Dipagi yang cerah ini Wika, Sari, Shinta dan para anggota sangga yang lainnya sudah berkumpul didepan sekolah. Mereka akan melaksanakan ujian Bantara yang akan dilaksanakan di SMA tetangga yang lumayan jauh dari rumah. Para anggota sangka masih menunggu bus yang akan mengantarkan mereka ke tempat ujian akan dilaksanakaan.
"Sudah siap ujian Ka? Hari ini kau tampak cantik banget Ka." Puji Sari.
Hari ini Wika memang terlihat anggun sekali dengan seragam Pramukanya. Rambut panjangnya sepinggang digerai indah, dengan kepang kecil disisi kanan dan kirinya. Sehingga banyak mata yang tertuju padanya. Terutama para cowok.
"Ah, kamu bisa aja Sar, emang biasanya aku gak cantik ya?"Tanya Wika.
"Biasanya kamu cantik Ka, tapi hari ini kamu terlihat lebih cantik dan anggun.
Biasanya kan tampil tomboy....Ha...ha...". Ledek Shinta yang membuat Wika meringis.
"He..he...Aku tomboy ya?" Tanya Wika.
"Bangeeeeeeettt....!" Jawab Sari dan Shinta bersamaan yang membuat mereka tertawa bersama.
Tak lama kemudian seluruh sangga dipersilahkan naik ke bus sekolah karena akan segera diberangkatkan ketempat tujuan. Setelah semua siap, bus sekolah segera meluncur dengan gagahnya.
"Eh, denger-denger katanya si Boy ikut dalam team penguji kita ya?" Tanya Rere.
"Iya, yang aku dengar juga begitu." Jawab Risa.
"Wah......bakal seru dong ujian kita nanti kalau ada Boy." Seru Tia.
Sepanjang perjalan para cewek tampak semangat. Boy tetap menjadi topik utamanya.
"Ka, denger gak tuh si Boy katanya ikut menjadi team penguji kita lho!" Kata Sari.
"Apa??!! Kenapa musti dia sih??!! Kayak gak ada yang lain aja!!" Protes Wika.
"Seru tahu kalau ada dia mah... Gauantengnya itu lhooo....gak ketulungan bener! Iiih.....jadi gak sabaran segera sampai tempat tujuan." Seru Sari.
"Dasar bucin tengil!" Gerutu Wika.
"Eh, kenapa aku yang tengil?" Tanya Sari.
"Ya jelaslah, orang yang tergila-gila sama cowok tengil namanya ya bucin tengil juga lah! Parah! Segitu terobsesinya sama si tengil itu. Heran aku, apa lah bagusnya dia. Hedeeeeeehh?!!" Wika begitu ilfeelnya.
"Aku heran deh sama kamu Ka, sebenernya kamu tu normal gak sih, masa sama cowok guanteng, pintar dan tajir kau tak tertarik sama sekali??" Kata Shinta.
"Iya aneh! Jangan-jangan kamu sukanya sama cewek ya? Ih....jadi ngeri deh !" Seronoh Sari.
"Sembarangan! Aku juga masih normal lah. Cuma aku paling ilfeel sama si tengil itu. Cowok murahan! Gonta ganti cewek, sok ganteng, sombong, sok paling segalanya aja! Dikira didunia ini dia sudah yang paling nomor satu apa!! Amit-amit deh!!"
"Kalau kalian mau cari cowok, sebaiknya jangan cari cowok macam si tengil itu. Cowok kayak dia mah gak akan bisa setia dengan satu cewek tahu! Lihat aja gaya nya, sok yes begitu! Emangnya kalian mau jadi pacar dia trus selalu diselingkuhin? Atau kalau sudah bosan, kalian ditinggal begitu aja? Sayangi diri kita sobat, jangan sampai jadi korban si tengil itu. Ok!"
Jelas Wika panjang lebar berusaha membuka pikiran kedua sahabatnya itu. Sari dan Shinta hanya diam. Dalam hati mereka membenarkan juga kata-kata Wika barusan.
Suasana dalam bus sangat ramai. Semua sangga sibuk dengan obrolan mereka masing-masing. Hingga tak terasa mereka tiba ke tempat tujuan.
Setelah situasi aman, mereka segera turun dari bus dan berbaris dihalaman sekolah. Disana sudah ramai juga dengan para peserta dari daaerah lain. Setelah rapi, mereka segera melaksanakan upacara pembukaan ujian Bantara yang dipimpin langsung oleh Bpk Budi selaku Kombes Pol dari kecamatan Karang Tengah. Upacara berjalan dengan lancar.
Beberapa saat kemudian para sangga mendirikan tendanya masing-masing. Satu sekolah terdiri dari dua sangga putra dan dua sangga putri. Setiap regu terdiri dari 10 sangga.
Para sangga sudah terlatih dalam mendirikan tenda. Dalam mendirikan tenda, mereka hanya diberi waktu selama 10 menit saja dan semua bisa dilakukan tepat waktu.
Karena sudah cukup terlatih, waktu 10 menit bukalah rintangan yang berarti buat mereka. Tendanpun selesai didirikan tepat waktu. Setelah selesai pendirian tenda, mereka dipersilahkan makan siang dan istirahat sebentar. Karena setelah Dzuhur akan segera dilaksanakan ujian kenaikan tingkat Bantara.
Para panitia segera menyiapkan dan menyusun segala keperluan ujian.
"Sandi, gimana persiapannya sudah bereskah?" Tanya Kak Arya sebagai pembina penanggung jawab utamanya.
"Siap Kak. Semua sudah dipersiapkan dengan rapi." Jawab Sandi.
"Bagus! Setelah sholat Dzuhur segera laksanakan ujian yang pertama." Perintahnya.
"Siap Kak!" Jawab Sandi.
Sandi adalah ketua panitia pelaksana, dimana semua persiapan pelaksanaan adalah menjadi tanggung jawabnya.
Setelah Isoma, semua sangga dipersilahkan untuk memasuki ruangan yang sudah dipersiapkan untuk melakukan ujian yang pertama yaitu ujian tulis. Disini semua sangga diuji kemampuan mereka dalam memahami dan mengerti akan ilmu kepramukaan. Terdiri dari 100 soal ujian yang harus dijawab dengan benar.
Tujuan diadakannya kegiatan Bantara Pramuka adalah untuk mengembangkan persaudaraan dan persatuan. Kegiatan yang bersifat kreatif, reaktif, Inovatif dan produktif yang mengarah kepada kemampuan untuk mandiri dalam kehidupan.
Dua jam sudah berlalu. Para penegak sudah menyelesaikan tugas pertamanya dengan baik. Mereka dipersilahkan untuk istirahat sebentar. Para sangga memanfaatkan ini untuk jajan, duduk-duduk, ada juga yang saling berkenalan dengan para sangga dari sekolah lain, dan lain sebagainya.
Waktu sholat Ashar sudah tiba, para sangga dipersilahkan untuk melaksanakan sholat berjamaah dimasjid sekolah. Semua berjalan dengan lancar dan khidmat. Setelah sholat Asar, mereka lanjutkan dengan acara masak-memasak ditenda masing-masing.
"Ratih, tolong ambilkan pisau itu dong." Pinta Sari.
"Ini Sar" Jawab Ratih. "Sore ini kita mau masak apa ya teman-teman?" Tanya Risa.
"Nasi, kering tempe, telur balado dan tumis kacang campur udang." Jawab Sari.
"Waouuuww....menu yang mantap dmakan disaat perkemahan begini." Seru Dian.
"Eh, Wika, Rani, Shinta dan Lusi pada kemana ya, ko gak ada?" Tanya Sari.
"Mereka sedang mengambil air." Jawab Risa.
Mereka saling bekerja sama dalam memasak makanan. Shinta dan Risa adalah jago masak. Jadi semua dilakukan menurut instruksi mereka berdua.
Sementara itu Wika, Rani, Shinta dan Lusi dengan membawa beberapa ember sedang menuju tempat mengambil air yang sudah disiapkan.
"Segitu ramainya guys. Musti ngantri nih..." Kata Rani.
"Iya, begitulah. Namanya juga orang banyak jadi ya musti ngantri." Jawab Wika.
Mereka pun dengan sabar menunggu antrian.
"Hai....boleh kenalan gak? Namaku Riko." Kata seorang cowok yang juga mengantri air dsitu.
"Oh, boleh...namaku Rani. Ini teman-temanku. Yang ini namanya Wika, ini Shinta dan yang ini Lusi." Kata Rani.
"Kalian dari SMA mana?" Tanya Riko."
"Kami dari SMA Unggulan." Jawab Sari.
"Wah.....senang bisa kenal dengan anak-anak SMA Unggulan yang terkenal pintar-pintar siswanya itu." Riko memuji.
"Ah, itu terlalu berlebihan. Kami biasa-biasa aja ko, sama seperti yang lain." Ucap Wika merendah.
"Benarkah? Tapi yang kami tahu anak-anak SMA Unggulan memang banyak yang berprestasi bahkan sampai tingkat nasionalnya." Kata Roni yang baru saja datang.
"Namaku Roni, aku adalah teman Riko. Kami dari SMA Bahagia." Tambahnya lagi.
Tak berapa lama mereka tampak akrab dengan saling menceritakan sekolah masing-masing. Hingga tibalah giliran mereka mengambil air. Setelah mendapatkan air mereka berpisah untuk kembali ketenda mereka masing-masing yang memang agak berjauhan. Karena tenda peserta putra dan putri dipisah.
* * * * *
Mohon dukungannya terus ya Kakak. Terimaksih sudah setia membaca ceritaku ini.
Mohon untuk meninggalkan komentarnya juga ya Kakak, agar aku lebih semangat lagi untuk selalu update cerita berikutnya. Terimakasih....🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Dwi Rasuan
kereeen...., lanjutkan thor
2023-09-11
2