Akademi peradaban benua Timur Raya

Aku pergi dengan menggunakan kapal untuk menyeberangi pulau Suma ke pulau Kura. Sebelum berangkat, aku mendapat banyak pesan dan nasihat dari ayahku, dan berpesan, "Bahwa apapun yang selalu kau lakukan, kau harus punya tekad yang jelas serta bentuklah ikatan kepada sesama yang sejalan dan bertekad denganmu, jangan lupa kepada Sang Pencipta alam dan dunia ini. Dan satu lagi, kau harus memiliki pengamatan yang jeli terhadap orang-orang yang akan mencelakakanmu, walaupun di saat keadaan sedang damai di benua Mashreg atau Timur Raya, masih ada kejahatan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan memanfaatkan hati manusia yang penuh dengan kebencian. Papa pernah bilang ke kamu, saat beranjak umur 13 Tahun, bahwa ada kekuatan besar yang dapat mengancam kemaslahatan manusia dan dunia, yaitu sihir yang berasal dari emosi-emosi manusia penuh kebencian, kejahatan, keserakahan, dan kebejatan. Apabila seseorang menggunakan sihir yang berasal dari emosi negatif tersebut, maka dunia ini akan binasa".

Saat ayahku menjelaskan tentang sihir aku teringat tentang penjelasan ayahku pada saat latihan terkait penggunaan kekuatan, yaitu Power Holder yang terdiri dari Weapon Holder, Physical Power Holder, dan Magic Holder. Physical Power Holder memiliki beberapa tahap. Untuk menggunakan kekuatan tersebut, harus melalui tahap pengendalian aura yang berasal dari dalam tubuh manusia. Aura tercipta dari gabungan tenaga dan konsentrasi dari seseorang. Saat ini aku masih tahap awal dalam mengendalikan aura yang dilatih oleh ayahku.

Magic Holder, merupakan penggunaan kekuatan sihir yang berasal dari emosi manusia. Emosi manusia pada dasarnya ada dua yaitu emosi baik dan emosi buruk. Emosi buruk dapat menciptakan kekuatan sihir yang lebih besar dan kuat akan tetapi berbahaya bagi penggunanya dan manusia. Hal ini yang sering digunakan oleh ahli sihir untuk mencapai ambisinya. Sama seperti penyihir di kerajaan Kartopania yang tidak senang dengan perdamaian benua barat dan benua timur raya yang dulunya sering berperang berabad-abad. Saat itu aku mulai mengerti bahwa yang disampaikan ayahku, apabila emosi jahat manusia terus menumpuk maka terciptalah bencana seperti monster yang pernah diciptakan oleh Ahli Sihir dari kerajaan Kartopania. Saat aku memikirkan hal-hal yang disampaikan oleh ayahku, aku lupa pada saat ini aku akan berpamitan kepada ibuku, ayahku, Verdiy dan Alviy. Saat bersalaman dan berpamitan kepada kedua orang tuaku, adik-adikku dengan penuh semangat bersorak-sorai ke padaku, "Jadilah kesatria, walau biasa namun bijaksana !!". Aku dengan tekad membara dan hati yang teguh, berangkat melangkahkan kakiku menuju tangga kapal.

Pelayaran kapal dari pulau Suma ke pulau Kura berjalan selama 3 hari apabila cuaca bagus, namun apabila cuaca buruk seperti badai, maka pelayaran dilakukan selama 4-5 hari. Aku yang berada di dalam kapal melihat adik-adikku dan ibuku melambaikan tangan kepadaku, sedangkan ayahku hanya tersenyum kecil dan menatapku dengan tatapan mata yang kuat. Bunyi suara serine kapal telah berbunyi, saat aku melihat keluargaku, perlahan demi perlahan jaraknya mulai jauh dan terus menjauh hingga menjadi bentuk yang tidak jelas, di saat yang sama aku bisa melihat pelabuhan dan kota Mandara dengan jelas serta pegunungan yang indah. Ini pertama kalinya aku berlayar, karena seumur hidupku aku belum pernah keluar pulau suma atau ke bagian kerajaan Moghapasia di benua besar. Sebenarnya ibukota kerajaan Moghapasia berada di bagian benua besar, yaitu wilayah yang berbatasan dengan kerajaan Kartopania, ibukota tersebut bernama Arira. Saat terjadi serangan teroris yang berasal dari kerajaan Kartopania, ibukota dipindahkan ke pulau Kura, alasannya karena di pulau Kura terdapat sebuat akademi yang sangat tua dan mempengaruhi benua Timur Raya atau Mashreg.

Akademi dengan mempelajari teknik senjata dan memahami senjata didirikan pada saat Givari Razemann berhasil mengalahkan naga bercula di wilayah kerajaan Moghapasia, sebelumnya akademi tersebut hanya untuk belajar biasa dan berbagi informasi terkait dengan ilmu dan ensiklopedia dunia. Aku mengetahui semua itu karena ayahku saat dia berhenti jadi prajurit di kerajaan Moghapasia, ayahku sering membeli buku-buku di pasar loak. Buku-buku tersebut merupakan kisah-kisah para pahlawan terdahulu serta kisah masing-masing yang terjadi di setiap kerajaan, kekaisaran dan negara di benua Timur Raya. Bukan itu saja, ayahku juga membeli buku terkait kisah-kisah yang terjadi di benua barat, sehingga pada saat itu, bukan berkebun saja akan tetapi ayahku juga sering membaca buku ketika sedang penat atau istirahat. Saat itu, di rumahku terdapat banyak cukup buku yang dibeli oleh ayahku. Oleh karena itu, aku pun penasaran dan tertarik sama buku-buku yang dibeli oleh ayahku. Entah kenapa, ayahku tidak memarahiku saat aku pernah membaca buku terkait ensiklopedia dunia, justru kerena itu aku disuruh ayahku untuk belajar secara otodidak agar menjadi manusia yang cerdas jika seandainya aku tidak bersekolah pada waktunya. Tetapi, aku bersyukur karena aku bisa mencoba mendaftar ke akademi.

Penjelasan terkait akademi yang didirikan di pulau Kura, dari buku ensiklopedia yang ku baca, akademi tersebut didirikan oleh keluarga Razemann yang berasal dari negara Azniv. Menurut sejarah dari buku ensiklopedia sejarah yang ku baca, nenek moyang keluarga Razemann merupakan campuran dari orang benua barat dan benua timur. Mereka terus berpindah-pindah hingga berada di negara Azniv. Karena di negara Azniv terjadi politik yang tidak aman, mereka terus berpindah ke negara Zessikry, kerajaan Khanavan Soma, kerajaan Ghulfa, kerajaan Ayethifa, dan terakhir mereka tiba di wilayah kerajaan Moghapasia. Sebelum bencana dari naga bercula terjadi, sebagian keluarga Razemann melarikan diri ke pulau Kura karena mendapat ancaman dari kerajaan Kartopania. Kerajaan Kartopania menganggap kerajaan Moghapasia berkhianat karena menerima "orang luar" yang tali darahnya berasal dari benua barat. Orang Razemann mendirikan akademi tersebut bertujuan untuk memberikan informasi serta wawasan kepada penduduk asli di pulau Kura agar tidak terjadi kesalahpahaman, seperti di kerajaan Kartopania. Pasca terjadi bencana besar di benua Timur Raya, akademi tersebut menambah visi mereka yang disetujui oleh Raja Moghapasia, yaitu pelajaran terkait menjadi kesatria yang berani dan penggunaan senjata yang baik agar mereka mampu menghadapi bencana kejahatan, monster, dan teroris.

Setelah 3 hari lamanya, aku pun mulai melihat pelabuhan yang terdapat di pulau Kura. Kapal sampai pada jam 10.00 pagi. Aku pun beruntung karena pada saat kapal berlayar, cuaca selama perjalanan sangat bagus dan cerah, walaupun sempat terjadi hujan deras pada waktu malam tetapi tidak menimbulkan badai. Pada saat kapal mulai mendekati pelabuhan dan berhenti di dermaga, para penumpang di persilahkan turun oleh petugas kapal dan nakhoda kapal. Aku pun turun dari tangga, dan menapaki tanah di pulau dan ibukota kerajaan, yaitu kota Vinda. Aku melihat bangunan yang cukup unik karena, kota ini didirikan orang Razemann dan keluarga kerajaan. Saat ini, keturunan Razemann menjadi kalangan bangsawan karena banyak dari keturunannya memberi kontribusi pada kerajaan salah satunya Givari Razemann, yang merupakan pahlawan yang terkenal di dunia dari timur ke barat. Aku mencari tempat sewa kamar murah di sekitar kota Vinda, tapi dari yang aku lihat, banyak sekali bangunan mewah dan elit dari kota ini, sehingga aku menyimpulkan bahwa sewa kamar disini mahal sekali.

Saat masih dalam perjalanan mencari tempat sewa kamar, aku mendengar suara panggilan dari seseorang. Saat berbalik ke belakang, aku melihat seorang pemuda laki-laki dengan rambut pirang keemasan dan mata coklat hazel menyahutku.

"Hei kamu, apakah kamu sedang mencari tempat sewa kamar ?".

Aku pun bergegas menuju ke tempat pemuda tersebut sambil berkata, "iya benar, aku sedang mencari tempat sewa kamar, kalau bisa yang sedikit murah".

Kemudian, pemuda tersebut menepuk bahuku dengan kedua tangannya dengan senyum ceria, "Kalau begitu, pas sekali, ini merupakan sewa kamar yang cukup murah dan tempat asrama".

Saat pemuda ini menyebutkan kata "asrama", aku pun langsung semangat dengan mata berbinar, "Benarkah, ini asrama, apa jangan-jangan ini asrama akademi yang terkenal itu ?? ".

Pemuda tersebut mengiyakan perkataanku, kemudian aku setuju dan menyewa tempat tersebut. Aku bersyukur karena ada seorang pemuda yang mau membantuku. Sebelumnya, aku terus berjalan melihat-lihat kota dan mencari tempat sewa kamar hingga menjelang sore.

Saat membicarakan akademi, akademi tersebut bernama Akademi Kesatria Moghapasia. Terdengar cukup panjang tetapi memiliki sejarah yang panjang juga, itulah informasi dari aku dapatkan dari seorang pemuda berambut pirang ini. Saat aku melihat pemuda tersebut, aku yakin bahwa dia seusia denganku. Saat aku sudah membereskan perlengkapan dan tas, aku di panggil oleh pemuda tersebut. Setelah berbicara panjang tentang akademi, akhirnya aku mengetahui namanya, pada saat itu aku sedikit terkejut bahwa keluarganya pemilik asrama dan tempat sewa kamar ini. Tapi yang membuat aku paling terkejut adalah nama belakangnya, pemuda tersebut bernama Gheovani Alfiza Razemann.

Gheovani merupakan keturunan dari sang pahlawan, Givari Razemann. Saat berbicara tentang akademi, aku menyadari bahwa jarak akademi dan asrama cukup jauh, karena saat berada di asrama aku belum melihat gapura akademi. Aku bertanya kepada Gheovani tentang lokasi akademi tersebut, ternyata akademi berada di wilayah barat kota Vinda atau sekitar 5 kilometer dari asrama. Aku semakin tidak sabar untuk melihat bangunan akademi, menurut Gheovani, Akademi Kesatria Moghapasia memiliki fasilitas yang sangat lengkap dan memiliki bangunan yang cukup bagus dan indah. Saat aku ingin pergi keluar, langkahku dihentikan oleh Gheovani, dia berkata bahwa lebih baik beristirahat untuk mengumpulkan tenaga karena saat pendaftaran para calon langsung diuji tes fisik. Aku menuruti perkataan Gheovani dan langsung beristirahat. Saat menuju ke kamar, aku pun berkata, "Lihatlah kalian, mereka yang sering merendahkan keluargaku, mulai besok akan kutunjukkan kegigihanku dan meperlihatkan bagaimana menjadi seorang kesatria sesungguhnya".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!