Sore itu sepulang latihan Pramuka, Wika bersama kedua sahabatnya Sari dan Shinta sedang duduk-duduk di halte menunggu bus sekolah datang untuk mengantarkan mereka pulang.
Mereka bertiga tampak sangatlah gembira. mereka bersendau gurau penuh dengan canda dan tawa.
"Eh, guys minggu depan kita jadi ikut ujian Bantara kan ya?" Tanya Sari.
"Iya jelas ikut duong....Masa iya nggak!" Jawab Wika.
"Eh, saat ujian Bantara besok kan pesertanya seluruh anggota sangga sekecamatan kan ya?" Tanya Shinta.
"Iya, betul tuh. Pasti seru banget." Tambah Sari.
"So pasti tuh. Pasti banyak cowok-cowok nya juga kan ya? Semoga ketemu yang guanteng deh....he..he..." Shinta mulai menghayal.
"Iya, smoga aku juga kecantol satu aja ya Allah...." Sari pun menyusul Shinta hanyut dalam lamunan.
"Hedeeeeeehhh.....korban-korban sinetron ya gini nih! Belum apa-apa sudah menghayal kemana-mana. Bangun guys, kita hidup di alam nyata, bukan alam hayalan tahu....!" Ucap Wika sambil mencubit pipi Sari dan Shinta.
"Auuwww.....sakit tahu!" Jerit Sari.
"Wikaaaa...!!!" Teriak Sari dan Shinta bersamaan.
"Sudah bangun dari mimpinya guys? Gimana, dunia nyata tak seindah dunia hayalan ya? Ha...ha..." Ledek Wika pada kedua sahabatnya itu.
"Sekali-kali menghayal yang indah kan gak ada salahnya Ka!" Protes Sari.
"Iya Ka, kalau banyak cowok gantengnya kan lumayan buat cuci mata." Tambah Shinta.
"Kalau matamu kotor, nanti kerumah aja Shin, bakal tak bantu cuciin sampai bersih. Kebetulan dirumahku banyak detergen, dijamin hasilnya bakal bersih dan wangi." Celetuk Wika.
"Wikaaaaa......."Teriak Sari dan Shinta bersamaan.
"Kalau lagi melotot gitu mata kalian lebih seram dari pada mata Mbak Kunti deh!" Seloroh Wika.
"Shin, sepertinya sudah waktunya kita kasih pelajaran pada sahabat kita satu ini deh!"
"Iya, betul kamu Ri, ayo kita kasih hadiah yang paling manis." Tambah Shinta.
"Waduuuuh..... sepertinya situasi sudah gak aman lagi nih! Mendingan aku kabuuuuuurrr....."
Wika langsung kabur meninggalkan kedua sahabatnya yang sudah siap dengan kedua tangannya untuk menggelitiki Wika. Wika paling anti dikelitik, bisa-bisa bakal ketawa seharian.
"Dia kabur Shin, ayo kejaaaaarr...."Seru Sari.
"Siaaaap, ayo hajaaaarrr". Jawab Shinta.
Mereka bertiga seketika berkejaran, seperti layaknya anak-anak SD sedang main kejar-kejaran.
Tanpa mereka bertiga sadari, sedari tadi ada tiga orang cowok ganteng sedang memperhatikan mereka. Mereka adalah Boy, Arman dan Dani.
Boy adalah siswa kelas XII. Dia adalah anak seorang pengusaha sukses sekaligus menjadi donatur tetap di sekolahnya. Apapun yang Boy inginkan tak pernah ada kata penolakan. Semua pasti bisa didapatkannya. Dengan wajahnya yang tampan dan hidungnya yang mancung, serta postur tubuhnya yang gagah dan atletis membuat Boy menjadi idola para gadis-gadis di sekolahnya.
Hampir semua gadis bersimpati dan berlomba-lomba dengan berbagai cara untuk bisa menjadi pacar Boy. Kecuali Wika. Mungkin hanya Wika yang sama sekali tak tertarik pada Boy.
Bagi Wika, Boy adalah sosok cowok play boy yang selalu mempermainkan perempuan. Karena ketampanan dan juga anak orang kaya, maka Boy bisa bersikap sesuka hati pada orang lain. Hal ini lah yang membuat Wika merasa jijik dan tak suka pada Boy. Sehingga ketika bertemu Boy, Wika akan bersikap cuek dan tak perduli sama sekali.
Arman dan Dani adalah siswa satu kelas dengan Boy, yang sangat setia setiap saat pada Boy. Selain menjadi sahabat, mereka adalah ajudan yang ditugaskan orang tua Boy untuk selalu menjaga dan melindungi Boy. Bahkan mereka rela mengorbankan nyawa mereka sebagai taruhannya.
"Ternyata manis dan asyik juga tuh cewek ya..." Gumam Boy yang didengar oleh kedua sahabatnya itu.
"Dia itu jinak-jinak merpati Boy. Kelihatannya gampang tapi sangat susah untuk ditaklukkan." Celetuk Arman.
"Begitukah?" Tanya Boy.
"Betul itu Boy, mau bukti? kemarin si Arman hampir dpatahinkan tangannya sama tu cewek. Tu artinya dia bukanlah cewek gampangan." Jelas Dani yang kemudian dianggukkan oleh Arman sambil beringsut malu karena berhasil dipermalukan oleh seorang cewek.
"Mau bukti lagi Boy, ayo aku tunjukkan!" Ucap Dani sambil melangkah mendekati Wika cs.
"Eh, kamu mau ngapain Dan?" Tanya Arman.
"Ah, kau lihat sajalah nanti." Jawab Dani sambil terus berjalan mendekati Wika cs.
Disaat Wika, Sari dan Shanti bersendau gurau bertiga, tiba-tiba muncul Dani didepan mereka.
"Hai...." Sapa Dani.
"Hai juga Dani..." Balas Sari.
"Kalian lagi ngapain nih?" Tanya Dani.
"Menurut Lu???" Ketus si Wika.
"Ah, galak sekali....atuuut..." Ledek Dani pada Wika.
"Boleh ikut gabung?" Tiba-tiba Boy muncul.
"Woouuww.....Boy ? Boleh-boleh jawab Shinta dan Sari serentak yang langsung mendapat pelototan mata Wika.
"Maaf, tapi kami gak bisa. Kami sibuk. Permisi !" Tolak Wika sambil menarik tangan kedua sahabatnya untuk pergi meninggalkan tempat itu.
"Cewek aneh!" Celetuk Boy.
"Iya Boy. Pada kenyataannya semua cewek tergila-gila padamu, tapi kenapa cewek yang satu ini justru tampak sangat membencimu Boy." Kata Dani.
"Maksudmu?" Tanya Boy.
"Kamu gak lihat barusan? Dia tampak begitu membencimu Boy! Dia gak suka dengan kehadiranmu!" Jelas Dani.
"Tapi cewek itu semakin terlihat manis dan menggemaskan saat marah gitu..." Boy tampak senyum-senyum sendiri.
"Kamu gak marah dicuekin sama Wika Boy?" Tanya Arman.
"Iya, hari ini hari apa sih ya? Tumben-tumbennya seorang Boy santai aja diperlakukan begitu sama seorang cewek? Dikacangin begitu?" Dani pun ikut heran melihat sikap sahabatnya ini.
Arman dan Dani masih merasa heran dengan sikap Boy, karena biasanya seorang Boy tak pernah mau terima suatu penolakkan dari siapapun.
Sementara itu Boy malah asyik larut dalam lamunannya sendiri.
"Eh, Boy malah melamun. Jangan-jangan kamu mulai suka Wika ya?" Tebak Arman.
"Siapa namanya? Wika?" Tanya Boy.
"Iya Wika. Kamu suka dia ya?" Dani ikut bertanya.
"Aku tak tahu, bisa iya bisa juga gak. Yang pasti aku semakin penasaran sama tu cewek. Sikapnya hari ini akan dia bayar mahal saat ujian Bantara minggu depan." Ucap Boy sambil tersenyum penuh kemenangan.
Karena bagaimanapun juga Boy adalah seorang Laksana. Jadi dia pun akan ikut andil dalam menguji para sangga yang akan naik ketingkat Bantara. Termasuk juga dengan Wika.
"Kamu mau ngerjain Wika saat ujian itu Boy?" Tanya Arman.
"Menurutmu?? Bukan Boy namanya jika tak bisa menaklukkan tu cewek. Siapa tadi namanya?" Tanya Boy.
"Wika, namanya Wika Boy." Jawab Dani.
"Ya, Wika tunggu saja pembalasanku minggu depan....he...he....Kau tak akan bisa lari lagi dariku! Belum tahu dia siapa Boy yang sebenarnya." Ancam Boy.
"Iya belum tahu dia pesona Boy sang penakluk cewek." Tambah Dani.
Mereka bertiga kompak langsung tertawa bersama.
"Ah kalian bisa aja. Aku cuma penasaran aja sama tu cewek!" Kata Boy sambil tersenyum penuh arti.
Tak lama kemudian Boy, Arman dan Dani segera masuk ke mobil mewah nya Boy dan segera meluncur meninggalkan tempat itu.
* * * * *
Mohon dukungannya dan jangan lupa tinggalkan komentarnya ya Kakak, agar Author lebih semangat lagi dalam menulis cerita ini.
Terimakasih...🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dwi Rasuan
kereeen,,, ditunggu kelanjutannya. 👍 goodluck Thor
2023-09-11
1
Sae Fudin
Bagus Thor. Ayo semangat !! Aku mendukungmu selalu.
2023-08-29
1
Elain
Dekat dengan tokoh utama.
2023-08-26
1