Bab 4. Bertemu Reo

Dengan langkah ragu-ragu, Ella membimbing Roberto melewati lorong-lorong rumah sakit yang penuh dengan pasien dan keluarga yang sedang menunggu. Wajahnya terlihat cemas dan khawatir.

Ketika mereka akhirnya tiba di kamar Reo, suasana hening dan tegang seakan memenuhi udara.

Reo, duduk di ranjang rumah sakit dengan wajah yang pucat dan lemah, tersenyum tipis ketika melihat kedatangan Ella dan seorang pria yang tidak dikenalnya.

"Hai, Ma," sapa Reo dengan suara lemah.

"Hai, Reo," jawab Ella dengan lembut, mencoba menahan emosinya.

"Kenalkan, ini Om Roberto, seseorang yang ingin membantu kita." Ella, memperkenalkan. Roberto pada Reo.

Reo mengangguk perlahan, tetapi matanya penuh pertanyaan saat dia menatap pria yang berdiri di samping Ella.

"Siapa dia, Ma? Apakah dia, temannya Mama?" tanyanya kemudian.

Ella menelan ludah, merasa dadanya berdegup kencang. Dia duduk di kursi dekat ranjang Reo, menggenggam tangannya dengan lembut.

"Reo, ada sesuatu yang ingin Mama katakan padamu. Roberto bukanlah orang asing. Dia adalah ... dia__"

"Aku, ayahmu."

Roberto, justru memotong jawaban Ella yang tidak bisa lancar saat memperkenalkan dirinya sebagai ayah dari Reo.

Wajah Reo beralih antara Ella dan Roberto, ekspresi kebingungan dan kejutan mencampuradukkan pikirannya.

"Ayah? Tapi ... Reo pikir, ayah Reo sudah meninggal."

Roberto, dengan tatapan penuh penyesalan, berbicara untuk pertama kalinya. Menyesali keputusan Ella di masa lalu.

"Aku pernah pergi, Reo, tetapi aku ingin hadir di hidupmu sekarang. Ketika kudengar tentang kondisimu, aku ingin membantu dengan cara apa pun yang aku bisa."

Reo diam sejenak, merenungkan semua informasi yang baru saja dia terima. Setelah beberapa detik, dia akhirnya berkata dengan suara yang ragu-ragu.

"A-ku, aku tidak tahu bagaimana caranya menerima semua ini. Tapi, jika kamu benar-benar ayahku, aku ingin mengenal dengan lebih baik."

Reo adalah anak yang cerdas, sehingga pikirannya sudah melampaui batas usianya yang sebenarnya.

Tatapan mereka bertiga bertemu dalam momen yang sarat emosi. Ella merasa lega karena akhirnya mengungkapkan rahasia yang ia pendam selama ini, sementara Reo dan Roberto mencoba memahami perasaan yang baru saja mereka rasakan.

Keheningan itu akhirnya dipecah oleh suara mesin medis yang digunakan Reo, tetapi ketegangan di dalam hati mereka masih berlanjut, menanti masa depan yang penuh dengan ketidakpastian.

"Jadi, jika kamu ayahku, mengapa kamu tidak pernah ada selama ini? Apa yang membuatmu datang sekarang?" tanya Reo tiba-tiba.

Saat ini mereka berdua duduk di kamar rumah sakit, Reo melihat dengan tajam ke arah Roberto. Sedangkan Ella, sedang pergi ke kantin untuk membeli minuman.

Reo memang anak yang kritis, jadi ada saja pertanyaan yang ia ajukan sehingga Roberto sendiri kewalahan.

Roberto akhirnya menarik napas dalam-dalam, mencoba menemukan kata-kata yang tepat untuk mendapatkan jawaban yang tepat.

"Reo, ada banyak alasan yang membuat ayah dan mama melakukan keputusan yang salah dulu, dan ayah serta mama sangat menyesalinya. Ayah tidak pernah ingin meninggalkanmu, tetapi ... ada faktor yang membuat semuanya lebih rumit."

Reo memiringkan kepala, tatapan tajamnya tetap mengunci mata Roberto.

"Faktor apa? Apa yang bisa lebih penting daripada anaknya sendiri?" tanya Reo dengan suara ditekan.

Roberto tampak tergagap, menyadari betapa sulitnya menjawab pertanyaan-pertanyaan tajam Reo yang terus menunggu jawaban.

"Kamu punya hak untuk marah dan bertanya. Tapi harap pahami juga, bahwa ada banyak hal yang ayah tidak bisa jelaskan dalam satu kalimat. Ayah merasa takut dan bingung pada waktu itu. Tapi sekarang, ayah ingin memperbaikinya."

Reo masih terlihat ragu, sehingga kembali mengajukan pertanyaan lainnya.

"Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Apa yang membuatku yakin kamu tidak akan pergi lagi?"

"Ayah mengerti keraguanmu, Reo. Ayah ingin membuktikan niat baik ini dengan hadir di sini untukmu, dan juga dengan menawarkan sumsum tulang belakang ayah untuk membantu mengobati penyakitmu."

Dengan sangat hati-hati, Roberto memberikan penjelasan yang dianggap mudah dimengerti anak sekecil Reo. Tapi ia lupa, jika Reo bukan anak kecil biasa.

Reo tampak merenung sejenak untuk memberikan otaknya berpikir, memproses semua jawaban yang ia terima.

"Ini tidak mudah dipercaya begitu saja. Aku butuh bukti," kata Reo pada akhirnya.

"Ayah, mengerti. Ayah, tidak berharap semuanya langsung baik-baik saja. Ayah, siap menunggu dan membuktikan niat baikku melalui tindakan."

Tatapan mereka bertemu lagi, kali ini dengan artian lapisan pengertian dan harapan. Meskipun pertemuan itu penuh dengan pertanyaan sulit, ini adalah langkah awal menuju pemahaman yang lebih dalam di antara mereka berdua.

***

Beberapa hari setelah perkenalan dan percakapan yang cukup sulit waktu itu, mereka bertiga berkumpul kembali di rumah sakit untuk memeriksa kecocokan sumsum tulang belakang antara Roberto dan Reo.

Dalam ruangan yang tenang, petugas medis menjelaskan prosesnya kepada mereka tentang apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah pemeriksaan.

"Proses ini melibatkan uji kelayakan dan kecocokan sumsum tulang belakang. Kami akan memeriksa berbagai faktor seperti tipe darah, HLA (Human Leukocyte Antigen), dan faktor-faktor lainnya untuk memastikan kesesuaian antara pendonor dan penerima. Ini adalah langkah penting untuk memastikan kesuksesan transplantasi," tentang petugas medis yang menangani mereka.

Reo, Roberto dan Ella mengangguk, tampak serius mendengar dan memperhatikan penjelasan petugas medis.

"Saya mengerti. Apa yang harus saya lakukan?" tanya Roberto.

Petugas medis menjelaskan prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan pada Roberto, termasuk tes darah dan pemeriksaan genetik. Tim medis juga memberikan informasi tentang bagaimana pemeriksaan akan membantu menentukan tingkat kesesuaian dengan sumsum tulang belakang Roberto.

Roberto, duduk di samping Reo, memberikan dukungan dengan senyuman lembut penuh dengan harapan besar.

"Kami akan melalui ini bersamamu, Reo."

Reo mengangguk, masih tampak serius. Ella sendiri merasa lega mendapatkan jawaban atas semua usaha, doa dan harapannya selama ini.

Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, mereka diberi tahu bahwa hasilnya bayi bisa dipastikan dalam beberapa hari.

Akhirnya mereka pulang dengan rasa campur aduk, antara harapan dan cemas, menantikan hasil yang akan memengaruhi langkah-langkah berikutnya. Meskipun belum ada jaminan, mereka semua merasa bahwa langkah ini adalah wujud konkret dari usaha untuk memperbaiki hubungan mereka dan membantu Reo dalam perjuangannya melawan kanker.

"Kami pasti bisa, sayang." Ella, memeluk Reo dengan mata berkaca-kaca.

***

Beberapa hari kemudian, ketika hasil pemeriksaan akhirnya tiba, Reo, Ella, dan Roberto kembali berkumpul di rumah sakit untuk mendengar kabar yang ditunggu-tunggu.

Mereka duduk di ruang tunggu dengan hati yang berdebar-debar, berusaha untuk tetap tenang namun sulit mengatasi gelombang emosi yang terus menerus.

Petugas medis akhirnya memanggil mereka. Dengan wajah serius, petugas medis duduk di depan mereka dan memberikan penjelasan hasil pemeriksaan.

"Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ada tingkat kecocokan yang baik antara sumsum tulang belakang Roberto dan Reo. Ini adalah kabar yang positif."

Terpopuler

Comments

Cresentia KKT

Cresentia KKT

Kenapa ya tiap baca pertanyaan Reo, kesannya dia seperti pikun. 🤔🤔🤔

2023-09-08

0

Cresentia KKT

Cresentia KKT

Di sini Roberto sudah diperkenalkan.📄📄📄

2023-09-08

0

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

like plus 🌹

2023-09-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!