Episode 5 : Kesalahpahaman ?

...“Lelaki mana lagi yang harus aku percaya ?”...

Hari lain ku yang produktif (?), yah tentunya dalam kehidupan kampus ada banyak sekali kegiatan-kegiatan guna pemenuhan program kerja organisasi-organisasi terlebih dengan adanya mahasiswa-mahasiswa baru yang mana target program kerja mereka tentunya mahasiswa baru.

Ketika sedang diasrama, tepatnya malam hari tiba-tiba aku mendapatkan pesan dari ketua organisasi jurusan ku yang tak lain tak bukan adalah Bang Raziz. Mau tau isi pesannya ? Yah tentunya bila dihubungi oleh senior selalu ada maksud dan tujuan entah penting atau tidak. Bang Raziz meminta ku mengikuti kegiatan TAR (Temu Alumni Rohis) yang akan dilaksanakan besok sore hari di halaman Masjid dikampus ku. Sebentar-sebentar...... ini pemilihan orang yang mengikutinya tentu nya kan harus alumni rohis sebenarnya bukan ? Sedangkan aku ? Boro-boro, disekolah ku bahkan tidak ada kegiatan-kegiatan rohis bila ada nama keanggotaan itu hanya lah sebuah nama tanpa makna amalan. Hahahaha.

“Bang, bukan alumni rohis loh Jasmine. Emang boleh ikut ?” Pesan balasan ku kepada Bang Raziz.

“Ya ngga papa ikut saja sekalian belajar. Nanti sama Fiza tuh juga.” Balas Bang Raziz.

Fiza ? Fiza itu teman se asrama ku satu jurusan juga. Aku pun langsung ke kamar Fiza untuk mengkonfirmasi hal tersebut.

“Za ada dichat Bang Raziz ?” Tanya ku pada Fiza setelah dia membukakan pintu kamarnya untuk ku.

“Temu Alumni Rohis kan ? Iya nih baru dichat.” Jawab Fiza.

“Aku ngga ikut aja apa ya soalnya bukan alumni rohis tuh.” Ucapku pada Fiza.

“Ikut aja yok Jas, liat-liat aja sekalian nambah pengalaman.” Rayu Fiza.

“Hmm, ya udah deh. Besok bareng ya.” Kata ku yang di oke kan oleh Fiza.

Aku pun kembali ke kamar dan membalas pesan Bang Raziz bahwa aku bersedia untuk ikut kegiatan tersebut. Setelahnya aku mulai memikirkan pakaian apa yang harus aku pakai ? Aku belum memiliki gamis, aku belum bisa membeli karena beasiswa ku belum cair dan uang kiriman tidak akan cukup sampai waktu dikirimkan lagi kalau aku gunakan untuk membeli gamis, harga gamis disini sekitaran 100 ribu. Sungguh perubahan lingkungan yang tidak aku persiapkan. Hahahah.

“Ahh sudah jam segini, sebaiknya aku tidur dulu. Lagipula acaranya sore jadi masih ada waktu.” Pikirku.

Esok harinya....

Karena hari ini hari Minggu jadi asrama mengadakan gotong royong, rumput sudah cukup panjang jadi anak-anak asrama berinisiatif untuk mengadakan gotong royong agar asrama ini layak dilihat. Namun sungguh melelahkan, karena mencabut rumput secara manual yaitu menggunakan tangan secara langsung ditambah rumputnya suli dicabut menyebabkan tangan terasa sakit dan perih juga kebas. Walaupun terkadang menggunakan cangkul agar memudahkan namun tetap saja melelahkan.

Setelah usai bergotong royong bagian dalam dan luar asrama, kami pun berkumpul diruang tengah untuk beristirahat sebelum membersihkan diri sembari menikmati es teh buatan sendiri tentunya. Setelah itu kami mandi dan melanjutkan kegiatan masing-masing, ada yang ke gereja, ada yang kekampus dan ada pula yang hanya berdiam diri dikamar seperti diriku dan kakak sekamarku. Selesai membersihkan diri, aku kembali memikirkan pakaian apa yang harus aku gunakan untuk acara temu alumni rohis itu. Kakak sekamar ku ya itu kak Anti menyadari gelagat gelisah ku dan bertanya

“Lagi nyari apa Jas ?” tanyanya.

“Hahhhhhh. Jasmine lagi nyari baju kak. Bingung banget. Nanti ada acara temu alumni rohis, baju Jasmine rata-rata pendek dan lumayan ketat. Mau pakai gamis belum beli.” Keluh ku.

(Setelah itu aku menyadarinya ternyata aku kurang bersyukur. Dasar aku.)

“Oalah kirain apaan. Coba pakai gamis kakak aja. Kakak ada beberapa gamis tuh, dulu mah waktu mahasiswa baru sering pakai gamis sekarang mah engga. Coba liat di lemari kakak dek.” Ucap Kak Anti.

Mendengar perkataan Kak Anti tersebut membuat ku sangat lega dan bersyukur karena ada solusi dari kegelisahan ku sejak kemarin. Aku pun membuka lemari Kak Anti kemudian bertanya kepada Kak Anti

“Jasmine boleh pakai yang mana kak ?” Tanyaku pada Kak Anti agar tidak salah pilih.

“Bebas sih mau pakai yang mana Jas, soalnya kakak jarang pakai juga kan. Pilih aja yang mana menurut Jasmine pas dan cocok, lagian badan kita juga kurang lebih sama.” Ucap Kak Anti.

Aku pun mengamati gamis-gamis tersebut dan akhirnya aku memilih gamis hitam dengan motif bunga-bunga kecil berwarna pink. Aku memilih gamis tersebut lantaran mudah untuk mencari hijabnya dan aku punya yaitu hijab berwarna hitam.

“Jasmine pakai ini boleh kak ?” Tanya ku pada Kak Anti walaupun diawal dia mengizinkan aku untuk memakai yang mana pun namun rasaku tidak sopan bila tidak mengkonfirmasi lagi.

“Oh boleh-boleh. Itu ada kembarannya juga kan warna dongker.” Ucap Kak Anti.

“Iya Kak ada tuh warna dongker, tapi Jasmine pakai yang ini aja deh nanti ya ?” Tanyaku.

“Ya sudah Jas pakai aja. Nanti kalau mau pakai yang lain bilang aja ya. Biasanya sesama anak asrama pinjam-pinjaman gini.” Ucap Kak Anti.

“Heheheh. Makasih banyak Kak.” Kata ku pada Kak Anti

Sore harinya....

Acara Temu Alumni Rohis itu diadakan jam 4 sore, aku dan Fiza mulai berangkat jam 4 kurang, selama di perjalanan kami tidak banyak berbicara karena aku sendiri terkadang lebih suka menjadi pendengar namun Fiza sendiri cukup aktif berbicara, dia menceritakan hal-hal seperti tentang senior, teman-teman dan sebagainya. Eitt tapi buka ghibah kok hehehe. Oh iya aku dan Tina juga satu asrama, ingat Tina ? Teman 1 daerah ku. Walaupun kami bertiga se asrama dan satu jurusan, kami tidak bermain bersama. Awalnya kami selalu bertiga namun lambat laun aku merasa tidak nyaman karena mereka terasa lebih akrab berdua dan memiliki rahasia-rahasia baru berdua yang mana bila kami jalan bertiga dan saling bercerita kerap kali mereka bercerita diselingi dengan kode-kode agar aku tidak mengetahuinya. Akhirnya aku memilih untuk menjauhkan diri, dan hanya berhubungan dikala saling membutuhkan saja.

Akhirnya aku dan Fiza sampai ditempat acara tersebut, kami pun langsung diarahkan duduk untuk mendengarkan kajian sebelum melakukan kegiatan seperti lomba-lomba seru. Selama kajian bagian laki-laki dengan perempuan hanya dipisah dengan laki-laki didepan dan perempuan di belakang, pengisi acara pun laki-laki semua dan salah seorangnya adalah dia. Dia lagi dan lagi Bang Husein.

Namun tiba-tiba Fiza mengatakan sesuatu kepada ku yang membuat aku sangat terkejut dan tidak menyangka namun juga kurang percaya. Fiza mengatakan bahwa bang Husein menghubunginya secara pribadi melalu chat.

“Jas, itu Bang Husein kan ?” Tanya Fiza padaku.

“Iya Za, itu yang disebelah kanan Bang Husein.” Jawab ku tampak bingung karena tumben-tumben saja Fiza menanyakan itu apalagi secara tiba-tiba begini mana dengan ekspresi bahagia. Apa dia juga mengagumi Bang Husein ? Wajar sih

“Abang tuh ngechat aku loh ?” Kata Fiza bangga.

“Hahhhhhh ? Ngechat gimana ? Ada hal penting gitu ?” Tanya ku berusaha berpikiran positif.

“Engga tahu, chat nya ya gitu nanya udah makan belum, lagi apa gitu-gitu lah.” Terang Fiza.

“Serius itu Bang Husein ?” Tanya ku berusaha memastikan sekali lagi.

“Iya loh. Orang dia blg namanya kok.” Tegas Fiza.

“Wahh suka mungkin dia sama kamu Za.” Ucapku. Entah mengapa suasana hatiku langsung buruk dan terasa kecewa. Kenapa pula aku merasakan kecewa-kecewaan segala, mana berhak. Sadar diri sadar diri Jasmine.

Aku dan Fiza pun tidak bisa mengobrol lebih lama karena kegiatan selanjutnya yaitu lomba-lomba kecil yang mengharuskan pembagian kelompok. Aku tidak sekelompok dengan Fiza.

Akhirnya acaranya pun selesai aku dan Fiza kembali ke asrama. Sesampai diasrama kami langsung masuk ke kamar masing-masing.

Besoknya...

Aku, Tina dan Fiza jalan bertiga ke kampus, hari ini kami ada kelas pagi jadi setengah 8 kami sudah berangkat kekampus. Diperjalanan Fiza kembali membahas tentang Bang Husein, dia mengatakan bahwa sore nanti Bang Husein akan ke asrama mengantarkan buku-buku yang ingin Fiza pinjam. Perasaanku semakin tidak karuan namun tidak aku perlihatkan justru aku men-cie-cie kan Fiza karena dia terlihat begitu senang. Lagi pula begitulah, yang cantik tentu akan selalu menjadi rebutan. Namun cukup tidak kusangka bahwa Bang Husein ternyata juga seperti laki-laki kebanyakan yang tidak ingin kehilangan kesempatan. Setahuku Bang Husein cukup sholeh apalagi dia mengikuti organisasi keagamaan seperti rohis begitu. Tapi yah memang tidak bisa menilai orang dari sampulnya. Buktinya saja saat ini dia sedang berusaha mendekati Fiza.

“Wehh sumpah ya Za kalau beneran kau pacaran sama Bang Husein, emang ngga ada laki-laki yang sholeh di situ. Hahahah.” Canda Tina.

“Laki-laki mana lagi yang bisa dipercayai.” Ucapku ikut menimpali walaupun sebenarnya sekalian curhat.

“Yahh liat aja nanti.” Jawab Fiza tersenyum.

Sore harinya....

(Beberapa hal aku skip soalnya yahh seputar kehidupan pelajar saja, masuk kelas istirahat masuk lagi hingga tidak ada kelas lagi. Tidak ada kejadian spesial. Bahkan aku tidak ada berjumpa dengan Bang Husein. Suasana hatiku sejak semalam sungguh mendung.)

Fiza buru-buru keluar asrama ingin menemui seseorang ketika aku sedang mengambil air di dispenser. Aku semakin sedih. Huwaaaa.

Tak lama Fiza masuk dengan wajah datar, jujur saja aku sangat penasaran dan akhirnya aku ke kamarnya bertanya kepadanya.

“Cieee, disamperin Bang Husein kok malah cemberut gitu sih Za ?” Tanya ku dengan ekspresi yang menunjukan bahwa aku ikut bahagia.

“Ck. Bukan Bang Husein ternyata.” Jawab Fiza sambil berdecak.

“Eh Bang Husein nitipin bukunya sama orang lain ?” Tanya ku kembali.

“Bukan Jasmine. Yang chat aku selama ini bukan Bang Husein tapi Bang Sein.” Jawab Fiza dengan masih kesal.

“Ehhh ? Bang Sein ? Wait. Yang sering main sama Bang Aldi ya ?” Tanya ku berusaha mengkonfirmasi.

“Iya. Aku ngga tau kalau Bang Sein dan Bang Husein itu beda. Huwaaa.” Kesal Fiza sambil merengek.

Bolehkah aku berbahagia di balik kekesalan Fiza ? Apakah aku jahat ? Tapi jujur saja aku sangat lega dan juga merasa bersalah karena telah berburuk sangka kepada Bang Husein. Tiba-tiba saja suasana hatiku langsung membaik. Aku keluar kamar Fiza dengan tersenyum bahagia. Maaf Fiza. Ahhh ternyata perasaanku masih terbawa. Entah kenapa sore ini terasa indah. Heheheh.

Terpopuler

Comments

Ye One

Ye One

Aku faham dan pernah ngerasa ini..broken bila crush suka ama teman sendiri dan bahgia bila ternyata orang lain hahaha

2023-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 : Pusat Perhatian ?
2 Episode 2
3 Episode 3 : Jenguk Bersama
4 Episode 4 : Bertemu denganmu. Lagi ?
5 Episode 5 : Kesalahpahaman ?
6 Episode 6 : Chatting an ??
7 Epsode 7 : Kejadian Jumanji
8 Episode 8 : Bang Raziz
9 Episode 9 : Bang Raziz Bagian 2
10 Episode 10 : Perbincangan singkat ?
11 Episode 11 : Magang
12 Episode 12 : Magang Part 2
13 Episode 13 : Magang Part 3
14 Episode 14 : Panti Asuhan
15 Eipsode 15 : Panti Asuhan Part 2
16 Episode 16 : Drop ?
17 Episode 17 : Latihan Nari
18 Episode 18 : Gladi Bersih
19 Episode 19 : H-1 ?
20 Episode 20 : Event
21 Episode 21 : Event Hari Kedua
22 Episode 22 : Debat Mahasiswa
23 Episode 23 : Debat Mahasiswa Part 2
24 Episode 24 : Debat Mahasiswa Part 3
25 Episode 25 : Serangan Dadakan
26 Episode 26 : Samuel
27 Episode 27 : Samuel Part 2
28 Episode 28 : Kencan ?
29 Episode 29 : Boneka
30 Episode 30 : Tersedak
31 Episode 31 : Lucu. Kayak Kamu.
32 Episode 32 : Rencana Makan Malam
33 Episode 33 : Just For You Mine
34 Episode 34 : Ponsel Yang Rusak
35 Episode 35 : Camilan
36 Episode 36 : Sehari Tanpa Gadget
37 Episode 37 : Sehari Tanpa Gadget Part 2
38 Episode 38 : Hari Kedua Tanpa Gadget
39 Episode 39 : Baju Couple
40 Episode 40 : Kartu Truth
41 Episode 41 : Ponsel Baru
42 Episode 42 : Pulang Kampung
43 Episode 43 : Panggilan Baru
44 Episode 44 : Cincin
45 Episode 45 : Kamu
46 Episode 46 : Tertular
47 Episode 47 : Story Whatsapp
48 Episode 48 : Halu ?
49 Episode 49 : Terpilih
50 Episode 50 : Sedikit Cemburu ?
51 Episode 51 : Tiket Pesawat
52 Episode 52 : Pria Menyebalkan
53 Episode 53 : Paket lagi ?
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Episode 1 : Pusat Perhatian ?
2
Episode 2
3
Episode 3 : Jenguk Bersama
4
Episode 4 : Bertemu denganmu. Lagi ?
5
Episode 5 : Kesalahpahaman ?
6
Episode 6 : Chatting an ??
7
Epsode 7 : Kejadian Jumanji
8
Episode 8 : Bang Raziz
9
Episode 9 : Bang Raziz Bagian 2
10
Episode 10 : Perbincangan singkat ?
11
Episode 11 : Magang
12
Episode 12 : Magang Part 2
13
Episode 13 : Magang Part 3
14
Episode 14 : Panti Asuhan
15
Eipsode 15 : Panti Asuhan Part 2
16
Episode 16 : Drop ?
17
Episode 17 : Latihan Nari
18
Episode 18 : Gladi Bersih
19
Episode 19 : H-1 ?
20
Episode 20 : Event
21
Episode 21 : Event Hari Kedua
22
Episode 22 : Debat Mahasiswa
23
Episode 23 : Debat Mahasiswa Part 2
24
Episode 24 : Debat Mahasiswa Part 3
25
Episode 25 : Serangan Dadakan
26
Episode 26 : Samuel
27
Episode 27 : Samuel Part 2
28
Episode 28 : Kencan ?
29
Episode 29 : Boneka
30
Episode 30 : Tersedak
31
Episode 31 : Lucu. Kayak Kamu.
32
Episode 32 : Rencana Makan Malam
33
Episode 33 : Just For You Mine
34
Episode 34 : Ponsel Yang Rusak
35
Episode 35 : Camilan
36
Episode 36 : Sehari Tanpa Gadget
37
Episode 37 : Sehari Tanpa Gadget Part 2
38
Episode 38 : Hari Kedua Tanpa Gadget
39
Episode 39 : Baju Couple
40
Episode 40 : Kartu Truth
41
Episode 41 : Ponsel Baru
42
Episode 42 : Pulang Kampung
43
Episode 43 : Panggilan Baru
44
Episode 44 : Cincin
45
Episode 45 : Kamu
46
Episode 46 : Tertular
47
Episode 47 : Story Whatsapp
48
Episode 48 : Halu ?
49
Episode 49 : Terpilih
50
Episode 50 : Sedikit Cemburu ?
51
Episode 51 : Tiket Pesawat
52
Episode 52 : Pria Menyebalkan
53
Episode 53 : Paket lagi ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!