
CHAPTER 43 - Anniversary yang Terlupakan
44
CHAPTER 44 - Terjadi
45
CHAPTER 45 -Siuman
46
CHAPTER 46 - Papa
47
CHAPTER 47 - Sopan Santun?
48
CHAPTER 48 - Tuan
49
CHAPTER 49 - Jalan -Jalan
50
CHAPTER 50 - Unek-Unek
51
CHAPTER 51 - Tamparan
52
CHAPTER 52 - Apakah itu?
53
CHAPTER 53 - HAPPY 3rd BIRTHDAY AITHAN
54
CHAPTER 54 - Sedikit demi Sedikit
55
CHAPTER 55 - Suami Baru?
56
CHAPTER 56 - Sebuah Fakta
57
CHAPTER 57 - Zonk
58
CHAPTER 58 - Bantuan
59
CHAPTER 59 - Puas
60
CHAPTER 60 - Sedikit
61
CHAPTER 61 - 30%
62
CHAPTER 62 - Semakin Menjadi
63
CHAPTER 63 - Join?
64
CHAPTER 64 - Kejutan
65
CHAPTER 65 - Terungkap
66
CHAPTER 66 - Tempat Tinggal Baru
67
CHAPTER 67 - Bahagia
68
CHAPTER 68 - Bertemu Kembali
69
CHAPTER 69 - Rahasia Baru
70
CHAPTER 70 - Permintaan Maaf
71
CHAPTER 71 - Dendam Tersembunyi
72
CHAPTER 73 - Fakta Baru Lagi
73
CHAPTER 73 - Benang Kusut
74
CHAPTER 74 - Cerita
75
CHAPTER 75 - Kita
76
CHAPTER 76 - Hamil
77
CHAPTER 77 - 7 Bulan
78
CHAPTER 78 - Suamiku
79
CHAPTER 79 - Takdir
80
CHAPTER 80 - Akhir dari Segalanya
81
Cerita Baru - (Aku dan Rahasiaku)
82
Cerita baru - JINGGA SWASTAMITA
83
Cerita Baru - Bukan Pilihan Gila

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!