Chapter 05

"Za keluar yuk,bosan banget dirumah" Alya menarik-narik tangan anza agar bangkit dari rebahannya.

"malas ay,kamu aja sendiri sana" Alya mengerucutkan bibirnya,menghentakkan kaki nya saat keluar kamar anza.

"huh,gini kalau punya sahabat mageran"Alya mendudukkan bokongnya di sofa panjang,Alya sedang memikirkan cara agar anza mau diajak keluar olehnya.

"AHA.gue punya ide " Alya kembali naik menuju kamar anza.

"Za pantai yuk" anza yg mendengar itu langsung bangkit dari rebahannya " Ayuk" anza langsung turun dari tempat tidur dan segera bersiap-siap.

Alya menggeleng melihat tingkah sahabatnya itu"dasar anak pantai".

Membutuhkan waktu 10 menit Alya dan anza memilih baju,mereka ingin memakai pakaian cauple agar Poto nanti aestentik.

"Masyallah kita cantik banget ya za" kagum Alya melihat dirinya dan anza dari pantulan kaca.

Anza mengangguk setuju "kita memang Uda cantik dari lahir hahh" ucap anza sambil ketawa renyah.

"yaudah yuk kita gerak".

Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk Alya dan anza sampai di pantai.Anza menatap kagum pantai di depan mata nya sangat indah,Alya memang pandai mencari pantai yg sangat cantik.

"suka gak?" Alya melirik anza,anza mengangguk.

"Za gue beli minuman dan cemilan dulu ya lo jangan kemana-mana " ucap Alya yg diangguki anza.

"AAAAAAAAAAAAAA,CANTIK BANGET YA ALLAH" anza berteriak sekuat-kuatnya,Alya yg belum jauh dari anza tersenyum ia paham anza sedang mengeluarkan sesak di dalam hatinya yg selama ini ia pendam.

Anza memandang takjub pantai dihadapannya,sangat cantik,dengan air yg berwarna biru,burung yg berterbangan,angin yg lembut menerpa kulit wajahnya, gunung-gunung yg masih terlihat walaupun jauh,suara ombak yg berirama indah dipendengaran anza.

Anza bermain dengan ombak laut,ketika ombak itu datang anza berlari menjauh,namun jika ombak itu menjauh anza mengejarnya.Hal seperti itu membuat anza tersenyum Manis.

Alya menatap anza dari kejauhan di tangannya menggandeng kresek yg lumayan besar berisi cemilan dan minuman.

"Seneng banget,kayak bocil" ledek Alya yg sudah berada disamping anza.

"Heheh,Uda lama banget tahu aku gak kepantai,rasanya plong banget" ucap anza sambil tersenyum menatap takjub pemandangan dihadapannya.

Alya mengangguk "Ni minum dulu dari tdi belum ada minum Lo" Alya menyodorkan satu botol Aqua.

"Makasi syg" anza duduk disamping Alya.

"Sama-sama cinta."

Mata anza menyelusuri pantai,anza terpokus dengan seseorang yg tak jauh dari mereka,seorang cowo dan cewe yg sedang berselfie.

Anza memicingkan matanya memastikan apakah cowo yg ia lihat orang yg sama yg selalu ia rindukan,"bianglala bukan sih? " batin anza yg masih fokus menatap cowo yg memakai baju berwarna putih dan celana pendek dibawah dungkul berwarna hitam.

Alya yg melihat anza yg sedang bingung mengikuti arah pandang anza,matanya membulat. "itukan dia,astaga dia Uda punya pacar" batin Alya yg menyadari cowo yg dilihatin anza adalah crushnya.

"Ay itu bianglala bukan sih?" anza mengucek-ucek matanya ia takut salah lihat.

"Iya itu bianglala za" ucap Alya pelan namun masih bisa didengar anza.

Deg

Rasanya hati anza kesambar petir disore hari,hati anza mulai sesak melihat dua pasutri yg tak jauh darinya sedang tertawa dan berselfie

Anza dan cowo itu eye contact namun anza memalingkan wajahnya "ay ayuk pulang" anza berdiri dari duduknya.

"Za kita baru sampai loh masa mau pulang" Alya mengejar anza yg mulai jauh darinya.

Butiran bening lolos tanpa izin membasahi pipi chubby anza,hati anza bener-benar sangat sesak menyadari bahwa orang yg selama ini ia rindukan bertahun-tahun telah memiliki kekasih,langkah anza yg lebar membuat Alya harus berlari untuk mengimbangi langkah mereka.

"Lo nangis za" Ucap Alya yg berhasil menyamain langkah anza

"Gue bego banget ya,nunggu orang yg gak pasti,kenapa sih gue selalu aja gak beruntung dalam hal apa pun itu" untuk kesekian kalinya butiran bening lolos yg membuat pipi anza kembali basah.

"Za Lo gak boleh ngomong gitu,mungkin gak sekarang Lo beruntung tapi suatu hari nanti" Alya memeluk tubuh anza yg bergetar hebat akibat tangisan anza yg mulai pecah.

"t—tapi ka—kapan ay" ucap anza terbata menahan sesak di hatinya yg tak kunjung hilang.

"Suatu hari nanti za,sekarang yg Lo butuhkan sabar,gue tahu sabar itu gak mudah tapi gue yakin Anzalia qalesya zahra gue pasti kuat" Alya mengusap lembut butiran bening yg membasahi pipi anza.

"kamu jangan ninggalin aku ya"anza kembali memeluk Alya lebih erat dari sebelumnya.

...****************...

"Syang kamu liatin apa,kok kamu aku perhatiin kayak nyari seseorang?" ucap seorang wanita yg bernama Emalya Putri yg biasa dipanggil putri.

"Oh gak papa kok" Akandra merangkul putri sambil tersenyum manis.

"kok gue ngerasa cewe itu gak asing bagi gue" batin pria berkaos putih.

"Syang kamu tunggu sini bentar ya aku mau beli minuman dulu" Putri mengangguk mengizinkan.

Kaki pria kaos putih melangkah lebar,sampai di parkiran pantai pria itu menatap dua wanita yg sedang berpelukan,sudut bibirnya berbentuk bulan sabit.

"Zalia" gumam pria berkaos putih yg tidak didengar oleh siapapun kecuali dirinya .

"Uda ya jangan nangis lagi,kaya dedek bayi aja nangis" anza tertawa mendengar ucapan Alya.

"iya janji gak nangis lagi" anza mengangkat jari kelingkingnya berjanji.

Anza dan Alya meninggalkan area pantai mereka pulang sebelum mengambil Gambar yg telah mereka rencanakan sebelumnya.

Mata pria berkaos putih tidak lepas menatap Alya dan anza yg telah pergi jauh dari area pantai.

"gue gak nyangka kita ketemu lagi za,lo masih suka gak ya Sama gue? Gue harap lo gak suka lagi ya sama gue soalnya gue Uda punya pacar." batin pria berkaos putih lalu pergi meninggalkan area parkiran pantai,ia menyusul wanita yg telah berperan menjadi kekasihnya.

"kamu lama banget sih sayang, minum nya mana?" ucap putri sambil mengerucutkan bibirnya.

"TARA" Ucap pria berkaos putih yg biasa di kenal dengan Akandra Alsaki Ardiya.Tangannya mengeluarkan dua teh kotak yg sempat ia beli sebelum meninggalkan area parkiran pantai.

"Ini buat tuan putri Andra" Akandra menyodorkan teh kotak yg Uda ia tusuk dengan pipet.

"Maaci sayangnya putri" putri mengulas senyummannya sehingga gigi gingsulnya terlihat,yg membuat Akandra gemes.

"Gemes banget sih pacarnya Andra" Akandra menarik pipi chubby putri,yg membuat putri mengringis kesakitan

"Sakit tahu" Akandra yg mendengar itu mengelus pipi putri yg ia buat merah karna cubitannya.

"Elmalya Putri pacarnya Akandra Alsaki Ardiya kamu janji ya gak akan ninggalin aku" Akandra menatap lekat mata putri yg juga menatapnya.

Elya tersenyum "gue Elmalya Putri gak akan ninggalin Akandra Alsaki Ardiya apapun keadaannya,gue akan selalu Nemani Akandra dalam kondisi apapun dan keadaan apapun itu,kecuali Akandranya sendiri yg pergi ninggalin gue" Ucap putri sambil teriak kearah ombak Pantai.

Akandra melakukan hal yang sama seperti Elya "gue Akandra Alsaki Ardiya gak kan ninggalin Elmalya Putri apapun keadaannya kecuali putri sendiri yg pergi ninggalin gue" Akandra tersenyum bahagia yg dibalas senyuman manis dari Elya.

Terpopuler

Comments

Tình nhạt phai

Tình nhạt phai

Gak sabar nunggu kelanjutannya thor, semoga cepat update ya 😊

2023-08-25

0

Nurqaireen Zayani

Nurqaireen Zayani

Ceritanya selalu bikin ku ketagihan dan engga bisa berhenti membacanya.

2023-08-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!