TAKDIR CINTA SANG PEWARIS

TAKDIR CINTA SANG PEWARIS

BAB 01 - Awal Bertemu

Braak...

"Pergi kamu, jangan kamu pikir di sini bisa tinggal dengan gratis ya!" teriak Ibu kost sambil membanting dengan sangat keras pintu rumahnya.

Ibu kost terpaksa mengusir Zenira dari rumah ini karena sudah hampir dua bulan Zenira tidak kunjung membayar sewa kamar kost.

Memang Papanya yang tinggal di Bandung mengalami PHK, dan tidak bisa lagi mengirim Zenira sepeser uang pun untuk keperluan putrinya di Jakarta. Tentu Zenira tidak berniat berbuat jahat. namun, bagaimana lagi kondisi ini benar-benar memberatkannya.

Tidak hanya membanting pintu, ibu kost juga melemparkan tas ransel yang berisi semua pakaian milik Zenira ke jalan, dan mendorong tubuhnya untuk pergi meninggalkan rumah kostnya hingga ia terjatuh.

Padahal malam sudah mulai larut dan hujan sedang turun cukup deras. Zenira yang jatuh tersungkur di atas lantai teras depan kamar kostnya, kemudian segera bangkit berdiri dan terpaksa angkat kaki dari rumah kost yang hampir tiga tahun menjadi tempatnya berteduh.

Zenira yang tidak tahu harus pergi kemana kemudian melangkahkan kakinya tanpa tujuan, tidak terasa ia sudah berjalan jauh dari tempat kostnya. sampai dia tiba di sebuah minimarket yang lokasinya tepat di depan pusat kota.

Zenira memutuskan untuk berteduh beberapa saat hingga hujan reda, ia sudah sangat lelah berjalan jauh kemudian ia menghentikan langkah kakinya tepat di depan minimarket.

Zenira kemudian mengelus perutnya yang lapar, sudah sejak tadi siang perutnya belum terisi makanan apapun, tapi dia tidak mempunyai uang untuk membeli makan ataupun sekedar membeli sepotong roti.

Melihat kondisinya yang sekarang, Zenira hanya bisa pasrah. Ia menjatuhkan bokongnya duduk di sebuah kursi kosong yang terpasang di halaman minimarket.

Saat itu sekujur tubuh Zenira basah kuyup karena guyuran hujan yang terus turun sangat deras, dan tidak ada sehelai benang pun di tubuh mungilnya yang luput dari hujan malam ini.

Sungguh hari ini sangat berat untuk Zenira, di kepalanya dia sudah tidak tahu lagi harus berbuat bagaimana untuk bisa melalui semua cobaan hidupnya yang semakin lama semakin berat untuk Zenira.

Di saat Zenira sedang termenung dan kebingungan harus pulang kemana, tiba-tiba seorang pemuda berparas tampan bernama Reifansyah putra Zavier Zeeshan yang biasa di sapa Rei, menghampirinya.

Pemuda itu nampak sangat tampan dengan kemeja berwarna abu-abu dan celana panjang berbahan kain yang membuatnya terlihat seperti orang kaya.

Reifansyah adalah seorang pria yang tidak memiliki pekerjaan, terlahir dari keluarga kaya raya dan sangat terpandang yang di kenal di Jakarta. Usianya masih terbilang cukup muda 22 tahun yang kebetulan sedang membeli segelas kopi hangat di minimarket tersebut. Dia adalah anak dari Ramon Zavier Zeeshan seorang pengusaha sukses yang sangat terkenal, dan memiliki beberapa perusahaan yang ada di Jakarta dan luar kota Jakarta.

Saat ini Reifansyah yang kebingungan mencari istri untuk dia nikahi secepatnya, tentu melihat penampilan Zenira yang polos sangat menarik hatinya untuk segera berkenalan.

"Wah ada cewek manis nih, sendirian lagi!" gumam Rei sambil berjalan menghampiri Zenira.

Zenira yang lugu dan percaya akan cinta sejati datang pada pandangan pertama, bukannya ketakutan melihat seorang pemuda yang belum ia kenal menghampirinya, justru dia malah tersenyum manis dan terus menatap Rei dengan intens.

Melihat senyuman Zenira itu Rei kemudian yakin Zenira mudah diperdaya. Rei kemudian menyodorkan segelas kopi hangat yang baru saja di belinya tadi dan mulai mengajak Zenira berkenalan.

"Ini untukmu, minum saja kopinya tidak apa-apa. Kebetulan sekali ya, kita bisa bertemu di sini!" ucap Rei merayu membuat Zenira semakin yakin jika Rei adalah cinta sejatinya.

Memang kedua orang tua Rei mengancamnya jika dia tidak segera menikah maka nama Rei akan segera di hapus dari daftar penerima warisan Papinya yang memang sangat terkenal kaya raya di Jakarta.

"Namamu siapa? Kamu tinggal di mana?" tanya Rei menghujani pertanyaan pada Zenira sambil menjatuhkan bokongnya duduk di samping Zenira.

"Namaku Zenira Adista Malvisa Adiaksa, panggil aku Zen saja." ucap Zenira tersenyum manis mengulurkan tangannya.

"Namaku Reifansyah Putra Zavier Zeeshan biasa aku dipanggil Rei." ucap Reifansyah menerima uluran tangan dari Zenira.

"Kenapa kamu basah kuyup? Kamu mau pergi kemana, sudah malam sendirian saja?" tanya Rei perhatian menautkan kedua alisnya.

Zenira kemudian bercerita jika dia diusir dari kamar kostnya malam ini karena sudah menunggak pembayaran hampir dua bulan lamanya.

"A-aku, di usir oleh Ibu kost karena sudah tidak sanggup lagi membayar." ucap Zenira sedih menundukkan kepalanya.

"Kalau begitu ikutlah denganku, aku akan menolongmu memberimu tempat tinggal yang layak dan nyaman." ucap Rei membujuk Zenira yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.

"kita benar-benar di takdirkan untuk bertemu malam ini, ayo!" ucap Rei mengajak sambil membawakan tas ransel Zenira menuju mobilnya.

Dengan senyum senang Zenira kemudian menerima ajakan dari Rei. Mereka kemudian bergegas menuju mobil Rei yang terparkir di halaman minimarket.

Rei kemudian memasukkan tas ransel Zenira ke dalam bagasi mobil sedan mewahnya itu dan membukakan pintu mobilnya untuk Zenira.

Rei melajukan mobilnya membelah jalanan Jakarta menuju rumah mewahnya yang terletak di kawasan elite Jakarta.

Setiba di rumah Rei yang nampak mewah dan luas dengan dinding rumah di cat berwarna putih cream yang elegan, Zenira mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan rumah mewah dan megah itu, semakin membuatnya kagum. Khayalannya tentang cinta sejati semakin melambung tinggi.

"Masuklah, kamu adalah calon pemilik rumah ini!" bisik Rei lembut di telinga Zenira saat ia mulai menginjakkan kakinya di ruang tamu.

"Zenira, kamu harus tahu aku sangat bahagia bisa berkenalan dan bertemu denganmu." ucap Rei dengan suara baritonnya yang terdengar sangat berat di telinga Zenira.

Zenira hanya tersipu mendengar semua rayuan dari Rei.

Rei berjanji akan segera menikahi Zenira untuk mengabadikan hubungan indah mereka.

"Hah! Menikah." ucap Zenira terkejut, ia membulatkan matanya lebar.

"Iya menikah, cinta sejati harus segera diikat dalam janji suci, sayang." ucap Rei lagi, ia membujuk dan merayu Zenira semakin intens hingga membuat Zenira gadis lugu dan polos itu mempercayainya.

Zenira semakin berbunga-bunga mendengarnya, khayalannya tentang cinta pertama benar-benar terwujud, sungguh gadis itu tidak sedikitpun menaruh rasa curiga apalagi memiliki pikiran buruk tentang pemuda pengangguran yang ada di depannya.

"Pelayan!" ucap Rei memanggil salah satu pelayan yang bekerja di rumahnya.

"Iya mas, Rei!" jawab pelayan itu sambil bergegas menghampiri Rei.

"Antar calon istriku menuju kamarnya. Jangan lupa siapkan air hangat untuk mandinya, dia tadi kehujanan!" perintah Rei pada Emi pelayan di rumahnya.

"Baik mas, Rei! Mari ikut dengan saya." ucap Emi menganggukkan kepalanya tanda mengerti, ia dengan ramah mengajak Zenira berjalan menuju kamar yang di minta Rei.

Zenira semakin senang, ia bergegas mengikuti langkah kaki Emi hingga berhenti di sebuah kamar luas dan mewah di sudut rumah.

Kamar itu hampir lima kali luas kamar kostnya dengan ranjang king zisenya yang empuk dan lampu gantung kristal mahal yang membuat kamar itu semakin mewah.

Terpopuler

Comments

deeyaa

deeyaa

oke ceritanya bagus. semangat Thor

2023-09-05

1

Dunia_Hiburan

Dunia_Hiburan

salam kenal dari Selingkuhan Sang Sahabat.

2023-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 01 - Awal Bertemu
2 BAB 02 - Menyakinkan Zenira
3 BAB 03 - Rencana Untuk Zenira
4 BAB 04 - Dimana Zenira?
5 BAB 05 - Pernikahan
6 BAB 06 - Tiba-tiba Diam
7 BAB 07 - Bulan Madu
8 BAB 08 - Sebuah Pesan
9 BAB 09 - Keputusan Dua Keluarga
10 BAB 10 - Menghalalkan Segala Cara
11 BAB 11 - Petaka Yang Sesungguhnya
12 BAB 12 - Tidak Sesuai Rencana
13 BAB 13 - Memang Salah
14 BAB 14 - Mengenang Masa Lalu
15 BAB 15 - Beralih Pekerjaan
16 BAB 16 - Hari Bahagia Untuk Rei
17 BAB 17 - Pesta Panas
18 BAB 18 - Harus Bagaimana Lagi
19 BAB 19 - Penyakit Hati
20 BAB 20 - Memang Licik
21 BAB 21 - Bertemu Mantan
22 BAB 22 - Bayang Bayang
23 BAB 23 - Membaik
24 BAB 24 - Senekat itu
25 BAB 25 - Siapa Yang Menghubunginya
26 BAB 26 - Mati Kutu
27 BAB 27 - Sisa Bencana
28 BAB 28 - Setelah Kepergian Tyra
29 BAB 29 - Wanita Masa Lalu Rei
30 BAB 30 - Ada - Ada Saja
31 BAB 31 - Benar Dia
32 BAB 32 - Lembang
33 BAB 33 - Moment Langkah
34 BAB 34 - Penguntit
35 BAB 35 - Orang Yang Sama
36 BAB 36 - Terus Mengusik
37 BAB 37 - Diagnosa dr. Arka
38 BAB 38 - Obat Spesial
39 BAB 39 - Motor Sewaan
40 BAB 40 - Kita Pulang
41 BAB 41 - Best Partner
42 BAB 42 - Rujak Oh Rujak
43 BAB 43 - Orang Baru
44 BAB 44 - Andai
45 BAB 45 - Teledor
46 BAB 46 - Siapa Pelakunya?
47 BAB 47 - Kacau
48 BAB 48 - Yang Baru
49 BAB 49 - Siapa?
50 BAB 50 - Tabur Tuai
51 BAB 51 - Familiar
52 BAB 52 - Pikirkan Lagi
53 BAB 53 - Tidak Adil
54 BAB 54 - Bebas? Bisa
55 BAB 55 - Jodoh Cerminan Diri
56 BAB 56 - Terlampau Buruk
57 BAB 57 - Kita Pulang, Nak
58 BAB 58 - What The F*ck!!!
59 BAB 59 - Terima Kasih
60 BAB 60 - Sehangat Itu
61 BAB 61 - Tetap Bandung
62 BAB 62 - Quality Time
63 BAB 63 - Makanan Kesukaan
64 BAB 64 - Berbagi
65 BAB 65 - Malarindu
66 BAB 66 - Melukis Senja
67 BAB 67 - Tak Dapat Dipercaya
68 BAB 68 - Ketagihan
69 BAB 69 - Kebutuhan Biologis
70 BAB 70 - Mertua Baik
71 BAB 71 - Kolaborasi Suami Istri
72 BAB 72 - Terlalu Cemas
73 BAB 73 - Pelanggan Tetap
74 BAB 74 - Gak Cukup Sekali
75 BAB 75 - Semakin Ah
76 BAB 76 - Happy Family
77 BAB 77 - Latihan Memasak
78 BAB 78 - Masih Loyo
79 BAB 79 - Cerita Kisah Masa Lalu
80 BAB 80 - Jalan - Jalan Bersama
81 BAB 81 - Ronde Kompensasi
82 BAB 82 - Penandatanganan Kerjasama Gagal
83 BAB 83 - Tentang Rika
84 BAB 84 - Rei Puas Zenira Lemas
85 BAB 85 - Kabar Buruk
86 BAB 86 - Bujuk Rayu Rei
87 BAB 87 - Pijatan Super Nyaman
88 BAB 88 - Merawat Suami
89 BAB 89 - Hamil?
90 BAB 90 - Akhir Kisah
91 BAB 91 - Promo Novel Baru
92 BAB 92 - Promo Novel Baru
93 PROMO NOVEL BARU PERNIKAHAN BEDA KASTA
94 PROMO
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB 01 - Awal Bertemu
2
BAB 02 - Menyakinkan Zenira
3
BAB 03 - Rencana Untuk Zenira
4
BAB 04 - Dimana Zenira?
5
BAB 05 - Pernikahan
6
BAB 06 - Tiba-tiba Diam
7
BAB 07 - Bulan Madu
8
BAB 08 - Sebuah Pesan
9
BAB 09 - Keputusan Dua Keluarga
10
BAB 10 - Menghalalkan Segala Cara
11
BAB 11 - Petaka Yang Sesungguhnya
12
BAB 12 - Tidak Sesuai Rencana
13
BAB 13 - Memang Salah
14
BAB 14 - Mengenang Masa Lalu
15
BAB 15 - Beralih Pekerjaan
16
BAB 16 - Hari Bahagia Untuk Rei
17
BAB 17 - Pesta Panas
18
BAB 18 - Harus Bagaimana Lagi
19
BAB 19 - Penyakit Hati
20
BAB 20 - Memang Licik
21
BAB 21 - Bertemu Mantan
22
BAB 22 - Bayang Bayang
23
BAB 23 - Membaik
24
BAB 24 - Senekat itu
25
BAB 25 - Siapa Yang Menghubunginya
26
BAB 26 - Mati Kutu
27
BAB 27 - Sisa Bencana
28
BAB 28 - Setelah Kepergian Tyra
29
BAB 29 - Wanita Masa Lalu Rei
30
BAB 30 - Ada - Ada Saja
31
BAB 31 - Benar Dia
32
BAB 32 - Lembang
33
BAB 33 - Moment Langkah
34
BAB 34 - Penguntit
35
BAB 35 - Orang Yang Sama
36
BAB 36 - Terus Mengusik
37
BAB 37 - Diagnosa dr. Arka
38
BAB 38 - Obat Spesial
39
BAB 39 - Motor Sewaan
40
BAB 40 - Kita Pulang
41
BAB 41 - Best Partner
42
BAB 42 - Rujak Oh Rujak
43
BAB 43 - Orang Baru
44
BAB 44 - Andai
45
BAB 45 - Teledor
46
BAB 46 - Siapa Pelakunya?
47
BAB 47 - Kacau
48
BAB 48 - Yang Baru
49
BAB 49 - Siapa?
50
BAB 50 - Tabur Tuai
51
BAB 51 - Familiar
52
BAB 52 - Pikirkan Lagi
53
BAB 53 - Tidak Adil
54
BAB 54 - Bebas? Bisa
55
BAB 55 - Jodoh Cerminan Diri
56
BAB 56 - Terlampau Buruk
57
BAB 57 - Kita Pulang, Nak
58
BAB 58 - What The F*ck!!!
59
BAB 59 - Terima Kasih
60
BAB 60 - Sehangat Itu
61
BAB 61 - Tetap Bandung
62
BAB 62 - Quality Time
63
BAB 63 - Makanan Kesukaan
64
BAB 64 - Berbagi
65
BAB 65 - Malarindu
66
BAB 66 - Melukis Senja
67
BAB 67 - Tak Dapat Dipercaya
68
BAB 68 - Ketagihan
69
BAB 69 - Kebutuhan Biologis
70
BAB 70 - Mertua Baik
71
BAB 71 - Kolaborasi Suami Istri
72
BAB 72 - Terlalu Cemas
73
BAB 73 - Pelanggan Tetap
74
BAB 74 - Gak Cukup Sekali
75
BAB 75 - Semakin Ah
76
BAB 76 - Happy Family
77
BAB 77 - Latihan Memasak
78
BAB 78 - Masih Loyo
79
BAB 79 - Cerita Kisah Masa Lalu
80
BAB 80 - Jalan - Jalan Bersama
81
BAB 81 - Ronde Kompensasi
82
BAB 82 - Penandatanganan Kerjasama Gagal
83
BAB 83 - Tentang Rika
84
BAB 84 - Rei Puas Zenira Lemas
85
BAB 85 - Kabar Buruk
86
BAB 86 - Bujuk Rayu Rei
87
BAB 87 - Pijatan Super Nyaman
88
BAB 88 - Merawat Suami
89
BAB 89 - Hamil?
90
BAB 90 - Akhir Kisah
91
BAB 91 - Promo Novel Baru
92
BAB 92 - Promo Novel Baru
93
PROMO NOVEL BARU PERNIKAHAN BEDA KASTA
94
PROMO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!