BAB 05 - Pernikahan

"Kapan aku bisa pergi ke sana?" tanya Rei lagi kepada Tyra.

"Siang ini bisa." jawab Tyra singkat yang fokus pada hidangan makan siangnya.

"Wah siang ini, baguslah. Berarti Zenira bisa lebih cepat aku kuasai." bisik Rei lirih pada Tyra yang duduk tepat di sampingnya.

Sambil menikmati makan siangnya, Rei mulai memberitahu calon istrinya itu tentang rencana pernikahan mereka yang di percepat dan akan di laksanakan siang ini juga.

"Zenira, sepertinya sangat baik jika kita menikah siang ini juga ya." ucap Rei yang membuat, Zenira terkejut seolah ia tidak percaya.

Khayalannya tentang pernikahan impian itu kembali mengembang di pikirannya, menikah dengan Rei yang kaya raya. Semua yang ada di dalam pikiran Zenira hanyalah kebahagiaan semu.

Zenira kemudian mengangguk dan menyetujuinya.

"Tapi kita selesaikan makan siangnya dulu, bolehkan?" ucap Zenira sambil memasukkan sesendok penuh makanan ke dalam mulutnya, yang terlihat sudah sangat kelaparan.

Rei menjawab dengan senyuman dan menyelesaikan makan siang mereka hari ini.

Setelah makan siang, Tyra kemudian mendandani Zenira dengan beberapa make up miliknya, tentu agar Zenira tidak sadar sedang di perdaya. mereka harus menyiapkan pernikahan ini dengan sebaik dan sebagus mungkin.

Pengantin pria dan wanita terlihat sudah siap untuk menuju prosesi penandatanganan surat nikah.

Setibanya di kantor catatan sipil Rei langsung meminta untuk di sahkan sebagai suami istri.

Zenira yang tidak sedikitpun menaruh rasa curiga dengan gelagat, Rei hanya menurut dan beberapa saat kemudian mereka di sahkan sebagai sepasang suami istri.

"Kalian sudah resmi menikah menurut catatan sipil." ucap petugas catatan sipil sambil memberi selamat kepada kedua mempelai pria dan wanita.

Rei akhirnya dapat bernapas lega, tentu setelah kejadian-kejadian Zenira yang mencoba kabur belakangan ini. Dia sangat cemas akan keberhasilan pernikahannya, namun sekarang mereka sudah resmi menikah dan tinggal meminta salinan surat nikahnya yang baru untuk di tunjukkan kepada kedua orang tuanya.

"Ini salinan surat nikah kalian, sekali lagi selamat ya." ucap petugas catatan sipil menyerahkan selembar surat kepada Rei.

"Baiklah, karena aku dan Zenira sudah resmi menikah. Kini saatnya kita bertemu kedua orang tuaku." ucap Rei bahagia mengecup cukup lama kening Zenira.

Zenira kemudian mengikuti langkah Rei dan Tyra menuju masuk ke dalam mobil, gadis malang itu masih saja menganggap pernikahannya benar-benar pernikahan impiannya, bahkan Tyra yang sejak tadi melempar senyuman menyeringai tidak sedikitpun membuatnya curiga.

Rumah kediaman orang tua Rei ternyata tidak jauh dari rumahnya. Nampak dari luar rumah berhalaman cukup luas dan besar, tersedia garasi untuk parkiran mobil sekitar dua puluhan mobil itu terlihat begitu asri dan indah di pandang, tanaman terlihat tertata begitu sangat rapi dan cantik dari gerbang masuk hingga pintu masuk rumah.

Zenira terlihat sangat terpesona, dengan lugu dia kemudian di perkenalkan Rei kepada kedua orang tuanya.

"Kalian bertemu di mana?" tanya Adelia Maharani Zeeshan, Mami Rei.

"Saya\_" kalimat Zenira menggantung karena dipotong oleh Rei.

"Hemm...kami bertemu di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta, Mi. Dia karyawan yang bekerja di salah satu tenant yang ada di sana." ucap Rei langsung memotong kalimat, Zenira. Ia tidak ingin Maminya mengetahui asal usul Zenira.

"Lalu kedua orang tuamu tahu bukan? Kalau kalian menikah hari ini?" tanya Adelia mulai curiga dengan gelagat putranya itu.

Zenira terdiam tidak mampu berkata-kata, ia teringat pesan orang tuanya tentang Rei yang masih baru sekali ia kenal. Namun, saat pikiran buruknya kembali, Tyra dan Rei kembali Menyakinkannya jika mereka adalah orang baik dan tidak mungkin berbuat jahat padanya.

Adelia semakin curiga, setiap ia bertanya pada Zenira pasti Rei atau Tyra yang menjawab pertanyaannya. Tidak sekalipun Rei mengijinkan Zenira yang menjawab.

"Baiklah, kalau kalian sudah menikah. Aku akan berikan tiket honeymoon ke Bali. selamat ya, untuk anak Mami tersayang." ucap Adelia sambil berlalu menuju kamarnya.

"Sip, berhasil!" bisik Rei lirih di telinga Tyra.

Zenira masih saja berdiri mematung melihat kebahagiaan adik dan kakak itu, ia terdiam karena merasa bersalah tidak memberitahu terlebih dulu pada kedua orang tuanya di Bandung, tentang pernikahannya ini yang mendadak.

Tyra kemudian menghampiri dan bertanya apa lagi yang membuat Zenira risau.

"Bisakah, Rei bertemu dengan kedua orang tuaku. Paling tidak untuk memberitahu pernikahan ini saja." ucap Zenira meminta dengan raut wajah sangat menyesal.

Rei kemudian berjanji akan menemui kedua orang tua Zenira di Bandung, tapi setelah mereka melangsungkan honeymoon yang di hadiahkan Maminya.

Zenira mengangguk setuju, ia kemudian memeluk Rei yang kini sudah menjadi suaminya.

"Eh, itu foto Rei dengan siapa?" tanya Zenira yang masih di pelukan Rei, saat melihat foto Rei berdiri dengan seorang wanita cantik.

"Itu foto Rei dengan mantan kekasihnya, memang Rei tidak cerita kalau dia sebenarnya sudah memiliki seorang kekasih?" jawab Ramon Zavier Zeeshan, Papinya Rei. yang masih duduk di kursi tepat di depan Rei.

"Hah! Kok kamu nggak ngomong, kalau sudah punya kekasih?" tanya Zenira dengan wajah sangat marah.

Rei yang ketakutan, berusaha menenangkan Zenira yang baru saja dinikahinya. dan berkata bahwa hubungannya itu kandas di tengah jalan karena kekasihnya meninggalkannya memilih menikah dengan pria lain. Rei kemudian meminta pada Zenira. agar tidak mengungkit masa lalunya, dan dia berjanji akan terus menunjukkan pada Zenira. Jika dia akan menjadi suami yang baik untuknya.

Awalnya Zenira terus memasang wajah marah. Namun, setelah di bujuk oleh Rei akhirnya Zenira yang polos itu percaya jika apa yang ia permasalahkan ini tidak penting lagi.

Yang terpenting saat ini adalah menjalankan hubungannya dengan Rei tanpa melihat masa lalu masing-masing.

"Baiklah, kapan kalian akan berangkat ke Bali untuk honeymoon?" tanya Ramon antusias.

"Kami berangkat besok pagi, dengan penerbangan pertama." jawab Rei dengan sangat bersemangat.

Rei kemudian menceritakan rencananya pada Papinya, bahwa mereka akan pergi ke sebuah villa yang terletak di daerah terpencil di pulau Bali. Tempat yang sangat indah dan pasti sangat berkesan bagi dia dan Zenira.

Zenira setuju dan terlihat sudah tidak sabar untuk berangkat honeymoon ke Bali. Maklum saja seumur hidup ia belum pernah menginjak kakinya di pulau dewata yang katanya sangat indah, dan selalu menjadi tujuan bagi banyak orang.

Mendengar Zenira begitu antusias, Rei kemudian mengajak Zenira untuk pulang. Maklum mereka belum berkemas dan jika mereka tidak segera berkemas bisa saja mereka terlambat.

Episodes
1 BAB 01 - Awal Bertemu
2 BAB 02 - Menyakinkan Zenira
3 BAB 03 - Rencana Untuk Zenira
4 BAB 04 - Dimana Zenira?
5 BAB 05 - Pernikahan
6 BAB 06 - Tiba-tiba Diam
7 BAB 07 - Bulan Madu
8 BAB 08 - Sebuah Pesan
9 BAB 09 - Keputusan Dua Keluarga
10 BAB 10 - Menghalalkan Segala Cara
11 BAB 11 - Petaka Yang Sesungguhnya
12 BAB 12 - Tidak Sesuai Rencana
13 BAB 13 - Memang Salah
14 BAB 14 - Mengenang Masa Lalu
15 BAB 15 - Beralih Pekerjaan
16 BAB 16 - Hari Bahagia Untuk Rei
17 BAB 17 - Pesta Panas
18 BAB 18 - Harus Bagaimana Lagi
19 BAB 19 - Penyakit Hati
20 BAB 20 - Memang Licik
21 BAB 21 - Bertemu Mantan
22 BAB 22 - Bayang Bayang
23 BAB 23 - Membaik
24 BAB 24 - Senekat itu
25 BAB 25 - Siapa Yang Menghubunginya
26 BAB 26 - Mati Kutu
27 BAB 27 - Sisa Bencana
28 BAB 28 - Setelah Kepergian Tyra
29 BAB 29 - Wanita Masa Lalu Rei
30 BAB 30 - Ada - Ada Saja
31 BAB 31 - Benar Dia
32 BAB 32 - Lembang
33 BAB 33 - Moment Langkah
34 BAB 34 - Penguntit
35 BAB 35 - Orang Yang Sama
36 BAB 36 - Terus Mengusik
37 BAB 37 - Diagnosa dr. Arka
38 BAB 38 - Obat Spesial
39 BAB 39 - Motor Sewaan
40 BAB 40 - Kita Pulang
41 BAB 41 - Best Partner
42 BAB 42 - Rujak Oh Rujak
43 BAB 43 - Orang Baru
44 BAB 44 - Andai
45 BAB 45 - Teledor
46 BAB 46 - Siapa Pelakunya?
47 BAB 47 - Kacau
48 BAB 48 - Yang Baru
49 BAB 49 - Siapa?
50 BAB 50 - Tabur Tuai
51 BAB 51 - Familiar
52 BAB 52 - Pikirkan Lagi
53 BAB 53 - Tidak Adil
54 BAB 54 - Bebas? Bisa
55 BAB 55 - Jodoh Cerminan Diri
56 BAB 56 - Terlampau Buruk
57 BAB 57 - Kita Pulang, Nak
58 BAB 58 - What The F*ck!!!
59 BAB 59 - Terima Kasih
60 BAB 60 - Sehangat Itu
61 BAB 61 - Tetap Bandung
62 BAB 62 - Quality Time
63 BAB 63 - Makanan Kesukaan
64 BAB 64 - Berbagi
65 BAB 65 - Malarindu
66 BAB 66 - Melukis Senja
67 BAB 67 - Tak Dapat Dipercaya
68 BAB 68 - Ketagihan
69 BAB 69 - Kebutuhan Biologis
70 BAB 70 - Mertua Baik
71 BAB 71 - Kolaborasi Suami Istri
72 BAB 72 - Terlalu Cemas
73 BAB 73 - Pelanggan Tetap
74 BAB 74 - Gak Cukup Sekali
75 BAB 75 - Semakin Ah
76 BAB 76 - Happy Family
77 BAB 77 - Latihan Memasak
78 BAB 78 - Masih Loyo
79 BAB 79 - Cerita Kisah Masa Lalu
80 BAB 80 - Jalan - Jalan Bersama
81 BAB 81 - Ronde Kompensasi
82 BAB 82 - Penandatanganan Kerjasama Gagal
83 BAB 83 - Tentang Rika
84 BAB 84 - Rei Puas Zenira Lemas
85 BAB 85 - Kabar Buruk
86 BAB 86 - Bujuk Rayu Rei
87 BAB 87 - Pijatan Super Nyaman
88 BAB 88 - Merawat Suami
89 BAB 89 - Hamil?
90 BAB 90 - Akhir Kisah
91 BAB 91 - Promo Novel Baru
92 BAB 92 - Promo Novel Baru
93 PROMO NOVEL BARU PERNIKAHAN BEDA KASTA
94 PROMO
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB 01 - Awal Bertemu
2
BAB 02 - Menyakinkan Zenira
3
BAB 03 - Rencana Untuk Zenira
4
BAB 04 - Dimana Zenira?
5
BAB 05 - Pernikahan
6
BAB 06 - Tiba-tiba Diam
7
BAB 07 - Bulan Madu
8
BAB 08 - Sebuah Pesan
9
BAB 09 - Keputusan Dua Keluarga
10
BAB 10 - Menghalalkan Segala Cara
11
BAB 11 - Petaka Yang Sesungguhnya
12
BAB 12 - Tidak Sesuai Rencana
13
BAB 13 - Memang Salah
14
BAB 14 - Mengenang Masa Lalu
15
BAB 15 - Beralih Pekerjaan
16
BAB 16 - Hari Bahagia Untuk Rei
17
BAB 17 - Pesta Panas
18
BAB 18 - Harus Bagaimana Lagi
19
BAB 19 - Penyakit Hati
20
BAB 20 - Memang Licik
21
BAB 21 - Bertemu Mantan
22
BAB 22 - Bayang Bayang
23
BAB 23 - Membaik
24
BAB 24 - Senekat itu
25
BAB 25 - Siapa Yang Menghubunginya
26
BAB 26 - Mati Kutu
27
BAB 27 - Sisa Bencana
28
BAB 28 - Setelah Kepergian Tyra
29
BAB 29 - Wanita Masa Lalu Rei
30
BAB 30 - Ada - Ada Saja
31
BAB 31 - Benar Dia
32
BAB 32 - Lembang
33
BAB 33 - Moment Langkah
34
BAB 34 - Penguntit
35
BAB 35 - Orang Yang Sama
36
BAB 36 - Terus Mengusik
37
BAB 37 - Diagnosa dr. Arka
38
BAB 38 - Obat Spesial
39
BAB 39 - Motor Sewaan
40
BAB 40 - Kita Pulang
41
BAB 41 - Best Partner
42
BAB 42 - Rujak Oh Rujak
43
BAB 43 - Orang Baru
44
BAB 44 - Andai
45
BAB 45 - Teledor
46
BAB 46 - Siapa Pelakunya?
47
BAB 47 - Kacau
48
BAB 48 - Yang Baru
49
BAB 49 - Siapa?
50
BAB 50 - Tabur Tuai
51
BAB 51 - Familiar
52
BAB 52 - Pikirkan Lagi
53
BAB 53 - Tidak Adil
54
BAB 54 - Bebas? Bisa
55
BAB 55 - Jodoh Cerminan Diri
56
BAB 56 - Terlampau Buruk
57
BAB 57 - Kita Pulang, Nak
58
BAB 58 - What The F*ck!!!
59
BAB 59 - Terima Kasih
60
BAB 60 - Sehangat Itu
61
BAB 61 - Tetap Bandung
62
BAB 62 - Quality Time
63
BAB 63 - Makanan Kesukaan
64
BAB 64 - Berbagi
65
BAB 65 - Malarindu
66
BAB 66 - Melukis Senja
67
BAB 67 - Tak Dapat Dipercaya
68
BAB 68 - Ketagihan
69
BAB 69 - Kebutuhan Biologis
70
BAB 70 - Mertua Baik
71
BAB 71 - Kolaborasi Suami Istri
72
BAB 72 - Terlalu Cemas
73
BAB 73 - Pelanggan Tetap
74
BAB 74 - Gak Cukup Sekali
75
BAB 75 - Semakin Ah
76
BAB 76 - Happy Family
77
BAB 77 - Latihan Memasak
78
BAB 78 - Masih Loyo
79
BAB 79 - Cerita Kisah Masa Lalu
80
BAB 80 - Jalan - Jalan Bersama
81
BAB 81 - Ronde Kompensasi
82
BAB 82 - Penandatanganan Kerjasama Gagal
83
BAB 83 - Tentang Rika
84
BAB 84 - Rei Puas Zenira Lemas
85
BAB 85 - Kabar Buruk
86
BAB 86 - Bujuk Rayu Rei
87
BAB 87 - Pijatan Super Nyaman
88
BAB 88 - Merawat Suami
89
BAB 89 - Hamil?
90
BAB 90 - Akhir Kisah
91
BAB 91 - Promo Novel Baru
92
BAB 92 - Promo Novel Baru
93
PROMO NOVEL BARU PERNIKAHAN BEDA KASTA
94
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!