Cinta pertama Jo

*Di kampus

Hans yang terlihat sedang sangat serius mendengarkan penjelasan dari dosen tanpa sadar di perhatikan oleh beberapa cewe di kelasnya, tapi dia tetap fokus tak menghiraukan. Sementara itu tak jauh dari tempat yang diduduki hans seorang wanita juga tampak memerhatikan pelajaran tersebut.

Tak lama pelajaran pun selesai, semua nya keluar dari ruangan kelas. Sementara hans keluar paling terakhir, saat ingin berbalik hans melihat wanita cantik seperti sedang membaca sesuatu, han melihatnya dari jauh. Wanita itu tampak sangat cantik hans sampai tak berkedip melihatnya, lalu hans mengambil handphone nya untuk memotret wanita tersebut. Namun wanita itu tampak serius dan tidak menyadari hans yang memotretnya hans pun berfikir

“Apa yang sedang di lakukan nya dia terlihat serius sekali” gumamnya dalam hati sambil tersenyum kecil lalu dia pun keluar, saat dia keluar wanita itu juga tak menatapnya.

Hans pun berjalan menuju parkiran dia bergegas memasuki mobilnya, lalu dia menjalan kan mobil nya saat melewati taman di belakang kampusnya dia seperti menabrak sesuatu.

“Brukk.....”

Hans pun dengan cepat keluar dia ingin memeriksa apa yang baru saja di tabraknya, dia sangat terkejut saat melihat bahwa yang ditabrak nya ternyata kucing berwarna putih. Dia yang merasa kasihan mengambil dan menggendong kucing itu, tanpa ia sadari kucing itu sedikit terluka dan berdarah.

Hans yang tengah mengelus kucing itu di kagetkan dengan suara wanita yang cukup keras melengking yang berlari ke arahnya

“Pusyyy...”

Sambil mengambil kucing dari dekapan hans dan meminta maaf kepada hans.

“Maaf jika kucing saya berlari sembarangan” ucap nya dengan muka yang terlihat sedih melihat pusy kucing nya. ya, itu nama yang di berikannya pada kucing itu.

Hans yang masih terkaget melihat wanita di depannya ia hanya terdiam, ternyata ini wanita yang tadi berada di kelasnya yang tak sengaja ia photo.

“Ohh, sepertinya dia kucingmu aku lah yang seharusnya meminta maaf karena hampir menabrak kucingmu” ucap hans kepada wanita itu.

Namun belum sempat hans ingin berbicara lagi wanita itu kembali meminta maaf lagi dan langsung pergi begitu saja meninggalkan hans. Hans hanya terdiam melamun melihat tingkah wanita didepan nya

Saat dia memasuki mobilnya dia masih melamun memikirkan wanita itu. Hans baru saja teringat mengapa dia tidak menanyakan nama wanita itu pikirnya, dia sangat bodoh gumamnya dalam hati. Hans pun segera melanjutkan perjalanan untuk menuju rumahnya untuk pulang karna hari sudah semakin sore. Dalam sepanjang perjalanan, ia masih memikirkan wanita itu tanpa sadar kemeja yang di pakainya terdapat bercak darah kucing yang tadi di tabraknya.

Saat sampai rumah, hans pun turun dari mobil nya lala yang melihat dari atas balkon kamar nya segera menuruni tangga untuk menyambut hans. Saat lala membuka pintu dan ingin berlari ke arah hans dia lebih dulu melihat darah di baju hans, yang membuat nya terjatuh dan pingsan begitu saja di lantai.

Jo dan jimy yang tengah asik bermain play station mendengar suara benda yang seperti terjatuh. Saat kedua nya melihat kearah ruang tamu betapa terkejut nya melihat lala yang tengah digendong oleh hans. Hans yang khawatir kepada adik nya saat melihat jo dan jimy seperti kebingungan mengatakan

“Jangan melihat saja cepat beri tahu ka jun!” seru nya kepada jimy dan jo.

Hans segera menaiki tangga dan berpapasan dengan Yang, iapun juga sangat bingung kenapa lala dibopong oleh hans dan membuat nya merasa sangat khawatir kepadanya. Yang akhirnya membuntuti hans dari belakang hingga mereka telah sampai di kamar lala.

“Tok,tok.., ka jun lala pingsan ka” seraya mengetuk pintu kamar jun yang sedang beristirahat dikamarnya.

Jun yang mendengar nya langsung panik dan bergegas bangun menuju kamar lala sambil menghubungi dokter pribadinya. Lalu ketiga nya melangkah naik menuju kamar lala, tetapi jo malah menuju kearah dapur mengambil air hangat untuk di bawa kepada lala, dan setelah nya ia baru menyusul yang lainnya ke atas.

Tak lama dokter pun juga sampai, dia segera memeriksa lala, dokter yang memeriksa nya tidak merasakan ada sesuatu yang aneh di dalam tubuh lala. Karna dari dulu ia sudah sering memeriksa semua orang dirumah ini, dia pun segera menanyakan

“Apa lala melihat darah?, dia sepertinya pingsan karena melihat darah ” ucapnya sambil melihat ke jun.

Jun langsung menatap pada semua adik adiknya, hans pun mengerti dengan arti tatapan kakak nya segera berbicara.

“Pada saat aku pulang lala ingin menghampiri ku, saat dia melihat ku dia langsung terjatuh begitu saja” jelas hans kepada jun.

Lalu jo yang mendengar hans menjelaskan ia melihat kearah kemeja hans dan melihat ada sebercak noda darah. Mungkin saja hal itu yang membuat lala pingsan pikir jo.

“Ka ganti lah baju mu, sepertinya dia melihat noda darah di bajumu” sambil menunjuk ke arah kemeja yang dipakai hans, sontak semua pun melihat benar saja ada darah disekitar kemeja nya. Hans baru saja menyadarinya, dia langsung keluar untuk mengganti baju di kamarnya.

Setelah tidak terjadi apa apa dokter pun pamit kepada jun dan memberikan resep obat yang harus diminum lala

“Beli lah ini di apotik, itu hanya sebuah vitamin untuknya agar badannya tidak terasa begitu lemah” ucap dokter sambil berjalan keluar kamar.

Mereka semua berterimakasih kepada dokter tersebut. Yang pun berinisiatif meminta resep itu pada jun dan pergi menebus nya di apotik terdekat, dia pergi di temani oleh jimy.

“Jo, tunggulah disini jika sudah bangun berikan lala minum, aku akan menyiapkan makan malam untuk kalian” titah jun pada jo

Karna hari sudah semakin larut, biasa nya yon dan jake pulang pukul 8 malam. Jo hanya mengangguk kecil, dia menunggu lala di samping nya hingga lala bangun. Jo yg tinggal berdua saja di dalam kamar bersama lala, memperhatikan wajah lala yang masih terlelap dan terlihat sangat cantik.

Jo mengetahui sejak dulu bahwa lala bukan lah adik kandungnya, semenjak lala tumbuh jadi gadis yang cantik jo sudah suka pada pandangan pertama kepada lala di saat lala masih berumur 5 tahun. Karna itu, ia sering meledek lala untuk menyembunyikan perasaan nya. Dan bukan hanya jo saja yang mengetahui jika lala bukan adik kandung mereka, semua pun mengetahuinya jika lala bukan lah adik kandung mereka, tapi mereka sangat menyayangi lala layaknya adik mereka sendiri kecuali jo dan yang, mereka berdua diam diam menaruh hati pada lala. Tapi jo juga belum mengetahui jika Yang juga suka kepada lala.

Jo memandangi lala saat ada rambut yang menghalangi wajahnya, dia menggerakkan tangannya ingin merapikan rambut itu tapi lala yang sudah mulai tersadar menggerakan badannya membuat jo segera mengurungkan niatnya. Lala pun sudah membuka matanya dia menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina matanya. Saat menoleh ke arah samping dia terkaget melihat jo yang sedang terduduk memandang ke arahnya.

“Jo..?”

belum sempat berbicara jo langsung memberinya segelas air yang tadi di buatnya.

“Minum lah jangan terlalu banyak bicara dulu” ucap nya.

lala hanya diam sambil meminum air yang di berikan oleh jo.

Waktu pun sudah malam jo yang masih berada di kamar lala mengisenginya dengan meledeknya. Lala yang kesal pun membalas perbuatan jo akhirnya mereka mengejar satu sama lain. Hingga lala turun kebawah dan di kejar oleh jo membuat satu rumah menjadi berantakan di buatnya.

Yang dan jimy melihat keduanya bercanda malah ikut bergabung membuat ruang keluarga semakin berantakan. Mereka tertawa tawa bersama, sementara di dapur jun yang mendengar gelak tawa adiknya tersenyum senang karna ia tahu pasti adiknya sedang bercanda. Hans yang mendengar kegaduhan mereka juga segera turun untuk melihat kelakuan adiknya, hanya untuk menonton para adiknya yang sedang bercanda.

Tak lama pun yon dan jake pulang, saat kedua nya membuka pintu lala berlari ke arah mereka untuk berlindung di badan jake dan yon. Hingga mengikuti kemana yon berjalan, jun pun sudah selesai menyiapkan makan dia berteriak kepada semua adiknya untuk berkumpul dimeja makan. Semua pun sudah duduk di meja makan dengan rapih.

Jun menata makanan yang di buatnya lalu mereka segera memulai makan malam bersama. Saat sedang makan suara bariton jun memecahkan suasana

“Bagaimana keadaan perusahaan?” tanya nya pada yon.

“Baik baik saja ka, bahkan saham kita semakin meningkat” sahut yon sambil menatap jun

Sebenarnya saat orang tua mereka masih hidup jun sudah lebih dulu diajari tentang bagimana cara nya berbisnis, jadi dia mengetahui semua hal tentang perusahaan. Tapi saat orang tua nya meninggal dia seperti tak tertarik pada bisnis, dia lebih memilih untuk mengurus adiknya walaupun dia sudah menguasai semua yang diajarkan papahnya.

Lalu ia mengajarkan semua yang diketahui nya kepada yon dan jake, bagaimana mengelola perusahaan dan akhirnya sekarang yon menjadi CEO paling muda di negaranya. Jun hanya sering memantau nya, sesekali ia menanyakan soal perusahaan yang dipimpin oleh yon.

Mereka pun melanjutkan makan dengan tenang, dan sampai akhirnya mereka pun selesai semua pun bubar dari meja makan. Kecuali jun yang masih membereskan bekas makan adiknya. Yon dan jake langsung pergi ke kamar karna dia telah lelah bekerja, keduanya langsung beristirahat sementara yang lain berkumpul di ruang keluarga. mereka lebih memilih bermain play station sedang kan hans dan lala sibuk membuka handphone mereka

Episodes
1 Perkenalan
2 Cowo populer
3 Membela Shiella
4 Shiella phobia darah
5 Cinta pertama Jo
6 Teman baru
7 Impian Shiella
8 Awal mula teka teki
9 Teka Teki besar
10 Berkunjung ke rumah lala
11 Bertemu orang asing
12 Ciuman pertama
13 Shiella Bermimpi
14 Syok
15 Mengunjungi kantor
16 Pewaris
17 Shiella dan Riana mabuk
18 Perasaan yang tersembunyi
19 Kesalah pahaman
20 Penjelasan
21 Mempertanyakan keberadaan Shiella
22 Berkunjung ke rumah Riana
23 Saling Menguatkan
24 Menemukan Bukti
25 Merencanakan Pesta
26 Shiella di ejek
27 Menyiapkan kado untuk Shiella
28 Pertemuan yang kebetulan
29 Persiapan Pesta
30 Menunggu pesta di mulai
31 Pesta di mulai
32 Kejahatan terungkap
33 Berdansa
34 Anggota Keluarga baru
35 Belanja bersama Nenek
36 Hukuman Untuk Hengki
37 Penyelidikan di mulai
38 Membuka Kado
39 Orang kepercayaan papah
40 Saudara Tiri
41 Sisi gelap Jeni
42 Niat Jahat Jeni
43 Sebuah paket
44 Bermain ke Taman
45 Gagal Mengerjai Lala
46 Rahasia jeni
47 Saingan Cinta
48 Kebersamaan Jo dan Lala
49 Tamu Spesial
50 Kecemburuan Jo
51 Kelinci
52 Canggung
53 Mencari tahu tentang Jeni
54 Karma
55 Kemarahan Jun
56 Mengancam Kevin
57 Perjanjian apa?
58 Ke Pantai
59 Penurunan Saham
60 Insiden di pensi
61 Sengaja mencelakai lala
62 Pelaku insiden pensi
63 Kambing Hitam
64 Sebuah Permainan
65 Sosok pemilik lukisan
66 Bermalam dengan kirana
67 Musuh dalam selimut
68 Tingkah lucu Jimy
69 Makan malam bersama riana
70 Malam yang Indah
71 Balas dendam
72 Nenek Tertusuk
73 Kepergian Nenek
74 Flashback 13 years ago
75 Hari Pemakaman Nenek
76 Konfrensi Pers
77 Pernikan Adrian
78 Mengiklaskan
79 Jimy menyatakan cinta nya
80 Bermain di pantai
81 Peesaingan Cinta
82 Pasar Tradisional
83 END
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Perkenalan
2
Cowo populer
3
Membela Shiella
4
Shiella phobia darah
5
Cinta pertama Jo
6
Teman baru
7
Impian Shiella
8
Awal mula teka teki
9
Teka Teki besar
10
Berkunjung ke rumah lala
11
Bertemu orang asing
12
Ciuman pertama
13
Shiella Bermimpi
14
Syok
15
Mengunjungi kantor
16
Pewaris
17
Shiella dan Riana mabuk
18
Perasaan yang tersembunyi
19
Kesalah pahaman
20
Penjelasan
21
Mempertanyakan keberadaan Shiella
22
Berkunjung ke rumah Riana
23
Saling Menguatkan
24
Menemukan Bukti
25
Merencanakan Pesta
26
Shiella di ejek
27
Menyiapkan kado untuk Shiella
28
Pertemuan yang kebetulan
29
Persiapan Pesta
30
Menunggu pesta di mulai
31
Pesta di mulai
32
Kejahatan terungkap
33
Berdansa
34
Anggota Keluarga baru
35
Belanja bersama Nenek
36
Hukuman Untuk Hengki
37
Penyelidikan di mulai
38
Membuka Kado
39
Orang kepercayaan papah
40
Saudara Tiri
41
Sisi gelap Jeni
42
Niat Jahat Jeni
43
Sebuah paket
44
Bermain ke Taman
45
Gagal Mengerjai Lala
46
Rahasia jeni
47
Saingan Cinta
48
Kebersamaan Jo dan Lala
49
Tamu Spesial
50
Kecemburuan Jo
51
Kelinci
52
Canggung
53
Mencari tahu tentang Jeni
54
Karma
55
Kemarahan Jun
56
Mengancam Kevin
57
Perjanjian apa?
58
Ke Pantai
59
Penurunan Saham
60
Insiden di pensi
61
Sengaja mencelakai lala
62
Pelaku insiden pensi
63
Kambing Hitam
64
Sebuah Permainan
65
Sosok pemilik lukisan
66
Bermalam dengan kirana
67
Musuh dalam selimut
68
Tingkah lucu Jimy
69
Makan malam bersama riana
70
Malam yang Indah
71
Balas dendam
72
Nenek Tertusuk
73
Kepergian Nenek
74
Flashback 13 years ago
75
Hari Pemakaman Nenek
76
Konfrensi Pers
77
Pernikan Adrian
78
Mengiklaskan
79
Jimy menyatakan cinta nya
80
Bermain di pantai
81
Peesaingan Cinta
82
Pasar Tradisional
83
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!