Chapter 02

Sepulang dari supermarket Kenzie memberi baba makan,siapa lagi kalau bukan kucing kesayangannya.Pulang nongkrong Kenzie tidak sengaja melewati supermarket keinget baba ia berinisiatif membelikan makanan kucing kebetulan juga sudah habis.

"Baba kamu tahu tadi aku jumpa cewe yg mau tonjok kamu loh" Kenzie mengelus lembut kepala baba.perlu kalian tahu baba itu kucing jantan ya bukan betina.

"Dia galak ba,tapi kamu perlu tahu aku Uda tahu nama cewe itu" dengan percaya dirinya Kenzie menceritakan kejadian beberapa menit lalu.

"Meong" baba melirik Kenzie lalu melanjutkan makannya.

"Namanya privat ba,aneh kan,awalnya juga aku mikir gitu aneh,tapi lucu juga sih nama privat hahah" Kenzie tertawa kecil mengingat ada orang tua memberi nama anaknya dengan nama privat.

Baba menatap malas Kenzie yg sedang tertawa "meong...meong"Kenzie berhenti tertawa "sok tahu kamu"ucap Kenzie seolah mengerti ucapan baba.

Kenzie membaringkan tubuhnya di sofa kamar "ba menurut kamu be-" ucapan Kenzie terhenti mendengar handphone nya berbunyi.

Kenzie menekan tombol hijau"assalamualaikum Al" Kenzie mengubah posisinya jadi duduk.

"Walaikumsalam.Zie Lo beneran mau pindah sekolah?" Ucap alfarezi kegirangan di sebrang telpon.

"Menurut Lo?" Kenzie tersenyum simpul

"Gak asik Lo zie,gue senang banget waktu papi bilang Lo mau masuk sekolah yg sama kayak gue"

"Gak asik papi Lo,padahal gue mau kasi suprise"

"Hahaha,kaya ulang tahun aja kasi suprise "

"Suka suka gue lah,Felix sama Farraz apa kabar bro?"

"Kita semua baik bro,Lo gak kangen sama kita tiga?"

"Gak Sudi gue kangen sama Lo pada"

"Jahat banget Lo jadi sahabat"

"Hahah jelas la gue kangen sama Lo pada,di London gak enak bro,serba GK dibolehin, peraturan nya juga ketat banget" curhat Kenzie.

"Ahhahah Lo sih sok-sokan mau sekolah di luar negri."

Sebelum lulusan SMP alfarezi atau biasa di panggil Al oleh tiga sahabatnya,selalu mengajak Kenzie, Farraz,dan Felix untuk masuk di sma Alexander sekolah paling bagus di kota Bandung namun Kenzie menolak ia ingin coba sekolah di London.

...••••...

"Assalamualaikum anza" Alya membuka pintu utama rumah anza padahal tuan rumah belum mengizinkannya masuk.

"Ay kebiasaan deh buka pintu sembarangan,harus izin dulu sama tuan rumah baru masuk" anza begitu sabar dengan tingkah sahabat nya itu.

"Inikan rumah gue juga ngapain minta izin,bukannya Lo ya yg nyuruh gue anggap aja rumah sendiri" ucap Alya sambil menekan kalimat terakhir .

" Iya iya" anza menaiki anak tangga satu persatu.

"Sepi amat ini rumah,Lo sendiri?" Alya menyamakan langkah anza.

Anza menarik nafas kasar"kayak baru pertama kali datang aja kamu" anza menatap jenuh Alya.

"Hehe santai dong za,gue cuma ngetes mental Lo aja kok" Alya tersenyum simpul

"Mental gue Uda ancur jadi Lo gak usa sok Sokan mau uji mental gue" anza menaiki tangga dengan berlari kecil,Alya hanya diam mengerti maksud ucapan anza.

Sampai di kamar anza,alya membaringkan tubuh nya.

"Za lo kalau ada apa apa cerita sama gue ya,gue gak mau Lo nyimpan masalah sendiri"

"Gue kan selalu cerita sama kamu,kamunya aja yg gak mau cerita sama aku" anza merapikan meja belajarnya yg sedikit berantakan.

"Gue bukan gak mau cerita, menurut gue itu gak penting za makanya gue gak cerita lagian kalo dibandingkan sama cerita Lo, lebih bagus cerita Lo banyak pelajarannya,sedangkan cerita gue cuma masalah cinta" Alya mengubah posisi tidurnya jadi tengkurap

"Menurut kamu gak penting, menurut aku itu penting ay" anza menatap Alya yg sedang menatapnya.

" Iya maaf, yaudah duduk sini biar gue cerita,masalah tadi pagi" Alya mengubah posisi nya jadi duduk dan berhadapan dengan anza.

"Jadi gini waktu kita baru pulang dari mall itu kan Uda jam 11 malam, jadi waktu dijalan mau pulang gue dibegal kebetulan jalanan yg gue lewati itu sepi banget,tapi syukurnya Rezi, Farraz,dan felix nolongin gue,dan Lo tahu za Rezi itu ganteng banget tahu apa lagi diliat dari dekat,argghh gue meleleh liat senyuman dia,selama dia berantem sama bapak bapak begal itu gue liatin dia aja,apa lagi Waktu dia nanyak keadaan gue, aaaaaa, gue deg degan banget tahu za,Lo kan tahu gue gak pernah deg degan sama cowo walau pun gue friendly sama cowo,kaya nya gue jatuh cinta deh sama dia" Alya membaringkan tubuhnya membayangkan wajah tampan Rezi waktu pertama kalinya jumpa.

"Jadi Lo baper di tolong si Rezi?"anza menatap Alya yg sedang senyum senyum sendiri.

"Iiihhh bukan gitu juga sih,gue gak baper cuma arghh anza gue juga gak tahu" ucap Alya frustasi.

" Rezi anak XI-Ips itu bukan sih?"Alya mengangguk.

"Dia juga anak basket Lo za"dengan antusias Alya menceritakan tentang Rezi.

Anza menatap wajah Alya yg sedang bercerita,sangat cantik menurut nya,apa lagi senyuman Alya yg sangat candu bagi anza,walau minim dengan akhlak

Pukul 23:00 Alya selesai mengungkapkan isi hatinya ke anza,anza hanya tersenyum mendengar cerita Alya, menurut nya cerita Alya sangat menarik.

"Jadi Lo Uda move on za sama pelangi Lo itu?" Alya mengalihkan pembicaraan sebab ia juga udah lelah cerita bibirnya juga sudah capek tersenyum terus.

"Aku gagal lagi ay,tadi malam aku mimpi dia ay,dia makin ganteng Lo" anza tersenyum mengingat mimpinya tadi malam

"Dia bilang apa sama Lo di mimpi?" Alya menatap anza serius

"Dia bilang,aku harus semangat,dan harus lebih ikhlas menghadapi ujian hidup" alya tersenyum mendengar jawaban anza.alya berharap suatu saat nanti crush anza juga mencintainya.

"aku yakin za suatu saat nanti Lo bisa miliki dia walau gak jadi kekasihnya setidak nya Lo jadi sahabatnya" anza mengangguk setuju dengan ucapan Alya.

"pasti!aku pasti bisa dekat sama pelangi,aku yakin suatu saat nanti aku dan pelangi bisa ngobrol bareng,ketawa bareng,fotobareng,dan bisa sharing cerita" anza tersenyum meyakinkan dirinya bahwa itu akan terjadi walau tidak sekarang,tapi ia juga akan selalu menunggu saat-saat itu,kapan pun itu dan seberapa lama itu akan terwujud.

Alya dan anza membaringkan tubuh mereka dikasur empuk. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

Alya melirik anza "gue yakin suatu hari nanti Lo akan bahagia za,walau bukan Sama crush Lo"

" ay menurut kamu pelangi suka aku gak ya?" anza menatap Alya serius.

"pasti dong dia suka sama lo,sahabat gue kan cantik" anza memeluk Alya dari samping.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!