Joey tidak menyangka, ternyata Mark adalah sosok yang tampan. Dan para gadis pasti klepek-klepek jika bertemu dengannya. Tetapi beda dengan Joey. Dia hanya memuji ketampanannya saja.
Untuk jatuh cinta sih tidak. Dia lebih mengutamakan hati Jika wajah tampan, tapi tidak punya hati untuk apa? Lebih baik tidak tampan tapi hatinya baik.
"Hei, kok ngelamun?" tanya Mark sambil mengibaskan tangannya tepat di depan wajah Joey membuyarkan lamunannya dari tadi.
"Ha, kamu ngomong apa tadi aku nggak dengar," kata Joey.
"Aku mana ada cerita apa. Aku hanya memperkenalkan diri saja. Ya udah, jalan yuk. Cari makan siang!" ajak Mark menarik tangan Joey ke dekat motornya.
"Maaf, aku sudah makan siang. Aku ingin pulang saja. Aku lelah hari ini."
"Sombong amat sih ini cewek. Dibilang cantik, kayaknya nggak deh," batin Mark.
Joey memang nggak terlalu cantik. Itulah penilaian Mark. Tapi kan cantik itu relatif. Tergantung siapa yang memandang dan menilai. Karena penilaian setiap orang berbeda-beda.
Padahal Joey memiliki wajah oval, rambut hitam dan banyak juga bergelombang sedikit, tinggi badan 157 cm. Warna kulit putih. Hanya hidungnya sedikit pesek. Iya, sedikit.
Iya deh kali ini aku mengalah. Ini kan pertemuan kami yang pertama. Semoga saja berjalan lancar, lirih Mark dalam hati.
"Ya sudah, aku antar kamu pulang ya. Yok naik!" ajak Mark.
"Aku pulang sendiri saja deh, rumahku kan dekat," kata Joey mencoba menghindar.
Joey takut kalau-kalau Mark akan menanyakan hal yang ditelepon kemarin.
"Udah, ayok. Nggak usah pikir macam-macam," kata Mark sambil memukul-mukul lembut tempat duduk yang akan diduduki Joey.
"Okelah," jawab Joey singkat. Lalu berjalan mendekat ke motor dan langsung duduk di belakang Mark.
Perjalanan dari Sekolah ke rumah Joey hanya 15 menit. Tak banyak cerita mereka di atas motor. Mark dan Joey sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Begitulah Joey. Bila pertama kali bertemu dengan orang baru nggak terlalu suka untuk mengobrol atau menanya terlebih dahulu. Dia akan membiarkan lawan bicaranya ngomong terlebih dahulu nggak peduli panjang atau pendek.
Karena dari situ nanti dia akan tau orang seperti apa yang bicara dengannya. Dengan berbicara kita bisa menilai orang lain. Dia juga tidak suka untuk cari perhatian agar orang baru tersebut mau berbicara dengannya.
Karena yang dia mau biarlah perkenalan mengalir begitu saja tanpa ada rasa canggung atau suatu hal yag dibuat-buat. Tetapi kita akan mendapat banyak pengalaman tentangnya jika kita sudah tau banyak tentangnya.
"Tolong turunkan aku di sini saja!" pinta Joey.
"Lho, kenapa? Memangnya rumah kamu dimana? Yang mana rumah kamu?" tanya Mark bertubi-tubi.
"Ihh, panjang amat pertanyaannya."
"Rumahku masuk gang itu. Udah dekat kok. Nggak usah diantar sampe dalam," sambung Joey lagi.
"Mmmmm, memangnya kenapa? Apa aku nggak boleh singgah di rumah kamu?" tanya Mark penasaran.
"Bukan. Aku malas aja nanti banyak pertanyaan dari orang rumah. Udah ya bye," kata Joey berlalu dengan cepat.
Mark pun masih kebingungan dengan sikap Joey. Padahal dia masih ingin berlama-lama dengan Joey. Dia penasaran dengn wanita itu. Menurutnya Joey adalah perempuan yang jual mahal, cuek dan jutek.
Tetapi dia semakin penasaran dengn sikap Joey yang seperti itu. Dia suka tantangan. Tantangan untuk mendapatkan hatinya Joey.
"Lihat aja. Aku pasti akan membuatmu bertekuk lutut padaku. Kamu akan mengemis cinta padaku," pekik Mark sambil menghidupkan motornya lalu melaju dengan kencangnya membuat orang-orang yang ada di jalan itu menatap padanya.
Bahkan ada yang mengumpat kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Dian
teruskan perjungan mu Mark
2021-06-07
1
ANRI
terkesima kan Joey oleh Mark. eitss, tapi tunggu. kalau misal ganteng tapi hati ga ganteng gimana? hayooo.
2021-04-26
1
Candra Dewi DP
tapi beneran,,justru co itu akan ngejar2 ce yg cuek sama mereka,,sebab co kebanyakan gak suka dikejar.
2020-10-21
0