Bab 3. Kecemburuan Maya

Bel istirahat berbunyi dengan nyaringnya seolah-olah memanggil anak-anak untuk segera keluar dari kelasnya masing-masing.

Maya tampak sangat bersemangat sekali.

"Ayo guys kita cari pangeran pujaanku. " Kata Maya mengajak Mira dan Clara.

"Ah, paling-paling juga dia lagi bersama cewek-cewek lain May." Jawab Clara.

"Hus! Bicara apa kamu. Boy hanya milikku tahu! Gak ada cewek lain yang boleh dekat sama Boy! Ngerti!" Bentak Maya pada teman-temannya.

Maya adalah cewek materialistis yang sangat mencintai Boy. Apapun akan dilakukannya demi mendapatkan cinta nya Boy. Semua kemauannya harus dipenuhi.

Orang tua Maya adalah pengusaha sukses yang juga menjadi donatur tetap di sekolahnya.

Dari kecil Maya biasa dimanjakan dengan harta kekayaan yang melimpah. Tak pernah kekurangan suatu apapun. Semua keinginannya serba terpenuhi. Hal ini membuat Maya tumbuh menjadi gadis yang angkuh, sombong dan suka merendahkan orang lain. Terutama pada orang-orang level menengah kebawah.

Maya bersama Mira dan Clara berjalan mendekati kantin. Mereka bertiga sibuk mencari sosok Boy di setiap sudut kantin. Tapi mereka tak menemukannya.

"Boy kemana ya, ko gak ada di kantin?" Tanya Clara.

"Iya ya, Boy kemana? Tumben banget gak ada di kantin saat jam istirahat begini." Gerutu Maya.

"Apa mungkin berada di lapangan basket May?" Saran Mira.

"Ayo kita cari kesana." Ajak Maya.

Mereka bertiga pun bergegas meninggalkan kantin menuju ke lapangan basket. Tetapi di sana pun mereka tak menemukan sosok Boy.

"Iiihh.....Boy kemana sih? Awas aja kalau ada cewek yang coba-coba ngerebut Boy dariku." Maya mulai emosi.

"Kita cari ketempat lain!" Perintah Maya pada kedua sahabatnya yang selalu dilaksanakan dengan sepenuh hati.

Sementara itu didalam perpustakaan, terlihat Wika, Sari dan Shinta sedang asyik membaca buku. Wika sangat suka membaca buku. Makanya dijuluki si kutu buku. Hal ini membuat Wika mempunyai wawasan yang luas tentang berbagai hal. Banyak ilmu pengetahuan yang didapatnya dengan sering membaca buku.

"Ka, kami laper. Kita ke kantin dulu yuk...!" Ajak Sari.

"Iya Ka, aku juga laper nih... Yuk ah kita makan dulu." Tambah Shinta.

"Kalian berdua pergi ke kantin aja sana guys. Aku gak lapar ko....Aku tunggu disini aja sambil menyelesaikan buku ini ya....." Jawab Wika sambil memperlihatkan satu buku yang dibacanya.

"Kamu gak apa-apa kami tinggal ke kantin Ka?" Tanya Sari.

"Santai aja lagi guys. Aku akan selalu aman. Gak ada yang doyan padaku guys, jadi gak perlu dikhawatirin.... Dijamin aammmaaan pokoknya..He...he..." Jawab Wika.

Wika memang paling bisa membuat orang lain tertawa. Kemudian Sari dan Shinta pun berangkat ke kantin untuk sarapan.

Dalam perjalanan ke kantin, Sari dan Shinta bertemu dengan Boy cs yang sedang duduk-duduk santai di taman.

"Eh, Sari kalian mau kemana?" Tanya Dani.

"Eh...Three handsome, kami mau ke kantin." Jawab Sari.

"Lho mana si cewek jutek itu ya? Ko gak bersama kalian?" Tanya Boy.

"Cewek jutek?" Shinta balik bertanya.

"Iya, yang biasa bersama kalian itu." Tambah Arman.

"Maksudmu Wika y?" Balas Sari.

"Iya, siapa lagi? Cuma dia kan cewek jutek di dunia ini." Kata Arman.

"Eh, kamu jangan sembarangan ya! Awas berani macam-macam sama Wika!" Ancam Sari.

"Dimana dia, kok gak bersama kalian?" Tanya Boy.

"Mau tahu aja apa mau tahu banget??" Ledek Shinta.

"Ayolah tinggal kasih tahu aja kenapa sih ya?" Bujuk Dani.

"Wika lagi di perpus. Sudah ah kami mau ke kantin..Sudah laper!" Ucap Shinta sambil berlalu.

"Aku mau ke perpustakaan. Kalian pergilah makan sana." Ucap Boy.

"Yang bener Boy? Agaknya sudah ada tanda-tanda asmara nih...." Ledek Arman.

"Gak usah sok tahu. Sudah pergi sana!" Perintah Boy.

"Ayok ah Man, kita makan. Biarin aja Boy dengan si cewek jutek itu." Ucap Dani sambil terkekeh lalu pergi ke kantin.

Sementara itu Maya bersama kedua sahabatnya masih saja sibuk mencari Boy. Mereka sudah berkeliling kemana-mana tapi tidak menemukan Boy. Akhirnya mereka beristirahat di taman samping sekolah sambil menikmati jus kesukaan mereka.

"Sial, capek banget!" Keluh Mira.

"Iya, kakiku sampai pegel-pegel nih." Tambah Clara sambil memijit-mijit kakinya.

"Eh, kenapa gak kamu telpon aj May?" Saran Mira.

"Iya ya....betuuul. Kenapa gak kepikiran dari tadi ya?" Keluh Maya.

Kemudian Maya mengeluarkan ponselnya, lalu memencet beberapa nomor.

"Tuuuuuuuuuuuuuutttt........ Tuuuuuuuuuuuutttt.........." Suara dering diponsel Maya.

"Gimana May?" Tanya Clara.

"Gak diangkat coba! Lagi sibuk apa sih dia?!" Maya emosi.

Beberapa kali Maya menelpon, tapi tak ada tanggapan dari Boy. Hal ini membuat Maya semakin marah dan kesal pada Boy.

Sementara itu diperpusatakaan, Wika sudah selesai membaca bukunya. Kemudian Wika berjalan diantara rak buku untuk mencari buku berikutnya.

"Heemmmmm.......mana ya?" Wika bergumam sendiri.

"Nah....ini dia!" Wika menunjuk buku yang dicarinya. Dengan semangat Wika mengambil buku itu.

Tetapi tiba-tiba ada tangan seseorang yang juga mengambil buku yang sama.

"Hei.....aku sudah duluanlah...." Kata Wika.

"Aku yang lebih dulu lah!" Jawabnya santai.

"Kamu!" Tunjuk Wika.

"Iya, aku. Kenapa?"

"Ini punyaku. Aku duluan yang ambil" Kata Wika.

"Ini punya perpuslah ! Aku juga berhak untuk membacanya." Jawab Boy lagi.

"Dasar cowok tengil!" Kata Wika langsung pergi meninggalkan Boy dan kembali duduk di bangkunya.

Boy pun mengikuti duduk disebelahnya. Wika seketika pindah ke bangku di sebelahnya. Boy pun mengikutinya lagi.

"Kamu gak usah reseh deh Tengil! Kan masih banyak bangku yang kosong, ngapain musti deket-deket ha!" Kata Wika dengan cemberut.

"Bebas aja dong mau duduk dimana. "Dasar tengil" Ucap Wika kemudian berdiri lalu pergi meninggalkan tempat itu.

"Tunggu..." Panggil Boy. Tapi Wika tak memperdulikannya.

Wika tetap meninggalkan Boy. Dengan berjalan sambil setengah berlari, Wika keluar perpustakaan. Boy mengejarnya. Tetapi Wika sudah menghilang.

"Cepat sekali jalannya tu cewek." Gerutu Boy.

Wika sudah jauh meninggalkan perpustakaan.

Ditengah jalan, tanpa sengaja, bertabrakan dengan Maya yang saat itu sedang sibuk memainkan handphonenya memanggil seseorang.

"Auuuwwwwwwww.......kampret! Sakit tahuuu!" Teriak Maya marah.

"Maaf....maaf..... Aku tak sengaja. Maaf.."

Wika merasa bersalah.

"Heeiii......gak punya mata apa kamu!! Dasar cewek cupu!! Bentak Maya.

"Maaf , tadi aku buru-buru." Ucap Wika.

Tak berapa lama, dari kejauhan datanglah Boy sambil berlari-lari mengejar Wika. Dengan segera Wika pergi meninggalkan tempat itu.

"Heiiiii.....mau kemana kamu! Urusan kita belum selesai! Dasar cewek cupu! Awas kamu ya!" Maya tak henti-hentinya mengumpat pada Wika.

Tak berapa lama kemudian sampailah Boy ditempat itu.

"Eh Boy, dari mana saja kamu? Dari tadi aku telponi gak diangkat-angkat!" Oceh Maya.

"Huh......." Boy tarik nafas karena habis berlarian mengejar Wika.

"Kamu kenapa sih Boy?? Kenapa pula kamu ngos-ngosan begitu ya?" Cerocos Maya.

"Jangan bilang kamu lagi ngejar cewek cupu itu Boy! " Tuduh Mira.

"Iya, sepertinya Boy lagi ngejar si cupu itu deh!" Tambah Clara.

"Apa itu benar Boy? " Tanya Maya penuh cemburu.

Boy cuek saja sambil mengangkat tangan kirinya, dia pergi meninggalkan mereka. Hal ini membuat Maya semakin emosi dan cemburu karena Boy terlihat peduli pada Wika.

"Awas kau cewek cupu! Tunggu pembalasanku! Terlalu lama tidurmu, hingga berani bermimpi mau ambil Boy dariku! Lihat aja nanti akan kubuat kau menyesal sudah berani mendekati Boy ku." Serapah Maya penuh dengan kebencian pada Wika.

* * * * *

Mohon terus dukungannya ya pemirsaku sayang...

Jangan bosan-bosan untuk selalu dukung aku ya...

Dengan tinggalkan like dan komentar terbaikmu!

Agar aku lebih semangat lagi untuk update kelanjutan cerita ini... Terimakasih....🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Dwi Rasuan

Dwi Rasuan

Goods👍 lanjutkan thor

2023-09-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Di Kantin Sekolah
2 Bab 2. Pulang Latihan Pramuka
3 Bab 3. Kecemburuan Maya
4 Bab 4. Ujian Bantara
5 Bab 5. Malam Ta'aruf
6 Bab 6. Tragedi Senam Pagi
7 Bab 7. Posko 1
8 Bab 8. Posko 2
9 Bab 9. Posko 3
10 Bab 10. Renungan Malam
11 Bab 11. Misteri Telur Gosong
12 Bab 12. Pendekar Tomboy
13 Bab 13. Kehadiran Maya
14 Bab 14. Sayonara
15 Bab 15. Gangguan Si Tengil
16 Bab 16. Minggu Mesra
17 Bab 17. Guru Baru
18 Bab 18. Tamu Bapak
19 Bab 19. Perubahan Boy
20 Bab 20. Tadabur Alam
21 Bab 21. Kemarahan Maya
22 Bab 22. Sampai di Puncak
23 Bab 23. Sunset
24 Bab 24. Dendam Maya Membara
25 Bab 25. Rencana Jahat Maya
26 Bab 26. Penyesalan Andin Sang Resepsionis
27 Bab 27. Bukan Gadis Sembarangan
28 Bab 28. Kepanikkan Trio Gondrong
29 Bab 29. Kecewa pada Trio Gondrong
30 Bab 30. Boy Jadi Bucin
31 Bab 31. Senjata Makan Tuan
32 Bab 32. Bertemu Junet
33 Bab 33. Kerjaan Baru Junet
34 Bab 34. Pasar Malam
35 Bab 35. Pertemuan Bagus dan Boy
36 Bab 36. Cincin Berlian Untuk Ibu dan Wika
37 Bab 37. Malam Panas
38 Bab 38. Makan Malam yang Berkesan
39 Bab 39. Marsha Mulai Beraksi
40 Bab 40. Tertangkap
41 Bab 41. Hadiah Buat Marsha
42 Bab 42. Rencana Rio
43 Bab 43. Tragedi Pulang Sekolah
44 Bab 44. Masuk Rumah Sakit
45 Bab 45. Jiwa Persahabatan Kevin
46 Bab 46. Sahabat Sejati
47 Bab 47. Kedatangan Boy
48 Bab 48. Kesedihan Maya
49 Han 49. Kedatangan Eksa
50 Bab 50. Kecemburuan Boy
51 Bab 51. Masuk Perangkap
52 Bab 52. Pengakuan Jarot
53 Bab 53. Penyerangan Markas Fuso
54 Bab 54. Kejutan Untuk Wika
55 Bab 55. Bermalam Di Rumah Maya
56 Bab 56. Dijemput Boy
57 Bab 57. Difitnah
58 Bab 58. Hamil
59 Bab 59. Minta Pertanggung Jawaban
60 Bab 60. Keributan Di Sekolah
61 Bab 61. Usaha Bunuh Diri
62 Bab 62. Menjenguk Maya
63 Bab 63. Markas Diserang
64 Bab 64. Diculik
65 Bab 65. Persiapan Tempur
66 Bab 66. Ditawan Mùsuh
67 Bab 67. Pertempuran
68 Bab 68. Mengejar Fuso
69 Bab 69. Hancurnya Villa
70 Bab 70. Pengejaran
71 Bab 71. Meninggalkan Pulau Terpencil
72 Bab 72. Rencana Aborsi
73 Bab 73. Aborsi
74 Bab 74. Melarikan Diri
75 Bab 75. Dirawat
76 Bab 76. Kedatangan Mama dan Papa
77 Bab 77. Boy Diculik
78 Bab 78. Kemarahan Rio
79 Bab 79. Nafas Terakhir Rio
80 Bab 80. Operasi Kedua Maya
81 Bab 81. Kepergian Maya
82 Ban 82.Persiapan Pernikahan
83 Bab 83. Ditembak
84 Bab 84. Rencana Bertemu
85 Bab 85. Negosiasi Cinta
86 Bab 86. Jadian
87 Bab 87. Merayu Mami
88 Bab 88. Janji Bertemu Mas Bagus
89 Bab 89. ACC dari Mas Bagus
90 Bab 90. Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Bab 1. Di Kantin Sekolah
2
Bab 2. Pulang Latihan Pramuka
3
Bab 3. Kecemburuan Maya
4
Bab 4. Ujian Bantara
5
Bab 5. Malam Ta'aruf
6
Bab 6. Tragedi Senam Pagi
7
Bab 7. Posko 1
8
Bab 8. Posko 2
9
Bab 9. Posko 3
10
Bab 10. Renungan Malam
11
Bab 11. Misteri Telur Gosong
12
Bab 12. Pendekar Tomboy
13
Bab 13. Kehadiran Maya
14
Bab 14. Sayonara
15
Bab 15. Gangguan Si Tengil
16
Bab 16. Minggu Mesra
17
Bab 17. Guru Baru
18
Bab 18. Tamu Bapak
19
Bab 19. Perubahan Boy
20
Bab 20. Tadabur Alam
21
Bab 21. Kemarahan Maya
22
Bab 22. Sampai di Puncak
23
Bab 23. Sunset
24
Bab 24. Dendam Maya Membara
25
Bab 25. Rencana Jahat Maya
26
Bab 26. Penyesalan Andin Sang Resepsionis
27
Bab 27. Bukan Gadis Sembarangan
28
Bab 28. Kepanikkan Trio Gondrong
29
Bab 29. Kecewa pada Trio Gondrong
30
Bab 30. Boy Jadi Bucin
31
Bab 31. Senjata Makan Tuan
32
Bab 32. Bertemu Junet
33
Bab 33. Kerjaan Baru Junet
34
Bab 34. Pasar Malam
35
Bab 35. Pertemuan Bagus dan Boy
36
Bab 36. Cincin Berlian Untuk Ibu dan Wika
37
Bab 37. Malam Panas
38
Bab 38. Makan Malam yang Berkesan
39
Bab 39. Marsha Mulai Beraksi
40
Bab 40. Tertangkap
41
Bab 41. Hadiah Buat Marsha
42
Bab 42. Rencana Rio
43
Bab 43. Tragedi Pulang Sekolah
44
Bab 44. Masuk Rumah Sakit
45
Bab 45. Jiwa Persahabatan Kevin
46
Bab 46. Sahabat Sejati
47
Bab 47. Kedatangan Boy
48
Bab 48. Kesedihan Maya
49
Han 49. Kedatangan Eksa
50
Bab 50. Kecemburuan Boy
51
Bab 51. Masuk Perangkap
52
Bab 52. Pengakuan Jarot
53
Bab 53. Penyerangan Markas Fuso
54
Bab 54. Kejutan Untuk Wika
55
Bab 55. Bermalam Di Rumah Maya
56
Bab 56. Dijemput Boy
57
Bab 57. Difitnah
58
Bab 58. Hamil
59
Bab 59. Minta Pertanggung Jawaban
60
Bab 60. Keributan Di Sekolah
61
Bab 61. Usaha Bunuh Diri
62
Bab 62. Menjenguk Maya
63
Bab 63. Markas Diserang
64
Bab 64. Diculik
65
Bab 65. Persiapan Tempur
66
Bab 66. Ditawan Mùsuh
67
Bab 67. Pertempuran
68
Bab 68. Mengejar Fuso
69
Bab 69. Hancurnya Villa
70
Bab 70. Pengejaran
71
Bab 71. Meninggalkan Pulau Terpencil
72
Bab 72. Rencana Aborsi
73
Bab 73. Aborsi
74
Bab 74. Melarikan Diri
75
Bab 75. Dirawat
76
Bab 76. Kedatangan Mama dan Papa
77
Bab 77. Boy Diculik
78
Bab 78. Kemarahan Rio
79
Bab 79. Nafas Terakhir Rio
80
Bab 80. Operasi Kedua Maya
81
Bab 81. Kepergian Maya
82
Ban 82.Persiapan Pernikahan
83
Bab 83. Ditembak
84
Bab 84. Rencana Bertemu
85
Bab 85. Negosiasi Cinta
86
Bab 86. Jadian
87
Bab 87. Merayu Mami
88
Bab 88. Janji Bertemu Mas Bagus
89
Bab 89. ACC dari Mas Bagus
90
Bab 90. Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!