Bab 5. Malam Ta'aruf

Wika dan teman-temannya sudah sampai di tenda. Mereka segera bergabung dengan yang lain untuk memasak di dapur perkemahan mereka.

Pukul 17.00WIB semua sudah beres. Makanan sudah siap didalam tenda. Sekarang adalah waktunya mereka mandi dan bersih-bersih. Mereka segera pergi mandi secara bergantian.

Sebagian mandi, sebagian lagi jaga tenda. Begitu bergilir sampai semua selesai mandi.

"Sore-sore begini enak ya, kebetulan tenda kita berada dibawah pohon, jadi gak panas." Kata Nisa.

"Iya, bener. Kita bisa duduk-duduk santai sambil menunggu yang lain selesai mandi." Jawab Tari.

Tak berapa lama datanglah Sari dan Risa sambil membawa beberapa jajanan serta jus buah.

"Wuiiiiih.....seger bener tuh. Beli dimana Sar?"Tanya Tari.

"Tuh, di kantin yang ada di samping gedung sekolah." Jawab Sari.

"Ada apa aja disana ya?" Tanya Nisa.

"Apa aja ada. Lengkap jajanan dan makanan disana." Jawab Risa.

"Wah....asyik dong! Yuk ah kita beli kesana Nis!" Ajak Tari.

"Ayuk ah....aku juga mau jus yang seger." Jawab Nisa.

"Kalian gantian jaga tenda ya Sari, Risa!" Pinta Nisa.

"Oke, aman.... Kalian pergilah sana. Biar kami yang jaga tenda." Sahut Risa.

Kemudian Tari dan Nisa pun berlalu menuju kantin di sekolah itu.

Sementara di tenda panitia, Boy, Arman, Dani dan lainnya sedang berkumpul menyusun acara untuk nanti malam.

"Malam ini agendanya adalah Ta'aruf ya. Dimana kita semua saling mempererat tali silaturahmi dengan cara saling berkenalan satu sama lainnya." Kata Sandi selaku ketua pelaksana.

"Iya, kira-kira bagaimana konsep acaranya itu ya?" Tanya Dani.

"Seperti biasa saja, semua peserta diharapkan maju per regu. Lalu memperkenalkan diri, dari sekolah mana dan nama-nama anggotanya. Lalu tanya jawab singkat soal kepribadian, dan lain-lain. Kemudian dilanjutkan oleh regu berikutnya sampai selesai. Untuk perkenalan kita selang seling ya, regu putra kemudian regu putri, dan seterusnya." Jelas Sandi panjang lebar.

"Ok, siap!"Jawab Arman.

"Boleh usul gak?" Tanya Boy.

"Silahkan, apa itu ya?" Tanya Sandi.

"Bagaimana biar lebih seru, untuk giliran maju perkenalan, kita undi saja? Urutan tetap putra trus putri. Jadi kita buat nomor undian khusus. Misalnya, khusus putra itu pilihannya adalah nomor ganjil, seperti 1, 3, 5, dan seterusnya. Sedangkan untuk putri nomor pilihannya yang genap seperti, 2,4,6, dan seterusnya." Jawab Boy.

"Wah....ide yang bagus itu Boy. Aku setuju sekali. Bagaimana dengan yang lain?" Tanya Sandi.

"Aku setuju, bagus itu." Jawab Arman.

"Ide yang brilian." Jawab Roni.

Semua setuju dengan ide Boy.

"Ok guys, karena semua setuju maka sekarang kita buat nomor undiannya ya! Selepas sholat Isya' kita mulai acara Ta'aruf ini." Perintah Sandi.

"Ok siap Kakak ketua!" Jawab mereka serempak yang kemudian dilanjut dengan tawa bersama.

Menjelang Maghrib semua peserta ujian Bantara diperintahkan untuk sholat berjamaah dimasjid sekolah yang sangat luas itu. Semua melaksanakan sholat dengan khusuk dan khidmat. Selesai sholat mereka diperintahkan untuk makan bersama didepan tendanya masing-masing secara bersamaan.

Disini tampaklah kebersamaan yang luar biasa meriahnya. Semua makan dengan lahap tanpa ada keributan disana sini. Karena disini pun mereka diajarkan untuk makan dengan benar tanpa banyak bicara yang berlebihan dan tak perlu.

Beberapa panitia berkeliling untuk memeriksa setiap regu. Mereka sesuai instruksi atau tidak. Bagi yang tidak sesuai maka akan ada pengurangan nilai ujian regunya.

Beberapa waktu kemudian tibalah waktunya acara Ta'aruf dimulai. Setelah selesai sholat Isya' semua peserta diperintahkan untuk berkumpul di lapangan bola di seberang bumi perkemahan. Semua berbaris dengan tertib dan rapi.

"Seluruhnya....siaaap graaaak!" Boy memberi aba-aba.

"Setengah lengan lencang kanaaaaan graaak! Tegak graaaak! Istirahat ditempaaaaat graaak!" Boy menyiapkan barisan dengan lantang, gagah dan penuh wibawa.

Ini membuat para pesera cewek tak berkedip memandang Boy yang memang penuh kharismatik. Dengan wajahnya yang tampan, hidung mancung dan kulit yang bersih serta tubuh yang atletis membuat semua cewek terkagum-kagum dan membuat iri para cowok-cowoknya.

"Bener-bener cowok yang sempurna." Seru Tari.

"Alangkah bahagianya seandainya bisa jadi ceweknya Boy." Tambah Nisa penuh cinta.

"Huuus....sudah jangan berisik! Nanti kita kena hukuman bersama kalian yang bertanggung jawab lho!" Seru Wika selaku ketua regu.

"Assalaamu'alaikum Wr Wr." Ucap Boy lantang.

"Wa'alaikumussalam Wr Wb." Jawab seluruh peserta.

"Apa kabar kalian semua adik-adik peserta ujian Bantara malam ini?" Tanya Boy lagi.

"Alhamdulillah....baiiiiiiikkkk!" Jawab semua. "Masih semangaaaat??!!" Tanya Boy. " Siaaaaap semangaaaaaaattt!!"

"Baiklah, sesuai dengan jadwal, maka pada malam hari ini kita akan saling berta'aruf satu sama lainnya. Tujuannya adalah agar kita bisa saling menjalin tali silaturahmi antar peserta ujian Bantara ini. Kami harapkan silaturahmi kita bukan hanya untuk saat ini saja, tapi bisa berlanjut sampai kedepannya." Jelas Boy yang kemudian disambut dengan tepuk tangan yang meriah oleh para peserta.

"Baiklah, untuk memulai acara ini, silahkan para ketua regu untuk maju kedepan mengambil nomor undiannya."

Segera semua ketua regu maju kedepan dan berbaris didepan panitia. Kebetulan Wika dapat barisan yang paling kanan dan otomatis bertugas untuk merapikan barisan.

"Siaaap graak! Setengah lengan lencang kanan graak! Tegap graak! Instirahat ditempat graak!" Wika menyiapkan barisan dengan tegas.

"Lapor kami siap untuk melaksanakan tugas dari Kakak!" Lapor Wika.

"Baik, silahkan yang putra dulu maju kedepan dan ambil nomor undiannya." Ucap Boy.

Kemudian para ketua regu putra pun melaksanakan perintah itu. Kemudian dilanjutkan oleh para ketua regu putri.

Mata Boy tak lepas dari Wika. Baginya Wika sekarang adalah gadis istimewa yang bisa mencuri perhatiannya.

"Bener-bener alami dan sempurna, cantik, pintar dan tegas! Kenapa aku semakin penasaran pada gadis ini ya?" Boy berbicara dalam hatinya.

Tanpa disadari, semua sudah selesai mengambil nomor undian dan kembali ke barisan.

"Boy...jangan ngelamun terus deh! Semua sudah selesai ambil nomor tuh!" Kata Arman sambil menepuk pundak Boy yang segera membuyarkan lamunannya.

"Eh, iya ya..." Boy jadi malu.

"Baiklah, karena sudah mengambil nomor undian, maka silahkan kembali ke barisannya masing-masing!" Perintah Boy.

"Siaaaap laksanakan!" Jawab semua pinru (Pimpinan regu).

Semua segera berlari kembali keregunya masing-masing.

"Kita dapet nomor berapa Ka?" Tanya Sari.

"Kita nomor 2 guys." Jawab Wika.

"Waduuuuuh....kenapa dapat nomor awal ya? Aku jadi nervous nih!" Kata Nisa.

"Iya, aku juga ko jadi deg-degan gini ya?" Tambah Shinta.

"Bisa tuker gak sih jangan nomor 2 juga. Hdeeeeh..." Kata Tari.

"Teman-teman, kita harus tetap sportif ya. Td disana kalau aku tahu ini nomor 2 juga gak bakalan aku ambil. Karena ku tahu kalian pasti begini. Trus sekarang gimana, apakah musti ku buang ni nomor?" Tanya Wika memancing tanggapan teman-temannya.

"Jangaaaan!" Jawab mereka serempak, yang membuat regu lain jadi menoleh pada mereka.

"Gak perlu teriak juga kali!" Kata Wika.

Mereka semua jadi diam dan tersenyum malu karena banyak mata yang melihat kearah mereka.

Mereka semua membentuk barisan lingkaran. Tak berapa lama, panitia memanggil regu yang dapat nomor undian 1 untuk maju ketengah-tengah barisan. Dengan cepat regu pertama maju. Pinru langsung menerima Mic dari panitia untuk memperkenalkan regunya.

"Assalaamu'alaikum... Kami regu Singa dari SMA Tanjung Rejo. Berjumlah 10 orang. Nama saya Anto sebagai pinru, dan ini anggota saya, Diko, Marsel, Toni, Jino, Arka, Salman, Gio, Soni, dan Bagas." Anto mewakili teman-temannya.

"Baiklah, apakah ada pertanyaan dari regu lain?" Tanya Riko selaku panitia juga.

"Baiklah nama saya Ria, dari SMA Bahagia. Saya mau bertanya, apa kesanmu selama melaksanakan ujian ini Anto?" Tanya Ria.

"Kesan saya pribadi sangat senang sekali tentunya ya. Ini pengalaman yang sangat mengesankan. Disini saya dapat menimba ilmu dan juga bisa bertemu dengan cewek-cewek cantik, salah satunya kau Ria." Jawab Anto yang membuat semua bersorak.

"Huuuuuuuuuuu......". Anto dan Ria tersenyum malu-malu. Setelah beberapa pertanyaan, maka berakhirlah waktu untuk regu Singa ini.

Kemudian dilanjutkan regu yang kedua.

"Baiklah sekarang kita sambut regu dengan nomor undian 2 silahkan maju kedepan!" Seru Sandi.

Kemudian regu Wika maju dan disambut sorakan yang meriah dari seluruh peserta.

"Assalaamu'alaikum....Kami regu Mawar dari SMA Unggulan. Berjumlah 10 orang. Saya Wika, ini teman-teman saya. Dari kanan ada Sari, Shinta, Risa, Nisa, Lusi, Tari, Rere, Mika, dan Dian. Yang mau tahu tentang kami silahkan ditanyakan, Insyaa Allah sebisa mungkin akan kami jawab dengan jujur." Jelas Wika.

Semua bertepuk tangan dengan meriah.

"Baiklah, adakah yang mau bertanya tentang mereka cewek-cewek cantik ini?" Tanya Sandi kepada semua peserta.

" Saya Kak!" Seru salah satu peserta.

"Ya, silahkan!" Kata Sandi.

"Nama saya Miko, dari SMA Cendikia. Saya mau bertanya pada Wika. Apakah kau sudah punya pacar? Kamu ko cuantik banget sih! Boleh tahu nomor handphonenya?" Tanya Miko yang langsung dsorakin oleh semua peserta dan juga panitia. Kecuali Boy.

"Huuuuuuu.......!"

"Ah, Miko terlalu to the poin aj rupanya. Ayo Wika silahkan dijawab!" Seru Sandi.

Semua peserta diam menunggu jawaban Wika.

"Eeemmm......terimakasih sebelumnya atas pujiannya Miko. Tapi sepertinya ini terlalu berlebihan. Karena pada kenyataanya saya biasa-biasa aja ko..he..he... Gak ada menarik-menariknya. Untuk masalah pacar, ini musti jujur ya?" Tanya Wika.

"Jawab jujur! Jawab jujur!" Sorak para peserta.

"Baiklah, akan saya jawab jujur. Eem....Untuk masalah itu saya belum memikirkannya ya, soalnya saya ingin fokus untuk belajar dulu." Jawab Wika.

"Huuuuuu.......! Wah.....ada lowongan gak tuh?" Seru salah satu peserta.

"Iya, aku boleh daftar gak ya?" Seru para peserta yang lainnya.

"Untuk nomor handphone gimana Ka?" Tanya Miko.

"Untuk nomor handphone bisa dibelakang layar ya!" Jawab Boy yang tiba-tiba muncul dan berdiri disebelah Wika, membuat semua terkejut.

"Oke pertanyaan untuk Wika selesai ya, silahkan lanjutkan pertanyaan untuk anggota yang lainnya." Perintah Boy.

Sikap Boy seolah membatasi siapa saja yang ingin tahu tentang Wika. Tanpa banyak protes, kemudian pertanyaan berikutnya ditujukan untuk teman-teman Wika yang lainnyà.

Boy menatap Wika dengan intens. Membuat Wika jadi salting.

"Dasar tengil, ngapa lihat-lihatin gitu ha?!!" Gertak Wika dalam bisikan pada Boy agar tak didengar oleh yang lainnya.

Boy tersenyum, sambil mendekatkan wajahnya pada Wika.

"Kau semakin manis jika marah begitu Jutek!"

"Apa kau bilang?!!" Kata Wika marah tapi tetap ditahannya.

"Awas aja kau tengil!!" Ancam Wika.

"Kutunggu ancamanmu itu jutek!" Jawab Boy yang membuat Wika semakin meradang karena menahan marah.

{Andai aja tak didepan umum, sudah ku hajar kau tengil!!} Bentak Wika didalam hatinya.

Satu persatu semua regu bergiliran Ta'arufan maju kedepan hingga selesai.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 23.00WIB.

Setelah selesai acara Ta'aruf semua peserta diperintahkan untuk beristirahat ditendanya masing-masing.

* * * * *

Tetap dukung terus ya Kakak. Jangan lupa Like dan tinggalkan komentar terbaikmu. Agar Author lebih semangat untuk update kelanjutan ceritanya.

Terimaksiiiih....🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Dwi Rasuan

Dwi Rasuan

kereenn...

2023-09-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di Kantin Sekolah
2 Bab 2. Pulang Latihan Pramuka
3 Bab 3. Kecemburuan Maya
4 Bab 4. Ujian Bantara
5 Bab 5. Malam Ta'aruf
6 Bab 6. Tragedi Senam Pagi
7 Bab 7. Posko 1
8 Bab 8. Posko 2
9 Bab 9. Posko 3
10 Bab 10. Renungan Malam
11 Bab 11. Misteri Telur Gosong
12 Bab 12. Pendekar Tomboy
13 Bab 13. Kehadiran Maya
14 Bab 14. Sayonara
15 Bab 15. Gangguan Si Tengil
16 Bab 16. Minggu Mesra
17 Bab 17. Guru Baru
18 Bab 18. Tamu Bapak
19 Bab 19. Perubahan Boy
20 Bab 20. Tadabur Alam
21 Bab 21. Kemarahan Maya
22 Bab 22. Sampai di Puncak
23 Bab 23. Sunset
24 Bab 24. Dendam Maya Membara
25 Bab 25. Rencana Jahat Maya
26 Bab 26. Penyesalan Andin Sang Resepsionis
27 Bab 27. Bukan Gadis Sembarangan
28 Bab 28. Kepanikkan Trio Gondrong
29 Bab 29. Kecewa pada Trio Gondrong
30 Bab 30. Boy Jadi Bucin
31 Bab 31. Senjata Makan Tuan
32 Bab 32. Bertemu Junet
33 Bab 33. Kerjaan Baru Junet
34 Bab 34. Pasar Malam
35 Bab 35. Pertemuan Bagus dan Boy
36 Bab 36. Cincin Berlian Untuk Ibu dan Wika
37 Bab 37. Malam Panas
38 Bab 38. Makan Malam yang Berkesan
39 Bab 39. Marsha Mulai Beraksi
40 Bab 40. Tertangkap
41 Bab 41. Hadiah Buat Marsha
42 Bab 42. Rencana Rio
43 Bab 43. Tragedi Pulang Sekolah
44 Bab 44. Masuk Rumah Sakit
45 Bab 45. Jiwa Persahabatan Kevin
46 Bab 46. Sahabat Sejati
47 Bab 47. Kedatangan Boy
48 Bab 48. Kesedihan Maya
49 Han 49. Kedatangan Eksa
50 Bab 50. Kecemburuan Boy
51 Bab 51. Masuk Perangkap
52 Bab 52. Pengakuan Jarot
53 Bab 53. Penyerangan Markas Fuso
54 Bab 54. Kejutan Untuk Wika
55 Bab 55. Bermalam Di Rumah Maya
56 Bab 56. Dijemput Boy
57 Bab 57. Difitnah
58 Bab 58. Hamil
59 Bab 59. Minta Pertanggung Jawaban
60 Bab 60. Keributan Di Sekolah
61 Bab 61. Usaha Bunuh Diri
62 Bab 62. Menjenguk Maya
63 Bab 63. Markas Diserang
64 Bab 64. Diculik
65 Bab 65. Persiapan Tempur
66 Bab 66. Ditawan Mùsuh
67 Bab 67. Pertempuran
68 Bab 68. Mengejar Fuso
69 Bab 69. Hancurnya Villa
70 Bab 70. Pengejaran
71 Bab 71. Meninggalkan Pulau Terpencil
72 Bab 72. Rencana Aborsi
73 Bab 73. Aborsi
74 Bab 74. Melarikan Diri
75 Bab 75. Dirawat
76 Bab 76. Kedatangan Mama dan Papa
77 Bab 77. Boy Diculik
78 Bab 78. Kemarahan Rio
79 Bab 79. Nafas Terakhir Rio
80 Bab 80. Operasi Kedua Maya
81 Bab 81. Kepergian Maya
82 Ban 82.Persiapan Pernikahan
83 Bab 83. Ditembak
84 Bab 84. Rencana Bertemu
85 Bab 85. Negosiasi Cinta
86 Bab 86. Jadian
87 Bab 87. Merayu Mami
88 Bab 88. Janji Bertemu Mas Bagus
89 Bab 89. ACC dari Mas Bagus
90 Bab 90. Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. Di Kantin Sekolah
2
Bab 2. Pulang Latihan Pramuka
3
Bab 3. Kecemburuan Maya
4
Bab 4. Ujian Bantara
5
Bab 5. Malam Ta'aruf
6
Bab 6. Tragedi Senam Pagi
7
Bab 7. Posko 1
8
Bab 8. Posko 2
9
Bab 9. Posko 3
10
Bab 10. Renungan Malam
11
Bab 11. Misteri Telur Gosong
12
Bab 12. Pendekar Tomboy
13
Bab 13. Kehadiran Maya
14
Bab 14. Sayonara
15
Bab 15. Gangguan Si Tengil
16
Bab 16. Minggu Mesra
17
Bab 17. Guru Baru
18
Bab 18. Tamu Bapak
19
Bab 19. Perubahan Boy
20
Bab 20. Tadabur Alam
21
Bab 21. Kemarahan Maya
22
Bab 22. Sampai di Puncak
23
Bab 23. Sunset
24
Bab 24. Dendam Maya Membara
25
Bab 25. Rencana Jahat Maya
26
Bab 26. Penyesalan Andin Sang Resepsionis
27
Bab 27. Bukan Gadis Sembarangan
28
Bab 28. Kepanikkan Trio Gondrong
29
Bab 29. Kecewa pada Trio Gondrong
30
Bab 30. Boy Jadi Bucin
31
Bab 31. Senjata Makan Tuan
32
Bab 32. Bertemu Junet
33
Bab 33. Kerjaan Baru Junet
34
Bab 34. Pasar Malam
35
Bab 35. Pertemuan Bagus dan Boy
36
Bab 36. Cincin Berlian Untuk Ibu dan Wika
37
Bab 37. Malam Panas
38
Bab 38. Makan Malam yang Berkesan
39
Bab 39. Marsha Mulai Beraksi
40
Bab 40. Tertangkap
41
Bab 41. Hadiah Buat Marsha
42
Bab 42. Rencana Rio
43
Bab 43. Tragedi Pulang Sekolah
44
Bab 44. Masuk Rumah Sakit
45
Bab 45. Jiwa Persahabatan Kevin
46
Bab 46. Sahabat Sejati
47
Bab 47. Kedatangan Boy
48
Bab 48. Kesedihan Maya
49
Han 49. Kedatangan Eksa
50
Bab 50. Kecemburuan Boy
51
Bab 51. Masuk Perangkap
52
Bab 52. Pengakuan Jarot
53
Bab 53. Penyerangan Markas Fuso
54
Bab 54. Kejutan Untuk Wika
55
Bab 55. Bermalam Di Rumah Maya
56
Bab 56. Dijemput Boy
57
Bab 57. Difitnah
58
Bab 58. Hamil
59
Bab 59. Minta Pertanggung Jawaban
60
Bab 60. Keributan Di Sekolah
61
Bab 61. Usaha Bunuh Diri
62
Bab 62. Menjenguk Maya
63
Bab 63. Markas Diserang
64
Bab 64. Diculik
65
Bab 65. Persiapan Tempur
66
Bab 66. Ditawan Mùsuh
67
Bab 67. Pertempuran
68
Bab 68. Mengejar Fuso
69
Bab 69. Hancurnya Villa
70
Bab 70. Pengejaran
71
Bab 71. Meninggalkan Pulau Terpencil
72
Bab 72. Rencana Aborsi
73
Bab 73. Aborsi
74
Bab 74. Melarikan Diri
75
Bab 75. Dirawat
76
Bab 76. Kedatangan Mama dan Papa
77
Bab 77. Boy Diculik
78
Bab 78. Kemarahan Rio
79
Bab 79. Nafas Terakhir Rio
80
Bab 80. Operasi Kedua Maya
81
Bab 81. Kepergian Maya
82
Ban 82.Persiapan Pernikahan
83
Bab 83. Ditembak
84
Bab 84. Rencana Bertemu
85
Bab 85. Negosiasi Cinta
86
Bab 86. Jadian
87
Bab 87. Merayu Mami
88
Bab 88. Janji Bertemu Mas Bagus
89
Bab 89. ACC dari Mas Bagus
90
Bab 90. Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!