...“Bukan kesengajaan yang dibuat-buat apalagi rayuan.”...
Kamis Sore ini organisasi di jurusan ku akan mengadakan kegiatan pembagian masker dipinggir jalan yang bertujuan untuk mengingatkan siapapun bahwa penggunaan masker sangat penting dengan adanya asap yang mempengaruhi udara saat ini. Namun, tidak banyak senior-senior yang bisa membersamai karena adanya kendala satu dan lain hal maka yang ikut hanya beberapa orang saja lagipula karna kegiatan ini dilakukan dipinggir jalan-jalan sangat bahaya bila dilakukan oleh banyak orang dan juga jumlah masker yang dibagikan tidak sangat banyak. Aku diajak oleh Bang Putra selaku bagian dari organisasi yang mana itu bagian tugas dari divisinya.
“Jasmine mau ikut bagi-bagi masker depan sana ?” tanya Bang Putra padaku ketika melihat ku sedang duduk dikoridor dekat parkiran.
“Hmm Jasmine sama siapa tapi kedepannya Bang, lumayan juga ini kalau jalan kaki dan ngga ada teman Jasmine juga Bang.” Ucapku pada Bang Putra, aku cukup tertarik untuk ikut namun kalau harus jalan kaki ke depan sana dan sendirian yang ada sudah lelah duluan dan mungkin belum sampai aku disana maskernya sudah habis dibagikan.
“Masalah jemputan nanti aman tuh ada yang jemput nanti kesini, kalau kawan itu Ara, Nur, sama Rega ikut juga.” Kata Bang Putra sembari menunjuk Ara dan Nur yang sedang menuju ketempat kami yang sedang mengobrol.
“Ikut bagi-bagi masker Ra, Nur ?” Tanya ku pada Ara dan Nur ketika mereka tiba di dekatku.
“Iya nih Min, bantu-bantulah.” Jawab Ara pada ku.
“Nah kan udah ada kawan, Abang sama Bang Jeno duluan ya nanti abang suruh yang lain jemput.” Ucap Bang Putra pada kami bertiga kemudian pergi.
Tak berselang lama ada 2 motor datang yaitu motor yang dikendarai Bang Raziz dan Kak Sisil disaat itu juga Rega tiba-tiba datang dan Rega langsung dibonceng oleh Bang Raziz sedangkan Ara di bonceng oleh kak Sisil. Aku dan Nur menunggu tak lama dari itu Kak Nita datang aku pun menyuruh Nur duluan saja karena jujur saja aku tidak ingin buru-buru kesana. Hahahah. Aku masih cukup lelah setelah kelas tadi. Kemudian Bang Raziz datang kembali dan menanyakan “Sini siapa lagi yang mau ikut ?” lalu aku mengangkat tangan dan Bang Raziz berkata
“Lah Jasmine pula haduhhh sudah lah ayok.” Ucapnya dengan wajah yang mengesalkan.
Aku pun berdecih sembari memanyunkan muka padanya. Ketika di perjalanan Bang Raziz kembali berkata “Aduhh batal lah Wudhu abang nih.” Ucapnya mengeluh, yang ku jawab “Ih siapa suruh jemput, kapok nih batal-batal.” Ucapku sambil sedikit memukulnya karena sejujurnya dari di perjalanan tadi sudah sempat bersentuhan. Bagaimana tidak Abang tersebut membawa motor cukup kencang dan demi menghindari hal-hal memalukan jelas saja dengan spontanitas terkadang aku tidak sengaja menyentuh bahu nya.
Oh ya tolong jangan berprasangka buruk dulu padaku. Hehehe. Aku cukup berani pada Bang Raziz karena dia juga sering menjahili ku sejak ospek. Aku tidak akan seberani itu bila tidak dekat. Tapi tentu saja aku yang menyentuhnya itu bukan lah hal yang baik dimana dia berusaha untuk mempertahankan wudhu nya. Dasar aku.
Setelah sampai, aku langsung turun dan mengucapkan terimakasih kepada Bang Raziz dan langsung menghampiri Ara dan Nur ditempat mereka. Disana juga ada Kak Nita dan Kak Wati yang kemudian membagikan beberapa masker kepada kami dan mempersilahkan kami mencari tempat untuk membagikannya. Aku memilih membagikan didepan gerbang kampus ku saja dengan menargetkan yang menerima adalah mahasiswa-mahasiswa khususnya mahasiswa baru dan juga ini lebih baik karena aku tidak terlalu dipinggir jalan. Hehehe.
Aku sudah membagikan kepada beberapa pengendara mobil dan motor serta mahasiswa pejalan kaki yang melewati gerbang tersebut. Kemudian ada satu pejalan kaki yang mengenaliku dan menyapa ku
“Jasmine kan ?” Tanya nya.
Aku cukup bingung karena merasa tidak kenal, seperti yang aku katakan diawal episode bahwa aku sulit mengingat wajah orang apalagi yang hanya kutemui sebentar kecuali dia memiliki kenangan yang luar biasa di otakku. Aku mencoba mengingat dan menjawab
“Hmmm iya, siapa ya ?” Tanyaku padanya.
Dia pun berkata “Aku Dina loh, yang kemaren sempat ngurus berkas pendaftaran ulang sama-sama, sama Tina teman kamu itu juga.” Ucapnya.
Setelah dia mengatakan hal tersebut akhirnya aku pun mengingatnya. Ketika proses pendaftaran ulang dulu aku ditemani kakak ku dan juga bersama Tina dan ibunya dimana kami berasal dari pulau yang sama hanya saja sebenarnya tidak terlalu akrab walaupun satu sekolah sejak SD, yah begitulah beda pertemanan dan beda lingkungan walaupun berada di satu pulau yang sama. Saat itu tidak sengaja kami bertemu dengan Dina, karena Dina kebingungan dan sendirian saat itu akhirnya kami mengajaknya mengurus bersama-sama. Aku tidak menyangka Dina masih mengingat aku dan Tina.
“Ahhh iya-iya, inget-inget. Ya ampun maaf loh kalo ngga di ingatin ngga bakal ingat tadi.” Ucapku sembari tertawa yang kemudian ku lanjuti dengan bertanya kabarnya
“Gimana kabarnya Din ? Baru pulang ngampus nih ?”
“Alhamdulillah baik, iya nih. Kamu gimana Jas ? Ini ngapain ? Produktif banget ya.” Ucap Dina
“Hahahah.. Alhamdulillah baik juga. Nih ada kegiatan bagi-bagi masker gitu yang dibuat sama organisasi jurusan aku. Waduhh produktif apaan. Ini kebetulan aja nampaknya pas aku lagi ada kegiatan, biasanya mana deh abis kelas langsung pulang kalau bisa.” Canda ku.
“Hahaha.. Tetap aja produktif loh. Ngomong-ngomong aku ngga jadi di jurusan sebelumnya, aku pindah jurusan.” Ucap Dina padaku.
“Ehh serius ? Why ?” Tanya ku terkejut mendengar pengakuan Dina.
“Engga ada apa-apa sih sebenarnya. Lebih ke ngerasa ngga cocok aja di jurusan sebelumnya.” Terang Dina.
“Ohh gitu, semoga dijurusan yang baru ini cocok pakai banget ya biar nyaman.” Kata ku yang berharap dapat menjadi kalimat pendukung untuk keputusan Dina.
“Aamiin. Ya udah aku balik dulu ya takut kesorean. Duluan.” Pamit Dina.
“Sip. Hati-hati ya. Bye.” Balasku.
Aku pun kembali membagikan masker, kebetulan sekali aku memilih tempat yang banyak orang berlalu lalang membuat masker yang aku bagikan cepat habis dan ini ketiga kalinya aku mengambil beberapa masker lagi untuk dibagikan. Karena cukup ramai jadi aku tidak memperhatikan siapa-siapa saja yang mendapatkan masker hingga tanpa sadar aku memberikan masker tersebut kepada dia. Ya dia. Bang Husein. Huwaaaa.
Aku tidak sadar awalnya bahwa itu dia, namun karena dia cukup lama baru mengambil masker ditangan ku dan kemudian berkata terimakasih aku langsung tersadar dan melihat kearahnya kembali karena tentu saja aku cukup hapal dengan suaranya walaupun tidak sering bertegur sapa.
“Eh heheheh maaf Bang, sini. Jasmine kira tadi bukan anak jurusan Jasmine juga.” Kekeh ku dengan kikuk.
“Udah dikasih mau diambil lagi nih ? Emang kalo yang sejurusan ngga boleh ?” Tanyanya.
Aduh aku mulai gelapan dan sangat gugup. Aku pun menjawab
“Hahaha ngga kok Bang. Ya udah kalau mau diambil ngga papa Bang. Kebetulan itu yang terakhir.” Ucapku dengan meringis. Untungya aku memakai masker jadi dia tidak akan tahu bagaimana ekspresi ku secara keseluruhan.
“Oke diambil ya. Makasihh.” Ucapnya sambil berlalu menghampiri rekan-rekannya yang lain dan ikut membagikan masker.
Setelah dia pergi akhirnya aku bisa bernafas lega dan sedikit ngedumel.
“Hihhh kenapa-kenapa-kenapa. Harusnya tadi aku bagiin masker diliat-liat dulu orangnya. Lagian Bang Husein juga apaan deh pakai diambil. Makin kebawa ini perasaan loh.” Dumelku dalam hati.
Tak lama akhirnya pembagian masker selesai dan waktu pun sudah menunjukan pukul setengah 6. Kami pun pulang namun sebelum itu kami berkumpul terlebih dahulu karena Bang Raziz selaku ketua organisasi dijurusan kami ingin mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas usaha dan niat baik kami semua yang telah membantu.
Lagi dan lagi. Mata ini ketahuan mencuri pandang kearah Bang Husein dan dipergoki oleh orang tersebut juga. Sungguh memalukan.
“Kayaknya aku harus pasif banget ikut-ikut kegiatan nih biar ngga terus-terusan ketemu dia. Ngga baik buat kesehatan jantung aku soalnya.” Ucapku dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Lory_kk
Sumpah keren banget nih, bikin ga bisa berhenti baca!
2023-08-27
1