Kehadiran Sang Pelakor
Aku terus memperhatikan mobil tersebut untuk memastikan bahwa itu benar benar mobil mas Dimas. Dan sesuai dugaan ku,itu memang benar mobil mas Dimas,aku yakin sekali.
Aku pun mulai berjalan masuk ke supermarket,mengambil trolli dan mendorong nya menuju rak rak yang tersusun barang barang yang aku cari. Sambil aku mendorong trolli mataku juga tak luput memperhatikan setiap sudut ruangan supermarket ini,berharap yang aku cari bisa aku temukan.
Supermarket ini cukup luas dan besar,disini sangat lengkap kebutuhan sehari hari,dari mulai sembako,sayur mayur sampai segala macam ikan dan daging ada disini,oleh karna itu aku suka berbelanja disini....
Di saat aku hendak mengambil barang yang aku butuhkan,tiba tiba aku mendengar suara seorang wanita berbicara dengan seseorang,karna rak wanita yang sedang berbicara itu bersebelahan dengan lorong dimana aku sedang berada maka suara nya sangat terdengar jelas .
"Mas Dimas,,,ini belanjaan nya sudah dapet semua,yuk kita ke kasir mas," wanita itu berucap dengan seseorang,dan lebih kaget nya mengapa dia memanggil nama mas Dimas ..?
Degh...
Aku pun berbalik arah dan berjalan cepat mendorong trolli ku menuju lorong sebelah,aku ingin membuktikan bahwa itu mas Dimas suami ku atau bukan,aku sangat penasaran sekali.
Namun tiba tiba...
Braakkk....!!!
Aauuwwhhh....!!!"
Aku tak sengaja menabrak seorang laki laki di depan ku,karna aku terburu buru berjalan sampai aku tak memperhatikan di depan ku.
"Kalau jalan hati hati dong mba,,,ini barang ku jadi jatuh semua," ucap nya dengan nada agak sedikit kesal ...
"Eemmm...iya mas,saya minta maaf ya,saya buru buru tadi ," aku meminta maaf pada pemuda itu sambil berjongkok membantu nya memunguti barang belanjaan nya,,,lagi pula belanja segini banyak kok gak pakek trolli,aneh banget"!!ucap ku dalam hati.
Tanpa mengucap sepatah katapun dia langsung berjalan sesudah mengambil semua barang belanjaan nya...
"Uuhh...sombong banget sih jadi cowok,ganteng sih tapi kaku banget,,,tuh muka apa kanebo kering sih,,,hehehe " ucap ku sambil kembali berjalan menuju kasir
Dan di saat aku sampai di kasir ternyata sudah kosong,,,tidak ada yang mengantri. Ku tatap sekeliling namun tak terlihat tanda tanda di mana keberadaan mas Dimas . Aku pun tak ingin buang waktu,aku berlari keluar dari supermarket menuju tempat parkir,trolli belanjaan pun aku tinggalkan dulu di lobi supermarket.
Dan saat aku sudah berada di mana mobil mas Dimas tadi terparkir,namun mobil itu sudah tidak ada,parkiran nya sudah kosong. Itu arti nya mas Dimas sudah pergi.
Aku menekan rasa kecewa,,,karena insiden tadi aku jadi tak bisa membuktikan bahwa itu beneran mas Dimas atau bukan...
Aku pun berjalan kembali masuk ke supermarket,mengambil trolli belanjaan tadi dan kembali mencari barang barang yang aku butuhkan. Sesudah semua nya dapat,aku pun menuju ke Kasir untuk membayar. Setelah itu aku pun keluar menuju mobil,dan memasukkan semua belanjaan ku .
Aku pun berkendara dengan kecepatan sedang,di saat lampu merah mobil ku berhenti,Namum aku tak sengaja melihat mobil mas Dimas sedang melaju menuju arah pintu masuk tol,,,dan setau ku pintu tol itu menuju luar provinsi tepat nya Jawa timur...apa mas Dimas dinas ke sana ya,tapi seingat ku mas Dimas tidak pernah dinas kesana.
Lampu merah pun berganti lampu hijau,mobil ku pun berjalan perlahan,ingin rasa nya aku menyusul mas Dimas,ingin memastikan rasa penasaran di hati ku,Namun aku teringat dengan William dirumah,aku tak tega meninggalkan nya lama di rumah dengan buk murni. Aku memutus kan pulang saja kerumah,aku berniat akan menelpon mas Dimas lagi setelah sampai di rumah.
Akhir nya aku pun sampai dirumah,,,aku memanggil bik murni untuk membantu ku membawa barang belanjaan ke dalam rumah.
" Babang Willi masih bobok ya bik,?" Tanya ku pada buk murni
"Iya non,,,masih tidur di kamar." Jawab bi murni sambil tersenyum.
"Ya udah kalau gitu saya istirahat dulu ya bik,,,capek soal nya," ucap ku pada bik murni
"Nggih non...silahkan,biar bibik yang menyusun barang barang nya di dapur ." Jawab bik murni sambil berjalan menuju ke dapur.
Aku pun langsung menuju kekamar ku,,,kamar Willi ada di sebelah kamar ku dengan mas Dimas,semenjak usia 2 tahun,mas Dimas menyuruh Willi untuk tidur di kamar nya sendiri,kata nya agar mandiri.aku pun tak keberatan karna kamar Willi ada di sebelah kamar kami.
Aku duduk di tepi ranjang,,,dan mengeluarkan handphone ku dari tas,aku ingin mencoba menelpon mas Dimas lagi,mana tau kali ini terhubung dan di angkat.
Tuutt....
Tuutt...
Tak butuh waktu lama telpon ku pun di angkat,namun bukan suara mas Dimas yang terdengar,tapi....
"Bagus banget ya mas pemandangan nya,dulu belum seperti ini waktu kita trakhir lewat jalan ini,tapi sekarang sudah lebih bagus..." Ucap seorang wanita dengan suara manja seperti dia sedang mengobrol dengan seseorang...
"Hall...-o"...
Belum sempat aku berkata hallo,,,namun telpon nya langsung terputus...aku pun mencoba menelpon lagi namun telpon nya sudah tidak aktif...
"Ya tuhan....ada apa ini,hati ku merasa tidak enak,ada rasa sesak di dada ku," ucap ku dengan lirih
Tak terasa bulir bening menetes dari pelupuk mataku...apa kah mas Dimas sudah berkhianat,apa mas Dimas sudah berselingkuh?tapi kenapa?sejak kapan? " Pertanyaan demi pertanyaan terus bergulat di kepala ku,sungguh saat ini aku merasa sedih dan hancur.
Aku terus mencoba menelpon mas Dimas berkali kali namun tetap masih tidak aktif ..
Aakkhhh....." Aku menjerit dan melempar handphone ku ke atas ranjang,aku menjambak rambut ku sendiri...aku menangis sejadi jadi nya...aku hancur,sangat hancur....
Aku teringat dengan teman mas Dimas dikantor. Beni...ya beni,aku harus menelpon nya.
Aku mengambil kembali handphone ku,dan mencari kontak yang bernama beni. Aku sempat menyimpan nya di handphone ku,karena dulu sewaktu mas Dimas sakit dan harus di opname di rumah sakit,aku sempat menelpon beni untuk meminta tolong ijin cuti dari kantor nya.
Tuut....
Tuutt...
Tak lama panggilan ku di angkat,dan terdengar suara seorang laki laki yang tak lain adalah Beni.
"Hallo..." Jawab nya
"Hallo,,,mas beni,saya ratu istri nya mas dimas.maaf sudah mengganggu mas beni," ucapku dengan rasa sedikit segan.
"Ya...ada apa mba ratu?,ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya dengan sopan.
"Saya mau tanya,apa benar mas Dimas hari ini ada dinas ke luar kota selama 3 hari ?" Tanya ku dengan sedikit ragu.
"Keluar kota?,,gak ada kayak nya deh mba,setau saya jadwal Dimas ke luar kota itu bulan depan ke Kalimantan." Ucap nya dengan yakin
"Haah ...gak ada ya mas?,ya udah kalau gitu terima kasih informasi ya mas,,,maaf sudah mengganggu." Ucap ku
"Ya mba ratu,,,tidak apa apa,"
Telpon pun terputus...dan lagi lagi hati ku begitu sakit mengetahui mas Dimas telah berbohong pada ku...kenapa dia harus berbohong,kenapa???
Aku tak sanggup lagi berdiri,,,aku pun naik ke atas ranjang lalu menidurkan tubuh ku,,,ku peluk guling,meremat nya sambil menangis terisak,,,apa benar mas Dimas selingkuh???
*Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Transmiter Doang
bab 8
2023-11-03
0
Crystal
Alahkah baiknya di akhir kalimat pakai 1 tanda titik (.) saja, Thor. Dan kata supermarket sudah mencakup semua yg ada di dalamnya ga perlu disebutin juga isinya.
Hanya kritikan supaya ke depannya lebih baik lagi🙏😊
2023-09-13
1